Varises merupakan salah satu
musuh para wanita. Pembuluh darah yang kelihatan menonjol berwarna biru yang
berkelok-kelok tentu dapat mengganggu penampilan, terutama bagi para wanita
yang sering menggunakan rok ataupun celana pendek. Hal ini tentu akan merusak
rasa percaya diri. Tidak hanya merusak penampilan, varises menimbulkan gejala
yang mengganggu. Lalu bagaimana caranya mencegah varises?
Memiliki tubuh mulus tentu
menjadi impian setiap wanita. Bukan hanya untuk keindahan, tubuh mulus nyatanya
juga dapat menambah kepercayaan diri seseorang. Tidak jarang adanya masalah
dalam tubuh dapat membuat kepercayaan diri menjadi berkurang. Varises adalah
salah satu masalah yang sering dialami wanita. Biarpun begitu, bukan berarti
varises hanya dapat dialami wanita. Varises dapat timbul pada semua jenis
kelamin namun memang lebih sering dijumpai pada wanita. Pada pria yang
menderita varises biasanya disebabkan oleh faktor keturunan dan juga
dipengaruhi pekerjaan atau profesi.
Varises. Kata varises berasal dari bahasa Latin yaitu varix yang
berarti memutar. dr. Jimmi Chandra, SpKK, dokter spesialis kulit kelamin,
mengatakan secara umum varises atau varicose vein adalah pelebaran pembuluh vena
akibat hilangnya elastisitas. Pembuluh vena adalah pembuluh darah balik yang
sudah teroksigenasi hasil metabolisme tubuh untuk kembali ke jantung. Hilangnya
elastisitas dapat mengakibatkan katup vena tidak dapat bekerja secara optimal
sehingga darah yang Seharusnya mengalir kembali ke jantung menjadi tertahan
atau bahkan berbalik (reflux).
Varises biasanya terlihat
kebiru-biruan. Namun jika tingkat varises telah tergolong tingkat akut,
warnanya bukan lagi kebiru-biruan. melainkan berbentuk seperti jaring laba-laba
berwarna hijau kehitam-hitaman. Pada dasarnya varises bisa timbul di bagian
tubuh manapun. Varises bisa tumbuh pada dubur atau biasanya lebih dikenal
sebagai wasir atau ambeien. Varises pada dubur terjadi karena adanya pelebaran
pembuluh darah balik pada anus dan poros anus. Varises yang umum dan paling
sering terlihat adalah pada vena superfisial di bawah tungkai. Di sini varises
tampak lebih jelas karena pembuluh darah balik pada bagian tubuh ini sebagian
terletak di bawah kulit sehingga tampak menonjol keluar dan berkelok-kelok.
Risiko terkena varises akan
meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya varises dijumpai pada usia paruh
baya atau sekitar 50 tahun ke atas. Wanita yang berusia 50 tahun ke atas
memiliki risiko empat kali lebih besar terkena varises dibandingkan dengan
wanita usia 29 tahun atau lebih muda. Bukan hanya usia, ada beberapa hal lain
yang dapat menyebabkan varises. Faktor keturunan, gangguan hormon, posisi
berdiri yang terlalu lama, obesitas, dan kehamilan juga dapat menyebabkan
seseorang terkena varises.
Saat hamil volume darah semakin
meningkat namun justru mengurangi aliran darah dari kaki ke daerah panggul.
Kondisi seperti ini justru dapat menimbulkan efek samping yaitu pembuluh darah
akan membesar pada bagian kaki. Umumnya varises berkembang selama masa
kehamilan dan akan membaik dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Untuk
mencapai masa pemulihan biasanya memakan waktu kurang lebih selama tiga bulan.
Bagi sebagian orang mungkin
varises hanya merupakan gangguan ringan, namun ternyata varises dapat
berpotensi untuk menimbulkan rasa nyeri hebat atau nyeri seperti
tertusuk-tusuk. Gejala lanjut dari varises dapat menimbulkan sensasi terasa
berat pada tungkai, bengkak, dermatitis, pendarahan spontan, radang pembuluh darah,
infeksi sampai ulserasi. Namun itu semua dapat dicegah dengan melakukan
penanganan yang benar.
Mencegah Varises. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
mencegah timbulnya varises, di antaranya mengurangi berat badan. Memiliki berat
badan yang berlebih dapat menyebabkan seluruh sistem peredaran darah bekerja
lebih keras. Tidak hanya itu, berat badan yang berlebih juga dapat membuat kaki
menahan beban yang lebih berat. Hal inilah yang dapat meningkatkan tekanan
dalam pembuluh vena pada kaki.
Cara kedua yang dapat dilakukan
adalah berdiri dalam posisi tegak dan tidak terlalu lama. Berdiri dengan postur
yang baik dapat membantu menurunkan tekanan dalam pembuluh darah di kaki.
Berdiri dalam waktu yang lama dapat menyebabkan pelebaran pada pembuluh darah.
Begitu juga dengan duduk yang terlalu lama. sebaiknya diselingi dengan berjalan
kaki.
Pencegahan varises bisa dilakukan
dengan melakukan perubahan pola hidup. Menggunakan pakaian ketat ternyata
menjadi salah satu pemicu timbulnya varises dan memperburuk varises yang sudah
terbentuk. Tidak hanya itu, dapat menghambat sirkulasi darah ke jantung.
Sebaiknya kurangi atau hindari penggunaan pakaian terlalu ketat, terutama pada
bagian pinggang, selangkangan, dan juga bagian kaki.
Bukan hanya mengurangi pemakaian
busana yang terlalu ketat, mengurangi penggunaan sepatu hak yang terlalu lama
dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mencegah timbulnya varises. Penggunaan
sepatu hak tinggi terlalu lama dapat menyebabkan tonus otot tungkai melemah.
Tonus otot tungkai yang baik diperlukan untuk memompa darah di pembuluh vena
kembali ke jantung. Melemahnya otot tungkai inilah yang dapat menyebabkan
timbulnya varises. Tekanan yang tidak semestinya pada bagian bawah kaki juga
dapat menyebabkan penyempitan aliran darah. Sebaiknya gunakan sepatu hak tinggi
saat dalam keadaan tertentu saja.
Aerobik. Olahraga juga dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya
varises. Olahraga yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi darah melalui kaki
yang akan membantu mencegah dan mengurangi timbulnya varises. dr. Suhano, SpKO,
dokter spesialis kedokteran olahraga mengatakan olahraga yang dilakukan secara
benar tentu akan membuat jantung menjadi sehat. Jantung yang sehat membuat
risiko seseorang terkena varises menjadi kecil.
Beberapa macam Olahraga dapat
dilakukan untuk mencegah varises salah satunya aerobik. Aerobik adalah segala
macam bentuk gerak tubuh yang bersifat menggunakan udara atau oksigen untuk
kelangsungannya. Aerobik tidak terbatas pada senam saja. Olahraga yang bersifat
aerobik bertujuan untuk meningkatkan denyut jantung dan sistem kardiovaskular
(sistem peredaran darah).
Aerobik terbagi menjadi dua,
yaitu jenis aerobic low impact dan jenis aerobic high impact. Aerobic low
impact adalah olahraga aerobik yang cenderung santai dan meningkatkan denyut
jantung secara perlahan, contohnya jalan kaki, jogging, dan berenang. Sedangkan
aerobic high impact adalah jenis olahraga aerobik yang meningkatkan denyut
jantung secara cepat, contohnya adalah berlari, tenis dan menari. Setiap orang
bebas untuk memilih Olahraga apa yang akan mereka lakukan sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
Olahraga sebaiknya dilakukan lima
kali dalam waktu satu minggu. Lamanya waktu olahraga tergantung kepada kuatnya
seseorang. Baiknya olahraga dilakukan secara teratur. Olahraga yang teratur
selain dapat untuk memperlancar aliran darah juga dapat membuat waktu tidur
menjadi lebih baik. Untuk mencegah terjadinya varises lakukan olahraga yang
berfungsi untuk melancarkan sistem peredaran darah, bukan untuk kekuatan. Orang
yang terlalu sering olahraga angkat beban cenderung lebih mudah terkena
varises. Ada yang perlu diperhatikan, untuk orang yang memiliki kelainan
jantung sebaiknya konsultasikan kepada dokter olahraga apa yang Sesuai untuk
dilakukan. Niken Wulandari (Infi Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment