Hepatitis A termasuk salah satu
penyakit hepatitis peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus
hepatotropik. Virus hepatitis A tergolong picornavirus dan menular melalui
kontak erat dan jalur oral fekal seperti mengonsumsi makanan atau minuman yang
tercemar oleh virus tersebut. Indonesia merupakan daerah endemik virus
hepatitis A.
Tanda serta gejala hepatitis A
akan mulai timbul kurang lebih 15-50 hari setelah anak terinfeksi. Infeksi pada
anak, apalagi bayi sering kali asimtomatis atau tidak bergejala. Pada anak yang
lebih besar dapat terlihat tanda serta gejalanya seperti mual, muntah, demam,
lemas, urin yang berwarna kuning serta perut yang membesar.
Hepatitis A bersifat akut dan
tidak menjadi kronis. Pada beberapa keadaan dapat terjadi prolonged hepatitis A
yang disebut tanda dan gejala yang alami sampai berminggu-minggu atau relapsing
hepatitis yang disebut kambuh kembali. Pada hepatitis A sangat jarang
menimbulkan komplikasi berupa hepatitis fulminan, tetapi bila terjadi dapat
menyebabkan kematian.
Penanganan infeksi hepatitis A
hanya sebatas terapi simtomatik dan suportif saja. Hepatitis A termasuk self
limiting disease yaitu penyakit yang dapat sembuh sendiri. Istirahat total,
pemberian obat-obat simtomatik dan minum air putih lebih banyak sudah dapat
rnenyembuhkan infeksi hepatitis A. Komplikasi berupa hepatitis fulminan sangat
jarang terjadi, tetapi bila terjadi perlu perawatan yang intensif di Rumah
Sakit.
Pencegahan hepatitis A dapat
dilakukan dengan cara seperti menyajikan makanan dan minuman yang bersih,
memastikan setiap makanan sudah dimasak dengan betul, berpola hidup yang sehat
dan mencuci tangan sebelurn makan. Sekarang ini sudah tersedia vaksin hepatitis
A, vaksin tersebut dibuat dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada
anak berusia mulai dari dua tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua kali dengan
jarak antara pemberian 6-12 bulan. Suciati (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment