7. Menghindari Junk Food dan Gorengan. Junk food atau makanan cepat
saji tinggi kalori, yang kebanyakan berasal dari lemak. Bahkan satu porsi
makanan cepat saji bisa mencukup seluruh kalori yang dibutuhkan dalam satu
hari. Begitu pula camilan sebaiknya menghindari camilan yang mengandung banyak
guia dan lemak seperti kue-kue, es krim, permen dan cokelat yang tinggi kalori
sehingga total asupan-makanan menjadi berlebihan dan berat badan bertambah.
Ganti camiian dengan buah-buahan yang mengandung serat, vitamin dan mineral
sehingga tubuh merasa kenyang.
Selain junk food, gorengan juga
menjadi menu favorit masyarakat Indonesia seperti tahu goreng, tempe goreng,
pisang goreng, ayam goreng, ikan goreng dan lain-lain. Makanan seperti tempe,
tahu dan ikan memang bagus untuk kesehatan karena berprotein tinggi. Tetapi
jika digoreng menjadi tidak bagus. Karena itu sebaiknya pengolahan yang bagus adalah
dengan direbus, dikukus, di-steam dan dibakar.
Umumnya orang mengira gorengan
yang berukuran Kecil tak menggemukkan. Alhasil, sekali makan gorengan bisa
lebih dari satu potong per hari. Memang gorengan ini nikmat disantap karena
kandungan lemak di dalam minyak memberikan rasa gurih sehingga Anda ketagihan.
Padahal, jenis makanan yang digoreng yang dimakan lebih dari satu potong akan
menambah masuknya jumlah kalori serta berpotensi menyimpan lemak trans yang
bisa meningkatkan kolesterol dan menyebabkan penimbunan lemak berlebihan di
dalam tubuh.
Selain itu, makanan yang digoreng
dapat memperlambat proses pencernaan sehingga lemak menumpuk di dalam tubuh.
Bila tidak ingin gemuk dengan perut yang buncit, sebaiknya konsumsi lemak baik
yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal. Asam lemak ini bekerja melawan
lemak visceral abdominal (lemak perut). Beberapa sumber dari asam lemak tak
jenuh tunggal adalah minyak zaitun, minyak biji rami, minyak canola, minyak sun
flower, minyak kedelai, kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kenari, kacang
pinus, pistachio, panggang biji labu, dan biji bunga matahari), zaitun, alpukat
dan dark chocolate. Pilih makanan yang dikukus, direbus, dan dipanggang.
Contoh, jika dalam sehari
memerlukan 1.500 kkal maka memerlukan 50 gr minyak. Padahal, minyak dan lemak
sudah terdapat pada daging atau sumber protein lainnya. Jadi, sebaiknya batasi
makanan yang digoreng. Dua potong gorengan saja kalorinya sekitar 150 kalori,
setara dengan 9 sdt gula. Sebanyak 1 sdm minyak mengandung 80-90 kalori. Minyak
merupakan bahan nabati dengan kandungan lemak yang rendah. Namun, proses
penggorengan menggunakan minyak akan menambah kandungan lemak. Semakin tipis
irisan gorengan, maka lemaknya lebih banyak dibandingkan gorengan yang tebal.
Irisan tipis membuat minyak lebih mudah terserap di dalam makanan sehingga
timbul rasa gurin dan enak, sehingga sinyal dari otak yang mengatakan Anda
sudah kenyang datangnya terlambat.
Selain itu, minyak hanya boleh
digunakan untuk dua kali menggoreng. Jika ingin makan gorengan, sebaiknya
singkirkan lapisan tepungnya dan tidak menyantap makanan yang berminyak. Jika
sulit, kunyahlah gorengan dengan baik karena mengunyah dengan baik akan
mencampur makanan berminyak dengan air liur yang membantu menetralisir asam lemak
trans.
8. Green Smoothies. Makan buah-buahan dan sayur-sayuran hijau yang
banyak memang dianjurkan dalam diet gizi seimbang ini. Tak heran jika orang
memilih alternatif makan sayur-sayuran hijau dan buah-buahan yang sudah diolah
menjadi jus green smoothies. Green smoothies merupakan racikan sayur-sayuran
dan buah-buahan yang kaya serat, lalu diolah dengan cara diblender.
Umumnya green smoothies ini
dijadikan menu makan ketika mencoba diet detoks ataupun untuk pengganti sarapan
pagi oleh para artis. Disarankan minum green smoothies saat pagi ketika perut
masih kosong dan mulai makan setengah jam setelah minum jus ini. Maksudnya
adalah isi dari green smoothies tidak memfermentasikan makanan matang.
Meski jus green smoothies disebut
bagus, namun bagi dr. Natalia, sebaiknya makan sayur-sayuran dan buah-buahan
tidak dijus. Pasalnya dengan dijus makan sebagian fiber dan vitamin dari
sayur-sayuran hijau dan buah-buahan akan hilang. Belum lagi jika membuat jus
biasanya memakai gula sehingga kalorinya besar, mudah diserap dan disimpan
dalam bentuk lemak. Lebih baik makan sayur-sayuran dan buah-buahan secara segar
agar asupan vitaminnya diperoleh. Mengenai porsinya setiap orang berbeda-beda,
misalnya dalam sehari makan sayur-sayuran 2-3 mangkuk, sementara untuk
buah-buahan juga 2-3 porsi per hari.
Secara umum, dalam menjalani diet
gizi seimbang yang simpel ini Anda dapat memperbanyak asupan buah-buahan yang
kaya air dan serat seperti semangka, jeruk, apel, pir, melon, kiwi, anggur,
pisang dan jambu. Sementara untuk sayur-sayuran dianjurkan sayuran hijau yang
diolah dengan cara direbus karena akan mengurangi penggunaan minyak. Sayuran
juga bisa diolah menjadi salad, tetapi sebaiknya tidak menggunakan dressing
mayonnaise, bisa diganti dengan italian dressing atau minyak zaitun.
Agar makan tidak berlebihan,
sayur-sayuran dan buah-buahan bisa diperbanyak. Misalnya sebelum makan Anda
makan sayur-sayuran terlebih dulu, baru kemudian makan nasi, kentang atau whole
wheat (gandum) dengan sayur. Bila makan salad sayur-sayuran dan buah-buahan,
bisa diganti dengan salad dressing yang rendah kalori seperti Italian dressing
yang memakai minyak sayur, vinegar ataupun lemon.
9. Makan Teratur. Keteraturan makan juga mempengaruhi seseorang
gemuk atau tidak. Jam makan pun harus teratur, dan tidak melewatkan waktu
sarapan. Sarapan akan meningkatkan metabolisme dam tanpa sarapan maka makan
siang menjadi tidak terkontrol karena terlalu lapar. Makan siang sebaiknya
dengan porsi yang cukup dan makan malam dengan jumlah karbohidrat dikurangi.
Jika seseorang makan tidak
teratur, maka biasamya ia akan sangat lapar. Hal ini menyebabkan pada saat dia
makan akan tidak terkontrol. Dianjurkan makan teratur tiga kali sehari untuk
porsi besar dam 2-3 kali makan untuk selingan. Bagaimana jika masih kenyang?
Anda tetap harus makan, tetapi porsinya dikurangi atau makan makanan ringan
saja.
Selain makan tidak teratur,
sering kali orang melewatkan sarapan karena takut gemuk. Melewatkan sarapan
justru membuat Anda kelaparan dan porsi makan siang cenderung berlebih tanpa
memperhatikan gizi dan total kalori. Ini justru membuat gemuk. Untuk sarapan
kalorinya 300-400 kalori. Jika sarapan nasi, nasinya cukup 100 gr atau 6 sdm.
Bisa juga minum susu rendah lemak, sereal, jus buah tanpa gula serta dua porsi
besar buah.
Sebaiknya makan sebelum
berolahraga atau dua jam sebelum berolahraga. Setelah olahraga, Anda bisa makan
lagi tetapi makanannya tidak terlalu berat. Misalnya satu buah pisang atau satu
slice roti gandum dengan selai diet. Bisa juga sarapan dengan oatmeal yang
kalorinya 80-120 kkal.
Sementara untuk makan malam
boleh-boleh saja, tetapi sebaiknya membatasi jumlah makan malam karena
aktivitas sudah tidak tinggi lagi. Memang umtuk mereka yang tubuhnya normal
tidak masalah, tetapi bagi mereka yang sedang menurunkan berat badan malah
membuat mereka sulit menurunkan berat badan. Kurangi porsinya dan makan malam
minimal dua jam sebelum tidur agar tidak mempengaruhi kesehatan lambung.
Makan terlalu malam dan setelah
itu tidak ada aktivitas lagi atau langsung tidur bisa menyebabkan kegemukan
karena makanan yang diserap akan menjadi timbunan lemak. Jika masih lapar, Anda
bisa menyiasatinya dengan makanan ringan seperti beberapa keping crackers tanpa
gula atau buah-buahan. Kebiasaan Anda makan nasi goreng atau mie goreng sebelum
tidur sebaiknya ditinggalkan agar tidak gemuk.
10. Perbanyak Olahraga. Untuk mendapatkan tubuh yang langsing tidak
cukup hanya rnenjaga pola makan yang sehat, tetapi narus diimbangi dengan
olanraga. Untuk menurunkan berat badan dilihat dari latar belakangnya seperti
aktivitasnya, status kegemukannya, usia dan lain-lain. Seseorang menjadi gemuk
karena kurangnya aktivitas dan kebiasaan diet yang salah. Walaupun ada juga
mereka yang gemuk meski aktivitasnya padat, berarti ototnya bertambah karena
olahraga weight training yang dilakukan tidak benar, sehingga lemaknya berubah
menjadi otot dan dietnya tidak dijaga.
Mengenai olahraga untuk
menurunkan berat badan, menurut dr. Rika Haryono, SpKO, dokter spesialis
kedokteran olahraga, ada trik berolahraga yaitu ada waktunya untuk berolahraga.
Untuk menurunkan berat badan selain mengukur dari body mass index (berat badan
dibagi tinggi badan, kemudian dikuadratkan), juga bisa dihitung dengan alat
mengukur lemak tubuh untuk mengetahui timbangan lemak, komposisi lemak, lemak
darah dan kolesterol tinggi.
Mengatasi kegemukan karena
banyaknya lemak yang menumpuk, maka olahraga yang dapat dilakukan adalah
olahraga untuk pemecah lemak yaitu olahraga yang bersifat aerobik. Olahraga
aerobik ini dilakukan terus-menerus dan dilakukan dalam jangka waktu lama.
Dalam seminggu, frekuensi olahraganya 3-5 kali dengan durasi minimal 30 mehit.
Olahraga diawali dengan pemanasan (warming up), lalu latihan inti dan pendinginan.
Ketika menjalani olahraga ini
harus ada intensitas jantung yang diukur dari denyut jantung. Cara mengukurnya
adalah 220 dikuranggi denyut jantung maksimal. Jika usianya 20 tahun, maka
hitungannya 220 dikurangi 20 tahun yaitu 200. Jika olahraga yang dilakukan
cukup tinggi maka intensitasnya di atas 80 persen, moderat intensitasnya
sekitar 70-80 persen, dan ringan intensitasnya sekitar 50-60 persen. Untuk
hitungan moderat yaitu 200 dikalikan 70-80 persen, sehingga hasilnya denyut
nadinya sekitar 130-140. Sebaiknya olahraga yang dilakukan tidak memaksakan
karena bisa membuat pemecahan dan penurunan lemaknya tidak ada.
Selain itu, perhatikan juga tipe
latinan. Untuk aerobik dibedakan menjadi tiga tipe. Tipe pertama adalah jalan
kaki, jogging, lari, dan naik sepeda. Tipe kedua adalah berenang dan senam
aerobik yang membutuhkan keahlian tertentu untuk melakukannya, serta bersifat
kontinu dan butuh waktu lama. Tipe ketiga adalah seperti game seperti basket,
karena mengombinasikan antara lari, loncat dan lebih fun. Nan, untuk
mendapatkan hasil yang lebih bagus sebaiknya mengombinasikan antara tipe
pertama, kedua dan ketiga, seperti bergantian melakukan olahraga naik sepeda,
berenang, lari dan senam.
Mengenai olahraga weight training
memang dapat menurunkan berat badan, tetapi weight training dapat menstimulasi
otot. Sehingga jika tidak tepat melakukan olahraga weight training, bukannya
berat badan turun, malah bertambah. Jika ingin mengombinasikan antara olahraga
aerobik dengan olahraga weight training itu memang baik dan bentuk tubuh
langsing akan bagus, tetapi sebaiknya kombinasi yang dilakukan tidak membuat
tubuh menjadi kekar atau besar. Jadi biasanya kombinasi yang dilakukan adalah
treadmill dikombinasikan dengan weight training seperti angkat beban
menggunakan dumbble.
Lantas bagaimana jika usia sudah
di atas 30 tanun? Apakah bisa menurunkan berat badan dengan cepat? Sebaiknya
berkomitmen menjalani olahraga sekitar dua bulanan, setelah itu ditingkatkan
lagi intensitas berolahraga dan dikombinasikan dengan weight training. Olahraga
yang dilakukan selama 1,5 jam. Sementara untuk menjalani olahraga yang simpel,
sehat dan cepat sebaiknya olahraga yang dilakukan di dekat kantor atau rumah.
Untuk menjalani komitmen dengan baik, ketika berolahraga gunakan busana dan
sepatu olahraga agar tidak cedera.
Untuk melakukan olahraga yang
baik, sebaiknya sebelum berolahraga melakukan pemeriksaan terlebih dulu untuk
mengetahui kondisi. jantung, serta otot-otot tidak cedera. Selain itu diperiksa
juga status kegemukannya dan pola makannya. Jika pola makannya tidak benar maka
akan diperbaiki. Tidak dianjurkan olahraga terlalu keras karena akan memicu
serangan jantung. Setelah sebulan latihan atau olahraga maka dalam dua minggu
hingga satu bulan dikontrol lagi. Biasanya dalam sebulan berat badan turun 2-3
kg. Kartika, Suciati, Koes Anindya (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment