Jangan mengabaikan sakit maag,
pasalnya penyakit tersebut bisa jadi adalah kanker lambung. Untuk membedakan
antara maag dengan kanker lambung, maka perlu adanya deteksi dini pada tubuh
dengan melakukan screening pada lambung, USG lambung atau endoskopi pada
lambung. Seperti apa?
Maag adalah penyakit yang umum
diderita oleh masyarakat. Biasanya ditandai dengan perut yang perih dan
melilit. Biasanya jika merasakan gejala sakit maag seseorang mengobatinya
dengan obat maag yang dijual bebas di pasaran. Namun, jika gejala maag
terus-menerus terjadi sebaiknya Anda waspada. Jangan-jangan penyakit Anda
bukanlah penyakit maag semata, tetapi Anda terkena kanker lambung, atau yang
banyak disebut juga sebagai kanker perut.
Menurut dr. Eka Ginanjar, SpPD,
FINASIM, dokter spesialis penyakit dalam, kanker lambung adalah adanya tumor
ganas atau kanker yang tumbuh dari jaringan lambung atau rongga lambung.
Biasanya penyakit ini dialami mereka yang usianya sudah lanjut di atas 45
tahun. Pasalnya, pada usia lanjut mereka sudah menggunakan lambungnya sekian
lama sehingga tumor jinak yang awalnya sudah ada di lambung dan tidak
menimbulkan masalah, lalu berkembang menjadi tumor ganas atau kanker.
Namun, penderita kanker lambung
tidak hanya dialami oleh mereka yang berusia lanjut. Menurut Dr. dr. H. Ari
Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP dokter spesialis penyakit dalam,
kanker lambung juga bisa terjadi pada usia 20 tahunan. Kasus kanker lambung
banyak terjadi di Jepang, yang disebabkan karena diet yang berlebihan, genetik
atau keturunan, adanya bakteri helicobacter pylori (bakteri penyebab peradangan
lapisan lambung yang kronis/gastritis), banyak mengonsumsi makanan yang pengolahannya dengan cara diasap, serta
sedikit makan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Memang belakangan ini kanker lambung
semakin banyak menyerang karena semakin bervariasinya jenis makanan yang
memasuki lambung. Apalagi semakin banyak orang mengonsumsi makanan olahan yang
menggunakan zat-zat pengawet (zat nitrat) dan penyedap rasa yang mengandung
bahan kimia, yang membahayakan lambung dan saluran pencernaan. Belum lagi
makanan cepat saji yang akan memicu infeksi pada lambung serta menimbulkan
inflamasi atau iritasi pada lapisan lambung. Terlalu banyak makan garam dan
karbohidrat, sementara asupan sayur-sayuran dan buah-buahan yang kurang juga
dapat memicu timbulnya kanker lambung.
Gejala. Ketika ada tumor jinak pada lambung tidak akan menimbulkan
gejala medis yang dirasakan Bahkan kalau ada gejala keluhan pada lambung sering
kali diabaikan. Namun semakin lama, dari beberapa penderita gejala kronis
kanker lambung, akan terjadi perdarahan, karena tumor berkembang menjadi
kanker. Kanker lambung bisa ditandai dengan adanya lapisan lambung yang
meradang. Gejala kanker lambung biasanya ditandai dengan rasa nyeri di ulu hati
seperti sakit maag, berat badan turun, terjadi perdaranan lambung, muntah,
kembung, begah dan buang air besar berwarna hitam, serta mudah lelah dan pucat
karena kesulitan dalam menyerap beberapa vitamin dan mineral. Pada stadium
awal, gejala kanker lambung ini tidak begitu terasa sehingga sering kali
diabaikan. Meski demikian, jika sering timbul perut kembung, begah, muka pucat,
nyeri perut seperti sakit maag dan berat badan turun, Anda perlu waspada. Bila
gejala seperti yang disebutkan tersebut lebih sering atau meningkat, baru bisa
ditentukan lokasi tumbuhnya kanker lambung. Bila setelah makan timbul perasaan
penuh atau tidak nyaman maka menunjukkan adanya gejala kanker pada lambung
bagian bawah.
Selanjutnya pada stadium kedua
kanker lambung biasanya ditandai dengan gejala penurunan berat badan yang
signifikan dari berat badan normal. Pada stadium ketiga kanker lambung ditandai
dengan adanya gejala tumor ganas atau kanker yang sudah membesar dan terjadi
pendarahan pada jaringan lambung. Selanjutnya pada stadium keempat dari kanker
lambung ini ditandai dengan gejala adanya tumor ganas atau kanker yang sudah
menyebar ke jaringan tubuh lain seperti lever, ginjal, paru-paru, empedu dan
lain-lain. Bila kanker lambungnya semakin bertambah besar, akan teraba adanya
massa pada dinding perut. Selain itu, penyebaran kanker lambung dapat
menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning, pengeroposan tulang hingga patah
tulang.
Deteksi Dini. Jika sering mengalami nyeri lambung seperti sakit
maag, sebaiknya Anda melakukan deteksi dini untuk memastikan penyakit maag
Anda, atau apakah ada tumor ganas dan kanker pada jaringan lambung Anda. Ada beberapa
cara untuk mendeteksi dini kanker lambung
yaitu melakukan screening, USG (ultrasonografi) pada lambung, CT-Scan, biopsi
dan endoskopi pada lambung. Manfaat dari deteksi dini tersebut adalah untuk
mengetahui keberadaan dan ukuran dari tumor atau kanker lambung tersebut.
Jika dalam deteksi dini itu
diketahui adanya kanker lambung, maka pengobatan yang dilakukan disesuaikan
dengan tingkatan stadium kanker lambung. Biasanya untuk meringankan beban
penderitaan dilakukan terapi kemoterapi dan terapi penyinaran. Jika terdapat
tumor ganas dalam lambung, maka dapat diangkat dengan cara menggunakan
endoskopi. Endoskopi adalah pemeriksaan atau tindakan pengobatan ke dalam
saluran pencernaan yang menggunakan peralatan berupa teropong (endoskop).
Namun jika kanker lambungnya
sudah mendekati stadium akhir, maka pengobatannya adalah dengan Cara memotong
lambung, yang disesuaikan dengan kondisi lambung. Potong lambung dapat
dilakukan sebagian atau total, tergantung dari penyebaran tumor ganas kanker
lambung tersebut. Namun tak perlu khawatir fungsi lambung akan hilang karena
setelah lambung dipotong, lambung dapat disambung kembali sehingga saluran
pencernaannya dapat kembali normal.
Lebih Baik Mencegah. Daripada terkena kanker lambung, sebaiknya
Anda melakukan tindakan pencegahan Namun jika sudah dideteksi menderita kanker
lambung, Anda juga bisa melakukan pencegahan agar stadium kanker lambung tidak
semakin parah dan mengurangi rasa sakit akibat kanker lambung tersebut.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperbanyak makan makanan yang
berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, olahraga teratur, menjalani
pola makan yang sehat dan teratur dengan menghindari makanan yang mengandung
zat kimia seperti pengawet, mengurangi makan garam, serta mengurangi asupan
karbohidrat yang berlebihan. Selain itu, sebaiknya mencegah kanker lambung dan
mengurangi risiko terjadinya kanker lambung dengan melakukan screening secara
berkala selama 1-2 tahun sekali.
Selain itu, sebaiknya tidak
merokok, tidak minum kopi, menghindari makanan yang asam, tidak diet yang
berlebihan, makan makanan yang bergizi seimbang, serta minum vitamin dan
mineral seperti vitamin A, B kompleks dan C. Dianjurkan juga untuk menjaga
kebersihan dari makanan yang disantap. Anita Permatasari (Info kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment