Tingkat pekerjaan yang tinggi
membuat tubuh terasa lelah. Begitu pula dengan kulit wajah yang terlihat kusam,
kotor dan lusuh. Bahkan terkadang timbul lingkaran hitam di sekitar mata yang
semakin memperburuk penampilan. Belum banyak yang tahu keju mampu mengencangkan
kulit kendur sehingga membantu menyamarkan lingkaran hitam di bawah mata atau
biasa disebut mata panda. Seperti apa?
Penampilan selalu menjadi hal
penting bagi wanita. Tidak hanya gaya atau fesyen sehari-hari, kecantikan pun
menjadi salah satu hal penting yang diperhatikan. Terutama bagian wajah karena
menjadi pusat perhatian saat berinteraksi dengan orang lain. Apalagi para
wanita sekarang ini tidak hanya tinggal di rumah dan mengurus anak-anak, banyak
di antara mereka ikut membantu mencari penghasilan tambahan bagi keluarga. Hal
tersebut yang membuat pekerjaan wanita lebih terasa lelah karena harus bekerja
di luar rumah sekaligus mengurus rumah tangga dan anak-anak di rumah. Tak jarang,
wajah jadi terlihat lesu, kusam, dan muncul lingkaran hitam di area mata karena
kelelahan.
Penyebab utama masalah mata panda
memang karena faktor kelelahan, kurang tidur serta faktor genetik yang tidak
bisa disembuhkan tetapi bisa disamarkan. Biasanya lingkaran hitam akan timbul
sejak usia 18-30 tahun. Bila pada orang yang berusia lanjut akan timbul kantung
mata. Kantung mata tak jauh berbeda dengan lingkaran hitam mata. Hanya saja
kantung mata timbul akibat faktor usia sehingga menjadi kendur.
Banyak cara dilakukan untuk
menghilangkan lingkar hitam pada mata atau biasa juga dikenal dengan mata
panda. Berbagai treatment modern Seperti krim khusus mata, dan perawatan dengan
alat modern, Padahal terdapat berbagai cara tradisional yang alami untuk
menghilangkan mata panda (eye dark circle) salah satunya dengan keju.
Keju. Kandungan alami dalam keju seperti mineral, protein, dan
vitamin A, D, dan K dikenal sangat balk untuk kecantikan. Menurut Lina Mariana,
herbalis kecantikan, keju ampuh membantu menyamarkan lingkaran hitam pada mata
karena mengandung zat antikanker yang membantu mengencangkan kulit kendur.
Tidak hanya mata panda, kantung mata yang membuat mata terlihat membengkak juga
bisa dihilangkan dengan rutin perawatan keju. Cara memanfaatkan keju cukup
simpel, yaitu dengan makan langsung keju setiap hari. Namun tidak sekali makan
saja masalah mata panda hilang, tetapi tentu membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk menyamarkan mata panda.
Selain dimakan langsung, Anda
juga bisa melakukan perawatan dengan masker keju. Cara membuatnya cukup mudah
yaitu dengan melelehkan sekitar 50 gr keju dengan api kecil. Lalu diamkan
sejenak hingga dingin. Sebelum mengoleskan keju, pastikan wajah sudah
dibersihkan dengan sabun pembersih bengkuang, lalu istirahatkan mata sejenak
dengan menggunakan mentimun yang ditempelkan di kedua mata selama 5 menit.
Kemudian oleskan keju yang telah dilelehkan pada area mata. Selanjutnya, tutup
area mata dengan mentimun lalu diamkan selama 15-20 menit. Setelah itu bilas
dengan menggunakan air hangat untuk membuka pori-pori wajah sekaligus
mengangkat keju yang menempel. Lalu lanjutkan dengan air dingin agar pori-pori
kembali menutup dan wajah terasa lebih segar.
Lakukan perawatan dengan masker
keju ini secara rutin setiap hari sebelum tidur di malam hari, atau minimal dua
kali dalam seminggu. Jangan lupa beristirahat yang cukup agar perawatan yang
dilakukan tidak percuma. Perawatan ini memang memakan waktu yang cukup lama
yaitu sekitar 3-6 bulan.
Manfaat Lain. Selain baik untuk kecantikan, keju juga bagus
dikonsumsi untuk menjaga kesehatan. Menurut dr. Jenny. M. Kusumo, SpGK, dokter
spesialis gizi klinik, keju yang memiliki rasa asin, gurih, dan legit sangat
disukai anak-anak hingga orangtua, terbuat dari fermentasi susu. Keju
dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan
bakteri atau enzim tertentu yang disebut dengan rennet. Hasil dari proses
tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai
macam Cara. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode
pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, proses pematangan
keju dan pengawetan.
Keju yang berbahan dasar susu
memiliki banyak nutrisi baik untuk tubuh seperti kandungan protein dalam keju
berkisar 10-30%. Protein ini didapatkan dari kasein yang dimodifikasi.
Sementara lemak memberikan rasa dan tekstur yang unik pada Keju. Kandungan
lemak pada keju berbeda-beda dari satu jenis dengan jenis keju lainnya. Keju
segar memiliki kandungan lemak hingga 12%, sedangkan kandungan lemak pada keju
yang sudah dimatangkan berkisar 40-50%.
Begitu puia dengan kandungan mineral
dalam keju sangatiah banyak seperti fosfor, kalsium, seng, dan sodium.
Sementara kandungan vitamin yang terdapat dalam keju seperti vitamin A dan D
yang larut dalam lemak cukup tinggi, terutama dalam Keju dadih. Hanya sekitar
seperempat dari riboflavin atau vitamin B12 dan Seperenam dari tiamina (vitamin
B1) yang tertinggal pada keju cheddar. Sedangkan niasin, vitamin B6, vitamin
B12, biotin, asam pantothenic, dan asam folat terbawa bersama air dadih.
Dengan kandungan yang begitu
banyak, tidak heran keju sangatlah bermanfaat bagi kesehatan. Terutama sebagai
sumber energi dan protein yang bagus untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel
tubuh yang rusak. Kandungan mineral seperti fosfor dan kalsium yang terdapat pada
keju mampu membantu menjaga kesehatan gigi dan mencegah karies gigi. Tidak
hanya itu, kalsium yang tinggi dalam keju juga dihubungkan dengan penurunan
tekanan darah dan membantu penurunan berat badan bila dikonsumsi tidak
berlebihan diikuti diet rendah kalori.
Keju juga mengandung konjugasi
asam linoleic dan sphingolipids membantu mencegah kanker. Selain itu, dapat
mencegah penyakit beri-beri, meningkatkan kualitas darah, menguatkan hati, dan
membuat penyerapan nutrisi di dalam tubuh lebih baik. Bahkan dalam sebuah
penelitian yang ditulis oleh American Journal of Clinical Nutrition dijelaskan
bahwa orang yang mengonsumsi dua potong keju atau sekitar 56 gr sehari dapat
menurunkan risiko diabetes tipe ll sebanyak 12%. Para peneliti percaya bahwa
penurunan risiko diabetes ini berkaitan dengan bakteri probiotik dalam produk
keju dan yoghurt.
Meski keju sangat baik untuk
kecantikan dan kesehatan, namun sebaiknya bagi penderita hipertensi, stroke,
dan penyakit jantung membatasi konsumsi keju. Pasalnya, kandungan natrium di
dalam keju cukup tinggi. Jika dikonsumsi terlalu sering, keju bisa menyebabkan
kenaikan berat badan karena kandungan lemak di dalamnya mencapai 50%. lndri Eka
Lestari (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment