Saturday, November 9, 2013

Tips Mencegah Anak "Kecanduan" Internet

Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat seirama dengan perubahan zaman. Tak hanya orang dewasa yang dapat menggunakan internet, kini sudah banyak anak-anak yang belum cukup umur sangat tergantung pada gatget yang dimilikinya. Namun tahukah Anda, anak yang menjadi pecandu internet sejak usia dini, berdampak buruk pada perkembangannya kelak? Apa saja itu?

Tak bisa dimungkiri, dengan hadirnya internet mempermudah komunikasi. Namun, internet juga bisa memberi dampak buruk apabila digunakan secara sembarangan. “Internet saat ini sangat dibutuhkan oleh banyak orang, banyak hal positif dan negatif dengan adanya internet. Positifnya kita dapat mengakses informasi dan komunikasi dengan cepat, namun penggunaan internet secara berlebihan akan berdampak buruk bagi sang pengguna, khususnya pada anak-anak yang masih dibawah umur” ujar Tara de Thouars, BA,M.Psi, Psikolog dari Sanatorium Dharmawangsa.

Senada dengan Tara, menurut Fabiola P Setiawan, Mpsi, darl Klinik Tumbuh Kembang Anak, Bintaro, jika digunakan dengan baik, internet justru dapat membantu mencerdaskan pengetahuan dan daya nalar sang anak. “Internet dapat berguna bagi tumbuh kembang anak apabila digunakan sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Contoh memperluas pengetahuan, melatih daya nalar, dan sebagainya. Tak hanya itu, hal lainnya seperti games dan jejaring sosial dapat memberikan dampak yang baik, seperti melatih kecepatan berpikir juga memperluas pertemanan,” papar Fabiola yang siang itu tampil formil dengan blazer hitam, kemeja putih dan rok hitam.

Ditambahkan Tara, seorang anak dalam masa pertumbuhan, memiliki rasa ingin tahu yang amat besar, dan itu semua dapat dijumpai dengan mengakses intenet baik melalui handphone, laptop hingga personal computer. “Kebanyakan anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa yang belum atau sudah mereka temui. Jika saja tanpa sengaja ia membuka situs yang seharusnya tak ia jumpai, itu akan menjadi bekal yang buruk kelak ia menjadi remaja. Dampak negatif lainnya adalah anak tidak menjadi tertarik untuk belajar malas sekolah, dan hanya ingin memegang gadget-nya saja, jika hal ini dibiarkan berlarut, maka sang anak akan susah bersosialisasi dalam lingkungannya,” tegas Tara yang ditemui Femme (11/10) dl tempat praktik dl kawasan  Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Peran Orangtua. Saat anak berusia 1-10 tahun harus diawasi secara ketat perkembangannya oleh orangtua. “Peranan orangtua sangatlah penting, namun bukan berarti anak dilarang sama sekali untuk mengetahui dan menggunakan internet. Yang paling penting bagi orangtua adalah bagaimana memproteksi anak-anak mereka dari situs-situs yang belum pantas mereka konsumsi. Oleh karena itu, agar terhindar dari pengaruh negatif sebagai orangtua sebaiknya tidak boleh diam saja dalam mengawasi penggunaan internet oleh anak. Karena dengan adanya pengawasan dari orangtua, anak akan lebih terbimbing ke arah yang lebih positif. Lakukan kesepakatan dengan anak-anak tentang situs apa saja yang boleh dan tidak boleh dibuka. Karena anak belum bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Maka dari itu, orangtua sangat berpengaruh bagi perkembangan anak, sekarang dan di masa yang akan datang,”jelas Tara yang tampil trendi dengan kemeja putih dan jeans biru.

Lebih lanjut dikatakan Fabiola, penggunaan internet harus disesuaikan dengan usia anak. “Misalnya, usia 3 tahun diberikan games mengenai beragam konsep dasar yang memperkaya wawasan, sedangkan usia 10 tahun diberikan games yang banyak melatih kemampuan memecahkan masalah. Yang perlu diperhatikan adalah intensitas dan frekuensi bermain internet, jangan sampai terlalu lama dan terlalu sering sehingga mengambil waktu mereka untuk mengerjakan beragam aktivitas penting lainnya yang menunjang tumbuh kembang yang optimal, seperti waktu untuk bermain, beristirahat, dan belajar" ungkap Fabiola.

Dampak Buruk. Ada beberapa hal yang menjadi pengaruh negatif dari internet. Pertama, jika anak-anak dapat mengakses website yang tidak sesuai dengan usianya maka dampaknya anak akan cepat dewasa sebelum waktunya. Kedua, anak menjadi cenderung sulit menikmati proses hidup karena terbiasa oleh cara kerja internet yang serba instan, padahal dalam kehidupan diperlukan proses untuk menempa seseorang menjadi pribadi yang matang. Ketiga, waktu yang berlebihan yang dihabiskan anak untuk bermain internet juga dapat membuat anak menjadi malas belajar mengurangi  waktu untuk berolahraga  dan bermain bersama teman-teman. Keempat, mata anak-anak akan terganggu karena terlalu lama di depan internet serta bisa kelebihan berat   badan karena jarangnya anak bergerak karena terus bermain internet.

Nah, menghadapi dampak buruk tersebut, ada beberapa tips bagi para orangtua agar buah hatinya tidak tumbuh dewasa sebelum waktunya. Pertama, jadilah orangtua (orang pertama) yang memperkenalkan internet pada anak sehingga mereka mengetahui bahwa internet hanya salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk hal-hal yang positif. Kedua, orangtua juga perlu mengajarkan cara menggunakan internet dengan benar serta memberikan batasan waktu untuk menggunakannya. Ketiga, hindari memberikan akses internet seluas-luasnya kepada anak sebagai cara orangtua agar anak tidak rewel. Keempat, orangtua dapat menggunakan internet sehat yang ditawarkan beberapa operator atau penyedia jasa internet, sehingga anak tidak membuka situs yang tidak diperuntukkan untuk anak-anak seusianya. Leonina (Femme)

1 komentar: