Pada kulit di sekitar mata,
kelopak mata atau di bawah mata, kerap ditumbuhi bintik hitam atau putih yang
disebut syringoma. Tumbuhnya bintik tersebut kerap menimbulkan rasa risih
karena merusak penampilan wajah. Ada banyak cara dapat dilakukan untuk
menghilangkan bintik tersebut seperti elektrokauter dan laser C02.
Seperti apa?
Sering kali pada bagian kelopak
mata dan bagian bawah mata ditumbuhi bintik hitam atau putih yang disebut
syringoma. Menurut dr. Nila Sandra Pridady, SpKK, dokter spesialis kulit dan
kelamin, syringoma merupakan golongan tumor jinak dari kelenjar keringat
(ekrin). Ditambahkan oleh dr. RA Putri Ambarani, SpKK, dokter spesialis kulit
dan kelamin, syringoma terjadi karena penyumbatan kelenjar ekrin. Kelenjar
keringat terdiri dari dua jenis, yaitu ekrin yang disebut syringoma dan apokrin
yang terdapat di ketiak.
Syringoma berbentuk pipih yang
disebut papul tonjolan kulit tetapi flat, lebih pipih dan lebar. Berbeda dengan
kutil yang timbul di permukaan kulit. Warna syringoma cenderung seperti warna
kulit, terkadang kekuningan. Syringoma timbul dengan gejala bintik-bintik kecil
seperti warna kulit, terasa lebih gatal, walau pada beberapa orang hampir tidak
merasakan gatal atau keluhan. Rasa gatal bisa muncul karena pemakaian kosmetik
yang tidak sesuai.
Syringoma timbul karena faktor
keturunan dan terlalu sering terpapar sinar matahari. Jika seseorang tidak
mempunyai bakat mengalami syringoma maka hanya akan menyebabkan proses penuaan
kulit yang lain. Tidak ada gejala awal yang ditimbulkan oleh syringoma, hanya
mengganggu secara kosmetik. Biasanya syringorna lebih banyak dialami oleh para
wanita dibandingkan pria karena perbedaan hormon. Umumnya syringoma ini mulai
muncul ketika seseorang mengalami masa pubertas atau masa remaja, ketika kulit
mengalami perubahan.
Treatment. Meski syringoma merupakan tumor jinak yang tidak
berbahaya, tetapi tetap harus diatasi. Sebaiknya syringoma tidak dibiarkan
terus tumbuh dan berkembang, karena syringoma merupakan tumor maka akan terus
berkembang dan melebar jika tidak dilakukan suatu tindakan.
Jika sudah mengalami masalah
syringoma karena keturunan atau bakat, sebaiknya melakukan perawatan
sehari-hari dengan telaten. Dianjurkan rutin menggunakan sunblook untuk
mengurangi efek sinar matahari yang mampu mencegah proses penuaan dini.
Sebaiknya juga memakai krim-krim berdasarkan saran dokter spesialis kulit.
Umumnya krim yang digunakan mengandung retinoid dan retinoin. Krim yang
mengandung retinoid dan retinoin ini dipakai secara rutin pada malam hari, yang
berfungsi untuk meminimalisasi timbulnya tumor jinak atau syringoma pada kulit,
serta mampu memperbaiki pertumbuhan kulit. Syringoma yang masih berukuran kecil
bisa hilang dan diatasi dengan penggunaan krim topikal tersebut.
Sementara jika syringoma~nya
terlalu dalam dan melebar, sebaiknya melakukan treatment seperti dermabrasi,
laser ablatif seperti laser C02 dan elektrokauter agar syringoma bisa diambil
dan diangkat dari permukaan kulit. Dermabrasi adalah proses pengelupasan kulit
yang bisa menjangkau hingga lapisan dermis (lapisan dalam) kulit. Laser ablatif
adalah laser yang bisa memengaruhi kondisi kulit bagian luar. Biasanya pada
laser ini ada efek merusak seperti laser C02. Sedangkan
elektrokauter adalah teknik bedah dengan menggunakan listrik.
Semua treatment tersebut memiliki
tujuan yang sama yaitu mengelupaskan syringoma. Proses pengerjaan
treatment-treatment tersebut berlangsung selama 30-60 menit, tergantung
lebarnya syringoma. Setelah treatment sebaiknya hindari air karena setelah
treatment kulit akan mengalami luka, sehingga dianjurkan menghindari air hingga
luka mengering. Dianjurkan juga mengoleskan salep antiseptik ataupun Betadine
hingga lukanya kering agar tidak infeksi.
Karena syringoma berbentuk pipih,
maka setelah treatment kulit akan lebih cekung dan warna kulit agak kecokelatan
karena saat melakukan tindakan pengambilan cukup dalam. Meski syiringoma sering
kali berada di area kelopak mata, tetapi treatment yang dilakukan seperti
elektrokauter cenderung aman dan tidak menyebabkan efek samping pada mata.
Namun, setiap treatment yang dilakukan
bisa menimbulkan risiko. Begitu pula dengan treatment-treatment seperti
dermabrasi, laser ablatif seperti laser C02 dan elektrokauter untuk
mengatasi syringoma. Efek samping yang timbul adalah kulit mengalami infeksi.
Biasanya setelah treatment dokter akan memberikan salep antiseptik agar luka
cepat mengering dan terbebas dari kuman. Efek samping lainnya adalah kulit
menjadi kehitaman, lebih putih dan timbul jaringan parut setelah tindakan.
Tidak Bisa Tuntas. Meski treatment-treatment tersebut bisa
mengangkat syringoma tetapi syringoma tidak bisa dihilangkan secara tuntas,
karena syiringoma merupakan kelainan dari kulit. Hingga saat ini belum
ditemukan treatment yang berhasil menuntaskan syringoma secara tuntas dan
maksimal pada area sekitar mata.
Jadi, meski sudah menggunakan
perawatan topikal dan treatment-treatment seperti dermabrasi, laser ablatif,
laser C02 dan elektrokauter, syringoma bisa muncul kembali dalam
jangka waktu 6 bulan hingga 2 tahun, sesuai dengan kondisi seseorang. Untuk
mencegah agar syringoma tidak muncul, lakukan perawatan kulit sesuai anjuran
dokter dan memakai krim secara rutin pada malam hari. Nailul Iffah (Info
Kecantikan)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteperbedaan Syringoma dengan Milia apa ya? apakah Syringoma dan Milia bisa hilang dengan facial wajah? mohon jawabannya, trims Dok
ReplyDeletehalo
ReplyDelete