Memiliki lekuk tubuh yang indah
dengan perut yang rata, lengan atas yang kecil dan paha yang kecil membuat
seorang wanita terlihat lebih seksi dan menarik. Namun sayangnya terkadang
bentuk tubuh tidak proporsional yaitu perut buncit, serta lengan atas dan paha
yang besar. Tak perlu cemas jika bentuk tubuh Anda tidak proporsional, karena
dengan menjaga pola makan yang seimbang dan berolahraga, serta menjalani treatment
seperti suntik leptin yang dikombinasikan dengan accent ultra dan treatment
akupunktur slimming, dijamin tubuh Anda kembali seksi bak Jennifer Lopez. Ingin
tahu selengkapnya?
Pada orang-orang Yang mengalami
masalah kelebihan berat badan, umumnya bagian perut, paha dan lengan atas
terlihat lebih besar. Tentu hal tersebut membuat penampilan tidak terlihat
seksi dan proporsional. Namun masalah tersebut juga bisa dialami oleh mereka
yang bertubuh langsing, tetapi dengan perut, paha dan lengan atas yang terlihat
lebih besar dan menggelambir. Hal tersebut terjadi karena menurut Dr. dr.
Luciana B. Sutanto, MS, SpGK, clinical nutrition specialist, daerah perut, paha
atas dan lengan atas merupakan tempat penimbunan lemak.
Umumnya mereka yang mengalami
masalah tersebut juga mengalami masalah kegemukan. Perhitungan kegemukan bisa
dilakukan berdasarkan persentase lemak di dalam tubuh dan tebal lipatan kulit.
Tebal lipatan kulit pada setiap bagian tubuh berbeda-beda nilainya. Namun untuk
menentukan obesitas atau kegemukan, biasanya tidak dinilai per bagian, tetapi
persentase keseluruhan. Namun, metode pengukuran tebal lipatan kulit tidak
populer lagi karena subjektivitasnya tinggi dan tidak praktis.
Dijelaskan oleh dr. Diani Adrina,
SpGK, dokter spesialis gizi klinik, tipe tubuh setiap orang berbeda-beda, yaitu
bentuk apel dan pir. Mereka yang memiliki tipe tubuh apel biasanya lengan dan
perutnya besar, sementara mereka yang tipe tubuhnya pir memiliki bokong dan
paha yang besar. Umumnya banyak wanita memiliki bentuk tubuh pir, sementara
laki-laki memiliki bentuk tubuh apel.
Gaya hidup yang tak sehat,
misalnya sering makan makanan berlemak, tinggi karbohidrat namun rendah serat
menjadi penyebab yang cukup dominan kelebihan lemak pada bagian tubuh tertentu
seperti perut, paha dan lengan atas. Terutama untuk perut buncit, hal tersebut
menjadi sinyal jika Anda mengalami kelebihan makanan yang jumlahnya melampaui
kebutuhan. Tak hanya itu, aktivitas fisik yang kurang seperti kurang olahraga
dan pekerjaan yang lebih banyak duduk juga menyebabkan kelebihan lemak.
Faktor genetik juga mempengaruhi.
Jika orangtua mengalami obesitas maka 80 persen anaknya juga akan gemuk. Jika
salah satu orangtua gemuk maka 40 persen anaknya akan gemuk. Tetapi jika
orangtua tidak gemuk, maka risiko anak menjadi gemuk hanya 14 persen. Begitu
pula faktor lingkungan, yaitu jika tinggal di keluarga atau teman-teman yang
doyan ngemil membuat seseorang bisa gemuk karena cenderung konsumtif dan
menyantap makanan seperti gorengan, makan manis-manis, keripik, soft drink, jus
Kemasan dan lain-lain.
Seorang wanita dikatakan
mengalami masalah kelebihan lemak di perut jika lingkar pinggangnya lebih dari
80 cm, sementara untuk pria lebih dari 90 cm. Bila kondisi ini terjadi, maka
waspadalah. Anda berisiko terkena penyakit metabolik (metabolic syndrome)
seperti penyakit jantung, hipertensi, kadar kolesterol dan trigliserida tinggi,
batu kandung empedu, diabetes Serta penyakit degeneratif lainnya.
Mengecilkan Tubuh.
Berikut
beberapa cara yang sebaiknya dilakukan untuk mengecilkan bagian tubuh seperti
perut, paha dan lengan atas yang tidak proporsional:
1. Pola Makan Seimbang
Untuk mengurangi tumpukan lemak
di perut, paha dan lengan atas maka sebaiknya Anda menjaga pola makan dan
melakukan olahraga. Pola makan yang dianjurkan adalah pola makan yang sehat
dengan komposisi yang seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral dan serat. Untuk waktu makannya dibagi menjadi makanan utama dan
makanan selingan dengan durasi setiap tiga jam, dengan porsi yang kecil setiap
kali makan.
Tentu agar berat badan tidak
berlebihan yang berakibat penimbunan lemak di bagian tubuh tertentu, maka
sebaiknya menghindari makanan-makanan yang tinggi lemak jenuhnya. Misalnya
makanan yang bergajih, jeroan dan gorengan. Meski makanan berlemak jenuh tidak
dianjurkan dikonsumsi, tetapi bukan
berarti tidak boleh mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sama sekali.
Bahkan makanan berlemak dan juga mengandung protein menurut dr. Diani akan
memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan dengan Karbohidrat,
misalnya daging dan ayam.
Untuk menyiasati agar konsumsi
lemaknya tidak berlebihan adalah dengan mengombinasikan antara makanan
berlemak dengan makanan yang mengandung serat. Misalnya jika ingin makan
karbohidrat dengan serat yang tinggi, sebaiknya pilih karbohidrat seperti beras
merah, olahan gandum, sayur-sayuran dan buah-buahan. Karbohidrat ini membantu
memberikan rasa kenyang yang lebih lama, tetapi tidak terjadi penyerapan lemak
karena diikat.
Di dalam sayur-sayuran dan
buah-buahan sendiri terdapat dua macam serat yaitu serat larut air dan serat
tidak larut air, serat larut adalah serat makanan yang larut dalam air, serat
ini akan menarik air dan membentuk gel yang memperlambat pencernaan. Serat
larut menunda pengosongan perut, memberikan rasa kenyang, membantu
mengendalikan berat badan, mempengaruhi kadar gula darah, memiliki efek
menguntungkan pada sensitivitas insulin yang dapat mengendalikan diabetes,
serta menurunkan kolesterol LDL (low density lipoprotein) darah karena
mengganggu penyerapan kolesterol makanan dan mencegah penyakit jantung.
Contoh serat yang larut air
adalah beras, sereal gandum, havermut oat, kentang, ubi jalar, bawang, apel,
kacang merah, pisang, legum, kacang polong, kedelai, brokoli, wortel, jeruk,
stroberi, apricot, kismis, bit, persik, pir, biji wijen, mentimun, seledri, dan
sebagainya.
Sementara serat yang tidak larut
dalam air adalah serat yang menyehatkan usus. Karena tidak larut dalam air
sehingga serat ini melewati saluran pencernaan relatif utuh, dan mempercepat
perjalanan makanan dan limbah melalui usus. Serat tidak larut sangat bermanfaat
bagi tubuh kita, karena membantu melancarkan buang air besar sehingga
mengurangi konstipasi dan diare. Serat tidak larut juga membantu menghilangkan
toksin (racun) dari usus besar, dan mengurangi risiko kanker usus besar karena
serat tak larut membantu mempertahankan pH (derajat keasaman) usus.
Beberapa contoh makanan yang
mengandung serat tidak larut air adalah gandum utuh, jagung, bekatul, beras,
seledri, brokoli, kubis, bawang, tomat, wortel, mentimun, kismis, anggur,
Kakao, kelapa, kacang kedelai, kacang tanah, almond, dan lain sebagainya.
Dalam menjaga pola makan yang
seimbang dianjurkan mencukupi kebutuhan serat serta vitamin dan mineral dari
buah-buahan. Ketika mengonsumsi buah-buahan sebaiknya dimakan langsung karena
semua serat yang terkandung dalam buah-buahan bisa diserap seluruhnya, baik
serat larut maupun serat tidak larut air. Sementara buah yang diblender akan
menyebabkan serat yang tidak larut akan hancur sehingga kerjanya tidak lagi
maksimal dalam menghambat penyerapan lemak.
Dalam pola makan seimbang tidak
dianjurkan konsumsi gula seperti gula pasir, gula merah, gula batu dan madu
terlalu banyak. Pasalnya, gula sangat cepat menaikkan berat badan sehingga
mereka yang suka makanan manis, meskipun bukan dalam jumlah yang banyak, tetapi
sering, maka akan sulit menurunkan berat badan. Kelebihan makanan-makanan yang
mengandung gula dapat kelebihan kalori dan akhirnya diubah menjadi lemak. Dan
lemak ini akan menumpuk pada bagian-bagian tubuh tertentu seperti perut, lengan
dan paha atas, serta berat badan akan terus naik dan sulit turunnya.
Karena dampak terlalu banyak
mengonsumsi gula tidak baik bagi tubuh, sebaiknya dalam sehari hanya dua kali
mengonsumsi makan manis, pagi dan sore hari. Meski boleh manis, tetapi jumlah
gulanya harus diperhatikan, hanya 2 sdt setiap kali mengonsumsi makanan manis.
Jika ingin mengonsumsi gula buatan hanya dianjurkan lima sachet per hari.
Susu juga dianjurkan dikonsumsi,
namun konsumsinya cukup sehari sekali. Sebaiknya pilih susu yang rendah lemak
(low fat) atau tanpa lemak (non fat). Susu mengandung kalsium tinggi yang dapat
membantu transportasi cadangan lemak untuk dibakar di otot. Ketika berolahraga,
L-carnitine di dalam tubuh akan aktif, sehingga akan membawa cadangan lemak ke
otot dan dibakar.
Imbangi pola makan seimbang
dengan berolahraga. Olahraga yang sebaiknya dilakukan adalah olahraga-olahraga
yang menggerakkan otot-otot besar seperti jalan cepat, berenang, serta
pengencangan dengan menggunakan beban yang tidak terlalu berat. Sebaiknya
lakukan olahraga dengan frekuensi yang banyak dan durasi yang panjang, misalnya
4-5.kali dengan frekuensi gerakan satu set 30 kali. Untuk durasi sekali
olahraga adalah 15-30 menit sehingga tubuh kencang. bersambung ......
Sumber: Tabloid Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment