Kulit kusam dan kering tentu saja
tidak sehat dan sangat memengaruhi penampilan. Anda menjadi tidak percaya diri.
Kulit kusam dan kering tidak hanya karena Anda malas merawat kulit, tetapi juga
disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti stres, manajemen waktu yang kurang
baik, serta tidak menjaga pola makan dengan baik. Dengan melakukan perawatan
kulit harian, memenej waktu dengan baik sehingga tidak mudah stres, menjaga
pola makan, dan sebagainya, bisa membuat kulit tetap cerah dan lembab.
Kulit yang cerah dan lembab pasti
membuat seorang wanita terlihat lebih cantik dan menawan. Namun sebaliknya
kulit yang kusam dan kering membuat seorang wanita terlihat kurang menarik.
Kulit kusam dan kering menunjukkan kulit yang kehilangan cahaya dan terlihat
tidak sehat. Kulit kusam disebabkan karena kulit kering dan penuh dengan
tumpukan kulit yang sudah mati.
Banyak hal yang menjadi penyebab
kulit kusam dan kering. Pemakaian kosmetik tebal dan tidak dibersihkan dengan
baik akan menghambat dan menutupi kulit. Begitu pula jika sering terpapar sinar
matahari secara langsung tanpa perlindungan akan membuat kulit kusam dan
kering. Terpapar sinar matahari secara langsung akan merangsang pigmen melanin
dari dalam kulit (melanogenesis).
Faktor usia di atas 30 tahun juga
memengaruhi kondisi kulit seseorang. Pada usia di atas 30 tahun, pergantian
kulit yang biasanya terjadi antara 2-3 minggu sekali akan memerlukan waktu
lebih lama lagi sehingga jika tidak dilakukan perawatan kulit maka kulit mati
akan menumpuk.
Cara Mengatasi. Tentu kulit kusam dan kering harus segera diatasi
agar kulit terlihat indah. Terkadang penggunaan kosmetik yang tidak cocok
membuat kulit kusam. Oleh karena itu jika penyebabnya karena kosmetik maka
sebaiknya penggunaannya dihentikan sesegera mungkin dan dilakukan perawatan
kulit yang benar. Namun, untuk mengatasi masalah kulit kusam dan kering bukan
hanya dengan perawatan wajah, namun juga diperlukan perawatan dari dalam.
Misalnya menjaga pola makan dengan baik dan memenej stres dengan baik. Berikut
beberapa cara ampuh mengatasi kulit kusam dan kering:
1. Rajin Mencuci Wajah
Kulit wajah yang paling sering
mengalami masalah kulit kusam dan kering, karena sering terkena paparan sinar
matahari, polusi, dan udara luar yang kotor. Karena itu perawatan yang paling
penting adalah mencuci wajah, apalagi jika Anda tinggal di daerah tropis
seperti Indonesia, debu sangat mudah menempel pada wajah. Menurut dr. Adhimukti
T. Sampurna, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, mencuci muka tidak cukup
hanya dengan air. Tetapi perlu menggunakan sabun dan sabun yang paling bagus
adalah yang berbentuk cleanser yang tidak berbusa.
Ada dua cara membersihkan wajah,
yaitu dengan sabun wajah atau facial wash, tetapi penggunaannya tidak
dianjurkan terlalu sering karena akan membuat kulit wajah kering. Selanjutnya
dengan cleanser untuk membersihkan kulit wajah karena mengandung gliserin.
Gliserin akan membuat kotoran menempel pada gliserin, sehingga kotoran luruh
bersama gliserin.
Anda yang memiliki jenis kulit
kering, harus ekstra hati-hati memilih sabun dan cleanser. Sebaiknya memilih
sabun dan cleanser yang ekstra lembut yang dapat melembabkan. Sabun yang ekstra
lembut ini biasanya mengandung ceramide. Ceramide adalah bahan baku
pembentukan zat-zat pelembab alami kulit atau natural moisturizer factor yang
cocok untuk kulit kering.
Setelah mencuci wajah kulit akan
segar dan lembut, serta licin. Banyak orang yang berpikir setelah mencuci wajah
kulitnya akan kesat, padahal sebetulnya kulit kesat setelah mencuci wajah belum
tentu bagus. Pasalnya, pelembab alami yang seharusnya ada di wajah menjadi
terhapus, padahal kulit juga membutuhkan pelembab.
Agar kulit tidak kusam dan
kering, Sebaiknya rutin mencuci wajah tiga hari sekali yaitu pada pagi, sore,
dan malam hari Sebelum tidur. Mencuci wajah Sebelum tidur diharuskan karena
terkadang kita tidak sadar jika ada debu di rumah. Sebum atau kelenjar minyak
yang ada di wajah akan bercampur dengan debu di rumah sehingga akan menyebabkan
jerawat.
2. Memakai Pelembab
Setelah mencuci wajah, tahap
Selanjutnya yang penting juga dilakukan adalah memakai pelembab. Pelembab akan
membuat kulit terlihat lebih sehat yaitu lembab, halus dan lembut, serta cerah.
Pertahanan kulit menjadi lebih baik sehingga tidak mudah bermasalah seperti
alergi, iritasi dan infeksi. Pelembab sebaiknya digunakan sehabis mandi ataupun
mencuci wajah sehingga fungsi pelembab lebih dirasakan. Sesudah kulit
dikeringkan dengan handuk yang lembut, pelembab dioleskan ke kulit seluruh
tubuh, termasuk kulit wajah.
Menurut dr. Adhi, pemilik kulit
kering harus berhati-hati memilih pelembab. Sebaiknya tidak memakai pelembab
yang terlalu pekat dan dapat menutupi pori-pori. Pasalnya, jika pori-pori
tertutup wajah akan lebih mudah timbul jerawat dan komedo.
Tidak Semua pelembab berbentuk
krim, karena ada juga pelembab yang berbentuk lotion Sehingga cukup ringan
untuk melembabkan dan mengangkat sel-sel kulit mati. Umumnya pelembab tersebut
mengandung alpha hydroxy acid (AHA), glycolic acid dan asam laktat. Tidak ada
ketentuan harus Seberapa sering menggunakan pelembab, tetapi disesuaikan dengan
kebutuhan. Jika kulit terlihat sangat kering maka bisa dioleskan pelembab lebih
sering. Selain pagi hari sesudah mandi, pelembab umumnya digunakan pada malam
hari sebelum tidur.
3. Memakai Krim Pagi dan Krim Malam
Perawatan selanjutnya yang
sebaiknya juga tidak diabaikan adalah memakai krim pagi dan krim malam. Krim
pagi dan krim malam sebaiknya rutin dipakai agar kulit tidak kusam dan kering.
Krim pagi umumnya mengandung moisturizer atau pelembab. Selain pelembab,
umumnya krim pagi mengandung sunblock. Pilih krim yang mengandung sunblock
dengan SPF (Sun protection factor) di atas 30, terutama jika tinggal di daerah
panas seperti Jakarta. Selain berbentuk krim, ada juga yang berbentuk lotion,
yang lebih ringan.
Pemakaian sunblock SPF 30 harus
diulang 4-6 jam Sekali jika tidak berkeringat. Jika berkeringat maka
pemakaiannya harus lebih sering lagi. Ketika berkeringat, lap dulu keringatnya,
lalu baru memakai sunblock lagi. Pemakaian sunblock ini penting karena ras Asia
berisiko terkena kanker kulit. Dengan memakai sunblock maka bisa mencegah
kerusakan permanen pada kulit akibat sinar matahari.
Sementara krim malam berfungsi
meremajakan kulit, whitening dan brightener sehingga tekstur kulit lebih baik
dan cerah. Bagi yang berusia di atas 35 tahun, Sebaiknya rutin memakai krim
malam sebagai antiaging, karena biasanya krim malam mengandung bahan-bahan seperti
kojic acid (asam kojik), arbutin, AHA (alpha hydroxy acid), serta asam retinoat
atau tretinoin.
4. Treatment Peeling
Di samping perawatan rutin
harian, Anda juga dianjurkan untuk melakukan perawatan kulit secara rutin
seperti treatment peeling. Ada dua jenis peeling, yaitu physical peel dan
chemical peel. Physical peel menggunakan alat dengan cara kerja menyedot
Sel-sel kulit mati lalu dibuang, sementara chemical peel menggunakan bahan
kimia seperti AHA (alpha hydroxy acid).
Chemical peeling berfungsi untuk
mengelupas sel-sel kulit mati, kemudian dalam prosesnya akan merangsang sel-sel
kulit baru sehingga kulit akan tampak lebih cerah. Chemical peeling dilakukan
untuk mempercepat pengelupasan kulit, dan merangsang pembentukan sel kulit
baru.
Namun, sebaiknya tidak terlalu
sering melakukan peeling, chemical peel bisa dilakukan tiga minggu hingga
sebulan sekali, karena biasanya sel-sel kulit mati sudah mulai tumbuh.
Pertumbuhan kulit mulai dari sel basal (sel paling bawah), kemudian akan
berubah menjadi sel-sel yang akan terus tumbuh ke atas hingga berakhir menjadi
sel kulit mati atau korneosit yang akan terlepas. Proses dari sel basal hingga
menjadi korneosit berlangsung sekitar tiga minggu.
Jika pengelupasan kulit dengan
chemical peel dilakukan terlalu sering seperti seminggu sekali atau dua minggu
sekali, sementara proses pembentukan sel kulit baru belum terbentuk, maka akan
melukai dan merusak kulit. Biasanya setelah dua hingga empat bulan menjalani
treatment chemical peel hasilnya akan terlihat, yaitu kulit lebih cerah. Efek
sampingnya adalah kulit kemerahan kurang lebih selama satu minggu. Tapi setelah
itu, kulit akan terlihat lebih cerah.
5. Menjaga Pola Makan
Jika ingin kulitnya tidak kusam
dan tidak kering maka sebaiknya Anda juga menjaga pola makan dengan baik.
Menurut Prof. Dr. HR Rachmad Soegih, SpGK, SpGM (K), dokter spesialis gizi
klinik (konsultan), sebaiknya mengurangi makanan yang sudah melalui proses
pengolahan seperti terlalu asam atau terlalu pedas karena akan memengaruhi
kondisi kulit.
Sebaliknya, agar kulit cerah dan
lembab, dibutuhkan asupan makanan yang mengandung protein, serta vitamin A, C
dan E. Protein yang dikonsumsi harus disesuaikan dengan kebutuhan. Protein ini
terdiri atas protein hewani seperti daging ayam, daging merah, serta protein
nabati seperti tahu dan tempe. Meski protein dibutuhkan oleh kulit, namun jika
konsumsi protein terlalu banyak justru akan membuat kulit menjadi kasar.
Sementara vitamin A, C dan E
dibutuhkan kulit karena merupakan antioksidan untuk melindungi kulit dari
polusi. Polusi dan sinar matahari membuat kulit menjadi kusam, dan dengan
makanan dapat melindungi kulit dari pengaruh buruk. Jadi, jika seseorang makan
secara cukup baik dalam hai kualitas dan kuantitas maka akan memengaruhi kulit.
Secara umum, makanan disebut
berkualitas jika mengandung 55-65 persen kalori, 0,8-1 gr protein, dan sisanya
lemak. Lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh dan kulit. Pasalnya, kulit terdiri
dari epidermis, dermis, mesodermis dan lapisan lemak. Lapisan inilah yang menentukan
elastisitas dan kelembutan kulit. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan kulit
yang cerah dan lembab maka harus cukup lemak jenis mono unsaturated dan
poly-unsaturated. Lemak mono unsaturated sangat baik untuk kulit cerah seperti
minyak zaitun atau olive oil. Sementara lemak poly unsaturated merupakan minyak
dari tumbuh-tumbuhan seperti sun flower oil.
6. Memenej Waktu dengan Baik
Stres bisa membuat kulit menjadi
kusam dan kering. Stres bisa disebabkan karena seseorang tidak bisa memenej
waktunya dengan baik. Menurut A. Kasandra Putranto, psikolog, stres bisa
memengaruhi kulit. Bahkan jika tingkat stres lebih tinggi maka seseorang mudah
sakit. Lantas mengapa stres memengaruhi kulit? Orang yang tingkat stresnya
tinggi akan banyak berpikir sehingga dia akan mengerutkan kulit wajah. Hal itu
akan membuat kulit terlihat tidak segar dan bahkan terlihat kusam. Karena
itulah orang yang tingkat stresnya lebih tinggi akan terlihat lebih tua
dibandingkan dengan orang yang tingkat stresnya rendah.
Ketika seseorang mengalami stres,
akan muncul gejala-gejala stres seperti mulas, lemas, lesu, sakit perut dan
sakit kepala, serta daya tahan tubuh tidak stabil. Agar tidak terus-menerus
mengalami stres misalnya di lingkungan kerja ataupun akibat aktivitas yang
padat, maka kita harus bisa menghadapi stres. Namun, ada orang yang mudah
mengalami stres dan jika mengalami stres maka bisa membuatnya ”jeblok".
Pasalnya, daya tahan setiap orang terhadap stres tidak sama dan hal tersebut
ditandai dengan toleransi terhadap stres. Sementara ada orang yang tahan
banting terhadap stres sehingga jika seseorang mendapatkan tekanan maka ada
yang menghadapinya dengan tenang.
Daya tahan terhadap stres bisa
diturunkan secara genetik. Jika kapasitas stres orangtua tinggi, maka anak juga
demikian. Jika kapasitas stres orangtua rendah, maka kapasitas stres anak juga
rendah Tetapi jika kapasitas stres bapak rendah dan ibu tinggi, maka
anak-anaknya ada yang kapasitas stresnya tinggi dan ada yang rendah.
Nah agar tidak sering mengalami
stres, maka seseorang perlu melakukan manajemen Waktu dengan baik. Untuk
memenej waktu dengan baik maka harus dilatih sejak kecil. Ketika seseorang
bekerja, stres pasti ada dan tingkat stres setiap orang berbeda-beda. Semakin
tinggi sebuah jabatan maka tingkat stres semakin tinggi. Untuk mengatasi stres
maka seseorang perlu istirahat misalnya cuti, mengatur Waktu dengan kegiatan
yang menghibur seperti liburan. Kartika, Palupi, Suciati, Niken (Info
Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment