Tak sedikit wanita yang memiliki
kulit kombinasi, yaitu kulit yang berminyak di daerah T seperti dahi dan
hidung, sementara di daerah lainnya seperti pipi, kering. Kulit berminyak
ditandai dengan produksi minyak yang berlebih sehingga mudah berkomedo dan
berjerawat. Sementara kulit kering ditandai kulit yang mudah mengelupas dan
kusam. Lantas bagaimana perawatannya?
Sungguh beruntung Anda dikaruniai
kulit normal, karena perawatannya tidak sulit. Lantas bagaimana jika Anda
dikaruniai kulit yang kombinasi antara kering dan berminyak? Pasti Anda akan
merasa bingung merawat kulit Kulit kombinasi adalah jenis kulit yang berminyak
pada daerah T seperti dahi dan hidung, hingga bawah dagu, sementara bagian
kulit lain seperti pipi dan area mata cenderung kering.
Menurut dr. Agung Pranoto, dokter
spesialis kulit dan kelamin, ada faktor internal dan eksternal mengapa terjadi
jenis kulit kombinasi, Faktor internal adalah perubahan hormonal seperti
kehamilan, siklus menstruasi, kelainan kulit seperti rosacea, psoriasis,
kelainan tyroid dan genetik, serta pengobatan.
Sementara faktor eksternal
disebabkan karena iklim atau cuaca seperti dingin, hangat, lembab dan kering.
Juga rutinitas merawat kulit yang terlalu banyak menggunakan pelembab atau
sering melakukan pengelupasan, menggunakan produk-produk yang membuat iritasi
atau kering, menggunakan produk yang tidak sesuai jenis kulit, dan ekspos
berkepanjangan atau tidak terlindungi dari sinar matahari.
Perawatan Harian. Anda yang memiliki kulit kombinasi antara
berminyak dan kering harus merawat kulit dengan tepat. Antara lain Anda perlu
menjaga kebersihan daerah T seperti halnya menjaga kondisi pori-pori hidung,
karena merupakan tempat yang sempurna untuk penumpukan minyak dan kotoran. Jika
kulit kombinasi tidak sering dibersihkan dengan benar maka kotoran dan minyak
akan menumpuk, yang lama kelamaan akansemakin banyak bakteri yang menempel pada
wajah. Akibatnya, mudah timbul jerawat dan kulit terlihat kusam.
Dibandingkan jenis kulit lainnya,
kulit kombinasi memang harus dirawat secara ekstra. Selain itu, pemilik jenis
kulit kombinasi juga harus mengetahui dengan benar produk dan perawatan yang
cocok untuk jenis kulitnya tanpa harus memperburuk kondisi salah satu kulit.
Dr. Ermera Setiadi, dokter kecantikan, memberikan penjelasan mengenai perawatan
harian yang sebaiknya dilakukan dan mendapatkan perhatian khusus dari pemilik
jenis kulit kombinasi:
- Rajin mencuci wajah menggunakan produk pembersih wajah berbentuk gel yang berbahan dasar air sabun dan sedikit minyak, sehingga tidak meninggalkan minyak pada kulit. Alhasil, kulit akan terasa lembab dan kencang, namun tidak membuat kering sehingga sangat cocok untuk kulit kombinasi.
- Menghindari sabun atau pembersih wajah yang berbentuk batangan, meski produk tersebut dikatakan lembut karena akan membuat kulit menjadi kering.
- Sebaiknya pilih toner yang berbahan dasar air dan gliserin yang banyak mengandung antioksidan karena toner dapat menyeimbangkan kulit dengan menghapus sisa-sisa pembersih wajah dan merapatkan pori-pori terbuka.
- Ketika menggunakan tabir surya atau sunblock, sebaiknya gunakan foundation atau pressed powder yang mengandung SPF 15, karena dengan pemakaian pelembab akan membuat kulit berminyak semakin berminyak.
- Untuk menghindari efek kulit kering akibat pemakaian foundation maka gunakan serum yang banyak mengandung antioksidan.
- Gunakan kosmetik yang bebas minyak untuk menghindari kesan kulit yang semakin berminyak. Dan untuk di daerah T yang sangat berminyak sebaiknya gunakan kertas penyerap minyak untuk rnengurangi kesan berminyak.
- Merawat kulit wajah yang kering, termasuk di daerah sekitar mata dengan pelembab yang mengandung antioksidan dan bahan pengikat air (humektan). Moisturizer ini penting digunakan pada kulit kering, namun sebaiknya penggunaannya tidak terlalu tebal, tetapi oleskan secara merata termasuk di daerah yang berminyak.
- Menggunakan krim malam pada malam hari menjelang tidur agar kulit mendapatkan nutrisi, sehingga kulit akan lembab dan bercahaya pada pagi hari, serta sebagai antipenuaan.
- Menggunakan masker pelembab wajah (moisturizing facial mask) yang mengandung beberapa bahan yang bersifat melembutkan seperti minyak nabati dan minyak kacang-kacangan. Bisa juga digunakan masker alami seperti masker lidah buaya dan mentimun yang digunakan pada kulit kombinasi. Lalu masker ini didiamkan pada kulit wajah yang kering selama semalaman. Sebaiknya rutin digunakan 1-2 kali seminggu.
Perawatan Penunjang. Di samping perawatan harian yang dilakukan
secara rutin di rumah, untuk memaksimalkan hasilnya Anda bisa
mengombinasikannya dengan treatment facial dan chemical peeling.
Facial. Merupakan treatment untuk menjaga kebersihan kulit wajah.
Manfaatnya untuk meremajakan dan mencerahkan kulit. Facial juga dapat melatih
otot-otot wajah, menjaga kelenturan wajah, melancarkan peredaran darah, serta
memberikan efek relaksasi pada wajah.
Dengan facial dapat membersihkan
kulit dan menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan kulit,
menghilangkan komedo, mengurangi kelebihan sebum dan keringat tanpa membuat
kulit menjadi kering dan mengiritasi kulit serta berguna juga untuk mengurangi
pembentukan epitel kulit sehingga bisa mencegah kulit kasar.
Menurut dr. Agung, sebenarnya
semua jenis facial bisa digunakan untuk jenis kulit kombinasi, namun yang lebih
bagus hasilnya adalah facial oksigen karena wajah diberikan tambahan oksigen
sehingga dengan facial dapat meningkatkan kadar oksigen pada wajah,
meregenerasi sel-sel kulit, serta mengatasi berbagai keluhan akibat polusi dan
radikal bebas.
Namun dalam facial apapun, yang
tak kalah penting adalah tahapan massage dan penggunaan masker. Masker yang
digunakan dalam facial untuk kulit kombinasi dibedakan berdasarkan jenis kulit.
Bagian kulit yang berminyak digunakan masker putih telur dan tomat yang dapat
mengurangi minyak, sementara pada kulit yang kering digunakan masker alpukat, susu,
pisang dan lemon yang dapat melembabkan kulit. Sebaiknya facial dilakukan
secara rutin 1-2 kali sebulan.
Chemical Peeling. Selain facial, chemical peeling juga bagus
digunakan untuk pengelupasan kulit sehingga kulit lebih segar, cerah dan
kencang. Menurut dr. Ermera, pengelupasan dengan chemical peeling umumnya
menggunakan BHA (beta hydroxy acid) atau salicilyc acid (asam salisilat). Untuk
meregenerasi kulit, sebaiknya gunakan chemical peeling dengan asam salisilat
setiap 2-3 bulan sekali.
Setelah treatment jangan kaget
kulit terasa perih, memerah dan mengelupas selama kurang lebih 5-6 hari. Namun
setelah itu, kulit akan terlihat lebih segar, cerah dan kencang. Setelah
treatment sebaiknya gunakan antiiritasi selama tiga hari agar tidak terjadi
iritasi kulit.
Pengelupasan sel kulit mati wajah
dengan chemical peeling ini sebaiknya rutin dilakukan agar kulit wajah selalu
tampak sehat, bersih dan terawat. Keuntungan chemical peeling adalah memutihkan
kulit wajah, mengangkat kulit mati, menghilangkan pigmentasi, menipiskan
hiperpigmentasi atau vlek hitam, meremajakan kulit dari dalam, mengurangi kerut
dan mengencangkan kulit wajah, merangsang pembentukan kolagen, memberikan
kesegaran dan menipiskan kerutan-kerutan halus. Palupi (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment