Tuesday, November 26, 2013

Perawatan Kecantikan Yang Aman Untuk Ibu Hamil

Menjadi seorang ibu adalah impian dari seorang wanita, oleh karena itu apapun akan dilakukan oleh seorang ibu untuk menjaga dan merawat janinnya. Salah satu cara merawat janin adalah dengan tidak memakai krim-krim yang berbahaya bagi ibu hamil. Namun di sisi lain jika tidak dirawat wajah terlihat kusam dan kering. Lantas seperti apakah perawatan yang aman untuk ibu hamil?

Ketika dinyatakan hamil, ada rasa bahagia dan bangga tersendiri arena wanita merasa menjadi sempurna sebagai seorang wanita. Sejak diketahui hamil, umumnya wanita akan sangat menjaga janin yang dikandungnya agar sehat dan lahir sempurna. Biasanya ibu-ibu hamil sangat menjaga pola makan agar bayinya sehat dan berkembang baik, namun di sisi lain justru mengesampingkan perawatan kulit karena dikhawatirkan akan mengganggu janin yang dikandung. Alhasil, banyak wanita hamil yang kulitnya terlihat kusam, kering dan kurang menarik.

Padahal sebenarnya saat hamil pun Anda tetap bisa tampil cerah dengan kulit yang lembab, serta menarik. Menurut dr. Abraham Arimuko, SpKK, MARS, FAAD V, dokter spesialis kulit dan kelamin, prinsipnya ibu hamil masih bisa menjalani perawatan kecantikan, namun yang harus diperhatikan adalah ekstra hati-hati terhadap zat atau kandungan yang terdapat dalam suntikan ataupun sesuatu yang diminum, jangan sampai membahayakan janin.

Ditambahkan oleh dr. Tedjo Handoyo, dokter kecantikan, kehamilan adalah sesuatu yang alami sehingga sebaiknya tidak diganggu. Masa kehamilan yang patut dijaga benar-benar adalah periode pembuahan janin hingga janin berusia 16 minggu, kemudian janin berusia 4-7 bulan yang merupakan masa pembentukan janin, serta setelah janin berusia tujuh bulan karena sudah menjadi bayi. Pada periode 12 minggu pertama, bila terjadi sedikit masalah pada proses kehamilan seperti penggunaan krim-krim dan pewarna maka akan berisiko tinggi terkena gangguan hati dan hormon. Pada usia di bawah 12 minggu janin belum terbentuk, tetapi setelah 1 2 minggu janin mulai terbentuk telinga, kaki, tangan dan lain-lain.

Perawatan yang Aman. Tidak semua yang dioleskan pada kulit akan berbahaya, karena biasanya jika dokter mengetahui seseorang itu hamil maka dokter akan berhati-hati memberikan krim perawatan. Biasanya dokter tidak akan memberikan krim yang mempunyai efek seperti obat. Biasanya dokter memberikan vitamin dan pelembab yang masih diperbolehkan. Adapun bahan-bahan yang aman bagi ibu hamil adalah perawatan yang mengandung vitamin C dalam bentuk krim ataupun pelembab.

Penggunaan krim sebaiknya cari yang aman dan sudah teruji oleh BPOM. Sebaiknya juga ibu hamil melakukan perawatan kulit setelah berkonsultasi dengan beautician ataupun dokter spesialis kulit dan kelamin. Penggunaan pelembab seperti body lotion juga dianjurkan agar kulit tetap lembab. Pelembab yang berfungsi untuk memutihkan dengan kandungan vitamin C boleh dilakukan oleh ibu hamil karena alami. Sebaiknya juga tetap menggunakan body lotion agar kulit tetap lembab.

Selain itu, ketika hamil terjadi perubahan hormon estrogen dan progesteron sehingga membuat seorang wanita menjadi keibuan. Biasanya hormon progesteron meningkat pada periode kedua dan periode pertama sehingga menyebabkan mual, pusing, muntah, mudah tersinggung dan marah. Karena itu jika ingin menggunakan krim sebaiknya gunakan krim hormon alami seperti bioldentical hormone, serta tidak dianjurkan menggunakan krim hormon buatan yang menyerupai alami.

Perawatan lain yang dianjurkan digunakan oleh ibu hamil adalah penggunaan krim stretch mark. Pasalnya ketika hamil perut membesar, kemudian setelah melahirkan perut akan menggelambir dan menimbulkan garis-garis stretch mark di bagian perut dan bagian lain. Karena itu sebaiknya menggunakan krim anti-stretch mark terutama krim yang dapat memperkuat jaringan ikat. Treatment facial juga dapat dilakukan wanita hamil agar kulit tidak kusam.

Namun sebaiknya memilih jenis facial yang mengandung bahan-bahan alami. Namun ketika penggunaan perawatan kulit seperti berbagai macam krim perawatan tersebut timbul kemerahan, rasa sakit, eksim dan jerawat sebaiknya pemakaiannya dihentikan dan berkonsultasi dengan dokter. Ketika berkonsultasi, katakan bahwa Anda hamil sehingga dokter akan memberikan krim yang aman bagi ibu hamil. Selain itu, ibu hamil sebaiknya tidak menggunakan sabun antiseptik karena akan mengikis lapisan lemak pada lapisan atas kulit sehingga Kulit menjadi kering. Biasanya jika kulit kering maka akan menjadi sumber penyakit kulit berikutnya.

Biasanya ibu hamil diperbolehkan melakukan perawatan ketika hamil di atas usia lima bulan, atau bahkan ada yang mengatakan sebaiknya perawatan dilakukan di atas usia kandungan tujuh bulan. Pasalnya, segala sesuatu yang dilakukan ibu hamil pada periode kehamilan pertama dan kedua sebaiknya berhati-hati karena kulit merupakan pintu masuk bahan-bahan yang disuntik-infuskan dan dioleskan menjadi pintu masuk ke dalam tubuh.

Sementara perawatan fisik pada kulit seperti electrocauter atau pun laser sebaiknya tidak dilakukan. Memang tidak langsung terkena pada janin yang dikandung, tetapi justru yang mengganggu janin adalah karena ibunya penuh kecemasan, takut dan kaget ketika digunakan alat tersebut. Selain itu sebaiknya ibu hamil juga menjaga mentalnya, beristirahat yang cukup, berpikir positif dan selalu berbahagia agar kulit juga bagus. Dianjurkan juga melakukan olahraga khusus ibu hamil agar kulit bagus dan proses melahirkan menjadi lancar.

Selain itu, sebaiknya ibu hamil juga menjaga fisik dan kesehatan, misalnya dengan menjaga makanan dan memperbanyak asupan bergizi. Oleh karena itu ibu hamil sebaiknya memperhatikan proses detoksifikasi untuk membersihkan racun-racun di dalam tubuh, dengan memperbanyak minum air putih. Seseorang dianjurkan banyak minum air putih minimal dua liter per hari karena 67 persen tubuh adalah air. Dianjurkan juga memperbanyak makan buah-buahan yang alami dan matang.

Kandungan yang Berbahaya. Jika krim dan pelembab yang mengandung vitamin C aman dilakukan, ada beberapa obat-obatan yang terkandung di dalam krim pemutih yang justru berbahaya. Bahan yang berbahaya itu adalah krim yang mengandung tretinoin, yang jika kandungan tersebut diminum oleh ibu hamil, kemudian masuk ke dalam janin akan berbahaya. Begitu pula jika krim yang mengandung tretinoin tersebut dioleskan ke kulit, lalu masuk ke dalam kulit dan peredaran darah, sehingga masih bisa masuk ke janin. Namun, risikonya lebih kecil dan tidak terlalu berdampak buruk bagi wanita hamil.

Meski demikian, dokter kulit sangat berhati-hati memberikan krim-krim untuk wanita hamil karena dikhawatirkan kandungan krim tersebut akan mengganggu janin di dalamnya. Pada saat janin berusia 3-9 bulan, obat yang dioleskan pada kulit kemungkinan besar tidak terlalu berbahaya. Tetapi jika obat tersebut diminum akan berbahaya bagi janin karena bisa menyebabkan keguguran dan pertumbuhan janin yang tidak sempurna.


Selain tretinoin, krim yang berbahaya bagi wanita hamil ataupun orang-orang pada umumnya adalah krim yang mengandung merkuri. Jika wanita menggunakan bahan yang mengandung merkuri maka bisa menyebabkan bayinya nanti akan menjadi autis. Selain itu, jika di dalam krim terkandung pewarna yang tidak alami maka bisa menyebabkan bayi mengalami masalah bibir sumbing ataupun salah satu telinga mengecil. Bahkan, jika bahan yang digunakan mengandung logam berat seperti merkuri maka risikonya adalah tempurung kepala tidak terbentuk. Sementara jika bahan yang digunakan mengandung logam berat seperti timbal, seng, pengawet, serta pewarna yang mengandung mineral, maka akan menjadi racun di dalam tubuh. Suciati (Info Kecantikan)

0 komentar:

Post a Comment