Belakangan musim kemarau atau
panas terjadi begitu berkepanjangan. Dengan sinar matahari yang begitu terik,
tidak hanya kulit yang rentan mengalami kekeringan hingga bersisik, rambut juga
rentan mengalami masalah. Di musim panas, masalah rambut yang sering timbul
adalah ketombe, rambut rontok, dan rambut kering. Tentu perawatan rambut di
musim kemarau harus lebih ekstra dirawat. Apa saja?
Di musim kemarau yang panjang ini
bukan hanya kulit yang mengalami masalah, tetapi juga rambut. Pancaran sinar
matahari yang begitu terik, membuat rambut rentan terkena masalah. Terutama
jika Anda sering melakukan kegiatan outdoor sehingga sering terpapar sinar
matahari langsung. Menurut dr. Erivia D. Pangkahila, M.Biomed, SpKK, dokter
spesialis kulit dan kelamin, masalah rambut yang sering muncul di musim panas
adalah rambut berketombe dan rambut rontok. Terkadang juga timbul masalah
rambut kering. Cuaca yang panas membuat seseorang mudah berkeringat, termasuk
di kulit kepala. Rambut pun menjadi lepek dan lembab. Jika tidak rutin
dibersihkan, maka bisa timbul masalah ketombe. Sementara rambut rontok bisa
dialami karena saat cuaca panas biasanya kulit kepala lebih terasa gatal. Karena
gatal, maka biasanya digaruk yang akhirnya membuat helaian rambut terlepas.
Tetapi bisa juga rambut rontok karena memang sedang dalam fase kerontokan
rambut. Jika kerontokan karena fase ini, maka dengan nanti rambut akan normal
dan tumbuh kembali.
Ditambahkan oleh dr. Sinta
Syafril, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, permasalahan rambut dan
kulit kepala pada saat musim panas tidak sama bagi setiap orang. Pada beberapa
orang, teriknya sinar matahari menyebabkan kulit kepala dan rambut menjadi
kering, warna rambut menjadi pudar dan pirang, serta rambut menjadi mudah
rontok, bercabang dan permukaan batang rambut menjadi kasar. Sebaliknya pada
beberapa orang teriknya sinar matahari membuat kulit kepala dan rambut menjadi
semakin berminyak dan berketombe.
Mengatasi. Untuk mengatasi berbagai permasalahan rambut di musim
panas tergantung dari masalah yang timbul dan penyebabnya. Lantas perawatan apa
saja yang harus dilakukan?
1. Menggunakan sampo dan kondisioner yang Tepat
Ketika cuaca sangat panas menyengat,
sebaiknya Anda rutin merawat rambut dengan keramas. Dengan rutin keramas maka
kelembaban rambut cukup karena ada air yang masuk ke dalam rambut dan pori-pori
rambut. Menurut dr. Erivia, jika biasanya Anda keramas dua kali seminggu, maka
sebaiknya lebih sering keramas yaitu tiga kali seminggu. Tidak dianjurkan
keramas terlalu sering karena justru akan membuat rambut semakin rontok dan
kering, terutama untuk mereka yang rambutnya kering. Namun, jika rambut Anda
berminyak menurut dr. Sinta boleh keramas setiap hari.
Saat keramas, gunakan sampo yang
sesuai. Jika timbul masalah ketombe sebaiknya gunakan sampo antiketombe.
Biasanya dengan rutin memakai sampo antiketornbe, ketombe akan hilang. Sampo
antiketombe biasanya mengandung ketokonazole, zinc pyrithione dan selenium
sulfit untuk mengobati jamur di kulit kepala.
Sementara jika rambut tidak
berketombe, sampo yang baik yang bisa digunakan biasanya mengandung surfactan.
Surfactan ini dapat digunakan sebagai bahan penggumpal, pembusaan dan emusifier
oleh industri farmasi, kosmetik, kimia, pertanian dan pangan serta industri
produk (personal care). Contoh surfactan yang ada di dalam sampo adalah sodium
lauryl sulfat atau sodium laurenth sulfat, co surfactan seperti cocamidopropyl
betaine.
Bahan lain yang ada di dalam
sampo adalah garam, preservative dan pewangi. Beberapa perusahaan kosmetik
menambahkan bahan natural seperti minyak kepala, tea tree oil, citrus dan
lain-lain. Untuk rambut yang kering bisa memakai sampo yang mengandung
sunscreen seperti zinc dan titanium oksida.
Ditambahkan oleh Rudy
Hadisuwarno, pakar rambut ternama, sampo sehari-hari (daily shampoo) yang
dianjurkan yang terbuat dari minyak sawit. Jika terbuat minyak sawit maka
keramas bisa dilakukan setiap hari. Sebaiknya hindari sampo yang mengandung
detergen atau minyak bumi. Sampo ini tidak bagus untuk digunakan setiap hari.
Sementara kondisioner dianjurkan
dipakai setelah keramas untuk menjaga kelembaban rambut. Namun jika rambutnya
berminyak sebaiknya pemakaian kondisioner tidak setiap hari karena akan membuat
rambut semakin berminyak. Kondisioner bisa dilakukan seminggu sekali.
Dijelaskan oleh Rudy, saat memakai kondisioner sebaiknya tidak terkena kulit
kepala karena akan menyebabkan lepek dan ketombean. Kondisioner hanya digunakan
pada batang rambut.
2. Penggunaan obat-obatan
Namun, pada beberapa orang
ketombe tidak hilang karena penggunaan shampo antiketombe yang ada di pasaran.
Umumnya ketombe yang demikian terjadi karena adanya jamur. Jika ketombe tidak
hilang dengan sampo antiketombe, menurut dr. Erivia bisa diatasi dengan
obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi ketombe dimulai dari
obat minum, salep hingga sampo khusus berdasarkan resep dokter.
Umumnya obat-obatan yang
digunakan untuk mengatasi ketombe mengandung selenium sulfide atau
ketokonazole. Obat-obatan tersebut bisa mengatasi ketombe karena jamur.
Sementara untuk kerontokan rambut, obat-obatan yang digunakan adalah yang
mengandung minoxidil.
3. Creambath dan Hair Spa
Karena di musim panas rambut
rentan mengalami masalah kering dan rusak, maka menurut Ade Lingga,
hairstylist, sebaiknya rambut rutin di-treatment hair spa. Obat-obatan yang
digunakan di dalam treatment hair spa dapat menutrisi keratin rambut dan
memperbaiki struktur rambut sehingga bagus digunakan untuk rambut kering dan
rusak.
Obat-obatan yang digunakan dalam
hair spa juga bisa memberikan minyak pada rambut kering seningga rambut lebih
lembab. Selain itu, serum yang digunakan di dalam treatment hair spa juga dapat
memperbaiki rambut yang patah-patah dan rusak. Meski bagus untuk memperbaiki
kondisi rambut, namun sebaiknya treatment hair spa cukup dilakukan 2-3 kali
sebulan. Tidak dianjurkan terlalu sering karena bisa membuat rambut menjadi
lepek dan berminyak.
Selain hair spa, bisa juga dilakukan
treatment creambath. Namun, jika kondisi rambut rusak sebaiknya melakukan
treatment hair spa. Ketika melakukan kedua treatment tersebut sebaiknya hindari
penggunaan pijat atau massage terlalu kencang pada kulit kepala. Pasalnya,
pemijatan pada kulit kepala yang terlalu kencang justru membuat rambut rusak
dan ozon.
Menurut dr. Shinta, treatment
creambath bisa dilakukan sebulan sekali. Namun untuk treatment hair spa tidak
harus rutin sebulan sekali, karena tergantung keadaan rambut. Jika sedang mengalami
masalah seperti rambut rontok, hair spa bisa dilakukan. Tetapi menurut dr.
Erivia, pada beberapa orang ketika rambutnya berketombe dan rontok jika
dilakukan kedua treatment tersebut justru akan semakin memperparah kondisi
rambut, yaitu semakin rontok atau semakin berminyak.
Ketika rambut sedang rontok
parah, sebaiknya hindari manipulasi rambut dan membatasi melakukan treatment
creambath. Pasalnya di dalam treatment creambath ada tahapan rambut dan kulit
kepala dipanasi atau diuapi. Ketika rambut dan kulit kepala dipanasi, maka
pori-pori rambut terbuka dan justru akan membuat rambut menjadi semakin rontok.
4. Hair Tonic dan Serum
Di musim panas, pemakaian hair
tonic dan serum sebagai vitamin untuk rambut bisa digunakan, walaupun
sebenarnya tidak terlalu wajib. Ketika menggunakan hair tonic, pilih yang tidak
lengket dan cocok untuk kulit kepala dan rambut Anda. Dikatakan oleh Ade
Lingga, hair tonic digunakan untuk menumbuhkan rambut atau menyuburkan rambut,
terutama bagi rambut rontok. Sementara serum dapat memperbaiki kondisi rambut
yang rusak jika digunakan rutin seminggu dua kali sehabis keramas.
Menurut dr. Erivia, penggunaan
hair tonic bisa membantu memperbaiki kondisi rambut, tetapi tergantung dari
penyebabnya. Jika kerontokan karena ketombe maka percuma saja memakai hair
tonic. Begitu juga jika kerontokan rambut yang dialami karena diet ketat, maka
pemakaian hair tonic tidak akan berpengaruh. Mengenai pemakaian serum,
tergantung dari isi serumnya. Biasanya serum mengandung ginseng untuk kesuburan
rambut. Ditambahkan oleh dr. Sinta dengan perawatan rambut dasar, menghindari
faktor yang dapat menyebabkan kerusakan rambut dan asupan vitamin dari makanan
tercukupi, sebenarnya sudah cukup. Vitamin yang baik untuk kulit kepala dan
rambut adalah vitamin A, C dan E. Untuk mengatasi rambut kering juga bisa
menggunakan minyak esensial seperti minyak kepala atau minyak zaitun dua kali
seminggu. Bila rambut mulai memiliki kelainan, baru bisa menggunakan serum dan
hair tonic. Jika perlu lakukan pengobatan lebih lanjut ke dokter.
5. Hindari Pemakaian Blow Dry dan Catok
Pada musim panas, menurut Rudy,
sebaiknya hindari pemakaian blow dry dan catok. Pasalnya panasnya hair dryer
akan memperberat kondisi rambut. Kalaupun ingin memakai hair dryer maka setelah
rambut kering penggunaannya harus dihentikan. Jika sudah kering rambut tetap
dipanaskan akan membuat rambut semakin kering.
Selain itu, hindari juga
pemakaian alat-alat, sikat atau sisir yang sudah rusak karena akan merusak
rambut. Begitu pula harus hati-hati ketika memakai catok, karena bisa membuat
rambut semakin kering. Ketika akan memakai catok, maka sebelumnya lapisi batang
rambut dengan serum agar rambut tidak rusak dan tidak langsung membakar rambut.
6. Perhatikan Asupan Makanan
Makanan yang dikonsumsi juga akan
memengaruhi kondisi rambut. Jika rambut berminyak, menurut Rudy sebaiknya
hindari makanan yang berminyak dan pedas karena akan mengaktifkan kelenjar
minyak di kulit kepala. Sementara untuk rambut kering tidak ada makanan yang
harus dihindari. Sebaiknya meningkatkan asupan vitamin dari buah-buahan agar
rambut tidak kusam.
Sementara perawatan secara umum
yang bisa dilakukan untuk menghindari paparan terik matahari secara langsung
dengan menggunakan payung, topi, dan scarf. Selain itu bisa meminum air putih
sebanyak 8 gelas atau sekitar 2 liter per hari. Selain itu, sebaiknya tidak
mengikat rambut-terlalu kencang karena bisa menyebabkan rambut rontok. Kartika,
Widi, Niken (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment