Friday, December 6, 2013

Usia 7 Tahun Anak Sudah Boleh Pakai Behel

Anak yang suka ngempeng hingga terlalu banyak mengonsumsi permen bisa membuat gigi cepat rusak. Tidak hanya rusak, dampak terburuk gigi bisa tumbuh tidak teratur hingga tonggos. Umumnya jika masalah seperti ini terjadi, ketika sudah remaja atau dewasa baru akan memakai behel untuk membuat tampilan gigi sempurna. Apakah anak-anak boleh menggunakan behel? Apa dampaknya?

Gigi susu yang tanggal sebelum waktunya bisa mengakibatkan gigi menumpuk, tidak beraturan dan tongos. Selain itu, anak yang mengonsumsi makanan yang manis-manis dan gigi tidak dibersihkan dengan baik bisa mendorong terjadi kerusakan. Nah, memakai behel atau kawat gigi bisa menjadi solusi untuk mengoreksi letak gigi yang tidak beraturan antara rahang atas dan rahang bawah. Kawat gigi bekerja secara intens sehingga dapat mengubah posisi gigi yang awalnya tidak beraturan menjadi rapi.

Menurut drg. Kiki Seyla Puar, Sp,Kga dari RS Harapan Kita Jakarta, kebiasaan anak-anak yang lebih suka mengonsumsi makanan yang manis bisa menjadi pemicu tumbuhnya gigi yang buruk. “Faktor utama gigi anak cepat rusak karena lama meminum susu dengan botol dan suka ngemut jempol, juga terlalu banyak mengonsumsi makanan manis," tutur drg, Kiki.

Namun, jika gigi anak, Anda telah rusak bahkan tonggos harus ada solusi untuk mengatasi hal tersebut. “Orangtua menginginkan anaknya pakai behel agar gigi menjadi rapi. Sebelum menggunakan behel, anak harus diberi penjelasan oleh orangtua dan dokter tentang manfaat behel. Anak harus ditanya apakah siap nggak pakai behel, kalau belum siap harus menunggu sampai siap," imbuh dokter gigi berkacamata ini.

Hal senada diutarakan oleh dr. Rini Sekartini Sp,Ak dari RS Bunda Menteng, Jakarta Pusat, pemasangan behel pada anak harus mengutamakan unsur perawatan gigi bukan penampilan. “Yang terpenting memperbaiki letak gigi, misalnya gigi renggang bagian atas yang terlalu maju," kata dr. Rini.

Usia 7 Tahun. Jika gigi anak harus dipasang behel sejak dini terutama saat anak masih berusia 7 tahun maka penggunaan behel permanen belum dianjurkan. Behel yang digunakan berjenis removable atau behel pasang-lepas yang pemakaiannya bisa dicopot dan dipasang sesuai keinginan anak. “Behel yang pasang lepas ini mudah diatur jadi anak usia 7 tahun boleh pakai. Kalau behel. permanen saat anak usia 9 tahun,” tegas drg. Kiki. Anak-anak boleh menggunakan behel pada usia 7 tahun, karena mayoritas anak-anak mulai mengalami masalah dengan giginya. Pada usia tersebut, gigi susu mulai tanggal dan tumbuh gigi tetap. Jadi orangtua harus memerhatikan munculnya gigi tetap pada bagian depan dan geraham belakang karena lapisan gigi ini memiliki ukuran paling besar dan memerlukan ruang banyak.

Karena di masa ini rentan gigi anak bermasalah, maka dokter akan memeriksa susunan gigi dan rahang anak. Jika ditemukan masalah gigi, solusi yang ditawarkan adalah pemakaian behel.

Khusus anak yang memakai behel removable, perawatannya cukup mudah karena setelah dilepas bisa direndam dalam air saat anak tertidur. “Direndam di air supaya plat behel tidak rusak,” saran drg. Kiki. Penggunaan behel removable maupun permanen saat anak berusia 9 tahun berfungsi  membuat gigi lebih rata dan menahan gigi susu supaya tidak bertambah besar.

Sementara dr. Kiki mengimbau kepada orangtua supaya tidak sembarangan membawa anaknya ke ahli gigi yang banyak membuka praktik di pinggir jalan, untuk dipasangkan behel karena tergiur harga murah. “Harus ada foto panoramic sehingga diketahui apakah gigi itu baik atau tidak, bergeser atau tidak,” kata dr. Kiki. Anak yang memakai behel juga harus rutin melakukan pemeriksaan gigi dalam jangka waktu 3 dan 6 bulan atau setahun sekali ke dokter gigi.

Yang harus diperhatikan pasca-pemasangan behel sering keluar darah dari gusi, hal ini karena proses pembersihan gigi yang kurang baik sehingga makanan yang nyangkut di antara behel dan gusi lama kelamaan akan menimbulkan darah. Dari segi harga, biaya pemasangan behel pasang lepas, lebih murah dibandingkan behel permanen. “Biaya sekitar Rp 1 juta untuk behel copot pasang ini,” tutup drg. Kiki.

Perawatan. Untuk mendapatkan susunan gigi yang rapi, waktu yang dibutuhkan selama kurang lebih 24 bulan. Dengan catatan pasien kooperatif dalam menjalankan instruksi dari dokter serta rutin kontrol setiap sebulan sekali.

Pada umumnya dua minggu pertama setelah pemasangan behel akan timbul sariawan pada pipi atau bibir sehingga menyebabkan anak kesulitan makan. Apabila hal ini terjadi, sebaiknya anak diberikan makanan lembut seperti bubur.


Nah, saat anak telah menggunakan behel maka harus memerhatikan beberapa hal penting. Antara lain anak harus rajin membersihkan gigi dengan sikat gigi khusus yang diberikan oleh dokter Setiap selesai makan, sebaiknya berkumur dengan air putih dan membersihkan semua sisa makanan yang menempel pada kawat gigi; Makanan dan minuman yang harus dihindari adalah yang manis dan lengket, seperti cokelat; permen, es krim, sirop, dan soft drink karena makanan dan minuman ini dapat menyebabkan gigi cepat berlubang dan menjadi cokelat kekuningan. Selain itu makanan yang keras seperti kerupuk, kacang-kacangan, dan keripik juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan braketnya lepas. Buah-buahan sebaiknya dipotong kecil-kecil, daging sate dilepaskan terlebih dahulu dan ayam goreng disuwir sebeium dimakan. Mita Savitri, A Yohanes Adi Pamungkas (Femme)

0 komentar:

Post a Comment