Saturday, October 12, 2013

Anak Suka Ngempeng, Gigi Bisa Tonggos

Fase pertumbuhan gigi susu merupakan periode yang sangat memengaruhi bentuk gigi tetap. Karena itu dalam periode ini orang tua harus memerhatikan dengan teliti. Tidak hanya itu, kebiasaan anak juga memengaruhi tampilan gigi kelak. Lalu langkah apa yang harus dilakukan orangtua?
Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh pada usia 6 bulan hingga 2 tahun. Gigi susu terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham (molar) sehingga totalnya ada 20 gigi. Gigi susu itu mulai tanggal pada usia 6-12 tahun dan digantikan oleh gigi tetap.

Nah, di masa pertumbuhan gigi susu hingga pergantian dengan gigi tetap merupakan periode penting yang harus diperhatikan orangtua. Karena di masa inilah merupakan fase yang rawan. Jika orangtua mengabaikan dan tidak merawat dengan baik maka bisa menyebabkan susunan gigi tetap menjadi tidak rata, bertumpuk, bahkan tonggos.

Menurut drg. Tri Julianti, SpKGA, dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta Pusat, gigi susu yang baik juga menentukan kualitas gigi permanen yang akan tumbuh. Karena itu perawatan gigi susu tidak boleh diremehkan. Gigi susu yang sehat membantu anak mengunyah dengan baik, sehingga memaksimalkan penyerapan nutrisi.

Penyebab. Sementara itu, menurut drg. Bernadi C. Into, SpPros, dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Jakarta, kebanyakan kasus gigi yang menumpuk dan tidak beraturan hingga tonggos terjadi akibat gigi susu yang tanggal sebelum waktunya. Biasanya gigi susu yang tanggal akibat karies atau dicabut akan membuyarkan petunjuk tumbuhnya gigi tetap. Rahang bekas tanggalnya gigi susu akan menyebabkan rahang melengkung dan menyempit sehingga tidak cukup menampung gigi dalam susunan yang teratur. Selain itu, anak yang mengonsumsi makanan yang manis-manis dan gigi tidak dibersihkan dengan baik bisa mendorong terjadi kerusakan. “Belum saatnya dia ganti gigi susu tapi sudah busuk atau rusak seperti gigi jadi hitam dan akhirnya patah. Kerusakan ini biasanya mengganggu kesehatan, pertumbuhannya juga terganggu. Atau anak yang ngedot terlalu lama juga bisa mengakibatkan Tonggos. Karena saat ngempeng (isap jari), rahang atas secara refleks akan maju ke depan. Sementara rahang bawah bergerak ke arah sebaliknya,” ucap drg. Into.

Ditambahkan drg. Tri, khusus gigi Tonggos bisa saja terjadi saat pergantian antara gigi susu dan gigi tetap. Gigi Tonggos merupakan salah satu kelainan susunan gigi (maloklusi) yang dapat disebabkan oleh faktor jarak gigi, antara gigi seri atas dan gigi seri bawah melebihi dari batas normal (dental) maupun karena faktor posisi rahang atas yang jauh lebih ke depan dlbanding rahang bawah (skeletal). Kondisi gigi Tonggos merupakan salah satu kelainan maloklusi, yaitu kelainan susunan gigi akibat dari faktor kebiasaan buruk. Misalnya kebiasaan menghisap jari tangan atau ngempeng. “Kebiasaan mengisap jari ini bisa mengganggu pertumbuhan rahang dan gusi. Selain itu, bentuk bibir juga kemungklnan besar mengalami perubahan karena mengikuti rahang sehingga bibir menjadi sedikit lebih maju ke depan, gigi atasnya terdorong keluar dan gigi bawahnya tertekan ke belakang. Tentu saja kondisi ini akan semakin parah biia anak memiliki gigi maju,” tutur drg. Tri.

Dijelaskan oleh drg. Tri, selain kebiasaan ngempeng, hal lain yang sering dilakukan balita adalah menggigit-gigit kuku, bibir, hingga bertopang dagu. Hal-hal inilah yang menyebabkan gigi anak menjadi Tonggos. Di sinilah peran orangtua untuk menghentikan kebiasaan buruk anak tersebut.

Pencegahan
Mendapatkan gigi yang bagus perawatan gigi merupakan hal penting Ada beberapa hai yang harus dilakukan orangtua
  • Pertama, gigi susu yang tumbuh pada usia 6 bulan, orangtua harus rajin membersihkan dengan cotton bud atau kasa yang dibasahi air matang. Gigi dibersihkan satu per satu dengan air bersuhu biasa. Jangan lupa bersihkan lidah. Karena sisa susu yang menempel menjadi makanan bakteri sehingga bisa menyebabkan gigi anak bolong. Jadi gigi dibersihkan setiap kali anak usai minum susu.
  • Kedua, saat anak sudah menginjak usia 2-3 tahun, orangtua harus mulai mengajarkan cara menggosok gigi secara benar dan teratur dengan sikat gigi khusus anak dapat menjadi solusi mencegah kerusakan gigi sejak dini. Jika anak sudah mulai bisa berkumur gunakan pasta gigi berfluoride khusus untuk anak.
  • Ketiga, Membawa anak secara rutin ke dokter gigi, enam bulan sekali dapat membantu orangtua mengawasi pertumbuhan gigi susu anak. Muhriji Sn. (Femme)   

0 komentar:

Post a Comment