Ketika kulit sensitif terkena
bahan-bahan kimia seperti kosmetik, bahan pengawet ataupun detergen pada sabun,
akan berakibat kulit rentan iritasi, kemerahan dan muncul benjolan. Alhasil,
penampilan kulit menjadi tidak bagus. Lalu bagaimana mengatasi kulit yang sensitif
terhadap bahan kimia?
Terkadang seseorang tidak
menyadari kulitnya sensitif sebelum ia terkena bahan kimia tertentu seperti
kosmetik, pengawet, detergen, sengatan binatang, debu, makanan dan lain-lain_
Biasanya pada orang-orang dengan kulit sensitif, ketika terkena bahan kimia
tersebut akan mengalami reaksi seperti iritasi, kemerahan serta benjolan atau
bentol-bentol merah. Ini yang disebut alergi atau hipersensitivitas tipe I.
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh, yaitu
tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap
bahan-bahan yang immunogenic atau antigenic. Alergi ini disebut juga dengan
atopik yaitu keadaan kulit yang bereaksi terhadap lingkungan atau bahan yang
dianggap berbahaya atau asing. Sementara bahan-bahan yang menyebabkan
hipersensitif disebut allergen.
Dijelaskan oleh dr. Adelina
Veronica, dokter kecantikan, ketika tubuh bereaksi berlebihan terhadap suatu
zat seperti detergen dan kosmetik yang merupakan, allergen, maka sistem
kekebalan tubuh mencoba melindungi tubuh dari allergen dan memaksa tubuh untuk
memproduksi antibodi. Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang
berbeda-beda, karena itu alergi yang dialami setiap orang berbeda-beda.
Penyebab alergi juga berbeda-beda tergantung pada faktor kekebalan di dalam
tubuh. Jika alergi sudah parah, maka bisa timbul pembengkakan seperti biduran.
Pembengkakan terjadi karena masuknya aliran darah yang merangsang antibodi yang
melawan alergi tersebut.
Kosmetik. Bahan-bahan yang terkandung di dalam kosmetik bisa
menyebabkan timbul alergi pada orang-orang yang kulitnya sensitif. Dijelaskan
oleh dr. Adiana Murniati, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, umumnya
seseorang menjadi alergi karena bahan kosmetik yang mengandung bahan asam dari
wax dan minyak, serta bahan pengawet atau antiseptik.
Umumnya kosmetik terdiri atas
bahan-bahan yang mengandung wax dan minyak, pengawet atau antiseptik agar
produk kosmetik tersebut tidak tumbuh jamur. Karena, pada bahan-bahan tersebut
terdapat bakteri dan antioksidan agar tidak mengubah warna, pewarna dan
pengharum. Biasanya kosmetik yang mengandung bahan-bahan tersebut dapat
menimbulkan alergi jika seseorang memiliki kulit sensitif. Jika menyebabkan
alergi, maka sebaiknya penggunaan kosmetik tersebut dihentikan.
Ditambahkan oleh dr. Adelina,
produk kecantikan seperti antiaging dapat menyebabkan alergi jika digunakan
dalam jumlah banyak. Karena itu, penggunaan krim antiaging tidak perlu terlalu
banyak dan cukup 15 menit pada kulit, setelah itu krim dihapus. Jika kulit yang
sensitif menggunakan krim-krim tersebut terlalu lama, terutama pada musim panas
ataupun dingin, maka kulit akan menjadi kering. Karena itulah, mereka yang
kulitnya sensitif dianjurkan untuk menggunakan produk yang berbahan
hipoalergenik atau bahan-bahan yang tidak menyebabkan alergi atau iritasi,
serta warnanya tidak mencolok dan wangi tidak terlalu harum.
Detergen. Selain kosmetik, bahan kimia lain seperti deterjen juga
bisa menyebabkan alergi pada kulit. Apalagi Ketika kulit bersentuhan langsung
dengan detergen. Seseorang yang kulitnya sensitif bisa mengalami alergi
terhadap detergen karena bahan kimia yang terkandung di dalamnya menjadi iritan pada
kulit. Umumnya bahan kimia yang menjadi iritan adalah pewarna, pewangi dan
pemutih. Bahan-bahan tersebut biasanya masih menempel pada kain atau busana
yang sudah dicuci, dan hal tersebut masih dapat menyebabkan reaksi alergi pada
kulit.
Gejala alergi bisa langsung
muncul begitu kulit terkena deterjen, tetapi ada pula orang yang mengalami
alergi setelah 2-3 hari. Alergi karena detergen timbul gatal-gatal atau
kemerahan, setelah itu kulit akan mengalami iritasi dan setelah beberapa waktu kulit
akan menjadi kering dan bersisik. Jika kondisi alergi deterjen terjadi
terus-menerus maka bisa menyebabkan kemerahan dan-ruam.
Mencegah alergi karena detergen,
seperti halnya penggunaan kosmetik, sebaiknya memilih detergen dengan kandungan
bahan-bahan yang hipoalergenik, yang cocok untuk kulit sensitif. Bahan-bahan
yang hipoalergenik akan memberikan perlindungan pada kulit sehingga kulit
menjadi lembab. Selain itu, ditambahkan oleh dr. Adelina, sebaiknya tidak
menggunakan detergen yang mengandung wewangian yang terlalu menyengat dan
berwarna. Sebelumnya ketahui dulu detergen apa yang menyebabkan alergi dan
sebaiknya hentikan penggunaan detergen itu. Selain itu, jika diketahui alergi
karena detergen maka sebaiknya ketika mencuci baju menggunakan sarung tangan
hingga siku, sehingga busa pada detergen tidak langsung kontak dengan kulit.
Mengatasi Alergi. Jika karena penggunaan kosmetik ataupun terkena
detergen menimbulkan kemerahan, gatal ataupun bengkak, sebaiknya minum vitamin,
obat topikal yang mengandung alergi atau antinistamin yang mengandung
hydrocortisone. Selain itu, bisa diberikan obat minum seperti CTM, Insidal,
Betasone dan Metal Prelisolone. Biasanya vitamin diminum sehari sekali,
sementara obat steroid diminum dua kali sehari. Setelah sembuh, sebaiknya Anda
tetap merawat kulit dengan rutin mengoleskan pelembab atau moisturizer agar
kulit kembali lembab.
Iritasi atau alergi ringan
biasanya akan sembuh dalam dua hari pengobatan dan perawatan kulit. Tetapi
sebaiknya Anda menghindari pemicu terjadinya alergi dan segera diobati jika
terjadi alergi. Jika alergi sampai menimbulkan bengkak, pengobatannya tidak
seperti pada iritasi ringan dengan salep, tetapi pengobatan yang lebih kuat.
Hasil yang lebih cepat biasanya dengan treatment suntik.
Namun, yang harus diingat,
suntikan bisa berbahaya karena langsung masuk ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah dan efeknya luas. Seperti terjadi shock anafilatik, yaitu jenis alergi
karena pemberian obat melalui pembuluh darah yang masuk melalui suntikan.
Akibatnya seseorang akan mengalami penurunan kesadaran dan tekanan darah
menurun, serta pembuluh darah melebar. Tetapi kasus ini jarang terjadi di dunia
kecantikan.
Sementara lama waktu penyembuhan
alergi itu berbeda-beda, tergantung pada tingkat keparahan alergi. Alergi yang
timbul hingga kemerahan, bisa dihilangkan dalam dua hari, tetapi jika sampai
melepuh, proses penyembuhannya sekitar satu bulan.
Kulit Kering. Selain pengobatan alergi dengan cara-cara tersebut,
karena biasanya kulit sensitif juga mengalami masalah kulit kering yang rentan
terkena iritasi atau alergi maka sebaiknya rutin melakukan perawatan kulit.
Karena lapisan lemak pada permukaan kulit lebih sedikit, padahal lapisan lemak
dapat melindungi kulit bagian bawah. Jika lemaknya sedikit maka tentu tidak
akan bisa melindungi kulit dari bahan-bahan yang kuat.
Sebaiknya menggunakan sabun
dengan pH yang mendekati pH kulit, serta mengandung bahan yang dapat
melembabkan kulit 4,5 - 5 persen. Jika sabun yang digunakan memiliki busa yang
banyak berarti akan membuang lapisan lemak pada kulit sehingga kulit menjadi
bertambah kering. Untuk itu, sebelum memilih sabun sebaiknya ketahui dulu jenis
kulit, dan pilih sabun yang bahannya tidak membuat kulit Anda alergi ataupun
kering.
Di samping itu, sebaiknya Anda juga
mengonsumsi buah-buahan yang mengandung banyak vitamin A, C dan E agar kulit
tidak kering dan tidak mudah alergi. Pilih yang bukan vitamin tunggal, karena
jika dosisnya terlalu besar, yang tidak
terpakai tubuh akan dibuang oleh
ginjal. Karena itu dianjurkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran dan
buah-buahan yang mengandung vitamin A, C, dan E serta antioksidan. Suciati
(Info Kecantikan)
dok maaf mau tanya saya kan kerja disalon tiap hari saya knq obat kimia tangan saya merah2 berair lma2 mrembet gimn caranya dok sudah minum obt pke salep mlh tambah bentilnya gede2 gimna dong dok solusinya gatel sakit pula
ReplyDeletedok maaf mau tanya saya kan kerja disalon tiap hari saya knq obat kimia tangan saya merah2 berair lma2 mrembet gimn caranya dok sudah minum obt pke salep mlh tambah bentilnya gede2 gimna dong dok solusinya gatel sakit pula
ReplyDelete