Wednesday, September 24, 2014

Atasi Bercak Putih Pada Wajah

Atasi Bercak Putih Pada Wajah
Tak hanya bercak hitam dan cokelat yang mengganggu penampilan timbulnya bercak putih pada wajah juga membuat kepercayaan diri runtuh. Apalagi jika bercak putih terlihat banyak pada wajah dan menyerupai panu. Ada beberapa penyebab timbulnya bercak putih seperti paparan sinar matahari, hiperpigmentasi, pitiriasis alba hingga kusta. Untuk menangani bercak putih, tentu harus disesuaikan dengan penyebabnya. Seperti apa?

Timbulnya bercak putih pada wajah juga mengganggu penampilan. Apalagi umumnya timbulnya bercak putih juga menyerupai panu, meski sebenarnya bukan panu. Dijelaskan Oleh dr. Hj. S. Nurul Oktantio, Acp, dokter kecantikan dan akupunkturis, ada beberapa jenis bercak putih dan penyebabnya yang dapat timbul pada wajah dan mengganggu penampilan.

Jenis dan Penyebab Bercak Putih. Berikut beberapa jenis bercak putih yang umumnya timbul pada wajah:

1. Paparan Sinar Matahari. Jika terpapar sinar matahari yang kuat tanpa menggunakan sunblock maka membuat kulit menjadi kering. Jika kulit langsung dibasuh menggunakan air kulit mengalami iritasi dan meninggalkan bercak putih. Namun, bercak putih ini tidak terasa gatal.

2. Penggunaan Kosmetik. Penggunaan kosmetik yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menimbulkan bercak putih. Awalnya terjadi karena kulit mengalami iritasi atau peradangan yang lama-kelamaan menimbulkan bercak putih.

3. Jamur. Kurangnya menjaga kebersihan wajah seperti membersihkan wajah kurang bersih dan tanpa sabun pembersih, dengan aktivitas di luar yang terkena paparan sinar matahari dan polusi akan menimbulkan bercak putih. Bercak putih karena jamur ini akan membuat gatal dan ketika digosok keras akan mengeluarkan serbuk putih.

4. Vitiligo. Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi di permukaan kulit karena melanosit atau sel-sel penghasil pigmen warna kulit rusak. akibatnya timbul bercak-bercak putih di seputar area kulit termasuk wajah. Selain itu, vitiligo terjadi karena gangguan autoimun dan sistem kekebalan tubuh yang berlebihan sehingga menghancurkan melanosit. Minum obat-obatan dalam waktu lama juga mengakibatkan melanosit menurun, serta adanya gen atau keturunan dari orangtua. Bercak putih pada vitiligo awalnya sedikit, tetapi jika sudah parah bisa melebar. Warnanya dengan kulit sekitar sangat kentara, berbeda dengan bercak putih yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, penggunaan kosmetik yang salah dan jamur.

5. Pityriasis Alba. Merupakan kelainan kulit berupa bercak putih yang bersisik menyerupai panu, yang dialami anak-anak usia 13-16 tahun hingga dewasa. Penyebabnya karena kurang membersihkan wajah, terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama tanpa menggunakan sunblock hingga wajah menjadi kering. Akibat pityriasis alba wajah sangat sensitif, serta merupakan tanda minor dari dermatitis atopik atau asma kulit.

6. Kusta. Salah satu jenis kusta adalah kusta pausibasilar (PB), yang merupakan bercak putih kering dan kasar, bagian pinggir bercak terlihat jelas serta ada bintil-bintil kecil. Bercak ini Berbeda dengan panu ataupun paparan sinar matahari. Jika bercak putih ditekan atau ditusuk dengan benda tumpul maka tidak akan terasa sakit, dibandingkan dengan bagian kulit lain yang tidak ada bercaknya.

Mengatasi Bercak Putih. Tentu Anda tidak ingin bercak-bercak putih tersebut mengganggu penampilan, bukan? Dijelaskan oleh dr. Danang T Soebaryo, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, sebelum bercak putih yang ada pada wajah menyebar dan menyebabkan kelainan kulit, sebaiknya dilakukan perawatan sesuai dengan jenis bercak putih yang ada.

Berikut cara mengatasi bercak putih sesuai dengan jenis dan penyebab timbulnya bercak putih:

1. Pelembab dan Sunblock
Pelembab dan sunblock digunakan untuk mengatasi bercak putih yang ringan, seperti akibat paparan sinar matahari yang menyebabkan kulit kering, pemakaian kosmetik yang salah serta pityriasis alba. Untuk mengatasi bercak putih akibat paparan sinar matahari dan pemakaian kosmetik yang tidak cocok, sebaiknya menjaga kebersihan kulit wajah dengan mencuci wajah.

Selanjutnya adalah menggunakan pelembab atau moisturizer untuk melembabkan kulit wajah sehari dua kali, pada pagi hari setelah mandi dan malam hari sebelum tidur. Gunakan juga sunscreen atau sunblock SPF 15-30 tergantung panasnya sinar matahari. Sunblock digunakan 15 menit sebelum ke luar rumah atau beraktivitas di bawah sinar matahari. Dengan rutin menggunakan pelembab dan sunblock selama seminggu, maka bercak putih akan hilang dengan sendirinya.

Sementara untuk bercak putih karena pityriasis alba, selain menggunakan pelembab dan sunblock, sebaiknya juga menggunakan krim khusus yang dioleskan pada seluruh kulit hingga merata. Krim ini mengandung ceramide, AHA (alpha hydroxy acid) dan steroid ringan untuk kulit orang dewasa. Dengan rutin menggunakan pelembab, sunblock dan krim setiap hari maka dalam jangka waktu 1-2 bulan masalah pityriasis alba akan hilang.

2. Antifungal dan Krim Antijamur
Antifungal dan Krim antijamur dapat digunakan pada bercak putih yang disebabkan oleh jamur seperti panu. Ada dua jenis pengobatan yang harus dilakukan. Pertama, obat oral yang diminum dari golongan azol seperti Itrakonazol, yang diminum dua kali sehari (2 x 100 mg), pada pagi dan sore hari selama tujuh hari. Kedua, obat krim yang dioleskan pada wajah seperti Mikonazol dan Ketokonazol yang dioleskan secara tipis dan merata pada wajah setiap pagi dan malam hari sebelum tidur. Dengan rutin melakukan perawatan tersebut maka dalam waktu 3-4 minggu jamur akan hilang. Namun, tentu saja harus ditunjang dengan perawatan lain seperti merijaga kebersihan wajah.

3. Akupunktur dan Penyinaran Ultraviolet-B
Akupunktur dan penyinaran ultraviolet B bisa mengatasi masalah bercak putih jenis vitiligo akibat hiperpigmentasi kulit. Dijelaskan oleh dr. Nurul, treatment akupunktur dapat merangsang bagian kulit yang kondisi melaninnya menurun. Dengan demikian melanin dapat meregenerasi menjadi sel-sel kulit yang baru, sehingga warna kulit kembali menjadi seperti warna kulit aslinya.

Untuk hasil yang bagus, treatment akupunktur sebaiknya dilakukan minimal 10 kali dengan jarak pengerjaan satu dengan pengerjaan lainnya dua kali seminggu. Jika rutin dilakukan maka akan terjadi perubahan, namun tergantung pada parah atau tidaknya vitiligo. Meski vitiligo bisa hilang dengan akupunktur, namun tidak menutup kemungkinan vitiligo bisa tumbuh kembali pada bagian kulit yang berbeda, apalagi jika timbulnya vitiligo karena keturunan.

Sinar ultraviolet B juga dapat mengatasi vitiligo. Ultraviolet B mempunyai panjang gelombang antara 290-320 nm, serta dapat menyebabkan kemerahan atau erythema pada kulit manusia. Efek pemaparan UV-B dapat memicu perpindahan pigmen kulit atau melanosit menuju permukaan kulit dan memicu produksi melanosit tambahan sehingga kulit berwarna kecokelatan.

Dijelaskan oleh dr. Danang, untuk mengatasi vitiligo tidak cukup sekali treatment dengan sinar ultraviolet B. Tetapi treatment ini bisa dilakukan 20-30 kali penyinaran, dengan jarak treatment seminggu dua kali. Namun, hasil dari treatment tidak dapat mencegah timbulnya kembali vitiligo di daerah lain. Treatment ini tergolong aman asal dilakukan oleh tenaga profesional yang ahli.

4. Dapson dan Clofazimen

Dapson merupakan obat antibiotik atau antibakteri. Antibiotik ini dapat menyerang infeksi yang disebabkan bakteri. Obat ini dapat dipakai untuk menyerang infeksi oportunistik (IO) pad ODHA serta kusta. Untuk mengatasi kusta, minum sehari satu kali selama setahun. Berbeda dengan bercak putih yang lain, pengobatan bercak putih pada kusta membuat bakteri mati tetapi tetap baal. Bercak putih yang timbul pada wajah bisa memudar, tetapi tidak sepenuhnya hilang. Penyakit ini bisa kembali jika penyebabnya keturunan. Palupi (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment