Herpes zoster merupakan suatu
penyakit yang menyerang kulit dan selaput lendir. Penyakit ini disebabkan oleh
virus yang sama dengan penyakit varisela atau cacar air, yaitu virus Varicella
zoster (VZV), tetapi tidak sama dengan penyakit cacar air dan juga berbeda dari
penyakit herpes simplex yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV).
Penyebab penyakit ini adalah reaktivasi virus Varicella yang dorman atau
inaktif pada saraf tepi setelah infeksi primer.
Dengan demikian, infeksi pertama
kali yang terjadi oleh virus ini akan menyebabkan penyakit varisela atau yang
biasa kita sebut dengan cacar air. Setelah infeksi primer berlalu, virus
berdiam di susunan saraf tepi dalam keadaan inaktif dan melalui suatu mekanisme
pacu atau kelelahan, stres dan sakit, virus dapat kembali aktif dan menyebabkan
timbulnya penyakit herpes zoster.
Penyakit ini dapat terjadi pada
wanita dan pria dengan frekuensi yang sama. Sedangkan jika didasarkan pada
usia, penyakit ini lebih sering mengenal usia dewasa. Transmisi atau penularan
virus biasanya terjadi secara aerogen (melalui udara) dari penderita yang
sedang menderita varisela atau herpes zoster. Masa inkubasi atau masa tunas
penyakit biasanya berlangsung antara 7-12 hari.
Sebelum lesi (jaringan yang
fungsinya terganggu karena penyakit atau cedera) timbul pada kulit dapat
didahului oleh gejala prodromal yang tidak spesifik seperti demam, tidak enak
badan, nyeri otot dan tulang. Setelah itu akan timbul lesi pada kulit yang khas
berupa lenting-lenting berkelompok di atas kulit yang eritematosa atau
kemerahan. Lenting ini awalnya berisi cairan yang jernih kemudian berubah
menjadi keruh serta dapat pecah sehingga menjadi krusta (keropeng).
Pada penyakit ini, selain lesi
khas berupa lenting berkelompok, lesi tersebut juga timbul unilateral (satu
sisi tubuh) dan dermatomal yaitu mengikuti daerah suatu cabang persarafan pada
kulit. Masa aktlf penyakit ini berlangsung kira-kira selama tujuh hari, kemudian
diikuti masa penyembuhan yang berlangsung kira-kira 7 14 hari. Gejala khas
selain lesi kulit ialah rasa sangat nyeri pada daerah yang terkena tersebut
Nyeri ini dikarenakan pengaruh virus pada sistem saraf sensorik. Sebaliknya
sistem saraf motorik lebih jarang terkena. Pada selaput lendir misalnya di
rongga mulut dapat juga timbul lesi berupa lenting atau erosi, terkadang timbul
pembesaran kelenjar getah bening. Widi (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment