Tahi lalat membuat seseorang
terlihat manis terutama jika tumbuh di wajah. Bahkan bagi sebagian orang tahi
lalat bisa mendatangkan rejeki dan menunjukkan kepribadian. Namun tahukah tahi
lalat yang terus tumbuh bisa berbahaya?
Tahi lalat atau nevus pigmentosis
merupakan sel-sel penghasil pigmen atau melanosit yang menumpuk dan membentuk
warna kulit. Menurut dr. Rorent P. Tanudjaja, dokter ahli kecantikan, tahi
lalat terdiri atas Sel-sel pigmen atau melanosit. Dijelaskan oleh dr. Margareth
Maurien Hanang, dokter ahli kecantikan, tahi lalat disebabkan olen faktor
internal seperti faktor keturunan, ketahanan tubuh, faktor, serta warna kulit.
Sementara faktor eksternal
timbulnya tahi lalat adalah pengaruh dari sinar ultraviolet matahari yang
berlebihan pada kulit, polusi udara, air di sekitar lingkungan tempat tinggal,
serta makanan.
Berbahaya. Menurut dr. Rorent, ciri tahi lalat yang tidak berbahaya
adalah mempunyai batas yang tegak, simetris dan tidak ada benjolan pada tahi
lalat, serta berwarna hitam atau cokelat. Ditambahkan oleh dr. Margareth, tahi
lalat yang tidak berbahaya adalah tahi lalat yang tidak berkembang secara
cepat, yang ditandai dengan semakin besarnya tahi lalat dan tidak terasa gatal
atau berdarah dalam hitungan bulan, tidak tumbuh rambut dan tidak terjadi
perubahan warna pada tahi lalat tersebut.
Pertumbuhan tahi lalat dikatakan
normal jika membesar seperti benjolan kecil, apalagi kebanyakan tahi lalat
memang membesar seiring bertambahnya usia. Tahi lalat yang memiliki bulu juga
tidak berbahaya, tetapi apabila tahi lalat menjadi gatal dan sakit segera
periksa ke dokter. Perhatikan juga kulit yang di sekitar tahi lalat apabila
terjadi pembengkakkan, kemerahan atau perubahan warna lainnya yang menyebar
pada kulit di sekitar daerah yang berpigmen.
Tahi lalat yang awalnya datar
serta berwarna cokelat atau hitam, jika sering terpapar sinar matahari,
lama-kelamaan bisa terjadi partumbuhan malformasi sel melanosit sehingga
membentuk sesuatu seperti benjolan. Tahi lalat yang mulai berbahaya memiliki
warna yang bermacam-macam, besarnya sekitar 6 mm-1 cm.
Selain itu, bisa dibedakan
berdasarkan ukuran, warna, permukaan, letak sel penyusun, bentuk, batas tepi
serta ada atau tidaknya penyakit lain yang menyertai. Tahi lalat berbahaya
bentuknya asimetris, yaitu pinggirannya tidak rata dan batasnya tidak tegak,
berbeda dengan tahi lalat jinak yang batasnya tegas dan memiliki satu warna
hitam.
Ukuran ganas diameternya mendadak
menjadi besar hanya dalam waktu beberapa tahun, tahi lalat bertambah tinggi dan
menonjol dalam waktu beberapa tahun atau tahi lalat hidup. Tahi lalat yang
jinak cenderung pipih atau berbentuk kubah.
Jika tekstur tahi lalat bersisik
dengan kulit yang mengelupas dan mengeluarkan cairan atau pendarahan ringan,
menunjukkan adanya keganasan pada tahi lalat. Begitu pula jika tahi lalat
berada di daerah yang berwarna karena terjadi pengerasan atau pelunakan.
Treatment. Menurut dr. Rorent untuk menghilangkan tahi lalat
dilakukan dengan Cara laser CO2, cauter dan operasi. Umumnya untuk tahi lalat
yang tidak terlalu dalam, dapat dibuang menggunakan treatment laser dan cauter.
Efek sampingnya adalah kemerahan, lukanya ringan dan hanya sebatas luasnya tahi
lalat, serta setelah beberapa hari akan terjadi remodelling secara
sempurna.
Menurut dr. Margareth, biasanya
jika tahi lalatnya berbahaya dan berukuran besar dilakukan operasi oleh dokter
ahli bedah. Efek sampingnya adalah timbul scar, namun jika operasinya bagus
maka minim efek samping. Berikut penjelasan mengenai treatment-nya:
1.Laser CO2
Laser CO2 adalah laser dengan
daya potong, menggunakan teknologi carbon dioxide yang berfungsi untuk
menghilangkan tahi lalat, scar pada kulit, jerawat, kerutan dan tumor jinak.
Untuk menghilangkan tahi lalat, maka laser CO2 cukup dilakukan sekali saja.
Sebelum menjalani treatment tahi lalat dibersihkan, lalu dilakukan laser selama
beberapa menit hingga tahi lalatnya hilang. Setelah treatment, bagian kulit di
sekitar tahi lalat yang dibuang akan menjadi merah. Namun, setetah itu akan
seperti biasa kembali.
2.Cauter
Cauter adalah teknik bedah minor
dengan menggunakan sinar yang ditembakkan ke bagian tahi lalat yang ingin
dihilangkan. Sebelum menjalani treatment dalam beberapa hari sebaiknya tahi
lalat tidak terkena air sehingga mudah kering. Treatment cauter cukup sekali
dilakukan. Sebelum treatment kulit diberi anastesi untuk menghilangkan rasa
nyeri. Sesudah itu menggunakan alat cauter selama 15-45 menit, sesuai dengan
kondisi tahi lalatnya. Setelah treatment biasanya akan timbul kemerahan pada
kulit tetapi hanya beberapa hari saja dan berikutnya bekas kemerahan akan
hilang dengan sendirinya. Suciati (Info Kecantikan)
Pengen deh nyoba yang pake LaserCO2, mahal gak yaa?
ReplyDeleteHello..saya baru saja mendapat rawatan membuang dua tahi lalat ukuran kecil dan mendatar dgn menggunakan laser CO2 di natasha skin care...biaya keseluruhan rp655,000 termasuk konsultasi doktor, rawatan buang tahi lalat & krim anti biotic..
ReplyDeleteAda bekasnya gak kak... Natasha nya di daerah mana?
DeleteAda bekasnya gak kak... Natasha nya di daerah mana?
DeleteHarga segitu untuk 1 tahi lalat atau bisa beberapa?
DeleteHallo zidane, kalo boleh tahu natasha skin care di kota apa ya ?
ReplyDeletesaya dulu buang tahi lalat saya ama dr.Vivie, dia praktek rumah di daerah Muara Karang.. Krn praktek sendiri, jadi biayanya lebih murah si dari klinik2 yang lain.
ReplyDeletemaaf boleh minta alamat / no telp dokternya nga ?
Deleteterima kasih
wah pengen atu nyobain.
ReplyDeleteNatasya skin tu di Banda Aceh
ReplyDeletehttps://wsdsite.wordpress.com/2017/11/24/cantona-desak-mu-beli-gelandang-psg-ketimbang-griezmann/
ReplyDelete