Tuesday, December 17, 2013

Diet Alami Lebih Baik Daripada Detoks

Detoks dengan rempah-rempah diklaim bisa melangsingkan tubuh sekaligus membuat kulit halus dan cerah. Menanggapi hal itu, dr. Titi Sekarindah, SpGK, dokter spesialis gizi klinik mengatakan untuk menurunkan berat badan sebaiknya dengan mengurangi asupan karbohidrat dan olahraga rutin. Sementara detoks akan membuat tubuh menjadi lemas dan tersiksa. Pasalnya, detoks termasuk jenis penurunan berat badan yang ekstrem karena mengurangi terlalu banyak karbohidrat bahkan bisa membuat tubuh menjadi lemas dan sangat berbahaya.

Dalam praktiknya, proses detoks hanya disarankan untuk makan buah-buahan baik dimakan langsung maupun diminum sebagai jus. Namun, hal itu tetap saja berbahaya karena kalori dalam tubuh yang diperlukan sehari-hari sekitar 1700-1900 kalori bagi wanita, sementara pria 2000-2200 per hari. Dengan hanya makan buah-buahan saja seperti apel, pir, mangga, dan alpukat dan lainnya, hanya mencukupi sekitar 750 kalori.

Proses detoks yang banyak ditawarkan akan membuat tubuh menjadi kelaparan. Bila proses detoks dilakukan hanya satu hari tidak menjadi masalah, karena tubuh masih memiliki cadangan makanan seperti cadangan gula, glikogen yang bisa mencukupi kira-kira 24 jam. Tetapi bila proses detoks dilakukan selama berhari-hari bahkan hingga satu minggu, cadangan makanan seperti glikogen tidak akan tercukupi sehingga tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon katabolis yang akan memecah cadangan tubuh lain seperti protein otot untuk memproduksi glukosa. Glukosa merupakan sumber energi untuk otak, susunan saraf, sel-sel darah merah dan putih, sehingga bila kekurangan otak tidak akan bekerja dengan baik.

Jika keadaan seperti ini, detoks dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas, keringat dingin, gula darah dan tekanan darah menjadi turun bahkan bisa menjadi jatuh pingsan. Proses detoks sangat berbahaya untuk dilakukan oleh orang-orang berumur 60 tahun ke atas, anak-anak, serta penderita diabetes, ginjal, jantung, kelainan hati, asam urat tinggi, penyakit lambung atau lain-lainnya. Sebelum melakukan proses detoks sebaiknya memastikan diri sehat dan berusia muda sekitar 20 tahun ke alas.

Detoks memang akan membuat berat badan menjadi turun dengan signifikan. Namun perlu diperhatikan, jika melakukan detoks untuk menurunkan berat badan biasanya saat menghentikan proses ini maka berat badan akan bertambah naik bahkan melebihi berat badan sebelumnya. Hal ini dikarenakan metabolisme menurun seiring dengan diet rendah kalori, makan normal saja berat badan akan naik.

Karena itu disarankan agar menjalani pola makan sehat dan seimbang dengan kalori yang tidak berlebihan, makan teratur, tidak makan gorengan, tidak makan bersantan, tidak makan manis-manis atau asin-asin. Selain itu istirahat yang cukup dan tidak olahraga berlebihan. Dianjurkan juga banyak minum air putih 1750 sampai 2000 ml per hari. Selain itu, bisa dilakukan diet dengan cara berpuasa, bisa seperti umat muslim yang berpuasa sunah Senin dan Kamis yang dalam 10-12 jam tidak makan. Dengan puasa maka tubuh akan mengistirahatkan saluran pencernaan, kemudian memakai glikogen untuk menstabilkan kadar gula darah tubuh akan menjadi lebih sehat.


Melakukan pola diet yang disebut dengan clean diet juga baik untuk dilakukan. Clean diet adalah diet sehat dengan mengganti nasi putih dengan beras merah atau brown rice, serta lauk pauk hewani dan nabati tanpa digoreng, tetapi hanya direbus atau dipanggang. Lakukan olahraga setiap hari secara rutin hingga tubuh berkeringat sekitar 20-30 menit per hari, Dengan melakukan proses diet yang seperti ini tidak hanya bisa menurunkan berat badan melainkan juga menjadikan tubuh menjadi lebih sehat. Indri. (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment