Detoks dengan rempah-rempah
diklaim bisa melangsingkan tubuh sekaligus membuat kulit halus dan cerah.
Menanggapi hal itu, dr. Titi Sekarindah, SpGK, dokter spesialis gizi klinik
mengatakan untuk menurunkan berat badan sebaiknya dengan mengurangi asupan karbohidrat
dan olahraga rutin. Sementara detoks akan membuat tubuh menjadi lemas dan
tersiksa. Pasalnya, detoks termasuk jenis penurunan berat badan yang ekstrem
karena mengurangi terlalu banyak karbohidrat bahkan bisa membuat tubuh menjadi
lemas dan sangat berbahaya.
Dalam praktiknya, proses detoks
hanya disarankan untuk makan buah-buahan baik dimakan langsung maupun diminum
sebagai jus. Namun, hal itu tetap saja berbahaya karena kalori dalam tubuh yang
diperlukan sehari-hari sekitar 1700-1900 kalori bagi wanita, sementara pria
2000-2200 per hari. Dengan hanya makan buah-buahan saja seperti apel, pir,
mangga, dan alpukat dan lainnya, hanya mencukupi sekitar 750 kalori.
Proses detoks yang banyak
ditawarkan akan membuat tubuh menjadi kelaparan. Bila proses detoks dilakukan
hanya satu hari tidak menjadi masalah, karena tubuh masih memiliki cadangan
makanan seperti cadangan gula, glikogen yang bisa mencukupi kira-kira 24 jam.
Tetapi bila proses detoks dilakukan selama berhari-hari bahkan hingga satu
minggu, cadangan makanan seperti glikogen tidak akan tercukupi sehingga tubuh
akan mengeluarkan hormon-hormon katabolis yang akan memecah cadangan tubuh lain
seperti protein otot untuk memproduksi glukosa. Glukosa merupakan sumber energi
untuk otak, susunan saraf, sel-sel darah merah dan putih, sehingga bila
kekurangan otak tidak akan bekerja dengan baik.
Jika keadaan seperti ini, detoks
dapat mengakibatkan tubuh menjadi lemas, keringat dingin, gula darah dan
tekanan darah menjadi turun bahkan bisa menjadi jatuh pingsan. Proses detoks
sangat berbahaya untuk dilakukan oleh orang-orang berumur 60 tahun ke atas,
anak-anak, serta penderita diabetes, ginjal, jantung, kelainan hati, asam urat
tinggi, penyakit lambung atau lain-lainnya. Sebelum melakukan proses detoks
sebaiknya memastikan diri sehat dan berusia muda sekitar 20 tahun ke alas.
Detoks memang akan membuat berat
badan menjadi turun dengan signifikan. Namun perlu diperhatikan, jika melakukan
detoks untuk menurunkan berat badan biasanya saat menghentikan proses ini maka
berat badan akan bertambah naik bahkan melebihi berat badan sebelumnya. Hal ini
dikarenakan metabolisme menurun seiring dengan diet rendah kalori, makan normal
saja berat badan akan naik.
Karena itu disarankan agar
menjalani pola makan sehat dan seimbang dengan kalori yang tidak berlebihan,
makan teratur, tidak makan gorengan, tidak makan bersantan, tidak makan
manis-manis atau asin-asin. Selain itu istirahat yang cukup dan tidak olahraga
berlebihan. Dianjurkan juga banyak minum air putih 1750 sampai 2000 ml per
hari. Selain itu, bisa dilakukan diet dengan cara berpuasa, bisa seperti umat
muslim yang berpuasa sunah Senin dan Kamis yang dalam 10-12 jam tidak makan.
Dengan puasa maka tubuh akan mengistirahatkan saluran pencernaan, kemudian
memakai glikogen untuk menstabilkan kadar gula darah tubuh akan menjadi lebih
sehat.
Melakukan pola diet yang disebut
dengan clean diet juga baik untuk dilakukan. Clean diet adalah diet sehat
dengan mengganti nasi putih dengan beras merah atau brown rice, serta lauk pauk
hewani dan nabati tanpa digoreng, tetapi hanya direbus atau dipanggang. Lakukan
olahraga setiap hari secara rutin hingga tubuh berkeringat sekitar 20-30 menit
per hari, Dengan melakukan proses diet yang seperti ini tidak hanya bisa
menurunkan berat badan melainkan juga menjadikan tubuh menjadi lebih sehat.
Indri. (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment