Anda baru saja menikah dan
menikmati bulan madu? Itu pasti masa yang indah dan tak terlupakan. Namun, masa
bahagia itu berganti menakutkan apabila sang pengantin mengalami honeymoon
cystitis. Apa itu honeymoon cystitis dan bagaimana mengatasinya?
Pasca-menikah biasanya pasutri
memutuskan berbulan madu. Nah, saat bulan madu biasanya terjadi aktivitas
hubungan seksual. Pada saat- hubungan seksual tersebut terjadi gesekan pada
muara saluran kemih wanita yang berlebihan sehingga terjadi peradangan. Hal
inilah yang disebut dengan honeymoon cystitis.
Cystitis adalah infeksi
saluran kemih yang disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak dan masuk
melalui saluran kencing serta ke kandung kemih. Hal ini karena terdapat endapan
yang tidak ikut keluar bersama air seni sehingga menyebabkan peradangan di
kandung kemih. Kondisi ini sering dialami waniia aktif seksual antara usia
20-50 tahun.
Dr. Kicen Lie, Sp.PD dari Rumah
Sakit Pluit Jakarta Utara menjelaskan bahwa cystitis lebih sering dialami para
wanita. “Pada umumnya lnfeksl saluran kemih pada wanlta ltu lebih rentan,
karena pembuangan pada wanita itu leblh pendek dlbandingkan pria sehingga
apabila ada faktor di sekitar pembuangan, misalnya adanya bakteri dan faktor hormonal,
itu memudahkan bakteri di sekitar vagina masuk ke dalam saluran kemih,"
jelas dr. Kiecen.
Sementara itu, dr. Pringgodigdo
Nugroho, Sp.PD, KGH dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa hubungan seks
yang terlalu sering pada saat bulan madu dapat, menyebabkan honeymoon
cystitis. “Saat honeymoon melakukan hubungan seks yang lebih sering
dan ini yang menyebabkan honeymoon cystitis. Pada dasarnya ini adalah infeksi
pada kandung kemih yang sering terjadi pada pasangan yang baru saja menikah,”
tuturnya menjelaskan.
Penyebab. Yang paling sering terjadi, sebelum ataupun sesudah
melakukan hubungan seksual baik pria maupun wanita tidak membersihkan organ
intim. Kebiasaan seperti ini bisa menyebabkan bakteri berkembang di dalam organ
intim dan terjadi cystitis. Perilaku ini mendatangkan risiko infeksi lebih
besar pada saat melakukan aktivitas seksual. Karena hubungan seksual mendorong
bakteri masuk ke dalam uretra. Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh
menurun, sehingga bakteri yang ada di alat kelamin dan dubur pasangan Anda
mudah akan masuk ke dalam saluran kemih.
Tidak hanya hubungan seksual,
penggunaan kontrasepsi yang mengandung spermisida juga memicu infeksi saluran kemih,
karena kontrasepsi ini dapat membunuh bakteri yang baik untuk vagina dan
menyebabkan tumbuhnya bakteri penyebab penyakit pada vagina.
Umumnya wanita yang terkena
cystitis tidak merasakan terkena cystitis. Tetapi apabila dilakukan pemeriksaan
ditemukan banyak bakteri dalam saluran pembuangannya. Maka, wanita harus rutin
melakukan pemeriksaan. “Memang tidak ada efek apapun selama wanita ini tidak
hamil. Tetapi saat wanita hamil, dan terkena cystitis maka akan berbahaya bagi
kandungannya, bahkan dapat menyebabkan keguguran, makanya walaupun tidak
merasakan gejala tetapi ada infeksi, itu harus diobati pada wanita yang sedang
hamil,” ungkap dr. Pringgo.
Infeksi saluran kemih saat hamil,
bisa menyebabkan infeksi ginjal yang pada akhirnya berakibat keguguran atau
bahkan kelahiran prematur. Karena infeksi saluran kemih yang berat dapat
menyebabkan infeksi yang meluas atau sistemik yang dapat menyebabkan kelahiran
prematur. Selain itu, infeksi saluran kemih akut juga sering memengaruhi
infeksi pada dinding rongga amnion atau ketuban sehingga menyebabkan ketuban
pecah dini, dan berakibat meningkatkan risiko infeksi pada janin.
Umumnya gejala cystitis muncul
satu sampai dua hari setelah bakteri itu menyusup ke saluran kencing. Gejalanya
tidak sampai demam, tetapi saat kencing disertai rasa sakit dan hanya sedikit
mengeluarkan urin. Selaln itu, bagi penderita tidak dapat menahan saat buang
air kecil. Bahkan kalau dilihat dari warna urin keruh dan terkadang
mengeluarkan darah. Jika gejala ini telah Anda rasakan, sebaiknya segera
melakukan pemeriksaan ke dokter. “Untuk mengetahui, diperlukan pemeriksaan
urine apakah di dalam urine ada sel darah putih yang meningkat jumlahnya, dan
itu menunjukkan adanya infeksi,” tegas dr. Kiecen.
Pencegahan. Walaupun bukan penyakit yang parah, jika cytitis
dibiarkan terutama bagi wanita lanjut usia atau penderita diabetes maka bisa
menyebabkan infeksi. Dan, ini bisa menyebar ke organ bagian atas dan dapat
menyebabkan infeksi pada ginjal, dan ini ditandai dengan nyeri pinggang dan demam.
Karena itu, ada beberapa langkah
pencegahan agar Anda tidak terkena penyakit cystitis seperti menjaga kebersihan
di sekitar saluran kencing. Membersihkan saluran kencing yang benar adalah
mengusap dari arah depan ke belakang, bukan dari belakang ke depan. Serta
mengonsumsi air putih sebanyak 2-3 liter per hari, karena air putih akan
mendorong bakteri untuk keluar. Dan, buang air kecil sebelum dan sesudah
berhubungan intim untuk mengurangi bakteri yang menyebabkan infeksi.
“Kebersihan pasangan pun harus dijaga, agar kebersihan organ intim wanita juga
tetap terjaga. Dan, segeralah lakukan konsultasi ke dokter jika timbul adanya
infeksi untuk mencegah penyebaran bakteri di dalam saluran kemih,” pungkas dr.
Pringgo. Pramita Hendra Nurcahyo (Femme)
0 komentar:
Post a Comment