Selain menduduki peringkat
pertama penyebab kematian di Indonesia, stroke bisa menimbulkan komplikasi
seperti sulit berjalan hingga lumpuh. Namun, dengan terapi pasir panas
penderita stroke bisa berjalan lagi karena pasir panas ini memberikan efek
relaksasi dan menghilangkan ketegangan otot pada penderiia stroke. Benarkah
demikian?
Berdasarkan data terbaru dari
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), penderita stroke yang merupakan penyakit
akibat terganggunya peredaran darah di otak, jumlahnya meningkat secara
signifikan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan berdasarkan survei Yastroki pada
tahun 2012, terdapat 500.000 kasus stroke. Dari angka tersebut, sebanyak 12.500 penderita stroke meninggal
dunia, sementara sisanya mengalami cacat ringan hingga berat.
Salah satu cacat ringan yang
kerap dialami penderita stroke adalah kesulitan berjalan seperti semula.
Biasanya untuk mengatasi masalah tersebut penderita stroke dianjurkan untuk
menjalani fisioterapi. Fisioterapi adalah terapi yang berguna untuk
mengembangkan, memelihara, mengembalikan kemampuan dan fungsi gerak tubuh
secara maksimal.
Terapi Pasir Panas. Terapi pasir panas atau hot sand juga dapat
membantu penderita stroke yang kesulitan berjalan bisa kembali berjalan.
Menurut Kusnaldi, terapis kesehatan dari Bogor, terapi yang dilakukan dengan
bantuan media pasir khusus yang dibungkus dalam kantung berukuran segenggaman
tangan ini dipercaya mampu melemaskan otot-otot yang tegang, merelaksasi
otot-otot pinggang, leher, dan kaki serta membantu menghilangkan ketegangan
otot penderita stroke yang sulit berjalan.
Selain itu, sensasi panas yang
dihasilkan oleh kantung pasir panas dipercaya akan mengenai titik-titik
akupunktur di area leher, pinggang dan telapak kaki yang berhubungan dengan
kelancaran aliran darah. Jika terapi ini dilakukan secara terus-menerus, maka
titik-titik akupunktur yang mengalami penekanan akan merangsang aliran darah
yang tersumbat akibat terjadinya gangguan peredaran darah.
Pasir panas yang digunakan untuk
terapi stroke bukan pasir biasa, tetapi khusus didatangkan dari Pulau Lombok,
yang dipercaya memiliki kemampuan besar dalam memancarkan energi panas pada
saat terjadi penekanan. Ketika pasir panas ditekankan di atas kulit tubuh dan
kaki maka sensasi panas yang dihasilkan akan langsung menuju sasaran yaitu
titik-titik akupunktur di kedua telapak kaki.
Dalam terapi ini pasir panas
dicampurkan dengan biji-bijian yang bersifat panas seperti kedelai, kacang
hijau dan petai cina. Bersama dengan pasir panas, biji-bijian tersebut diikat
dalam sebuah kantung khusus agar sensasi panas yang dihasilkan meningkat
sehingga hasilnya lebih maksimal. Terapi yang berlangsung selama 60 menit ini
diawali dengan membersihkan kulit leher, tubuh dan kaki. Sesudah itu terapis
akan menempelkan kantung yang berisi pasir panas, kedelai, kacang hijau dan
petai cina.
Sembari kantung ditempelkan
terapis akan memijat seluruh tubuh selama 30 menit. Namun, kantung akan
ditempelkan lebih lama di titik-titik akupunktur di sekitar otot pinggang,
leher dan kaki untuk menghilangkan ketegangan otot tubuh yang kaku karena
gangguan peredaran darah. Tahap selanjutnya tubuh diolesi air jahe untuk
membersihkan dan rnenghangatkan tubuh.
Berikutnya kulit leher hingga
kaki dipijat menggunakan teknik pijatan Swedia yaitu pijatan yang agak keras,
yang dikombinasikan dengan teknik pijat tradisional Indonesia atau pijatan yang
lebih lembut untuk memberikan efek relaksasi pada otot tubuh, tak terkecuali
otot kaki. Jika terapi pasir panas ini dilakukan secara rutin 2-3 kali dalam seminggu
maka dalam jangka waktu 2-3 bulan hasilnya sudah terlihat. Jika penderita sakit
stroke sudah bisa berjalan maka untuk maintenance-nya cukup dilakukan sekali
dalam sebulan.
Karena pasir panas merupakan
bahan alami yang hanya ditempelkan pada kulit maka minim efek samping. Namun,
untuk mereka yang kulitnya sangat sensitif sebaiknya tidak melakukan terapi
pasir panas ini karena bisa menimbulkan efek memar dan kulit kaki pecah- pecah.
Efek Fisioterapi. Menanggapi terapi pasir panas untuk membantu
penderita stroke bisa berjalan lagi, dr. Imran Nito, SpPD, dokter spesialis
penyakit dalam, menuturkan terapi pasir panas hanya mampu memberikan efek
fisioterapi yang tidak bisa langsung bekerja pada sel otak. Efek fisioterapi
merupakan efek terapi yang hanya bermanfaat membantu mengembangkan, memelihara,
serta mengembalikan kemampuan dan fungsi gerak tubuh. Karena hanya memberi efek
fisioterapi, maka agak sulit untuk mengklaim terapi ini bisa membantu penderita
stroke yang tidak bisa berjalan bisa berjalan lagi.
Pengobatan terbaik yang bisa
dilakukan oleh penderita stroke yang tidak bisa berjalan adalah dengan
melakukan pengobatan yang langsung bekerja pada sel otak. Pengobatan tersebut
bisa dimulai dari pemberian obat pendukung seperti oksigen, obat penguat
metabolisme sel otak, hingga obat yang bisa membuka sumbatan gumpalan darah,
ataupun melakukan operasi untuk mengeluarkan bekuan darah. Diah (Info
Kecantikan)
Terapi nya di mana, bisa tolong info nya?
ReplyDeleteselamat siang, wah artikel yang sangat bermanfaat saya jadi lebih tau mengenai stroke dan cara menanganinya. Oh iya gan, kemarin ada penjual yang menjual Alat Terapi Akupuntur Pen ternyata dapat mengobati lumpuh akibat stroke. Kalo agan ingin tau informasinya, saya kasih linknya biar agan tinggal klik Nurul Hidayat
ReplyDelete