Friday, November 15, 2013

Mengatasi Kerontokan Rambut Yang Parah

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kerontokan rambut yaitu faktor dari dalam seperti genetik, hormonal, kekurangan nutrisi, serta faktor dari luar. Faktor genetik berpengaruh sangat besar karena jika orangtua mengalami kebotakan atau rambutnya tipis, maka anaknya cenderung mengalami kebotakan dan rambutnya lebih tipis karena gen salah satu orangtua dominan terhadap anak. Sementara faktor hormonal terjadi pada wanita hamil ataupun setelah melahirkan. Kerontokan rambut juga karena kekurangan gizi seperti vitamin B12, vitamin E, vitamin D, asam folat, biotin, zinc, protein, mineral dan zat besi.

Sementara faktor dari luar yang memengaruhi kesuburan rambut seseorang antara lain terkena bahan kimia saat pewarnaan, pengeritingan rambut, pelurusan rambut (rebonding, smoothing), serta dampak lingkungan seperti terkena paparan sinar matahari secara langsung, polusi udara, suhu, dan lingkungan yang tidak sehat. Hal-hal tersebut menyebabkan hilangnya minyak di permukaan kulit kepala dan pecahnya kutikula. Akibatnya rambut menjadi kering dan kusam, serta rambut rontok dan lebih tipis.

Mengatasi rambut menjadi tidak rontok sekaligus menyuburkan adalah dengan injeksi kortikosteroid. Injeksi konikosreroid adalah treatment yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam folikel rambut, yang berfungsi untuk membuka pori-pori kulit kepala sehingga merangsang pertumbuhan rambut. Injeksi kortikosteroid digunakan untuk mengatasi masalah kerontokan rambut atau alopecia areata yang umumnya terjadi pada daerah yang berbatas tegas seperti kulit kepala. Dengan disuntikkan injeksi kortikosteroid maka pola kerontokan rambut yang berulang akibat suatu penyakit tertentu yang terjadi pada kulit kepala hingga masalah kebotakan bisa diatasi dan rambut akan tumbuh kembali.

Sebelum dilakukan injeksi kortikosteroid, dokter akan melakukan anastesi untuk mengetahui penyebab rambut tidak sehat dan rontok. Sesudah itu baru dilakukan injeksi kortikosteroid. Agar rambut tumbuh kembali dan menjadi subur maka sebaiknya injeksi kortikosteroid dilakukan rutin seminggu sekali. Setelah delapan kali dilakukan penyuntikan maka dalam waktu dua bulan pertumbuhan baru akan kelihatan. Treatment ini tergolong aman jika dilakukan oleh ahlinya. Namun, wanita hamil tidak dianjurkan menjalani treatment ini karena dikhawatirkan akan memengaruhi kandungan. Palupi (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment