Setiap bayi memiliki masa
pertumbuhan gigi yang berbeda. Biasanya pertumbuhan gigi pada bayi dimulai pada
usia 4-6 bulan. Pada masa tumbuh gigi, biasanya bayi cenderung rewel serta
mudah demam atau diare. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Pertumbuhan pada tiap bayi tidak
selalu sama. Ada bayi yang mengalami pertumbuhan lebih cepat dibanding bayi
lain, termasuk pertumbuhan gigi. Meskipun demikian, gejala yang dlalami relatif
sama. Bila saatnya gigi susu tumbuh, ada beberapa gejala yang dapat dikenali.
Di antaranya gusi terasa gatal sehingga si kecil sering memasukkan apapun ke
dalam mulut. Gusi tempat tumbuh gigi pada bayi biasanya berwarna kemerahan. Ada
beberapa anak yang mengalami demam tapi ada juga yang tidak.
Menurut Dr. dr Rini Sekartini,
SpAK, Dokter Spesialis Anak, secara umum gigi pada bayi mulai erupsi sekitar
enam bulan. Erupsi adalah keluarnya gigi dari bagian gusi. Sebenarnya sejak
dalam kandungan bakal gigi sudah ada di dalam gusi bayi, tinggal menunggu waktu
untuk mengalami erupsi, Tetapi, pada beberapa anak terkadang erupsi gigi
terlambat sehingga ketika anak berusia satu tahun masih belum terlihat
pertumbuhan gigi. Hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah, karena dalam proses
mengunyah yang berperan adalah otot-otot di bagian wajah dan gusi.
Menurut drg. Ali Akbar Alam, pada
usia bayi, pertumbuhan gigi biasanya diawali pada gigi depan rahang bawah,
yaitu pada saat bayi berusia 6-8 bulan. Lalu diikutl dengan keempat gigi depan
rahang atas. Setelah itu, gigi susu tumbuh lengkap hingga anak berusia sekitar
dua tahun atau lebih. Pada dasarnya tumbuh kembang gigi merupakan suatu
fenomena alamiah bagi setiap individu dan sangat bervariasl. Tidak ada istilah
normal dalam tumbuh kembang, tetapi yang ada hanya batas normal. Apabila
terjadl pertumbuhan gigi yang terlambat pada anak, hal tersebut mungkin
dipengaruhi oleh kondisi anak secara umum.
Namun, batas normal pertumbuhan
gigi serta perkembangan gigi perlu dijadikan patokan agar dapat diidentiflkasi
secara umum proses tumbuh kembangnya. Dari sana dapat ditlnjau apakah ada
penyakit yang menyertai penyimpangan pada pertumbuhan gigi yang akhirnya
menimbulkan suatu keadaan abnormal. Jika sudah diketahui, maka dapat menentukan
terapi efektif yang perlu atau tidak dilakukan pada keadaan tersebut.
Pada perkembangan pertumbuhan
gigi, gigi geraham pertama akan muncul dirongga mulut anak dan tidak untuk
menggantikan gigi sulung manapun. Gigi geraham akan menempati ruang paling
belakang rahang atas ataupun bawah. Pada kenyataannya gigi geraham tak ada
gantinya karena sudah merupakan gigi tetap. Meski gigi sulung akan diganti,
bukan berarti tidak memerlukan perawatan. Sebab gangguan pada gigi sulung dapat
memengaruhi rasa percaya diri anak.
Sebenarnya sejak bayi berusia 6
minggu dalam kandungan sudah mulai dibentuk bagian gigi yaitu dentin. Gigi susu
pertama adalah gigi seri pertama dan kedua rahang bawah diikuti gigi seri
rahang atas. Rentang waktu tumbuh adalah 6-12 bulan. Gigi taring rahang atas
diikuti dengan rahang bawah tumbuh pada usia berkisar 16-23 bulan. Gigi geraham
susu pertama pada usia 13-19 bulan. Gigi geraham susu kedua tumbuh sekitar
23-33 bulan. Gigi tetap mulai tumbuh pada usia 6-8 tahun.
Pada usia sekitar dua tahun
lebih, diharapkan ke-20 gigi susu sudah tumbuh sempurna. Gigi-gigi susu
tersebut akan digunakan hingga usia 5-6 tahun dan mulai digantikan dengan gigi
permanen. Beberapa gigi tetap menggantikan gigi sulung tetapi tidak seluruhnya.
Pertumbuhan tulang atau jaringan keras pada tumbuh kembang diikuti pertumbuhan
jaringan lunak seperti daerah wajah, rongga mulut, otot, jaringan lemak dan
kulit. Pertumbuhan jaringan lunak dipengaruhi fungsi mekanisme tubuh, faktor
keturunan, lingkungan, kebiasaan baik atau buruk serta nutrisi.
Gejala Pertumbuhan. Saat tumbuh gigi, terkadang bayi mengalami
gejala demam, rewel hingga mengeluarkan air liur yang berlebihan. Hal ini dapat
menyebabkan bayi atau anak tidak mau makan. Bila bayi demam dapat diberikan
obat penurun demam sesuai usianya. Obat dapat diberikan setiap enam jam selama
anak masih mengalami demam. Untuk mengurangi gejala sakit, orangtua dapat
melakukan pijatan lembut di atas rahang atau gusi. Hal ini mampu mengurangi gejala
nyeri dan membuat anak menjadi lebih nyaman.
Gejala tersebut biasanya timbul
pada awal tumbuh gigi. Setelah itu, pada keadaan tumbuh gigi selanjutnya
gejala-gejala tersebut akan hilang. Bila anak rewel, orangtua dapat memberikan
obat atas anjuran dokter. Biasanya obat yang diberikan selama satu atau tiga
hari. Bila bayi sudah tak lagi rewel atau demam, pemberian obat dapat
dihentikan.
Hal yang perlu diingat adalah tumbuh
gigi merupakan periode alamiah yang terjadi pada setiap anak. Sebagai orangtua
atau ibu tidak perlu terlalu khawatir bila terdapat gejala akibat tumbuh gigi.
Karena rasa nyeri tersebut akan menghilang dengan pemberian obat ataupun
memberikan pijatan lembut pada rahang bayi.
Anak yang sudah tumbuh gigi
sempurna sebaiknya diwajibkan untuk menggosok gigi dua kali sehari. Waktu
menggosok gigi bisa dilakukan setelah sarapan pagi dan sebelum tidur di malam
hari. Karena, pada saat tidur, bakteri dalam mulut akan lebih berkembang dan
merusak gigi. Kesehatan rongga mulut merupakan awal untuk mendapatkan kesehatan
tubuh secara keseluruhan. Karena itu, menjaga kebersihan mulut sangat penting
dilakukan dengan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Menjaga kesehatan dan kebersihan
gigi sangat dianjurkan untuk mencegah gigi berlubang. Selain akan membuat anak
sulit makan atau mengunyah, gigi berlubang bisa memengaruhi kecerdasan anak
meski tidak secara langsung. Tidak hanya memerhatikan masalah kebersihan gigi,
sejak usia enam bulan sampai usia pra remaja, asupan makanan bergizi seimbang
untuk seluruh pertumbuhan organ tubuh terutama pertumbuhan gigi juga harus
diperhatikan. Suciati (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment