Selama ini banyak orang
menjalankan program detoksifikasi atau detoks dengan hanya makan sayur-sayuran
dan buah-buahan saja selama beberapa hari. Memang hasilnya bisa menurunkan
berat badan, tetapi cara tersebut bisa membuat lemas karena tidak ada asupan
nutrisi yang lain. Belakangan juga ada program detoks yang memanfaatkan bahan
rempah-rempah untuk membersihkan zat-zat tidak berguna dalam tubuh, sekaligus
melangsingkan dan membuat kulit halus. Lantas amankah?
Makanan yang masuk ke dalam tubuh
bukan hanya mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh,
tetapi ada juga beberapa zat berbahaya atau racun. Dalam tubuh manusia sudah
terdapat tata cara alamiah untuk membuang zat-zat berbahaya yang tidak berguna
seperti buang air besar dan buang air kecil, keringat, buang gas, dan
lain-lain. Racun yang masuk dalam tubuh sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh
asupan makanan yang tidak higienis namun bisa juga disebabkan oleh kandungan
minuman dan parfum yang melekat pada tubuh.
Terkadang dengan cara-cara
alamiah tubuh tidak bisa membuang racun secara tuntas. Dan, salah satu cara
membuang racun yang membandel adalah detoksifikasi atau detoks. Detoks
bertujuan untuk membuang zat-zat beracun atau biasa juga disebut dengan toksin.
Toksin biasanya dikeluarkan dengan menggunakan empat organ utama yaitu hati,
ginjal, saluran pencernaan dan kulit. Jika pembuangan racun berjalan lancar,
maka tubuh lebih mudah mencerna makanan, kulit lebih bercahaya, sakit punggung
atau persendian akan hilang, vitalitas dan energi akan terasa meningkat.
Detoks Rempah. Detoks umumnya menggunakan sayur-sayuran dan
buah-buahan. Cukup makan sayur-sayuran dan buah-buahan selama satu sampai
beberapa hari. Sayur-sayuran dan buah-buahan tersebut dikonsumsi langsung
maupun dijadikan jus. Manfaat dari detoks tersebut adalah untuk melangsingkan
tubuh, sekaligus membuat kulit terlihat lebih halus dan cerah. Herbalis Lina
Marliana mengatakan, detoks aman dilakukan jika banyak minum air putih dan
menjaga pola makan terutama sarapan untuk energi sepanjang hari. Selanjutnya
makan siang dengan banyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayur-sayuran
sebaiknya direbus, dipanggang ataupun di-steam. Dianjurkan waktu makan terakhir
pukul 18.00. Sementara untuk asupan nasi putih diganti dengan nasi merah dan
nasi hitam yang lebih berserat, serta makan dengan porsi yang lebih sedikit.
Selain sayuran dan buah-buahan,
ada satu cara detoks yang belum banyak dikenal masyarakat yaitu detoks dengan
menggunakan bahan rempah-rempah, seperti berikut ini:
1. Daun Jati Belanda, Jati Cina dan Kayu Rapet Wangi. Lina Marliana
mengatakan, program detoksifikasi juga bisa menggunakan bahan alami seperti
daun jati belanda, jati Gina dan kayu rapet wangi. Sejak dulu jati belanda
memang dikenal manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan karena mengandung
dammar, zat sammak, zat pahit glikose dan lemak. Manfaatnya sebagai antidiare,
astringent, melarutkan lemak dan antiradang.
Sedangkan daun teh jati cina
berdasarkan penelitian, mampu bekerja menurunkan kadar kolesterol karena cara
kerjanya meningkatkan enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein adalah alat
pengangkut dan penyebab kolesterol di dalam tubuh. Sementara kolesterol adalah
salah satu jenis lemak dalam tubuh yang dapat membentuk sel dan hormon. Karena
itu, kolesterol harus disebarkan ke seluruh tubuh secara merata oleh
lipoprotein.
Kayu rapet wangi dapat
dimanfaatkan sebagai obat disentri, obat luka, obat rahim atau nyeri sehabis melahirkan
dan keputihan. Kandungannya adalah saporrin, tanin, polifenol dan flavanoid.
Kandungan tersebut dapat mencegah penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi
kolesterol dan timbunan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga risiko
penyakit jantung turun. Kayu rapet wangi juga mengandung antiinflamasi atau
antiradang dan antioksidan sehingga mengurangi rasa sakit akibat pendarahan
atau pembengkakkan.
Sebagai detoks, daun jati
belanda, jati cina dan kayu rapet wangi direbus menjadi satu dengan 250 cc air
hingga mendidih. Setelah mendidih, rebusan tersebut ditiriskan hingga beberapa
saat hingga menjadi hangat, lalu diminum.
Untuk detoks, rebusan tersebut
diminum setiap hari sebelum tidur. Rebusan ini diminum selama 10 hari dan
setelah 10 hari sebaiknya minum rebusan dihentikan, baru setelah itu boleh
kembali minum rebusan selama 10 hari. Cara ini dianjurkan bagi wanita yang
ingin menurunkan berat badan menggunakan program detoksifikasi. Hasilnya dalam
10 hari bisa turun 1-2 kg.
2. Temugiring, Beluntas, Cengkih dan Cemara. Temugiring, daun
beluntas, buah Cengkih dan cemara juga dapat digunakan untuk detoks. Dijelaskan
oleh Herbalis Drs. Alamsyah Agus, MM, temugiring mengandung pepirazin sitrat,
tanin, dammar, lemak, atsiri dan amilum. Kandungan pepirazin sitrat dapat
menangkal serangan cacing gelang atau askaris. Temugiring juga dijadikan bahan
dasar lulur karena dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran, sekaligus
menghaluskan dan mencerahkan kulit, serta menghilangkan bau badan.
Daun beluntas mengandung
alkoholoid, minyak atsiri serta flavonoid. Flavonoid memiliki sifat antiradang,
serta antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu bakteri penyebab bisul
dan jerawat. Di dalam flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu
suatu jenis alkohol yang memiliki sifat asam atau asam karbolat. Kandungan
senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas bermanfaat untuk mengganggu
pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu bakteri penyebab keracunan makanan
atau diare.
Sementara Cengkih mengandung
minyak atsiri, senyawa eugenolm, asam olenolat, asam galotanat, fenilin,
karyolifilin, resin, dan gom. Minyak esensiai dari Cengkih berfungsi sebagai
anestetik dan antimikroba. Minyak Cengkih dapat digunakan untuk menghilangkan
bau nafas dan menghilangkan sakit gigi. Zat eugenol sering digunakan dokter
gigi untuk menenangkan saraf. Cengkih bermanfaat mengatasi gangguan pencernaan,
muntah karena lambung dingin, sakit perut, mual, sakit di dada dan perut, sakit
gigi, batuk, masuk angin, dan lain-lain.
Cara mengolahnya dengan merebus 1
ruas temugiring, 1 atau 2 lembar daun beluntas, dan 2-4 butir Cengkih, dan 1
buah cemara. Seluruh bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air putih berukuran
250 cc, direbus hingga mendidih dan tersisa menjadi satu gelas. Air rebusan
yang masih panas diuapkan pada wajah ataupun tubuh selama 10 menit atau hingga
uapnya habis seperti halnya sauna. Detoks yang keluar pada ramuan ini melalui
kulit atau berupa keringat. Sebaiknya cara ini dilakukan setiap hari.
3. Daun Jati, Temu Mangga, Temugiring, Kulit Samara, Daun Sambang
Getih, Bunga Rose, Melati, Lavender, Cengkih, Jahe, dan Luwak. Menurut
Alamsyah, Cara lain yang digunakan untuk detoksifikasi adalah penggunaan bahan
rempah-rempah seperti daun jati, temu mangga, kulit samara, daun sambang getih,
bunga rose, melati, lavender, cengkih, jahe dan luwak. Berdasarkan hasil uji
coba fitokimia, temu mangga mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin.
Hasil ekstraksi yang dilakukan diperoleh kurkuminoid sebanyak 1,84% dari rendemen
temu mangga. Kandungan tanin dan flavonoid yang terdapat dalam rimpang temu
mangga berfungsi sebagai antioksidan dan antiradang.
Daun sambang getih yang banyak di
perkarangan rumah ini memiliki warna daun abu keunguan, daunnya mengandung
flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan dan antiradang. Bunga
rose atau bunga mawar mengandung zat kimia seperti tanin, asam geranik,
terpena, dan flavonoid. Mawar juga banyak mengandung minyak menjadi salah satu
jenis minyak atsiri, yang dihasilkan dari penguapan lumatan daun-daun mahkota
bunga mawar.
Jahe menjadi salah satu rempah
yang sudah terkenal khasiatnya untuk kesehatan. Dalam 100 gr jahe terdapat
protein 8,6%, karbohidrat 66,5%, lemak 6,4%, serat 5,9%, abu 5,7%, kalsium 0,1
%, fosfor 0,15%, zat besi 0,011%, sodium 0,3%, potasium 1.4%, vitamin A 175 IU,
vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,13 mg, vitamin C 12 mg,niasin 1,9%. Manfaat
jahe adalah meredakan batuk, menghilangkan mual saat mabuk, menjaga keasaman
lambung saat asam lambung sedang naik, dan lain-lain.
Cara mengolahnya 1 lembar daun
jati, 1 ruas jari rimpang temu mangga, 1 ruas jari temugiring, 1 kulit samara,
1-2 lembar daun sambang getih, 2-3 helai bunga mawar yang kemudian diekstrak,
2-3 helai bunga melati, 1 helai bunga lavender, 1 ruas jahe yang
dipipihkan, serta 1 sdm luwak yang sudah dikeringkan. Bahan-bahan tersebut
dicampurkan ke dalam air 250 cc, lalu direbus hingga mendidih. Sesudah itu
diuapkan seperti halnya melakukan ratus. Perawatan ini bisa digunakan seminggu
sekali.
Tidak hanya dijadikan ratus,
rebusan tersebut dapat diminum dengan menyaring air rebusan tersebut dan
diminum setiap hari sebelum tidur. Setelah diminum selama 10 hari, sebaiknya
minum dihentikan selama tiga hari, lalu bisa dilanjutkan lagi selama 10 hari.
Dalam 10 hari, berat badan bisa turun 1-2 kg. Indri, Anita (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment