Saturday, November 16, 2013

Gejala Maag Sama Dengan Gejala Kanker Lambung

Jangan mengabaikan sakit maag, pasalnya penyakit tersebut bisa jadi adalah kanker lambung. Untuk membedakan antara maag dengan kanker lambung, maka perlu adanya deteksi dini pada tubuh dengan melakukan screening pada lambung, USG lambung atau endoskopi pada lambung. Seperti apa?

Maag adalah penyakit yang umum diderita oleh masyarakat. Biasanya ditandai dengan perut yang perih dan melilit. Biasanya jika merasakan gejala sakit maag seseorang mengobatinya dengan obat maag yang dijual bebas di pasaran. Namun, jika gejala maag terus-menerus terjadi sebaiknya Anda waspada. Jangan-jangan penyakit Anda bukanlah penyakit maag semata, tetapi Anda terkena kanker lambung, atau yang banyak disebut juga sebagai kanker perut.

Menurut dr. Eka Ginanjar, SpPD, FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, kanker lambung adalah adanya tumor ganas atau kanker yang tumbuh dari jaringan lambung atau rongga lambung. Biasanya penyakit ini dialami mereka yang usianya sudah lanjut di atas 45 tahun. Pasalnya, pada usia lanjut mereka sudah menggunakan lambungnya sekian lama sehingga tumor jinak yang awalnya sudah ada di lambung dan tidak menimbulkan masalah, lalu berkembang menjadi tumor ganas atau kanker. 

Namun, penderita kanker lambung tidak hanya dialami oleh mereka yang berusia lanjut. Menurut Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dokter spesialis penyakit dalam, kanker lambung juga bisa terjadi pada usia 20 tahunan. Kasus kanker lambung banyak terjadi di Jepang, yang disebabkan karena diet yang berlebihan, genetik atau keturunan, adanya bakteri helicobacter pylori (bakteri penyebab peradangan lapisan lambung yang kronis/gastritis), banyak mengonsumsi makanan yang pengolahannya dengan cara diasap, serta sedikit makan buah-buahan dan sayur-sayuran. 

Memang belakangan ini kanker lambung semakin banyak menyerang karena semakin bervariasinya jenis makanan yang memasuki lambung. Apalagi semakin banyak orang mengonsumsi makanan olahan yang menggunakan zat-zat pengawet (zat nitrat) dan penyedap rasa yang mengandung bahan kimia, yang membahayakan lambung dan saluran pencernaan. Belum lagi makanan cepat saji yang akan memicu infeksi pada lambung serta menimbulkan inflamasi atau iritasi pada lapisan lambung. Terlalu banyak makan garam dan karbohidrat, sementara asupan sayur-sayuran dan buah-buahan yang kurang juga dapat memicu timbulnya kanker lambung. 

Gejala. Ketika ada tumor jinak pada lambung tidak akan menimbulkan gejala medis yang dirasakan Bahkan kalau ada gejala keluhan pada lambung sering kali diabaikan. Namun semakin lama, dari beberapa penderita gejala kronis kanker lambung, akan terjadi perdarahan, karena tumor berkembang menjadi kanker. Kanker lambung bisa ditandai dengan adanya lapisan lambung yang meradang. Gejala kanker lambung biasanya ditandai dengan rasa nyeri di ulu hati seperti sakit maag, berat badan turun, terjadi perdaranan lambung, muntah, kembung, begah dan buang air besar berwarna hitam, serta mudah lelah dan pucat karena kesulitan dalam menyerap beberapa vitamin dan mineral. Pada stadium awal, gejala kanker lambung ini tidak begitu terasa sehingga sering kali diabaikan. Meski demikian, jika sering timbul perut kembung, begah, muka pucat, nyeri perut seperti sakit maag dan berat badan turun, Anda perlu waspada. Bila gejala seperti yang disebutkan tersebut lebih sering atau meningkat, baru bisa ditentukan lokasi tumbuhnya kanker lambung. Bila setelah makan timbul perasaan penuh atau tidak nyaman maka menunjukkan adanya gejala kanker pada lambung bagian bawah.

Selanjutnya pada stadium kedua kanker lambung biasanya ditandai dengan gejala penurunan berat badan yang signifikan dari berat badan normal. Pada stadium ketiga kanker lambung ditandai dengan adanya gejala tumor ganas atau kanker yang sudah membesar dan terjadi pendarahan pada jaringan lambung. Selanjutnya pada stadium keempat dari kanker lambung ini ditandai dengan gejala adanya tumor ganas atau kanker yang sudah menyebar ke jaringan tubuh lain seperti lever, ginjal, paru-paru, empedu dan lain-lain. Bila kanker lambungnya semakin bertambah besar, akan teraba adanya massa pada dinding perut. Selain itu, penyebaran kanker lambung dapat menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning, pengeroposan tulang hingga patah tulang.

Deteksi Dini. Jika sering mengalami nyeri lambung seperti sakit maag, sebaiknya Anda melakukan deteksi dini untuk memastikan penyakit maag Anda, atau apakah ada tumor ganas dan kanker pada jaringan lambung Anda. Ada beberapa cara untuk mendeteksi dini kanker lambung yaitu melakukan screening, USG (ultrasonografi) pada lambung, CT-Scan, biopsi dan endoskopi pada lambung. Manfaat dari deteksi dini tersebut adalah untuk mengetahui keberadaan dan ukuran dari tumor atau kanker lambung tersebut.

Jika dalam deteksi dini itu diketahui adanya kanker lambung, maka pengobatan yang dilakukan disesuaikan dengan tingkatan stadium kanker lambung. Biasanya untuk meringankan beban penderitaan dilakukan terapi kemoterapi dan terapi penyinaran. Jika terdapat tumor ganas dalam lambung, maka dapat diangkat dengan cara menggunakan endoskopi. Endoskopi adalah pemeriksaan atau tindakan pengobatan ke dalam saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (endoskop).

Namun jika kanker lambungnya sudah mendekati stadium akhir, maka pengobatannya adalah dengan Cara memotong lambung, yang disesuaikan dengan kondisi lambung. Potong lambung dapat dilakukan sebagian atau total, tergantung dari penyebaran tumor ganas kanker lambung tersebut. Namun tak perlu khawatir fungsi lambung akan hilang karena setelah lambung dipotong, lambung dapat disambung kembali sehingga saluran pencernaannya dapat kembali normal.

Lebih Baik Mencegah. Daripada terkena kanker lambung, sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan Namun jika sudah dideteksi menderita kanker lambung, Anda juga bisa melakukan pencegahan agar stadium kanker lambung tidak semakin parah dan mengurangi rasa sakit akibat kanker lambung tersebut. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperbanyak makan makanan yang berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, olahraga teratur, menjalani pola makan yang sehat dan teratur dengan menghindari makanan yang mengandung zat kimia seperti pengawet, mengurangi makan garam, serta mengurangi asupan karbohidrat yang berlebihan. Selain itu, sebaiknya mencegah kanker lambung dan mengurangi risiko terjadinya kanker lambung dengan melakukan screening secara berkala selama 1-2 tahun sekali.


Selain itu, sebaiknya tidak merokok, tidak minum kopi, menghindari makanan yang asam, tidak diet yang berlebihan, makan makanan yang bergizi seimbang, serta minum vitamin dan mineral seperti vitamin A, B kompleks dan C. Dianjurkan juga untuk menjaga kebersihan dari makanan yang disantap. Anita Permatasari (Info kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment