Saat ini banyak orangtua yang
membiarkan anaknya yang masih balita bermain handphone, tablet, konsol game
hingga laptop. Namun tahukah Anda, ada bahaya mengancam tumbuh kembang anak
yang keranjingan main gadget. Efek ketagihan main gadget, lupa makan dan
istirahat, kurang bersosialisasi, menyebabkan kerusakan pada mata hingga
berprilaku agresif adalah beberapa dampak anak keseringan main gadget. Bagaimana
orangtua menyikapi hal tersebut?
Bukan hanya orang dewasa yang
addict terhadap gadget anak balita (bawah lima tahun) pun, banyak yang sudah
kecanduan bermain gadget. Maklum fitur hiburan menarik seperti musik, video,
dan game membuat anak keranjingan main gadget. Apalagi banyak orangtua yang
menjadikan gadget sebagai alat untuk membuat anaknya tenang.
Menurut Irma Gustiana A, M.Psi,
Psi, psikolog dari Klinik Rumah Hati, Jakarta, bila sejak usia dini anak sudah
dibiarkan bermain gadget bisa memberikan pengaruh buruk bagi tumbuh kembang
anak bahkan membuat anak kecanduan (addicted). “Gadget lebih banyak negatifnya
jika dimainkan anak,” terang Irma. Senada dengan Irma, Harfiah Putu Ponco,
M.Psi, Psi, psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia mengatakan hal serupa. Gadget sebaiknya dihindari bagi anak hingga
usia tiga tahun. “Balita itu harusnya lebih banyak berinteraksi dengan
orangtua, Keluarga dan teman-'teman sebayanya bukan asyik main gadget,” ujar
Harfiah.
Namun nyatanya banyak orangtua
yang membiarkan anaknya yang masih balita bermain handphone, tablet, konsol
game hingga laptop. Menurut Irma banyak anak yang memainkan gadget bermula dari
tertarik melihat orangtua yang sering menggunakan gadget di depan anaknya. “Ini
membahayakan bagi anak yang masih balita. Selain bisa mengganggu kesehatan
mata, juga mengganggu pertumbuhan, kemampuan komunikasinya tidak berkembang,
hingga keterampilan bersosialisasi berkurang. Dampaknya anak menjadi pendiam,
penyendiri, lebih suka tinggal di rumah dan asyik dengan dunianya sendiri tanpa
peduli lingkungan sekitarnya,” jelas Irma.
Nah, bagi orangtua hati-hati jika
ingin mengenalkan gadget pada anak balitanya sebagai media agar anak mau makan,
atau hal lainnya yang positif. Hal itu dilakukan asal terpantau secara kontinyu
oleh orangtua. Apalagi radiasi gadget bisa membahayakan otak anak. “Sebenarnya
jika diarahkan pada hal yang positif, seperti memberikan permainan edukatif
yang terdapat pada gadget seperti permainan mazes (labirin) mencocokkan gambar
mengenai huruf, angka, bentuk, binatang, buah atau menyanyikan lagu anak,
gadget bisa bermanfaat juga. Tapi selalu waspada terhadap bahaya' keseringan
menggunakan gadget bagi balita," tambah Irma.
Bagi anak yang kurang melakukan
aktivitas karena senang main game atau gadget lainnya banyak berdampak kurang
tertariknya anak untuk berinteraksi dengan orang lain, keterlambatan
berkomunikasi, masalah konsentrasi, dan sebagainya. “Balita pada dasarnya
adalah petualang. Maka permainan yang baik untuk perkembangan psikologis balita
adalah permainan-permainan yang dapat memancingnya untuk bergerak,
bereksperimen, berkreasi, dan berinteraksi sosial,” tandas Harfiah.
Adapun dampak negatif anak yang
sering main gadget:
- Menyebabkan obesitas karena anak jadi malas bergerak
- Pola makan dan tidur menjadi terganggu
- Ada kemungkinan mengalami addicted
- Kerusakan pada mata sejak dini, karena mata anak yang sedang berkembangharus dipaksakan melihat layar yang kecil
- Munculnya perilaku agfesif
- Mengnilangkan konsentrasi
- Kurang minat pada lingkungan sosial
- Lebih mudah stres dan lelah.
Sementara itu, jika mengizinkan
anak bermain gadget, Harfiah mengatakan orangtua harus mengawasi penggunaannya
dan dibatasi. Jangan sampai anak kurang bersosialisasi dengan teman seusianya
karena senang main game baik di konsol game, handphone atau laptop. “Boleh
saja balita diberikan gadget tapi harus diperhatikan jika anak tak lupa bermain
dengan anak-anak seusianya dan lebih banyak beraktivitas yang merangsang
pertumbuhan anak,” jelasnya.
Adapun beberapa jenis permainan
yang baik bagi anak:
- Permainan yang dapat merangsang perkembangan fisik seperti lari, lompat, berguling, menendang, dan merangkak juga permainan yang dapat merangsang perkembangan motorik seperti memegang pensil dengan tepat, dan mengancingkan celana baju.
- Permainan yang merangsang perkembangan kognitif seperti mainan yang dapat merangsang daya nalar dan konsep berpikir. Misalnya logico seperti, alpabeth blocks, dan map puzzle.
- Permainan yang dapat merangsang perkembangan sosial-emosi dan melakukan komunikasi dua arah, interaktif dengan lingkungan, ataupun jika ia sedang sendiri maka anak yang memiliki mainan yang memiliki unsur edukasi akan terlihat antusias, terlihat akan mengoceh sendiri menikmati permainan, bahkan ada yang sambil bercerita (role play). Hal itu dapat merangsang perkembangan emosinya. Tesar
Sumber : Tabloid Femme
game online RGOSAKONG menyediakan permainan kartu 7permainan dalam 1 akun
ReplyDeletedapat akses lewat android dan IOS
minimal deposit 25rb
minimal withdraw 25rb
bonus cashback 0,3%
bonus referral 20%
Bandar Sakong
Cheat Remi9