Saat puasa seseorang tidak makan
dan minum selama 12 jam, sehingga bisa menimbulkan kekeringan pada kulit,
apalagi jika aktivitas Anda banyak terpapar sinar matahari. Jika pola makan
yang dijalankan saat sahur dan berbuka puasa tidak tepat, maka bisa memicu
kekurangan cairan di dalam tubuh. Alhasil, kulit menjadi kering karena pada
siang hari konsumsi cairan tidak ada. Menurut dr Suksmagita Pratidina, SpKK,
dokter spesialis kulit dan kelamin, pada saat berpuasa kondisi kulit memang
menjadi lebih kering dan biasanya. Misalnya jika biasanya jenis kulitnya berminyak,
maka pada saat puasa akan menjadi lebih kering.
Karena kondisi kulit yang menjadi
semakin kering, maka selama menjalani puasa penggunaan pelembab harus lebih
sering lagi. Jika biasanya Anda menggunakan pelembab sehabis mandi pagi dan
sore atau dua kali sehari, maka pada saat puasa Anda bisa menggunakan pelembab
empat kali sehari. Selain lebih sering mengoleskan pelembab, saat puasa juga
sebaiknya memperhatikan jenis pelembab yang digunakan. Jika pada hari-hari
biasa Anda menggunakan pelembab berbentuk lotion atau cair, maka ketika Kulit
lebih kering ketika berpuasa maka sebaiknya menggunakan pelembab yang lebih
kental atau padat seperti jenis krim atau body butter Namun karena pelembab
jenis krim akan lebih lengket di kulit sehingga tidak nyaman di kulit, maka
banyak orang malas menggunakannya Untuk menyiasatinya, pada pagi hari 5-10
menit setelah mandi sebaiknya menggunakan pelembab jenis lotion dan siang hari
yang panas menggunakan jenis krim.
Di samping memperhatikan jenis
pelembab, perhatikan juga kandungan yang ada di dalam pelembab. Untuk kulit
yang semakin kering, tidak dianjurkan menggunakan pelembab yang mengandung AHA
(alpha hydroxy acid) dan glycolic acid. Memang kandungan tersebut membuat kulit
halus dan lebih cerah, namun bagi kulit kering bisa menimbulkan rasa gatal.
Karena itu sebaiknya memilih pelembab yang mengandung urea dan lanolin yang
dapat melapisi kulit sehingga kulit lebih lembab. Pelembab yang mengandung
ceramide juga bagus digunakan, Karena ceramide adalah mantel lemak kulit sehingga
dengan dilapisi mantelnya lagi maka kulit yang rusak bisa diperbaiki.
Untuk penggunaan pelembab,
bedakan antara pelembab kulit wajah dengan pelembab kulit seluruh tubuh, karena
kondisi kulitnya berbeda. Kulit wajah memiliki banyak pembuluh darahnya
sehingga proses perbaikan kulit jika ada masalah kulit rusak atau kulit kering
akan lebih cepat dibandingkan dengan kulit seluruh tubuh. Selain itu, kulit
wajah juga lebih banyak mengandung minyak dibandingkan jenis kulit lainnya.
Karena itu, untuk kulit wajah sebaiknya gunakan pelembab yang formulanya atau
bahan aktifnya lebih ringan karena penyerapannya lebih mudah dibandingkan
dengan pelembab yang untuk kulit seluruh tubuh.
Selain pelembab, gunakan juga
tabir surya atau sunblcok minimal SPF 30 ketika beraktivitas di luar ruangan,
karena kulit kering juga disebabkan oleh paparan sinar matahari. Sunblock ini
digunakan setengah jam sebelum beraktivitas di luar ruangan dan penggunaannya
diulang setiap beberapa jam sekali, tergantung SPF-nya.
Perhatikan juga penggunaan sabun
pencuci tangan, sabun mandi ataupun sabun pencuci wajah. Selama bulan puasa,
sebaiknya pilih sabun yang banyak mengandung pelembab. Sebaliknya dianjurkan
mengurangi sabun yang banyak mengandung antiseptik seperti sabun mandi dan
sabun pencuci tangan. Pasalnya, kandungan anti-septik pada sabun justru
membuat kulit kering.
Selain kulit wajah dan kulit
seluruh tubuh yang kering saat berpuasa, daerah sekitar perbatasan kulit dengan
selaput lendir (mukosa) seperti bibir, hidung dan sekitar mata juga lebih
gampang kering. Karena itu, sebaiknya gunakan pelembab di daerah-daerah
tersebut yang mengandung lanolin atau vaselin, dan menggunakan lip balm untuk
bibir. Perhatikan juga penggunaan pasta gigi atau obat kumur karena bisa
membuat kulit bibir lebih kering. Untuk pasta gigi, sebaiknya pilih pasta gigi
untuk gigi sensitif, dan tidak dianjurkan menggunakan pasta gigi yang
mengandung whitening agent dan deterjen karena akan membuat bibir kering selama
berpuasa.
Dari Dalam. Untuk menjaga
kelembaban kulit tak hanya dari perawatan luar, tetapi perawatan dari dalam
juga berpengaruh. Karena itu, saat sahur dan berbuka puasa dianjurkan
memperbanyak konsumsi serat seperti buah apel, tomat dan pir, serta
sayur-sayuran. Makanan yang berserat akan menyimpan cairan lebih lama.
Ditambahkan oleh dr. Endy Novianto, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin,
untuk kulit yang sehat memang harus mencukupi kebutuhan protein, Serta konsumsi
buah-buahan yang mengandung vitamin A, C dan E agar kulit tidak kering dan kusam.
Selain itu, agar kulit tidak
kering makan asupan cairannya harus cukup atau lebih dari dua liter per hari.
Selain menjaga kulit dari suhu yang panas akibat paparan sinar matahari,
sebaiknya juga hindari suhu yang terlalu dingin atau kering seperti AC. AC bisa
membuat kulit semakin kering, apalagi jika di ruangan ber-AC tidak memakai
pelembab.
Kulit Kering. Selain puasa, ada
beberapa penyebab timbulnya kulit kering, antara lain:
1. Faktor bawaan. Kulit terdiri
atas beberapa lapisan yang susunan sel dan lemak yang berfungsi untuk menjaga
kondisi kulit untuk tetap sehat dan lembab. Lemak memiliki fungsi untuk menahan
air yang ada di dalam kulit agar tak menguap dengan mudah. Pada orang-orang
tertentu terdapat gangguan lapisan lemaknya. Kulit pada orang tersebut tak
dapat menghasilkan cukup lemak yang dibutuhkan oleh kulit. Akibatnya penguapan
air berlangsung lebih cepat dibandingkan orang yang memiliki jenis kulit
normal. Ini biasa merupakan faktor bawaan karena adanya kelainan dalam lapisan
orang tersebut.”
2. Membersihkan wajah secara
berlebihan. Agar wajah terlihat lebih sehat, Anda memang wajib membersihkannya
setiap hari, dua kali sehari. Dengan membersihkan wajah sisa-sisa kotoran dan
keringat yang menempel pada kulit dapat terangkat. Namun dalam membersihkan
wajah hendaknya tak perlu dilakukan secara berlebihan. Membersihkan wajah yang
dilakukan secara berkali-kali akan membuat sel natural moisturizing factor
(NMF) yang berfungsi untuk menjaga air dalam kulit ikut larut saat proses
membersihkan wajah tersebut.
3. Penggunaan bahan-bahan kimia
yang berlebihan. Pemakaian zat-zat kimia tertentu juga dapat melarutkan lemak
di dalam kulit. Zat-zat kimia yang dapat menyebabkan kulit mengalami kekeringan
misalnya deterjen dan alkohol. Beberapa jenis antiseptik ditenggarai juga dapat
menyebabkan kulit menjadi lebih kering, terutama antiseptik yang mengandung
alkohol.
4. Iklim lingkungan yang ekstrem.
Cuaca panas terik, rendahnya kelembaban udara, berada di dalam ruang ber-AC
terlalu lama rupanya turut berpengaruh pada kelembaban kulit karena
mengakibatkan air dalam kulit menguap secara berlebihan. Akibatnya kulit pun menjadi
kering. Kartika, Palupi
Sumber: Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment