Menurunkan berat badan tanpa
melakukan program diet terkadang
menjadi sangat mustahil apalagi dengan pola hidup di kota besar yang
menyajikan berbagai wisata kuliner menarik. Namun, memiliki berat badan proporsional
tanpa harus melakukan berbagai program diet ketat bukan hal yang mustahil.
Salah satunya dengan mengurangi asupan jumlah kalori dan melakukan aktivitas
fisik secara teratur. Seperti apakah?
Memiliki berat badan proporsional
dengan siluet tubuh yang kencang dan menarik tentu saja menjadi impian banyak
wanita di seluruh penjuru dunia. Berbagai cara sering dilakukan tanpa
memedulikan efek samping yang akan dihadapi, mulai dari cara tradisional hingga
treatment pelangsingan yang bisa saja menghabiskan biaya hingga puluhan juta
rupiah. Bagi yang tetap ingin menurunkan berat badan tanpa harus melakukan diet
super ketat pastinya hal tersebut bukanlah mustahil.
Kebutuhan Kalori. Menurut dr. Inge Permadi MS, SpGK, dokter
spesialis gizi klinik, untuk menurunkan berat badan pada prinsipnya dilakukan
pengurangan kalori setiap hari. Setiap orang harus mengetahui kebutuhan
kalorinya sendiri berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari. Karena jika
terjadi penumpukan kalori yang terus menerus terjadi maka lambat laun akan
menjadi lemak sehingga dibutuhkan waktu banyak untuk menurunkannya. Cara
sederhana untuk melakukan hal tersebut adalah dengan mengurangi porsi makan
sedikit demi sedikit.
Pola makan gizi seimbang tetap
menjadi prioritas dalam membantu penurunan berat badan tanpa harus melalui
program diet yang super ketat. Pada prinsipnya kandungan gizi yang harus
dikonsumsi setiap hari tetap mengandung karbohidrat, serat, protein dan sedikit
lemak. Artinya, tidak dianjurkan sengaja mengosongkan karbohidrat sama sekali
karena hati akan bekerja lebih berat. Jika penurunan berat badan dipaksa dengan
tidak mengonsumsi karbohidrat maka dalam jangka waktu lama akan berdampak
negatif, biasanya ditandai sisa metabolisme yang keluar melalui air seni dan
keringat akan menimbulkan bau yang kurang sedap.
Agar mencapai hasil yang lebih
baik setiap hari, sebaiknya mengurangi konsumsi jenis makanan yang diolah
dengan cara digoreng. Selain itu, hindari juga makanan yang terlalu manis,
serta memperbanyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran setiap hari. Selain itu,
perbanyak minum air mineral atau air putih lebih dari dua liter per hari untuk
membantu melancarkan metabolisme di dalam tubuh.
Imbangi dengan Olahraga. Selain menerapkan pola gizi seimbang, hal
utama yang harus diiakukan dalam program penurunan berat badan tanpa melakukan
diet yang ketat adalah olahraga. Menurut dr. Sophia Benedicta Hage, dokter
olahraga dari Klik Dokter.com, ada empat aspek yang harus diingat ketika berolahraga,
yaitu frekuensi, intensitas, tipe, dan time.
Pertama, olahraga yang harus
dilakukan harus lebih banyak volumenya daripada orang yang bertujuan untuk
mempertahankan kebugaran. Untuk mempertahankan kebugaran saja diperlukan 150
menit per minggu dengan melakukan olahraga aerobik yang berintensitas sedang.
Jadi, bagi mereka yang mau menurunkan berat badan harus 150-300 menit per
minggu melakukan olahraga dengan intensitas sedang. Untuk durasi 150-300 menit
itu dibagi berdasarkan kemungkinan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik
tersebut.
Frekuensi olahraga sebaiknya
tidak kurang dari tiga kali seminggu, agar tidak terlalu lama fase istirahat.
Jika sebelumnya sama sekali belum pernah melakukan olahraga, maka dapat diawali
dengan durasi 150 menit seminggu atau kurang lebih satu jam selama tiga kali
dalam seminggu. Bila masih menyesuaikan diri dengan kebiasaan olahraga, bisa
diawali dengan durasi selama 30 menit kemudian ditingkatkan sampai 300 menit
dalam seminggu. Kedua, intensitas. Lakukan olahraga dengan intensitas sedang
agar berpengaruh lebih efektif terhadap penurunan berat badan.
Bila intensitas yang dilakukan
terlalu rendah, manfaatnya akan sedikit untuk kesehatan. Jika terlalu tinggi,
tetap harus diperhatikan beberapa faktor yang ada yaitu tubuh akan menjadi
lebih bugar atau lebih loyo karena terlalu letih. Jadi intensitas sedang ini
yang dirasakan cukup tepat dalam berolahraga.
Menilai besarnya intensitas
olahraga dapat dilihat dari denyut jantung atau nadi. lntensitas sedang,
apabila denyut nadi berada di antara 60-85 persen dari denyut nadi maksimal.
Denyut nadi maksimal didapatkan dari 220 dikurangi usia seseorang. Selain diukur
berdasarkan denyut nadi, bisa juga dinilai berdasarkan talk test. Maksudnya,
apabila dalam berolahraga masih dapat berbicara tetapi tidak dapat bernyanyi
maka termasuk dalam intensitas sedang.
Ketiga, tipe. Tipe olahraga yang
dipilih, pilih olahraga yang sumber energinya dominan dari sistem aerobik dan
membutuhkan oksigen. Contonnya jalan kaki, jogging, lari, berenang atau bersepeda.
Sebaiknya pastikan ada jenis olahraga tersebut di dalam olahraga yang rutin
dilakukan. Selain itu, olahraga kekuatan otot juga perlu dilakukan. Tujuannya
untuk membantu menurunkan persentase lemak, meningkatkan ketahanan atau
kekuatan otot. Latihan kekuatan otot bisa dilakukan mulai dari menggunakan
dumbbell, menggunakan alat bantu dengan beban beberapa kilogram, melakukan
tanpa beban apapun seperii pilates atau dengan menggunakan beban sendiri
seperti sit up, push up dan back up.
Keempat, time atau waktu.
Penentuan waktu yang efektif untuk menurunkan berat badan minimal 2-3 kali
seminggu dan sebaiknya tidak dilakukan dua atau tiga hari berturut-turut karena
otot memerlukan pemulihan. Lakukan olahraga dengan menggunakan prinsip set dan
repetisi. Contohnya, jika ingin mengencangkan otot dapat melakukan 2-3 set
dengan repetisi masing-masing 8-12 kali. Sedangkan untuk beban yang diambil
jangan terlalu berat, usahakan 80-90 persen dari kapasitas maksimal. Dengan
melakukan seluruh rangkaian aktivitas fisik yang didukung dengan program diet
gizi seimbang, maka penurunan berat badan ideal terjadi antara 0,5-1 kg per
minggu atau 2-4 kg per bulan. Sebaiknya penurunan berat badan yang dilakukan
tidak terlalu pesat karena pada akhirnya tubuh tidak mampu berkompensasi
sehingga tak menutup kemungkinan akan mudah sakit dan kurang bugar. Widi (Info
Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment