Saturday, October 4, 2014

Mengatasi Syringoma Pada Kulit Sekitar Mata

Mengatasi Syringoma Pada Kulit Sekitar Mata
Pada kulit di sekitar mata, kelopak mata atau di bawah mata, kerap ditumbuhi bintik hitam atau putih yang disebut syringoma. Tumbuhnya bintik tersebut kerap menimbulkan rasa risih karena merusak penampilan wajah. Ada banyak cara dapat dilakukan untuk menghilangkan bintik tersebut seperti elektrokauter dan laser C02. Seperti apa?

Sering kali pada bagian kelopak mata dan bagian bawah mata ditumbuhi bintik hitam atau putih yang disebut syringoma. Menurut dr. Nila Sandra Pridady, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, syringoma merupakan golongan tumor jinak dari kelenjar keringat (ekrin). Ditambahkan oleh dr. RA Putri Ambarani, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, syringoma terjadi karena penyumbatan kelenjar ekrin. Kelenjar keringat terdiri dari dua jenis, yaitu ekrin yang disebut syringoma dan apokrin yang terdapat di ketiak.

Syringoma berbentuk pipih yang disebut papul tonjolan kulit tetapi flat, lebih pipih dan lebar. Berbeda dengan kutil yang timbul di permukaan kulit. Warna syringoma cenderung seperti warna kulit, terkadang kekuningan. Syringoma timbul dengan gejala bintik-bintik kecil seperti warna kulit, terasa lebih gatal, walau pada beberapa orang hampir tidak merasakan gatal atau keluhan. Rasa gatal bisa muncul karena pemakaian kosmetik yang tidak sesuai.

Syringoma timbul karena faktor keturunan dan terlalu sering terpapar sinar matahari. Jika seseorang tidak mempunyai bakat mengalami syringoma maka hanya akan menyebabkan proses penuaan kulit yang lain. Tidak ada gejala awal yang ditimbulkan oleh syringoma, hanya mengganggu secara kosmetik. Biasanya syringorna lebih banyak dialami oleh para wanita dibandingkan pria karena perbedaan hormon. Umumnya syringoma ini mulai muncul ketika seseorang mengalami masa pubertas atau masa remaja, ketika kulit mengalami perubahan.

Treatment. Meski syringoma merupakan tumor jinak yang tidak berbahaya, tetapi tetap harus diatasi. Sebaiknya syringoma tidak dibiarkan terus tumbuh dan berkembang, karena syringoma merupakan tumor maka akan terus berkembang dan melebar jika tidak dilakukan suatu tindakan.

Jika sudah mengalami masalah syringoma karena keturunan atau bakat, sebaiknya melakukan perawatan sehari-hari dengan telaten. Dianjurkan rutin menggunakan sunblook untuk mengurangi efek sinar matahari yang mampu mencegah proses penuaan dini. Sebaiknya juga memakai krim-krim berdasarkan saran dokter spesialis kulit. Umumnya krim yang digunakan mengandung retinoid dan retinoin. Krim yang mengandung retinoid dan retinoin ini dipakai secara rutin pada malam hari, yang berfungsi untuk meminimalisasi timbulnya tumor jinak atau syringoma pada kulit, serta mampu memperbaiki pertumbuhan kulit. Syringoma yang masih berukuran kecil bisa hilang dan diatasi dengan penggunaan krim topikal tersebut.

Sementara jika syringoma~nya terlalu dalam dan melebar, sebaiknya melakukan treatment seperti dermabrasi, laser ablatif seperti laser C02 dan elektrokauter agar syringoma bisa diambil dan diangkat dari permukaan kulit. Dermabrasi adalah proses pengelupasan kulit yang bisa menjangkau hingga lapisan dermis (lapisan dalam) kulit. Laser ablatif adalah laser yang bisa memengaruhi kondisi kulit bagian luar. Biasanya pada laser ini ada efek merusak seperti laser C02. Sedangkan elektrokauter adalah teknik bedah dengan menggunakan listrik.

Semua treatment tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mengelupaskan syringoma. Proses pengerjaan treatment-treatment tersebut berlangsung selama 30-60 menit, tergantung lebarnya syringoma. Setelah treatment sebaiknya hindari air karena setelah treatment kulit akan mengalami luka, sehingga dianjurkan menghindari air hingga luka mengering. Dianjurkan juga mengoleskan salep antiseptik ataupun Betadine hingga lukanya kering agar tidak infeksi.

Karena syringoma berbentuk pipih, maka setelah treatment kulit akan lebih cekung dan warna kulit agak kecokelatan karena saat melakukan tindakan pengambilan cukup dalam. Meski syiringoma sering kali berada di area kelopak mata, tetapi treatment yang dilakukan seperti elektrokauter cenderung aman dan tidak menyebabkan efek samping pada mata.

Namun, setiap treatment yang dilakukan bisa menimbulkan risiko. Begitu pula dengan treatment-treatment seperti dermabrasi, laser ablatif seperti laser C02 dan elektrokauter untuk mengatasi syringoma. Efek samping yang timbul adalah kulit mengalami infeksi. Biasanya setelah treatment dokter akan memberikan salep antiseptik agar luka cepat mengering dan terbebas dari kuman. Efek samping lainnya adalah kulit menjadi kehitaman, lebih putih dan timbul jaringan parut setelah tindakan.

Tidak Bisa Tuntas. Meski treatment-treatment tersebut bisa mengangkat syringoma tetapi syringoma tidak bisa dihilangkan secara tuntas, karena syiringoma merupakan kelainan dari kulit. Hingga saat ini belum ditemukan treatment yang berhasil menuntaskan syringoma secara tuntas dan maksimal pada area sekitar mata.

Jadi, meski sudah menggunakan perawatan topikal dan treatment-treatment seperti dermabrasi, laser ablatif, laser C02 dan elektrokauter, syringoma bisa muncul kembali dalam jangka waktu 6 bulan hingga 2 tahun, sesuai dengan kondisi seseorang. Untuk mencegah agar syringoma tidak muncul, lakukan perawatan kulit sesuai anjuran dokter dan memakai krim secara rutin pada malam hari. Nailul Iffah (Info Kecantikan)

3 komentar:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. perbedaan Syringoma dengan Milia apa ya? apakah Syringoma dan Milia bisa hilang dengan facial wajah? mohon jawabannya, trims Dok

    ReplyDelete