Sunday, July 7, 2013

Trik Agar Kulit Tidak Kering Saat Berpuasa

Saat puasa seseorang tidak makan dan minum selama 12 jam, sehingga bisa menimbulkan kekeringan pada kulit, apalagi jika aktivitas Anda banyak terpapar sinar matahari. Jika pola makan yang dijalankan saat sahur dan berbuka puasa tidak tepat, maka bisa memicu kekurangan cairan di dalam tubuh. Alhasil, kulit menjadi kering karena pada siang hari konsumsi cairan tidak ada. Menurut dr Suksmagita Pratidina, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, pada saat berpuasa kondisi kulit memang menjadi lebih kering dan biasanya. Misalnya jika biasanya jenis kulitnya berminyak, maka pada saat puasa akan menjadi lebih kering.


Karena kondisi kulit yang menjadi semakin kering, maka selama menjalani puasa penggunaan pelembab harus lebih sering lagi. Jika biasanya Anda menggunakan pelembab sehabis mandi pagi dan sore atau dua kali sehari, maka pada saat puasa Anda bisa menggunakan pelembab empat kali sehari. Selain lebih sering mengoleskan pelembab, saat puasa juga sebaiknya memperhatikan jenis pelembab yang digunakan. Jika pada hari-hari biasa Anda menggunakan pelembab berbentuk lotion atau cair, maka ketika Kulit lebih kering ketika berpuasa maka sebaiknya menggunakan pelembab yang lebih kental atau padat seperti jenis krim atau body butter Namun karena pelembab jenis krim akan lebih lengket di kulit sehingga tidak nyaman di kulit, maka banyak orang malas menggunakannya Untuk menyiasatinya, pada pagi hari 5-10 menit setelah mandi sebaiknya menggunakan pelembab jenis lotion dan siang hari yang panas menggunakan jenis krim.

Di samping memperhatikan jenis pelembab, perhatikan juga kandungan yang ada di dalam pelembab. Untuk kulit yang semakin kering, tidak dianjurkan menggunakan pelembab yang mengandung AHA (alpha hydroxy acid) dan glycolic acid. Memang kandungan tersebut membuat kulit halus dan lebih cerah, namun bagi kulit kering bisa menimbulkan rasa gatal. Karena itu sebaiknya memilih pelembab yang mengandung urea dan lanolin yang dapat melapisi kulit sehingga kulit lebih lembab. Pelembab yang mengandung ceramide juga bagus digunakan, Karena ceramide adalah mantel lemak kulit sehingga dengan dilapisi mantelnya lagi maka kulit yang rusak bisa diperbaiki.

Untuk penggunaan pelembab, bedakan antara pelembab kulit wajah dengan pelembab kulit seluruh tubuh, karena kondisi kulitnya berbeda. Kulit wajah memiliki banyak pembuluh darahnya sehingga proses perbaikan kulit jika ada masalah kulit rusak atau kulit kering akan lebih cepat dibandingkan dengan kulit seluruh tubuh. Selain itu, kulit wajah juga lebih banyak mengandung minyak dibandingkan jenis kulit lainnya. Karena itu, untuk kulit wajah sebaiknya gunakan pelembab yang formulanya atau bahan aktifnya lebih ringan karena penyerapannya lebih mudah dibandingkan dengan pelembab yang untuk kulit seluruh tubuh.

Selain pelembab, gunakan juga tabir surya atau sunblcok minimal SPF 30 ketika beraktivitas di luar ruangan, karena kulit kering juga disebabkan oleh paparan sinar matahari. Sunblock ini digunakan setengah jam sebelum beraktivitas di luar ruangan dan penggunaannya diulang setiap beberapa jam sekali, tergantung SPF-nya.

Perhatikan juga penggunaan sabun pencuci tangan, sabun mandi ataupun sabun pencuci wajah. Selama bulan puasa, sebaiknya pilih sabun yang banyak mengandung pelembab. Sebaliknya dianjurkan mengurangi sabun yang banyak mengandung antiseptik seperti sabun mandi dan sabun pencuci tangan. Pasalnya, kandungan anti-septik pada sabun justru membuat kulit kering.

Selain kulit wajah dan kulit seluruh tubuh yang kering saat berpuasa, daerah sekitar perbatasan kulit dengan selaput lendir (mukosa) seperti bibir, hidung dan sekitar mata juga lebih gampang kering. Karena itu, sebaiknya gunakan pelembab di daerah-daerah tersebut yang mengandung lanolin atau vaselin, dan menggunakan lip balm untuk bibir. Perhatikan juga penggunaan pasta gigi atau obat kumur karena bisa membuat kulit bibir lebih kering. Untuk pasta gigi, sebaiknya pilih pasta gigi untuk gigi sensitif, dan tidak dianjurkan menggunakan pasta gigi yang mengandung whitening agent dan deterjen karena akan membuat bibir kering selama berpuasa.

Dari Dalam. Untuk menjaga kelembaban kulit tak hanya dari perawatan luar, tetapi perawatan dari dalam juga berpengaruh. Karena itu, saat sahur dan berbuka puasa dianjurkan memperbanyak konsumsi serat seperti buah apel, tomat dan pir, serta sayur-sayuran. Makanan yang berserat akan menyimpan cairan lebih lama. Ditambahkan oleh dr. Endy Novianto, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, untuk kulit yang sehat memang harus mencukupi kebutuhan protein, Serta konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin A, C dan E agar kulit tidak kering dan kusam.

Selain itu, agar kulit tidak kering makan asupan cairannya harus cukup atau lebih dari dua liter per hari. Selain menjaga kulit dari suhu yang panas akibat paparan sinar matahari, sebaiknya juga hindari suhu yang terlalu dingin atau kering seperti AC. AC bisa membuat kulit semakin kering, apalagi jika di ruangan ber-AC tidak memakai pelembab.

Kulit Kering. Selain puasa, ada beberapa penyebab timbulnya kulit kering, antara lain:
1. Faktor bawaan. Kulit terdiri atas beberapa lapisan yang susunan sel dan lemak yang berfungsi untuk menjaga kondisi kulit untuk tetap sehat dan lembab. Lemak memiliki fungsi untuk menahan air yang ada di dalam kulit agar tak menguap dengan mudah. Pada orang-orang tertentu terdapat gangguan lapisan lemaknya. Kulit pada orang tersebut tak dapat menghasilkan cukup lemak yang dibutuhkan oleh kulit. Akibatnya penguapan air berlangsung lebih cepat dibandingkan orang yang memiliki jenis kulit normal. Ini biasa merupakan faktor bawaan karena adanya kelainan dalam lapisan orang tersebut.”

2. Membersihkan wajah secara berlebihan. Agar wajah terlihat lebih sehat, Anda memang wajib membersihkannya setiap hari, dua kali sehari. Dengan membersihkan wajah sisa-sisa kotoran dan keringat yang menempel pada kulit dapat terangkat. Namun dalam membersihkan wajah hendaknya tak perlu dilakukan secara berlebihan. Membersihkan wajah yang dilakukan secara berkali-kali akan membuat sel natural moisturizing factor (NMF) yang berfungsi untuk menjaga air dalam kulit ikut larut saat proses membersihkan wajah tersebut.

3. Penggunaan bahan-bahan kimia yang berlebihan. Pemakaian zat-zat kimia tertentu juga dapat melarutkan lemak di dalam kulit. Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kulit mengalami kekeringan misalnya deterjen dan alkohol. Beberapa jenis antiseptik ditenggarai juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering, terutama antiseptik yang mengandung alkohol.

4. Iklim lingkungan yang ekstrem. Cuaca panas terik, rendahnya kelembaban udara, berada di dalam ruang ber-AC terlalu lama rupanya turut berpengaruh pada kelembaban kulit karena mengakibatkan air dalam kulit menguap secara berlebihan. Akibatnya kulit pun menjadi kering. Kartika, Palupi


Sumber: Info Kecantikan

0 komentar:

Post a Comment