Sunday, December 15, 2013

Langsing Dan Kulit Halus Dengan Detoks Rempah-Rempah

Selama ini banyak orang menjalankan program detoksifikasi atau detoks dengan hanya makan sayur-sayuran dan buah-buahan saja selama beberapa hari. Memang hasilnya bisa menurunkan berat badan, tetapi cara tersebut bisa membuat lemas karena tidak ada asupan nutrisi yang lain. Belakangan juga ada program detoks yang memanfaatkan bahan rempah-rempah untuk membersihkan zat-zat tidak berguna dalam tubuh, sekaligus melangsingkan dan membuat kulit halus. Lantas amankah?

Makanan yang masuk ke dalam tubuh bukan hanya mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh, tetapi ada juga beberapa zat berbahaya atau racun. Dalam tubuh manusia sudah terdapat tata cara alamiah untuk membuang zat-zat berbahaya yang tidak berguna seperti buang air besar dan buang air kecil, keringat, buang gas, dan lain-lain. Racun yang masuk dalam tubuh sebenarnya bukan hanya disebabkan oleh asupan makanan yang tidak higienis namun bisa juga disebabkan oleh kandungan minuman dan parfum yang melekat pada tubuh.

Terkadang dengan cara-cara alamiah tubuh tidak bisa membuang racun secara tuntas. Dan, salah satu cara membuang racun yang membandel adalah detoksifikasi atau detoks. Detoks bertujuan untuk membuang zat-zat beracun atau biasa juga disebut dengan toksin. Toksin biasanya dikeluarkan dengan menggunakan empat organ utama yaitu hati, ginjal, saluran pencernaan dan kulit. Jika pembuangan racun berjalan lancar, maka tubuh lebih mudah mencerna makanan, kulit lebih bercahaya, sakit punggung atau persendian akan hilang, vitalitas dan energi akan terasa meningkat.

Detoks Rempah. Detoks umumnya menggunakan sayur-sayuran dan buah-buahan. Cukup makan sayur-sayuran dan buah-buahan selama satu sampai beberapa hari. Sayur-sayuran dan buah-buahan tersebut dikonsumsi langsung maupun dijadikan jus. Manfaat dari detoks tersebut adalah untuk melangsingkan tubuh, sekaligus membuat kulit terlihat lebih halus dan cerah. Herbalis Lina Marliana mengatakan, detoks aman dilakukan jika banyak minum air putih dan menjaga pola makan terutama sarapan untuk energi sepanjang hari. Selanjutnya makan siang dengan banyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayur-sayuran sebaiknya direbus, dipanggang ataupun di-steam. Dianjurkan waktu makan terakhir pukul 18.00. Sementara untuk asupan nasi putih diganti dengan nasi merah dan nasi hitam yang lebih berserat, serta makan dengan porsi yang lebih sedikit.

Selain sayuran dan buah-buahan, ada satu cara detoks yang belum banyak dikenal masyarakat yaitu detoks dengan menggunakan bahan rempah-rempah, seperti berikut ini:

1. Daun Jati Belanda, Jati Cina dan Kayu Rapet Wangi. Lina Marliana mengatakan, program detoksifikasi juga bisa menggunakan bahan alami seperti daun jati belanda, jati Gina dan kayu rapet wangi. Sejak dulu jati belanda memang dikenal manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan karena mengandung dammar, zat sammak, zat pahit glikose dan lemak. Manfaatnya sebagai antidiare, astringent, melarutkan lemak dan antiradang.

Sedangkan daun teh jati cina berdasarkan penelitian, mampu bekerja menurunkan kadar kolesterol karena cara kerjanya meningkatkan enzim lipoprotein lipase. Lipoprotein adalah alat pengangkut dan penyebab kolesterol di dalam tubuh. Sementara kolesterol adalah salah satu jenis lemak dalam tubuh yang dapat membentuk sel dan hormon. Karena itu, kolesterol harus disebarkan ke seluruh tubuh secara merata oleh lipoprotein.

Kayu rapet wangi dapat dimanfaatkan sebagai obat disentri, obat luka, obat rahim atau nyeri sehabis melahirkan dan keputihan. Kandungannya adalah saporrin, tanin, polifenol dan flavanoid. Kandungan tersebut dapat mencegah penyumbatan pada pembuluh darah, mengurangi kolesterol dan timbunan lemak pada dinding pembuluh darah sehingga risiko penyakit jantung turun. Kayu rapet wangi juga mengandung antiinflamasi atau antiradang dan antioksidan sehingga mengurangi rasa sakit akibat pendarahan atau pembengkakkan.

Sebagai detoks, daun jati belanda, jati cina dan kayu rapet wangi direbus menjadi satu dengan 250 cc air hingga mendidih. Setelah mendidih, rebusan tersebut ditiriskan hingga beberapa saat hingga menjadi hangat, lalu diminum.

Untuk detoks, rebusan tersebut diminum setiap hari sebelum tidur. Rebusan ini diminum selama 10 hari dan setelah 10 hari sebaiknya minum rebusan dihentikan, baru setelah itu boleh kembali minum rebusan selama 10 hari. Cara ini dianjurkan bagi wanita yang ingin menurunkan berat badan menggunakan program detoksifikasi. Hasilnya dalam 10 hari bisa turun 1-2 kg.

2. Temugiring, Beluntas, Cengkih dan Cemara. Temugiring, daun beluntas, buah Cengkih dan cemara juga dapat digunakan untuk detoks. Dijelaskan oleh Herbalis Drs. Alamsyah Agus, MM, temugiring mengandung pepirazin sitrat, tanin, dammar, lemak, atsiri dan amilum. Kandungan pepirazin sitrat dapat menangkal serangan cacing gelang atau askaris. Temugiring juga dijadikan bahan dasar lulur karena dapat mengangkat sel-sel kulit mati dan kotoran, sekaligus menghaluskan dan mencerahkan kulit, serta menghilangkan bau badan.

Daun beluntas mengandung alkoholoid, minyak atsiri serta flavonoid. Flavonoid memiliki sifat antiradang, serta antibakteri terhadap Staphylococcus aureus yaitu bakteri penyebab bisul dan jerawat. Di dalam flavonoid juga terdapat kandungan senyawa fenol, yaitu suatu jenis alkohol yang memiliki sifat asam atau asam karbolat. Kandungan senyawa fenol yang terdapat di dalam daun beluntas bermanfaat untuk mengganggu pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu bakteri penyebab keracunan makanan atau diare.

Sementara Cengkih mengandung minyak atsiri, senyawa eugenolm, asam olenolat, asam galotanat, fenilin, karyolifilin, resin, dan gom. Minyak esensiai dari Cengkih berfungsi sebagai anestetik dan antimikroba. Minyak Cengkih dapat digunakan untuk menghilangkan bau nafas dan menghilangkan sakit gigi. Zat eugenol sering digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf. Cengkih bermanfaat mengatasi gangguan pencernaan, muntah karena lambung dingin, sakit perut, mual, sakit di dada dan perut, sakit gigi, batuk, masuk angin, dan lain-lain.

Cara mengolahnya dengan merebus 1 ruas temugiring, 1 atau 2 lembar daun beluntas, dan 2-4 butir Cengkih, dan 1 buah cemara. Seluruh bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air putih berukuran 250 cc, direbus hingga mendidih dan tersisa menjadi satu gelas. Air rebusan yang masih panas diuapkan pada wajah ataupun tubuh selama 10 menit atau hingga uapnya habis seperti halnya sauna. Detoks yang keluar pada ramuan ini melalui kulit atau berupa keringat. Sebaiknya cara ini dilakukan setiap hari.

3. Daun Jati, Temu Mangga, Temugiring, Kulit Samara, Daun Sambang Getih, Bunga Rose, Melati, Lavender, Cengkih, Jahe, dan Luwak. Menurut Alamsyah, Cara lain yang digunakan untuk detoksifikasi adalah penggunaan bahan rempah-rempah seperti daun jati, temu mangga, kulit samara, daun sambang getih, bunga rose, melati, lavender, cengkih, jahe dan luwak. Berdasarkan hasil uji coba fitokimia, temu mangga mengandung alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil ekstraksi yang dilakukan diperoleh kurkuminoid sebanyak 1,84% dari rendemen temu mangga. Kandungan tanin dan flavonoid yang terdapat dalam rimpang temu mangga berfungsi sebagai antioksidan dan antiradang.

Daun sambang getih yang banyak di perkarangan rumah ini memiliki warna daun abu keunguan, daunnya mengandung flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antioksidan dan antiradang. Bunga rose atau bunga mawar mengandung zat kimia seperti tanin, asam geranik, terpena, dan flavonoid. Mawar juga banyak mengandung minyak menjadi salah satu jenis minyak atsiri, yang dihasilkan dari penguapan lumatan daun-daun mahkota bunga mawar.

Jahe menjadi salah satu rempah yang sudah terkenal khasiatnya untuk kesehatan. Dalam 100 gr jahe terdapat protein 8,6%, karbohidrat 66,5%, lemak 6,4%, serat 5,9%, abu 5,7%, kalsium 0,1 %, fosfor 0,15%, zat besi 0,011%, sodium 0,3%, potasium 1.4%, vitamin A 175 IU, vitamin B1 0,05 mg, vitamin B2 0,13 mg, vitamin C 12 mg,niasin 1,9%. Manfaat jahe adalah meredakan batuk, menghilangkan mual saat mabuk, menjaga keasaman lambung saat asam lambung sedang naik, dan lain-lain.

Cara mengolahnya 1 lembar daun jati, 1 ruas jari rimpang temu mangga, 1 ruas jari temugiring, 1 kulit samara, 1-2 lembar daun sambang getih, 2-3 helai bunga mawar yang kemudian diekstrak, 2-3 helai   bunga melati, 1   helai bunga lavender, 1 ruas jahe yang dipipihkan, serta 1 sdm luwak yang sudah dikeringkan. Bahan-bahan tersebut dicampurkan ke dalam air 250 cc, lalu direbus hingga mendidih. Sesudah itu diuapkan seperti halnya melakukan ratus. Perawatan ini bisa digunakan seminggu sekali.


Tidak hanya dijadikan ratus, rebusan tersebut dapat diminum dengan menyaring air rebusan tersebut dan diminum setiap hari sebelum tidur. Setelah diminum selama 10 hari, sebaiknya minum dihentikan selama tiga hari, lalu bisa dilanjutkan lagi selama 10 hari. Dalam 10 hari, berat badan bisa turun 1-2 kg. Indri, Anita (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment