Ada beberapa faktor yang
memengaruhi kerontokan rambut yaitu faktor dari dalam seperti genetik,
hormonal, kekurangan nutrisi, serta faktor dari luar. Faktor genetik
berpengaruh sangat besar karena jika orangtua mengalami kebotakan atau
rambutnya tipis, maka anaknya cenderung mengalami kebotakan dan rambutnya lebih
tipis karena gen salah satu orangtua dominan terhadap anak. Sementara faktor
hormonal terjadi pada wanita hamil ataupun setelah melahirkan. Kerontokan rambut
juga karena kekurangan gizi seperti vitamin B12, vitamin E, vitamin D, asam
folat, biotin, zinc, protein, mineral dan zat besi.
Sementara faktor dari luar yang
memengaruhi kesuburan rambut seseorang antara lain terkena bahan kimia saat
pewarnaan, pengeritingan rambut, pelurusan rambut (rebonding, smoothing), serta
dampak lingkungan seperti terkena paparan sinar matahari secara langsung,
polusi udara, suhu, dan lingkungan yang tidak sehat. Hal-hal tersebut
menyebabkan hilangnya minyak di permukaan kulit kepala dan pecahnya kutikula.
Akibatnya rambut menjadi kering dan kusam, serta rambut rontok dan lebih tipis.
Mengatasi rambut menjadi tidak
rontok sekaligus menyuburkan adalah dengan injeksi kortikosteroid. Injeksi konikosreroid adalah treatment yang dilakukan dengan menyuntikkan obat ke dalam
folikel rambut, yang berfungsi untuk membuka pori-pori kulit kepala sehingga
merangsang pertumbuhan rambut. Injeksi kortikosteroid digunakan untuk mengatasi
masalah kerontokan rambut atau alopecia areata yang umumnya terjadi pada daerah
yang berbatas tegas seperti kulit kepala. Dengan disuntikkan injeksi
kortikosteroid maka pola kerontokan rambut yang berulang akibat suatu penyakit
tertentu yang terjadi pada kulit kepala hingga masalah kebotakan bisa diatasi
dan rambut akan tumbuh kembali.
Sebelum dilakukan injeksi
kortikosteroid, dokter akan melakukan anastesi untuk mengetahui penyebab rambut
tidak sehat dan rontok. Sesudah itu baru dilakukan injeksi kortikosteroid. Agar
rambut tumbuh kembali dan menjadi subur maka sebaiknya injeksi kortikosteroid
dilakukan rutin seminggu sekali. Setelah delapan kali dilakukan penyuntikan
maka dalam waktu dua bulan pertumbuhan baru akan kelihatan. Treatment ini
tergolong aman jika dilakukan oleh ahlinya. Namun, wanita hamil tidak dianjurkan
menjalani treatment ini karena dikhawatirkan akan memengaruhi kandungan. Palupi
(Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment