Wednesday, October 8, 2014

5 cara Mudah Cegah Sembelit

5 cara Mudah Cegah Sembelit
Masalah sulit buang air besar atau sembelit sering dialami oleh masyarakat. Padahal dalam sistem pencernaan yang baik, buang air besar dilakukan setiap hari dan kebiasaan tersebut menandakan sistem pencernaan yang sehat. Jika buang air besar tidak lancar, kemungkinan besar ada masalah di dalam pencernaan. Lalu bagaimana cara untuk mencegah terjadinya sembelit?

Tidak rutin buang air besar (BAB) dalam waktu lama tentu membuat seseorang menjadi tidak nyaman. Perut yang kembung dan juga nyeri bisa membuat aktivitas menjadi terganggu. Bukan hanya itu, sulit buang air besar bisa menyebabkan pendarahan pada anus. Masalah sembelit ini kerap dialami oleh masyarakat Indonesia. Banyak hal yang dapat membuat seseorang terkena sembelit, salah satunya adalah kurangnya konsumsi serat dalam tubuh.

Sembelit atau dalam bahasa kedokteran lebih dikenal dengan konstipasi adalah perubahan kebiasaan buang air besar menjadi lebih jarang. Hal-ini bisa disebabkan karena tinja yang keras dan sulit untuk dikeluarkan sehingga perlu mengejan. Dr. Martin Winardi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam mengatakan salah satu ciri seseorang menderita sembelit adalah buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu. Sedangkan sembelit atau konstipasi parah biasanya buang air besar kurang dari satu kali per minggu.

Biasanya sembelit disebabkan karena adanya masalah fungsional dan organik pada saluran cerna atau faktor psikis. Tidak hanya itu, sembelit juga bisa disebabkan karena tinja yang   keras, sulit dikeluarkan sehingga perlu mengejan, perasaan tidak tuntas setelah buang air besar. Seseorang yang merasakan adanya sumbatan pada dubur saat buang air besar pun termasuk ke dalam kategori menderita sembelit.

Sembelit bisa dialami oleh usia berapa pun. Tidak hanya pada orang dewasa, bayi bisa terkena sembelit. Namun, biarpun demikian sembelit jarang ditemukan pada anak-anak, berusia muda atau dewasa yang sehat. Biasanya sembelit lebih sering menyerang mereka yang berusia di atas 50 tahun. Hal tersebut karena para lansia mengalami pengurangan kekuatan otot-otot dam usus dan cenderung meminum obat-obatan yang memberikan efek samping untuk menderita sembelit. Sembelit pun merupakan keluhan yang cukup umum pada ibu hamil.

Sembelit yang berkelanjutan menimbulkan kebiasaan mengeden ketika buang air besar. Hal itu akan dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada anus dan selanjutnya akan menjadi pembengkakan dan timbul tonjolan sehingga terjadi wasir. Wasir memerlukan penanganan yang lebih serius karena tonjolan yang keluar pada anus tentu akan menimbulkan kondisi tidak nyaman dan menyakitkan.

Bukan hanya wasir, sembelit yang berkepanjangan pun dapat memicu terjadinya tumor pada usus. Oleh karena itu, sebelum terkena sembelit yang berkepanjangan sebaiknya lakukan beberapa langkah pencegahan.

Pencegahan Sembelit. Dikatakan dr. Dipdo Petrus Widjaya, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam, pencegahan lebih baik daripada mengobati. Sebenarnya, agar terhindar dari sembelit harus menjaga kesehatan saluran cerna yang masuk ke dalam mulut sampai yang merupakan sisa pencernaan untuk dikeluarkan dari tubuh melalui buang air besar. Ada 5 Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sembelit:

*Minum Air Putih yang Cukup
Konsistensi tinja yang dibentuk dalam usus besar sangat tergantung dari jumlah cairan yang ada. Dengan meminum air 8 gelas atau 1,5-2 liter sehari dapat membantu mencegah sembelit. Jumlah air putih yang masuk ke dalam tubuh harus disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan harus semakin banyak jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh. Air sangat penting untuk menggerakkan sampah atau feses dalam usus. Selain itu, air juga dapat membantu membuat feses menjadi lebih lunak sehingga tidak menimbulkan sakit baik di usus, maupun ketika dikeluarkan melalui anus.

*Makan Sayur dan Buah
Serat merupakan elemen penting untuk menyehatkan sistem pencernaan. Serat juga dapat membantu feses agar lebih mudah melewati usus. Contoh buah-buahan yang banyak mengandung serat tinggi adalah buah apel, pisang, alpukat, papaya, dan pir hijau. Sebuah apel dengan ukuran biasa mengandung 4,4 gram serat. Buah pisang di dalamnya mengandung serat sebanyak 0,6 gram per 100 gram bahan. Di dalam dua sendok makan per porsi alpukat mengandung sekitar 2 gram serat dan keseluruhan daging buahnya mengandung sekitar 10 gram serat. Sedangkan buah pir hijau termasuk jenis buah yang banyak mengandung serat dengan kadar 2,3 gram per 100 gram bahan.

Sayur-sayuran yang banyak mengandung serat adalah brokoli, jagung, kentang, lobak, ubi jalar, dan labu. Makan makanan yang kaya akan serat setiap hari secara teratur akan membantu meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Dalam sehari sebaiknya mengonsumsi serat minimal 25-35 gram. Sebaiknya mulai kurangi makanan yang mengandung lemak dan gula. Makanan seperti daging, telur, produk susu, keju dan makanan kaleng biasanya memiliki sedikit kandungan serat. Mulai kurangi juga untuk mengonsumsi makanan yang siap saji.

*Olahraga Rutin
Olahraga dapat berfungsi untuk mencegah sembelit. Olahraga yang dilakukan bisa olahraga ringan dengan mengombinasikan jalan santai, bersepeda, berenang, jogging, ataupun lari pagi. Dalam seminggu baiknya melakukan olahraga 3 atau 4 kali. Sisakan waktu minimal 2 hari agar tubuh bisa beristirahat. Untuk durasinya tergantung kepada kekuatan masing orang. Durasi yang baik adalah 30 hingga 60 menit. Olahraga dapat berfungsi untuk mempercepat pernafasan dan denyut jantung. Selain itu juga olahraga dapat membantu merangsang kontraksi alami dari otot-otot usus, Kontraksi otot usus yang efisien membantu tinja bergerak keluar dengan cepat. Sebaiknya satu jam sebelum melakukan olahraga atau aktivitas berat disarankan untuk melakukan makan besar. Setelah makan, aliran darah akan meningkat ke lambung dan usus akan membantu tubuh untuk mencerna makanan. Setelah makan besar, berikan kesempatan tubuh untuk mencerna makanan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas berat.

*Hindari Menahan atau Menunda BAB
Terkadang banyak orang yang memilih untuk menunda pergi ke kamar mandi ketika dorongan buang air besar muncul dengan berbagai alasan. Justru menunda keinginan untuk buang air besar adalah salah satu alasan seseorang menderita sembelit.

*Minum Kopi
Kandungan kafein dalam kopi dapat meningkatkan kinerja usus besar sehingga membantu proses buang air besar dan mengatasi sembelit. Kafein dalam kopi juga dapat menstimulasi otot-otot pencernaan untuk bekerja lebih cepat. Dengan meminum kopi seseorang bisa dengan mudah mengalami rasa mulas dan buang air besar. Bukan hanya buang air besar, kopi juga menyebabkan buang air kecil lebih sering.


Untuk penderita maag harus berhati-hati. Sebaiknya tidak terlalu sering atau bahkan jangan konsumsi kopi karena dapat memperberat penyakit maag. Meminum kopi juga harus diimbangi dengan minum air putih yang cukup setiap hari. Kopi bersifat diuretik atau menyerap air di dalam tubuh, ini yang akan mengakibatkan tubuh menjadi mudah dehidrasi. Jika tidak diimbangi dengan air putih, justru kopi dapat memperberat sembelit. Porsi kopi yang ideal sehari adalah tidak lebih dari tiga cangkir. Niken Wulandari (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment