Saat Anda hamil, kenaikan berat
badan yang signifikan biasanya tidak terlalu diperhatikan. Padahal, jika Anda
terlalu gemuk maka ini berpengaruh pada kesehatan jabang bayi. Lalu, bagaimana
cara menjaga berat badan agar Tidak naik drastis? Dan, langkah apa yang harus
dilakukan agar melahirkan anak yang sehat?
Memiliki proporsi tubuh yang
ideal tentunya merupakan dambaan hampir semua wanita. Namun, saat hamil
perubahan bentuk tubuh tidak bisa dihindari. Bagaimana tidak, seorang wanita
hamil tidak hanya mengonsumsi untuk diri sendiri tapi juga untuk jabang
bayinya. Karena keinginan memberikan asupan yang baik untuk calon bayi seorang
ibu hamil biasanya mengonsumsi semua jenis makanan dan minuman. Hal ini membuat
ibu hamil berpotensi mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. Namun
ternyata, kenaikan berat badan yang berlebih atau overweight pada ibu hamil,
akan berdampak kurang bagus untuk ,kesehatan bayi kelak, yaitu potensial
terserang penyakit diabetes.
Overweight. Menurut dr. Yuslam Edi Fidianto, Sp.OG, Spesialis
Kebidanan & Kandungan Obstetrics & Gynecologist dari RS Pondok Indah,
ibu yang overweight saat hamil dikhawatirkan akan melahirkan bayi yang
potensial obesitas. “(Sangat mungkin overweight) jika sang ibu tidak mampu
mengerem nafsu makannya,” ujar dr. Yuslam ketika ditemui Femme yang saat itu
mengenakan kemeja biru muda polos dan bawahan celana bahan hitam. Bayi yang
terlahir dengan berat badan yang berlebih atau obesitas, peluang terkena
diabetes juga besar.
Sementara itu, dr. Frizar
Irmansyah Sp. OG, dokter spesialis kebidanan & kandungan dari RS Pusat
Pertamina, ibu hamil yang overweight bisa melahirkan bayi dengan berat di atas
4 kg. “Jika itu terjadi maka anak berpotensi diabetes,” papar dr. Frizar yang
hari itu tampil dengan kemeja motif garis-garis warna krem dipadu celana hitam.
Ditambahkan dr. Yuslam, bayi yang lahir dengan berat di atas 3,2 kg termasuk
kategori bayi ukuran besar “Kalau beratnya sudah di atas 3,2 kg itu si bayi
telah berpotensi diabetes," ucapnya tersenyum. Nah, jika Anda tidak ingin
mengalami kenaikan berat badan yang signifikan saat hamil serta bisa melahirkan
bayi yang sehat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
-Pertama, mengatur pola makan.
Karena, setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi akan sangat memengaruhi
proses peningkatan BB (berat badan) selama hamil. Terlalu banyak jumlah
pertambahan BB, sama-sama berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin. Kenaikan BB
terlalu banyak, berisiko melahirkan bayi prematur atau bayi lahir terlalu besar
(makrosomia). Jika sebelum hamil sudah overweight, saat hamil cukup menambah BB
7 - 11,5 kg saja. Sedangkan jika sebelum hamil terlalu gemuk atau obesitas,
batasi penambahan BB hanya di kisaran 6 kg. Namun, ibu hamil yang obesitas
dilarang diet ketat sebab pembakaran cadangan lemak saat hamil menyebabkan
tubuh melepas senyawa yang membahayakan janin. Asupan kalori yang dibutuhkan
2.000-2.300 kalori per hari, dan perhatikan jenis snack yang dikonsumsi. Ganti
snack berlemak tinggi seperti gorengan dengan buah yang kaya serat.
-Kedua, pemantauan dan
pemeriksaan secara rutin. Overweight pregnancy adalah kehamilan berisiko
tinggi, dan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius. Misalnya diabetes,
tekanan darah tinggi dan ekiampsia. Diabetes, misalnya, penyakit yang
disebabkan gangguan toleransi metabolisme glukosa ini dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin, seperti kematangan organ janin terhambat, bahkan
kematian janin dalam kandungan. Studi yang disebutkan dalam The Public Affairs
Committe of the Teratology Society menyatakan, bayi yang dilahirkan ibu
obesitas perlu perawatan intensif dan lebih rentan terhadap kerusakan tabung
saraf. Penelitian Dr. Sarah Arrowsmith dari University of Liverpool’s Institute
of Transiational Medicine, 2007, menyebutkan 50% perempuan obesitas meninggal
sesaat setelah melahirkan. Penelitian itu menegaskan kembali bahwa obesitas
adalah salah satu risiko terbesar dalam persalinan.
-Ketiga, antisipasi induksi
persalinan atau operasi Caesar. Studi menyebutkan, 1/3 perempuan gemuk yang
hamil membutuhkan bantuan induksi dalam proses persalinan, dan 3 dari 10 orang
harus bersalin secara Caesar. Bila bisa bersalin per vaginam, tingkat
komplikasi yang mengancam lebih besar dibanding ibu hamil dengan BB normal.
Bahkan untuk operasi Caesar pun ada kemungkinan komplikasi, seperti infeksi dan
perdarahan.
Obesitas dalam kehamilan akan
membuat sakit punggung. Juga, pembesaran pembuluh darah vena di kaki bertambah
parah, sering kelelahan, kegerahan, dan terjadi stretch mark. Jika ini telah
Anda alami, segera konsultasikan dengan dokter. Sartika Harahap (Femme)
0 komentar:
Post a Comment