Saturday, October 18, 2014

Rutin Aerobik Cegah Varises

Rutin Aerobik Cegah Varises
Varises merupakan salah satu musuh para wanita. Pembuluh darah yang kelihatan menonjol berwarna biru yang berkelok-kelok tentu dapat mengganggu penampilan, terutama bagi para wanita yang sering menggunakan rok ataupun celana pendek. Hal ini tentu akan merusak rasa percaya diri. Tidak hanya merusak penampilan, varises menimbulkan gejala yang mengganggu. Lalu bagaimana caranya mencegah varises?

Memiliki tubuh mulus tentu menjadi impian setiap wanita. Bukan hanya untuk keindahan, tubuh mulus nyatanya juga dapat menambah kepercayaan diri seseorang. Tidak jarang adanya masalah dalam tubuh dapat membuat kepercayaan diri menjadi berkurang. Varises adalah salah satu masalah yang sering dialami wanita. Biarpun begitu, bukan berarti varises hanya dapat dialami wanita. Varises dapat timbul pada semua jenis kelamin namun memang lebih sering dijumpai pada wanita. Pada pria yang menderita varises biasanya disebabkan oleh faktor keturunan dan juga dipengaruhi pekerjaan atau profesi.

Varises. Kata varises berasal dari bahasa Latin yaitu varix yang berarti memutar. dr. Jimmi Chandra, SpKK, dokter spesialis kulit kelamin, mengatakan secara umum varises atau varicose vein adalah pelebaran pembuluh vena akibat hilangnya elastisitas. Pembuluh vena adalah pembuluh darah balik yang sudah teroksigenasi hasil metabolisme tubuh untuk kembali ke jantung. Hilangnya elastisitas dapat mengakibatkan katup vena tidak dapat bekerja secara optimal sehingga darah yang Seharusnya mengalir kembali ke jantung menjadi tertahan atau bahkan berbalik (reflux).

Varises biasanya terlihat kebiru-biruan. Namun jika tingkat varises telah tergolong tingkat akut, warnanya bukan lagi kebiru-biruan. melainkan berbentuk seperti jaring laba-laba berwarna hijau kehitam-hitaman. Pada dasarnya varises bisa timbul di bagian tubuh manapun. Varises bisa tumbuh pada dubur atau biasanya lebih dikenal sebagai wasir atau ambeien. Varises pada dubur terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah balik pada anus dan poros anus. Varises yang umum dan paling sering terlihat adalah pada vena superfisial di bawah tungkai. Di sini varises tampak lebih jelas karena pembuluh darah balik pada bagian tubuh ini sebagian terletak di bawah kulit sehingga tampak menonjol keluar dan berkelok-kelok.

Risiko terkena varises akan meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya varises dijumpai pada usia paruh baya atau sekitar 50 tahun ke atas. Wanita yang berusia 50 tahun ke atas memiliki risiko empat kali lebih besar terkena varises dibandingkan dengan wanita usia 29 tahun atau lebih muda. Bukan hanya usia, ada beberapa hal lain yang dapat menyebabkan varises. Faktor keturunan, gangguan hormon, posisi berdiri yang terlalu lama, obesitas, dan kehamilan juga dapat menyebabkan seseorang terkena varises.

Saat hamil volume darah semakin meningkat namun justru mengurangi aliran darah dari kaki ke daerah panggul. Kondisi seperti ini justru dapat menimbulkan efek samping yaitu pembuluh darah akan membesar pada bagian kaki. Umumnya varises berkembang selama masa kehamilan dan akan membaik dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Untuk mencapai masa pemulihan biasanya memakan waktu kurang lebih selama tiga bulan.

Bagi sebagian orang mungkin varises hanya merupakan gangguan ringan, namun ternyata varises dapat berpotensi untuk menimbulkan rasa nyeri hebat atau nyeri seperti tertusuk-tusuk. Gejala lanjut dari varises dapat menimbulkan sensasi terasa berat pada tungkai, bengkak, dermatitis, pendarahan spontan, radang pembuluh darah, infeksi sampai ulserasi. Namun itu semua dapat dicegah dengan melakukan penanganan yang benar.

Mencegah Varises. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya varises, di antaranya mengurangi berat badan. Memiliki berat badan yang berlebih dapat menyebabkan seluruh sistem peredaran darah bekerja lebih keras. Tidak hanya itu, berat badan yang berlebih juga dapat membuat kaki menahan beban yang lebih berat. Hal inilah yang dapat meningkatkan tekanan dalam pembuluh vena pada kaki.

Cara kedua yang dapat dilakukan adalah berdiri dalam posisi tegak dan tidak terlalu lama. Berdiri dengan postur yang baik dapat membantu menurunkan tekanan dalam pembuluh darah di kaki. Berdiri dalam waktu yang lama dapat menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah. Begitu juga dengan duduk yang terlalu lama. sebaiknya diselingi dengan berjalan kaki.

Pencegahan varises bisa dilakukan dengan melakukan perubahan pola hidup. Menggunakan pakaian ketat ternyata menjadi salah satu pemicu timbulnya varises dan memperburuk varises yang sudah terbentuk. Tidak hanya itu, dapat menghambat sirkulasi darah ke jantung. Sebaiknya kurangi atau hindari penggunaan pakaian terlalu ketat, terutama pada bagian pinggang, selangkangan, dan juga bagian kaki.

Bukan hanya mengurangi pemakaian busana yang terlalu ketat, mengurangi penggunaan sepatu hak yang terlalu lama dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mencegah timbulnya varises. Penggunaan sepatu hak tinggi terlalu lama dapat menyebabkan tonus otot tungkai melemah. Tonus otot tungkai yang baik diperlukan untuk memompa darah di pembuluh vena kembali ke jantung. Melemahnya otot tungkai inilah yang dapat menyebabkan timbulnya varises. Tekanan yang tidak semestinya pada bagian bawah kaki juga dapat menyebabkan penyempitan aliran darah. Sebaiknya gunakan sepatu hak tinggi saat dalam keadaan tertentu saja.

Aerobik. Olahraga juga dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya varises. Olahraga yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi darah melalui kaki yang akan membantu mencegah dan mengurangi timbulnya varises. dr. Suhano, SpKO, dokter spesialis kedokteran olahraga mengatakan olahraga yang dilakukan secara benar tentu akan membuat jantung menjadi sehat. Jantung yang sehat membuat risiko seseorang terkena varises menjadi kecil.

Beberapa macam Olahraga dapat dilakukan untuk mencegah varises salah satunya aerobik. Aerobik adalah segala macam bentuk gerak tubuh yang bersifat menggunakan udara atau oksigen untuk kelangsungannya. Aerobik tidak terbatas pada senam saja. Olahraga yang bersifat aerobik bertujuan untuk meningkatkan denyut jantung dan sistem kardiovaskular (sistem peredaran darah).

Aerobik terbagi menjadi dua, yaitu jenis aerobic low impact dan jenis aerobic high impact. Aerobic low impact adalah olahraga aerobik yang cenderung santai dan meningkatkan denyut jantung secara perlahan, contohnya jalan kaki, jogging, dan berenang. Sedangkan aerobic high impact adalah jenis olahraga aerobik yang meningkatkan denyut jantung secara cepat, contohnya adalah berlari, tenis dan menari. Setiap orang bebas untuk memilih Olahraga apa yang akan mereka lakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing.


Olahraga sebaiknya dilakukan lima kali dalam waktu satu minggu. Lamanya waktu olahraga tergantung kepada kuatnya seseorang. Baiknya olahraga dilakukan secara teratur. Olahraga yang teratur selain dapat untuk memperlancar aliran darah juga dapat membuat waktu tidur menjadi lebih baik. Untuk mencegah terjadinya varises lakukan olahraga yang berfungsi untuk melancarkan sistem peredaran darah, bukan untuk kekuatan. Orang yang terlalu sering olahraga angkat beban cenderung lebih mudah terkena varises. Ada yang perlu diperhatikan, untuk orang yang memiliki kelainan jantung sebaiknya konsultasikan kepada dokter olahraga apa yang Sesuai untuk dilakukan. Niken Wulandari (Infi Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment