Tak hanya bercak hitam dan
cokelat yang mengganggu penampilan timbulnya bercak putih pada wajah juga
membuat kepercayaan diri runtuh. Apalagi jika bercak putih terlihat banyak pada
wajah dan menyerupai panu. Ada beberapa penyebab timbulnya bercak putih seperti
paparan sinar matahari, hiperpigmentasi, pitiriasis alba hingga kusta. Untuk
menangani bercak putih, tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya. Seperti
apa?
Timbulnya bercak putih pada wajah
juga mengganggu penampilan. Apalagi umumnya timbulnya bercak putih juga
menyerupai panu, meski sebenarnya bukan panu. Dijelaskan Oleh dr. Hj. S. Nurul
Oktantio, Acp, dokter kecantikan dan akupunkturis, ada beberapa jenis bercak
putih dan penyebabnya yang dapat timbul pada wajah dan mengganggu penampilan.
Jenis dan Penyebab Bercak Putih. Berikut beberapa jenis bercak
putih yang umumnya timbul pada wajah:
1. Paparan Sinar Matahari. Jika
terpapar sinar matahari yang kuat tanpa menggunakan sunblock maka membuat kulit
menjadi kering. Jika kulit langsung dibasuh menggunakan air kulit mengalami
iritasi dan meninggalkan bercak putih. Namun, bercak putih ini tidak terasa
gatal.
2. Penggunaan Kosmetik.
Penggunaan kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menimbulkan
bercak putih. Awalnya terjadi karena kulit mengalami iritasi atau peradangan
yang lama-kelamaan menimbulkan bercak putih.
3. Jamur. Kurangnya menjaga
kebersihan wajah seperti membersihkan wajah kurang bersih dan tanpa sabun
pembersih, dengan aktivitas di luar yang terkena paparan sinar matahari dan
polusi akan menimbulkan bercak putih. Bercak putih karena jamur ini akan
membuat gatal dan ketika digosok keras akan mengeluarkan serbuk putih.
4. Vitiligo. Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi di permukaan
kulit karena melanosit atau sel-sel penghasil pigmen warna kulit rusak.
akibatnya timbul bercak-bercak putih di seputar area kulit termasuk wajah.
Selain itu, vitiligo terjadi karena gangguan autoimun dan sistem kekebalan
tubuh yang berlebihan sehingga menghancurkan melanosit. Minum obat-obatan dalam
waktu lama juga mengakibatkan melanosit menurun, serta adanya gen atau
keturunan dari orangtua. Bercak putih pada vitiligo awalnya sedikit, tetapi
jika sudah parah bisa melebar. Warnanya dengan kulit sekitar sangat kentara,
berbeda dengan bercak putih yang disebabkan oleh paparan sinar matahari,
penggunaan kosmetik yang salah dan jamur.
5. Pityriasis Alba. Merupakan kelainan kulit berupa bercak putih
yang bersisik menyerupai panu, yang dialami anak-anak usia 13-16 tahun hingga
dewasa. Penyebabnya karena kurang membersihkan wajah, terkena paparan sinar
matahari dalam waktu lama tanpa menggunakan sunblock hingga wajah menjadi
kering. Akibat pityriasis alba wajah sangat sensitif, serta merupakan tanda
minor dari dermatitis atopik atau asma kulit.
6. Kusta. Salah satu jenis kusta adalah kusta pausibasilar (PB),
yang merupakan bercak putih kering dan kasar, bagian pinggir bercak terlihat
jelas serta ada bintil-bintil kecil. Bercak ini Berbeda dengan panu ataupun
paparan sinar matahari. Jika bercak putih ditekan atau ditusuk dengan benda
tumpul maka tidak akan terasa sakit, dibandingkan dengan bagian kulit lain yang
tidak ada bercaknya.
Mengatasi Bercak Putih. Tentu Anda tidak ingin bercak-bercak putih
tersebut mengganggu penampilan, bukan? Dijelaskan oleh dr. Danang T Soebaryo,
SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, sebelum bercak putih yang ada pada
wajah menyebar dan menyebabkan kelainan kulit, sebaiknya dilakukan perawatan
sesuai dengan jenis bercak putih yang ada.
Berikut cara mengatasi bercak
putih sesuai dengan jenis dan penyebab timbulnya bercak putih:
1. Pelembab dan Sunblock
Pelembab dan sunblock digunakan
untuk mengatasi bercak putih yang ringan, seperti akibat paparan sinar matahari
yang menyebabkan kulit kering, pemakaian kosmetik yang salah serta pityriasis
alba. Untuk mengatasi bercak putih akibat paparan sinar matahari dan pemakaian
kosmetik yang tidak cocok, sebaiknya menjaga kebersihan kulit wajah dengan
mencuci wajah.
Selanjutnya adalah menggunakan
pelembab atau moisturizer untuk melembabkan kulit wajah sehari dua kali, pada
pagi hari setelah mandi dan malam hari sebelum tidur. Gunakan juga sunscreen
atau sunblock SPF 15-30 tergantung panasnya sinar matahari. Sunblock digunakan
15 menit sebelum ke luar rumah atau beraktivitas di bawah sinar matahari.
Dengan rutin menggunakan pelembab dan sunblock selama seminggu, maka bercak
putih akan hilang dengan sendirinya.
Sementara untuk bercak putih
karena pityriasis alba, selain menggunakan pelembab dan sunblock, sebaiknya
juga menggunakan krim khusus yang dioleskan pada seluruh kulit hingga merata.
Krim ini mengandung ceramide, AHA (alpha hydroxy acid) dan steroid ringan untuk
kulit orang dewasa. Dengan rutin menggunakan pelembab, sunblock dan krim setiap
hari maka dalam jangka waktu 1-2 bulan masalah pityriasis alba akan hilang.
2. Antifungal dan Krim Antijamur
Antifungal dan Krim antijamur
dapat digunakan pada bercak putih yang disebabkan oleh jamur seperti panu. Ada
dua jenis pengobatan yang harus dilakukan. Pertama, obat oral yang diminum dari
golongan azol seperti Itrakonazol, yang diminum dua kali sehari (2 x 100 mg),
pada pagi dan sore hari selama tujuh hari. Kedua, obat krim yang dioleskan pada
wajah seperti Mikonazol dan Ketokonazol yang dioleskan secara tipis dan merata
pada wajah setiap pagi dan malam hari sebelum tidur. Dengan rutin melakukan
perawatan tersebut maka dalam waktu 3-4 minggu jamur akan hilang. Namun, tentu
saja harus ditunjang dengan perawatan lain seperti merijaga kebersihan wajah.
3. Akupunktur dan Penyinaran Ultraviolet-B
Akupunktur dan penyinaran
ultraviolet B bisa mengatasi masalah bercak putih jenis vitiligo akibat
hiperpigmentasi kulit. Dijelaskan oleh dr. Nurul, treatment akupunktur dapat
merangsang bagian kulit yang kondisi melaninnya menurun. Dengan demikian
melanin dapat meregenerasi menjadi sel-sel kulit yang baru, sehingga warna
kulit kembali menjadi seperti warna kulit aslinya.
Untuk hasil yang bagus, treatment
akupunktur sebaiknya dilakukan minimal 10 kali dengan jarak pengerjaan satu
dengan pengerjaan lainnya dua kali seminggu. Jika rutin dilakukan maka akan
terjadi perubahan, namun tergantung pada parah atau tidaknya vitiligo. Meski
vitiligo bisa hilang dengan akupunktur, namun tidak menutup kemungkinan
vitiligo bisa tumbuh kembali pada bagian kulit yang berbeda, apalagi jika
timbulnya vitiligo karena keturunan.
Sinar ultraviolet B juga dapat
mengatasi vitiligo. Ultraviolet B mempunyai panjang gelombang antara 290-320
nm, serta dapat menyebabkan kemerahan atau erythema pada kulit manusia. Efek
pemaparan UV-B dapat memicu perpindahan pigmen kulit atau melanosit menuju
permukaan kulit dan memicu produksi melanosit tambahan sehingga kulit berwarna
kecokelatan.
Dijelaskan oleh dr. Danang, untuk
mengatasi vitiligo tidak cukup sekali treatment dengan sinar ultraviolet B.
Tetapi treatment ini bisa dilakukan 20-30 kali penyinaran, dengan jarak
treatment seminggu dua kali. Namun, hasil dari treatment tidak dapat mencegah
timbulnya kembali vitiligo di daerah lain. Treatment ini tergolong aman asal
dilakukan oleh tenaga profesional yang ahli.
4. Dapson dan Clofazimen
Dapson merupakan obat antibiotik
atau antibakteri. Antibiotik ini dapat menyerang infeksi yang disebabkan
bakteri. Obat ini dapat dipakai untuk menyerang infeksi oportunistik (IO) pad
ODHA serta kusta. Untuk mengatasi kusta, minum sehari satu kali selama setahun.
Berbeda dengan bercak putih yang lain, pengobatan bercak putih pada kusta
membuat bakteri mati tetapi tetap baal. Bercak putih yang timbul pada wajah
bisa memudar, tetapi tidak sepenuhnya hilang. Penyakit ini bisa kembali jika
penyebabnya keturunan. Palupi (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment