Thursday, October 10, 2013

Pijat Bisa Dilakukan Setelah Kehamilan 12 Minggu

Ketika hamil rasa nyeri dan pegal dirasakan di sekujur tubuh, terutama punggung. Pasalnya punggung menopang berat dari janin yang terkandung di dalam perut. Dengan melakukan pijat ibu hamil setelah 12 minggu atau setelah trimester pertama dapat mengurangi dan merelaksasi otot-otot punggung. Namun pijatan tidak dianjurkan di daerah perut dan payudara. Mengapa?


Beban perut yang semakin besar juga membuat beban punggung semakin berat. Pasalnya, otot-otot punggung berfungsi untuk menopang berat janin yang terkandung di dalam perut, karena itu jika beban perut semakin berat dan membesar membuat otot-otot punggung meregang. Hal inilah yang membuat wanita hamil lebih sensitif dan mengeluh karena membawa beban yang berat.

Untuk mengurangi pegal, maka biasanya dilakukan pijat. Tetapi jika ingin melakukan pijat saat hamil sebaiknya dilakukan setelah masa kehamilan 12 minggu atau setelah trimester pertama hingga menjelang melahirkan. Pijat saat hamil juga harus dilakukan sesuai dengan aturan pijat untuk wanita hamil serta dilakukan oleh terapis yang berpengalaman dan pengawasan yang memadai.

Menurut dr. Alvin Setiawan, SpOG, dokter spesialis kandungan dan kebidanan, jika pijat saat hamil dilakukan di awal masa kehamilan yaitu kehamilan hingga 12 minggu maka bisa menyebabkan keguguran Meski belum ada penelitian akurat, namun sebaiknya wanita hamil tidak melakukan pijat di awal kehamilan.
Pijat saat hamil direkomendasikan jika kondisi kehamilan semakin besar untuk merelaksasi otot-otot saat melahirkan nanti. Tetapi wanita hamil yang pernah memiliki riwayat keguguran pada kehamilan sebelumnya atau sedang menjalani program bayi tabung, sebaiknya pijat saat hamil tidak dilakukan.

Manfaat Pijat. Pijatan yang boleh dilakukan adalah pijat relaksasi, bukan pijat refleksi. Manfaatnya adalah menghilangkan stres akibat sendi yang mendapat beban yang tinggi terutama di daerah punggung dan kaki, mengajarkan wanita hamil untuk lebih relaks, serta membantu memaksimalkan kapasitas pernapasan yang diperoleh saat melahirkan nanti. Pijat saat hamil juga dapat melancarkan peredaran darah, relaksasi otot-otot, melepaskan zat dopamin (zat yang memberikan rasa nyaman dan tenang pada tubuh) dan serotonin, serta mengurangi zat stres seperti hormon konisol dan norepinephrin, membuat tidur lebih nyenyak serta mengurangi nyeri pada punggung.  

Icha Akrimah, brand manager sebuah tempat pijat langganan artis dan istri pejabat, mengatakan pijat saat hamil sebaiknya hanya dilakukan di area punggung, ujung tangan, kaki dan bagian tubuh yang bergerak lainnya. Tetapi bagian perut dan payudara sebaiknya tidak dipijat karena dapat menyebabkan tali plasenta terputus sehingga terjadi kematian pada janin dan keguguran. Tetapi hal itu tidak akan terjadi jika pemijatan dilakukan dengan teknik yang benar. Pasalnya, pada dasarnya perut memiliki air ketuban yang berfungsi untuk melindungi bayi dalam perut dan menahan goncangan dari luar, sehingga tidak akan ada tekanan secara langsung terkena bayi.

Teknik Pemijatan. Teknik pemijatan untuk wanita hamil berbeda dengan teknik pemijatan pada umumnya. Pada wanita hamil, teknik pemijatan harus dilakukan secara hati-hati terutama di daerah perut karena terdapat rahim sehingga pemijatan di daerah tersebut tidak boleh terlalu keras. Namun jika tidak yakin pemijatan yang dilakukan aman pada perut, sebaiknya menghindari daerah perut untuk dipijat. Pasalnya, jika memaksakan terlalu keras memijat pada perut bisa menyebabkan tali plasenta terlepas.

Pemijatan pada wanita hamil biasanya dilakukan pada ujung-ujung tangan dan kaki yang berfungsi untuk mengembalikan dan mengurangi bengkak. Jika terjadi bengkak pada kaki atau tungkai kaki, maka dilakukan teknik pemijatan yang benar yaitu pemijatan ke arah atas supaya dapat mengembalikan aliran darah yang terjebak di bawah kaki supaya mengalir kembali ke bagian atas tubuh. Begitu juga jika bagian tubuh lain dipijat maka teknik pemijatannya ke atas untuk melancarkan peredaran darah.

Ketika dipijat, posisi wanita hamil tidak boleh tengkurap tetapi posisi yang dianjurkan adalah posisi tubuh yang berbaring ke arah samping. Biasanya saat melakukan pijat, dikombinasikan dengan scrub dan oil massage. Pijat hamil bisa dilakukan dua kali sebulan dan dalam sekali treatment menghabiskan waktu selama 80 menit. Sebelum dipijat, tubuh ditimbang dulu dan tekanan darah diperiksa.

Saat dipijat tekanan darah harus normal, tidak boleh terlalu rendah ataupun tinggi. Jika wanita hamil dengan tekanan darah tinggi dipijat, maka bisa memengaruhi aliran darah sehingga plasenta janin bisa lepas. Bila wanita hamil dengan tekanan darah rendah sebaiknya tidak dipijat karena penderita darah rendah itu sangat sensitif sehingga jika dipaksakan akan merasakan mual-mual. Untuk menyiasatinya, biasanya dianjurkan minum air putih dulu dan istirahat selama 15 menit, setelah tekanan darahnya normal baru boleh dilakukan pijat hamil.


Selanjutnya dilakukan-footbath yaitu merendam kaki menggunakan air hangat. Seianjutnya adalah dilakukan treatment massage atau pijat wanita hamil. Setelah pijat hamil, wanita hamil bisa mengombinasikannya dengan treatment creambath. Anita Permatasari (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment