Konsultan: dr. Tubagus Ferdi
Fadilah, SpA, M.Kes, dokter spesialis anak RSIA Evasari, Staf pengantar bagian
ilmu anak fakultas Universitas Trisakti
Dari cerita yang Anda jelaskan,
terdapat kekurangan data jenis kelamin, serta tinggi badan anak Anda. Bila di
plot dalam kurva berat badan per usia berdasarkan WHO growth chart standards
maka anak Anda, baik laki-laki ataupun perempuan, memiliki nilai z-score (skor
Z) berada di bawah -2 SD (standard deviation) dan diinterpretasikan sebagai
underweight atau berat badan kurang.
Untuk mengetahui apakah anak Anda
termasuk dalam gizi kurang atau gizi buruk maka diperlukan data tinggi badan.
Menurut WHO dikatakan gizi kurang (moderate wasting) bila berat badan terhadap
tinggi badan berada antara -2 sampai dengan -3 (-3< z-score <-2. Gizi
buruk atau severe wasting apabila z-score <-3.
Berat badan kurang bisa
menggambarkan status gizi kurang, karena seorang anak gagal menambah berat
badan sesuai dengan usianya secara tepat. Dalam kasus yang lebih berat dapat
mengalami kegagalan pertumbuhan tinggi badan dan lingkar kepala. Keadaan gizi
kurang (undernutrition) ini pada umumnya merupakan hasil rangkaian
ketidakadekuatan suplai makanan, akses atau pemanfaatan, buruknya akses
kesehatan dan kebersihan, serta ketidaksesuaian cara pemberian makanan. Risiko
terbesar untuk terjadinya malnutrisi kurang pada anak memang biasanya terjadi
sejak dalam rahim sampai usia 2 tahun. Untuk itu keluarga harus diperkenalkan
dengan pola makan sehat dan sesuai dengan usia, dimulai dengan ASI.
Pada bayi, transisi ke makanan
pendamping ASI dan menu keluarga lengkap serta pentingnya makanan dan makanan
ringan yang dijadwalkan secara rutin harus ditekankan dibandingkan perilaku
pemberian makan yang tidak terjadwal. Pada anak, porsi dan ukuran makanan dan
snack harus disesuaikan. Anak-anak harus diajarkan untuk mengenali rasa lapar
dan kenyang, kemudian diberikan arahan untuk makan makanan sehat pilihan
orangtua dalam ukuran yang sesuai, dengan menggunakan wadah atau mangkuk kecil.
Anak-anak tidak boleh makan langsung dari kantong ataupun Kotak. Aturan untuk
tidak memberikan minuman soda atau jus sebaiknya ibunda terapkan. Anak tidak
boleh dipaksa untuk makan ketika mereka tidak bersedia.
Asupan kalori yang diberikan pada
anak dengan berat badan kurang ditingkatkan sampai kejar tumbuh atau catch-up
pertumbuhan yang tepat sesuai dengan usia telah didapatkan. Pertumbuhan kejar
tumbuh (catch-up) mengacu pada kenaikan berat badan pada lebih besar rata-rata
untuk usia dan mungkin akan memerlukan 150% atau lebih dari kalori yang
direkomendasikan untuk anak seusianya yang bergizi baik.
Aturan praktis yang biasanya
dihitung untuk bayi dan anak-anak sampai usia 3 tahun adalah dengan menyediakan
100-120 kkal/kg berdasarkan berat badan ideal terhadap tinggi badan ananda.
Kebutuhan protein juga ditingkatkan untuk keperluan anabolisme dan harus
disediakan secara proporsional dengan asupan kalori yang diberikan. Asupan
vitamin dan mineral tambahan juga direkomendasikan dengan cara memberikan
beberapa vitamin harian yang sesuai dengan usia.
Pemberian susu sapi murni
sebaiknya ditunda hingga setidaknya usia 2 tahun. Pada balita memberikan susu
sapi melebihi 24 ons atau 680 gram sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi
asupan makanan padat yang kaya dengan variasi nutrisi dan dapat menyebabkan
anemia defisiensi best. Pemberian jus buah pada balita juga sebaiknya dibatasi
hingga 4 ons atau 110 gram setiap harinya. Pada usia 1 tahun, balita harus
mengonsumsi menu keluarga, dan memiliki. jadwal makan dan snack teratur.
Dalam pemberian makanan padat,
Anda bisa membayangkan satu buah piring yang terbagi dalam lima bagian yaitu
sayur-sayuran, buah-buahan, protein, biji-bijian, dan susu. Susu dapat
diberikan yang bebas lemak atau rendah lemak. Pilih makanan dengan kadar garam
atau natrium yang rendah, dan sebaiknya beri minum air putih dibandingkan
minuman mengandung gula sebagai minuman saat makan.
Perlawanan atau penolakan dalam
pemberian makanan memang biasa terjadi antara anak dengan balita. Namun
orangtua lah yang berperan menentukan apa, kapan, dan di mana memberikan
makanan. Peran anak biasanya dalam hal apa dan berapa banyak yang dimakannya.
Agar pertumbuhan serta perkembangan anak Anda terpantau dengan baik, maka
sebaiknya Anda membawa anak untuk diperiksakan lebih lanjut ke dokter anak
terdekat. Kartika (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment