Saturday, July 6, 2013

Mendengkur Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Mendengkur saat tidur sering dialami, baik oleh laki-laki atau perempuan. Banyak yang beranggapan orang yang tidur mendengkur menandakan orang tersebut tertidur dengan pulas. Tapi tahukah Anda, mendengkur ternyata bisa membuat kematian pada seseorang. Seberapa bahaya mendengkur?

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa mendengkur adalah kebiasaan yang berbahaya. Mendengkur atau ngorok dengan mengeluarkan bunyi suara yang khas saat tidur terjadi karena otot di langit-langit mulut, lidah, dan tenggorokan berelaksasi sehingga membuat jalan napas terhambat dan memunculkan suara getaran.

Mendengkur. Menurut dr. Selfiyanti Bimantara MKes, SpTHT-KL dari RS Brawijaya and Woman Children Hospital, Jakarta Selatan, mendengkur diakibatkan adanya pergerakan udara dari organ mulut atau hidung yang mengalir menuju paru-paru. Udara ini membuat jaringan tenggorokan bergetar saat kita tertidur. Kondisi ini menyebabkan otot-otot pada bagian belakang atap atau bagian atas mulut, lidah, dan tenggorokan menjadi Iemas saat posisi tidur.

“Jika otot itu dalam keadaan lemas maka otot akan rileks dan akan bekerja lebih keras untuk menghirup udara melalui tarikan udara yang melewati bagian dalam pada setiap hela napas,” tutur dr. Selfi. Saat menghirup udara akan memunculkan sebuah getaran jaringan yang memiliki suara yang besar saat mendengkur.

Selain itu, dr. Hermawan Suryadi, Sp.S, dokter ahli saraf dari Rumah Sakit Siloam Hospital Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjelaskan hal yang menyebabkan seseorang mendengkur dan bangun pagi dalam keadaan tubuh yang tidak fit, merupakan gejala obstructive sleep apnea (OSA). Yakni, kelainan yang membuat sesorang bisa berhenti bernafas saat tertidur karena adanya sumbatan jalan nafas sekaligus bersamaan adanya penurunan kadar oksigen dalam darah. “Pada seseorang yang menderita OSA, nafasnya bisa berhenti lebih dari 30 kali dalam Waktu tidur satu jam,” kata dr. Hermawan.

Kelainan OSA ini adalah jenis jeda nafas saat tertidur. Kondisi ini terjadi ketika saluran napas Anda tertutup sehingga tidak ada udara yang mencapai paru-paru. Udara di saluran napas mengalir melalui paru-paru. Kemudian, seseorang mulai mendengkur dengan mengeluarkan bunyi keras. Ini patut diwaspadai, karena sebagian jalan napas akan tertutup udara dan sulit untuk masuk ke paru-paru sehingga nafas akan tertutup sepenuhnya.

Kematian Mendadak. Gejala-gejala dari OSA ini beraneka ragam. Biasanya OSA terjadi karena adanya rasa mengantuk seseorang dalam waktu yang lama, misalnya sepanjang hari. Seseorang yang mengalami OSA berisiko terkena penyakit jantung. Ketika seseorang mendengkur, berarti berhenti bernafas sehingga membuat tubuh kekurangan oksigen, karena tidak adanya oksigen yang dihirup biasanya akan membuat orang itu akan terbangun mendadak.

Selanjutnya tensi darah akan naik dan dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan gangguan pada jantung Penurunan kadar oksigen dalam darah secara tajam Ketika tidur juga membuat gangguan irama jantung.

Bagi orang yang kurang waktu untuk tidur biasanya membutuhkan banyak tenaga untuk beraktivitas sehari-hari. Untuk memicu tenaga biasanya orang tersebut akan mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung kandungan karbohidrat tinggi, seperti nasi atau kentang. Namun bila terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, justru membuat bobot badan naik sehingga bisa gemuk.

Nah, bagi orang gemuk akan mudah mendengkur sebab Ketika berat badan bertambah, maka otot dalam leher akan bertambah tebal sehingga membuat jalan pernafasan menjadi sempit dan Anda pun semakin mudah mendengkur.

Penderita OSA akan mudah mengantuk, selalu lelah dan menderita sakit kepala. Kondisi itu menyebabkan orang tersebut akan sulit berkonsentrasi dan kehilangan memori Ketika sedang bekerja. Dr. Hermawan mengatakan kelainan OSA sangat mudah diketahui, saat seseorang mendengkur terkadang mengeluarkan suara yang keras bahkan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Ketika nafas terhenti dalam waktu yang lama lebih dari lima menit kemungkinan orang itu bisa kehabisan nafas dan akan membuatnya meninggal dunia. “Sering dijumpai orang yang sedang mendengkur lalu berhenti bernafas dan akhirnya meninggal dunia saat tidur,” tegas dr. Hermawan.

Pencegahan. Jadi, jika Anda mendengkur saat tidur jangan dianggap remeh, ada baiknya segera memeriksakan kondisi ini kepada dokter. Selain berkonsultasi dengan dokter, Anda juga harus menjaga pola hidup dengan mengurangi berat badan dan tidak rokok dan minum alkohol. “Tidur tepat waktu dan berganti posisi tidur dapat membantu menyembuhkan kebiasaan mendengkur” ujar dr. Selfi.

dr. Hermawan memberikan saran, orang yang mendengkur sebaiknya menjalani pemeriksaan yang dinamakan tes tidur atau polissonografi. Setelah dilakukan tes tidur maka bisa dilihat bagaimana orang tersebut mendengkur dan berhenti bernapas. Dalam tes ini akan dijelaskan melalui indeks henti napas per jam Apnea Hypopnea Index (AHI) yang menerangkan berat ringannya OSA, yaitu jumlah apnea atau tidak bernapas pada waktu tidur. Bila jumlah berhenti napas setiap jam tidur lebih dari 30 kali ini dianggap OSA dalam kapasitas yang berat namun jika AHI 5-15 kali per jam merupakan OSA masih ringan.

Polissonografi merupakan tes tidur atau sleep study yang berisi rekaman di saat seseorang tidur. Tubuh akan direkam suara napasnya untuk mengetahui berapa kadar oksigen yang masuk. Pada pagi hari alat akan diambil dan dimunculkan dalam komputer sehingga bisa terlihat bagaimana kondisi atau keadaan seseorang pada waktu tidur.

Jika benar seseorang mengalami OSA, salah satu solusinya bisa menggunakan CPAP atau Continuous positive airway pressure. Sebuah alat yang dinilai membantu mencegah dampak buruk akibat, OSA. Alat ini akan memberikan aliran bertekanan lembut melalui hidung atau mulut dengm menggunakan masker. Tekanan udara akan mencegah menyempitnya dan menutupnya saluran napas sehingga seseorang bisa bernapas leluasa dan suara mendengkur perlahan akan menghilang saat tidur. Ramdoni Wahid


Sumber : Tabloid Femme

0 komentar:

Post a Comment