Masalah sulit buang air besar
atau sembelit sering dialami oleh masyarakat. Padahal dalam sistem pencernaan
yang baik, buang air besar dilakukan setiap hari dan kebiasaan tersebut
menandakan sistem pencernaan yang sehat. Jika buang air besar tidak lancar,
kemungkinan besar ada masalah di dalam pencernaan. Lalu bagaimana cara untuk
mencegah terjadinya sembelit?
Tidak rutin buang air besar (BAB)
dalam waktu lama tentu membuat seseorang menjadi tidak nyaman. Perut yang
kembung dan juga nyeri bisa membuat aktivitas menjadi terganggu. Bukan hanya
itu, sulit buang air besar bisa menyebabkan pendarahan pada anus. Masalah
sembelit ini kerap dialami oleh masyarakat Indonesia. Banyak hal yang dapat
membuat seseorang terkena sembelit, salah satunya adalah kurangnya konsumsi
serat dalam tubuh.
Sembelit atau dalam bahasa
kedokteran lebih dikenal dengan konstipasi adalah perubahan kebiasaan buang air
besar menjadi lebih jarang. Hal-ini bisa disebabkan karena tinja yang keras dan
sulit untuk dikeluarkan sehingga perlu mengejan. Dr. Martin Winardi, SpPD,
dokter spesialis penyakit dalam mengatakan salah satu ciri seseorang menderita
sembelit adalah buang air besar kurang dari tiga kali dalam satu minggu.
Sedangkan sembelit atau konstipasi parah biasanya buang air besar kurang dari
satu kali per minggu.
Biasanya sembelit disebabkan
karena adanya masalah fungsional dan organik pada saluran cerna atau faktor
psikis. Tidak hanya itu, sembelit juga bisa disebabkan karena tinja yang keras, sulit dikeluarkan sehingga perlu
mengejan, perasaan tidak tuntas setelah buang air besar. Seseorang yang
merasakan adanya sumbatan pada dubur saat buang air besar pun termasuk ke dalam
kategori menderita sembelit.
Sembelit bisa dialami oleh usia
berapa pun. Tidak hanya pada orang dewasa, bayi bisa terkena sembelit. Namun,
biarpun demikian sembelit jarang ditemukan pada anak-anak, berusia muda atau
dewasa yang sehat. Biasanya sembelit lebih sering menyerang mereka yang berusia
di atas 50 tahun. Hal tersebut karena para lansia mengalami pengurangan kekuatan
otot-otot dam usus dan cenderung meminum obat-obatan yang memberikan efek
samping untuk menderita sembelit. Sembelit pun merupakan keluhan yang cukup
umum pada ibu hamil.
Sembelit yang berkelanjutan
menimbulkan kebiasaan mengeden ketika buang air besar. Hal itu akan dapat
menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada anus dan selanjutnya akan menjadi
pembengkakan dan timbul tonjolan sehingga terjadi wasir. Wasir memerlukan
penanganan yang lebih serius karena tonjolan yang keluar pada anus tentu akan
menimbulkan kondisi tidak nyaman dan menyakitkan.
Bukan hanya wasir, sembelit yang
berkepanjangan pun dapat memicu terjadinya tumor pada usus. Oleh karena itu,
sebelum terkena sembelit yang berkepanjangan sebaiknya lakukan beberapa langkah
pencegahan.
Pencegahan Sembelit. Dikatakan dr. Dipdo Petrus Widjaya, SpPD,
dokter spesialis penyakit dalam, pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Sebenarnya, agar terhindar dari sembelit harus menjaga kesehatan saluran cerna
yang masuk ke dalam mulut sampai yang merupakan sisa pencernaan untuk
dikeluarkan dari tubuh melalui buang air besar. Ada 5 Cara yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya sembelit:
*Minum Air Putih yang Cukup
Konsistensi tinja yang dibentuk
dalam usus besar sangat tergantung dari jumlah cairan yang ada. Dengan meminum
air 8 gelas atau 1,5-2 liter sehari dapat membantu mencegah sembelit. Jumlah
air putih yang masuk ke dalam tubuh harus disesuaikan dengan aktivitas yang
dilakukan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan harus semakin banyak jumlah
cairan yang masuk ke dalam tubuh. Air sangat penting untuk menggerakkan sampah
atau feses dalam usus. Selain itu, air juga dapat membantu membuat feses
menjadi lebih lunak sehingga tidak menimbulkan sakit baik di usus, maupun
ketika dikeluarkan melalui anus.
*Makan Sayur dan Buah
Serat merupakan elemen penting
untuk menyehatkan sistem pencernaan. Serat juga dapat membantu feses agar lebih
mudah melewati usus. Contoh buah-buahan yang banyak mengandung serat tinggi
adalah buah apel, pisang, alpukat, papaya, dan pir hijau. Sebuah apel dengan
ukuran biasa mengandung 4,4 gram serat. Buah pisang di dalamnya mengandung
serat sebanyak 0,6 gram per 100 gram bahan. Di dalam dua sendok makan per porsi
alpukat mengandung sekitar 2 gram serat dan keseluruhan daging buahnya
mengandung sekitar 10 gram serat. Sedangkan buah pir hijau termasuk jenis buah
yang banyak mengandung serat dengan kadar 2,3 gram per 100 gram bahan.
Sayur-sayuran yang banyak
mengandung serat adalah brokoli, jagung, kentang, lobak, ubi jalar, dan labu. Makan
makanan yang kaya akan serat setiap hari secara teratur akan membantu
meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Dalam sehari sebaiknya
mengonsumsi serat minimal 25-35 gram. Sebaiknya mulai kurangi makanan yang
mengandung lemak dan gula. Makanan seperti daging, telur, produk susu, keju dan
makanan kaleng biasanya memiliki sedikit kandungan serat. Mulai kurangi juga
untuk mengonsumsi makanan yang siap saji.
*Olahraga Rutin
Olahraga dapat berfungsi untuk
mencegah sembelit. Olahraga yang dilakukan bisa olahraga ringan dengan
mengombinasikan jalan santai, bersepeda, berenang, jogging, ataupun lari pagi.
Dalam seminggu baiknya melakukan olahraga 3 atau 4 kali. Sisakan waktu minimal
2 hari agar tubuh bisa beristirahat. Untuk durasinya tergantung kepada kekuatan
masing orang. Durasi yang baik adalah 30 hingga 60 menit. Olahraga dapat
berfungsi untuk mempercepat pernafasan dan denyut jantung. Selain itu juga
olahraga dapat membantu merangsang kontraksi alami dari otot-otot usus,
Kontraksi otot usus yang efisien membantu tinja bergerak keluar dengan cepat.
Sebaiknya satu jam sebelum melakukan olahraga atau aktivitas berat disarankan
untuk melakukan makan besar. Setelah makan, aliran darah akan meningkat ke
lambung dan usus akan membantu tubuh untuk mencerna makanan. Setelah makan
besar, berikan kesempatan tubuh untuk mencerna makanan terlebih dahulu sebelum
melakukan aktivitas berat.
*Hindari Menahan atau Menunda BAB
Terkadang banyak orang yang
memilih untuk menunda pergi ke kamar mandi ketika dorongan buang air besar
muncul dengan berbagai alasan. Justru menunda keinginan untuk buang air besar
adalah salah satu alasan seseorang menderita sembelit.
*Minum Kopi
Kandungan kafein dalam kopi dapat
meningkatkan kinerja usus besar sehingga membantu proses buang air besar dan
mengatasi sembelit. Kafein dalam kopi juga dapat menstimulasi otot-otot
pencernaan untuk bekerja lebih cepat. Dengan meminum kopi seseorang bisa dengan
mudah mengalami rasa mulas dan buang air besar. Bukan hanya buang air besar,
kopi juga menyebabkan buang air kecil lebih sering.
Untuk penderita maag harus
berhati-hati. Sebaiknya tidak terlalu sering atau bahkan jangan konsumsi kopi
karena dapat memperberat penyakit maag. Meminum kopi juga harus diimbangi
dengan minum air putih yang cukup setiap hari. Kopi bersifat diuretik atau
menyerap air di dalam tubuh, ini yang akan mengakibatkan tubuh menjadi mudah
dehidrasi. Jika tidak diimbangi dengan air putih, justru kopi dapat memperberat
sembelit. Porsi kopi yang ideal sehari adalah tidak lebih dari tiga cangkir.
Niken Wulandari (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment