Banyak penderita sakit maag yang
mengabaikan bahkan menyepelekan karena menganggap itu hanya penyakit ringan.
Padahal jika diabaikan, maag akut yang diderita bisa berubah menjadi maag
kronis. Jika kondisi maag kronis semakin parah, maka bisa berujung pada
kematian. Lalu bagaimana sebaiknya mengatasi penyakit maag sebelum terlanjur
parah?
Penyakit maag sering kali
dianggap penyakit ringan karena itu banyak yang mengabaikannya. Padahal,
penyakit yang bisa menyerang siapa saja ini bisa berakibat fatal di kemudian
hari. Hingga hari ini banyak masyarakat yang tidak paham mengenai penyakit
maag. Umumnya maag hanya dianggap sebagai penyakit lambung yang disertai dengan
rasa sakit di bagian kanan perut.
Menurut dr. Asep Saepul Rohmat,
SpPD, dokter spesialis penyakti dalam, penyakit maag adalah penyakit yang
menyerang lambung karena terjadinya luka atau peradangan pada lambung. Luka
atau peradangan tersebut biasanya disertai rasa sakit, mulas, dan perih pada
perut. Sakit maag pada dasarnya terjadi karena terlalu banyak atau tingginya
kadar asam di dalam lambung yang disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur dan
makan dalam porsi yang terlalu banyak ketika telat makan.
Mengonsumsi obat-obatan seperti
obat reumatik juga bisa menyebabkan maag. Selain itu, sakit maag bisa karena
serangan kuman Helycobacter pylori (bakteri gram negatif yang banyak ditemukan
di dalam antrum pilorus, bagian yang memisahkan lambung dari duodenum/usus 12
jari), kebiasaan mengonsumsi alkohol, pola tidur yang tidak teratur hingga
stres.
Berujung Kematian. Karena dianggap sebagai penyakit ringan, banyak
yang mengabaikan gejala penyakit ini. Akibatnya, sakit maag yang dulunya hanya
berupa maag akut yang gejala sakitnya hanya berlangsung selama 1-2 hari,
perlahan-lahan mulai berubah menjadi sakit maag kronis. Jika sudah mencapai
tahap ini, maka Anda harus berhati-hati. Pasalnya, maag kronis yang terus
diabaikan dan tidak kunjung diperiksakan ke dokter ternyata bisa berujung pada
Kematian. Oleh karena itu sebaiknya Anda segera melakukan pemeriksaan begitu mengalami
gejala sakit maag.
Penyakit maag akut bisa memicu
terjadinya maag kronis jika tidak kunjung diperiksakan ke dokter, kedua fase
ini memiliki gejala yang hampir sama, antara lain mual, muntah, nyeri perut,
nyeri dada, sering sendawa, sering merasa lapar, perut terasa kembung dan sakit
saat buang air besar. Sakit maag yang rnenyebabkan timbulnya rasa sakit saat
buang air besar (BAB) tersebut terjadi karena penyakit maag juga bisa berasal
dari liver, jantung, ginjal, empedu, pankreas dan bagian tubuh lainnya di
sekitar lambung.
Meskipun memiliki gejala yang
hampir sama, namun lama berlangsungnya gejala dari sakit maag akut dan kronis
tersebut ternyata sangat berbeda. Pada maag akut, gejala sakit maag yang terasa
dapat berlangsung sekitar 1-2 hari. Sedangkan maag kronis biasanya berlangsung
selama kurang lebih dua minggu.
Bagi penderita maag kronis yang
tetap mengabaikan gejala penyakit maag-nya selama dua minggu lebih, maka bisa
menyebabkan kematian. Pasalnya, gejala maag kronis yang dibiarkan tanpa penanganan
tersebut akan memicu terjadinya pendarahan di lambung, terjadinya kebocoran di
organ usus, ataupun memicu terjadinya penyakit kurang darah yang dapat
menyebabkan komplikasi ke penyakit lain seperti anemia.
Pengobatan. Pada dasarnya penyakit maag dapat disembuhkan jika
diberi obat yang tepat pada tanap terjadinya gejala awal. Tentu saja,
pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan penyebab dari penyakit maag. Ada
beberapa obat-obatan yang biasa digunakan untuk membantu mengobati sakit maag,
antara lain obat antasida yang berfungsi menaikkan asam lambung, ranitidine
yang berfungsi untuk mencegah produksi asam lambung dan mengobati tukak
lambung, pompa proton yang berfungsi mencegah asam lambung dan mencegah
pertumbuhan bakteri, sitoprokton berfungsi untuk melindungi mukosa lambung dan
obat-obatan lain yang disesuaikan dengan penyebabnya.
Obat-obatan untuk sakit maag
tersebut umumnya dimakan dua jam sebelum makan dan dua jam sesudah makan.
Anjuran minum obat dua jam sebelum makan dilakukan untuk menetralisir asam
lambung. Pasalnya, pada saat maag tengah kambuh akan terjadi penumpukan asam lambung
(jumlah asam lambung sangat banyak) di dalam lambung. Selain itu, lambung si
penderita juga mengalami luka kecil. Jika dipaksakan makan tanpa melakukan
netralisir asam lambung, dikhawatirkan akan membuat lambung yang luka terasa
semakin perih.
Sementara, obat maag yang diminum
dua jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari
peningkatan asam yang terus diproduksi. Tindakan tersebut diharapkan akan
membuat asam yang ada di lambung jadi terpakai untuk mencerna makanan. Karena
telah ternetralisir, maka makanan yang masuk ke lambung tidak akan melukai
dinding lambung. Untuk memperoleh hasil maksimal, tidak ada salahnya Anda
menggunakan kombinasi obat maag padat dengan obat cair. Jika hal tersebut
dilakukan, maka penyakit maag yang diderita bisa sembuh lebih cepat.
Tidak Bisa Sembuh Total. Meskipun bisa sembuh dengan cepat, namun
menurut dr. Kaka Renaldi, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam, penyakit maag
tersebut tidak bisa sembuh secara total. Pasalnya, penyakit tersebut akan kambuh
lagi jika penderita penyakit maag tidak makan dengan teratur, terlalu banyak
makan meskipun telah telat dari jadwal makan yang biasa, atau dapat disebabkan
dari hal-hal lain seperti alkohol, obat-obatan ataupun karena serangan kuman.
Karena itu, untuk mencegah
kambuhnya penyakit maag, selain dianjurkan untuk minum obat disarankan untuk
melakukan beberapa langkah pencegahan. Di antaranya makan makanan yang sehat
secara teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, tidak terlalu
banyak makan, tidak langsung tidur setelah makan, melakukan manajemen stres
dengan baik, banyak minum air putih minimal dua liter sehari dan berolahraga
secara teratur.
Selain itu, Anda pun diwajibkan
untuk menjalani pantangan makanan yang dapat meningkatkan asam lambung. Misalnya
makanan yang terasa asam dan pedas seperti cabai, cuka, dan merica. Selain itu,
Anda pun dianjurkan untuk menghindari makanan-makanan yang dapat merangsang
perut seperti kopi, keju, cokelat, sawi, kol, susu, sari buah sitrus, nangka
makanan yang berlemak, kue tar, pisang ambon, anggur putih, rokok, permen
karet, kol, alkohol, kedondong, minuman bersoda dan makanan lainnya yang dapat
meningkatkan asam lambung. Anita Permatasari (Info Kecantikan)
Setuju banget sama dr kaka, saya pasien beliau dan sembuh dengan mengikuti pola hidup dari beliau, bravo dr. Kaka. Perdi.
ReplyDeleteeh ada dr kaka yang caem..., hehehe dok saya lihat dokter loh waktu itu tampil di dr Oz. Makasi ya dok, mama saya sudah sembuh, waktu Itu berobat ke dokter di kencana rscm. Dita.
ReplyDeleteDok Kaka masih ingat saya, mamanya erta dari Manado. Saya bilang sama temen2 saya di Manado ada dr muda yang ganteng di Kencana RSCM. Anak saya sudah berobat kemana-mana, eh sembuhnya sama dokter. Tadinya saya agak underestimate sama dokter karena masih muda, tapi ternyata malah dokter yang bisa menyembuhkan anak saya. Sukses selalu dok.
ReplyDeleteSaya Rina, 24 thn, maag saya kronik dan berkat dr kaka di kencana, maag saya sembuh, terima kasih dokter kaka yang ganteng :). Saya ngefans sama dokter.
ReplyDeleteSaya Arnold, 37 thn, terima kasih sarannya untuk berobat ke dr kaka di kencana. Saya sudah di endoskopi dan kolonoskopi di kencana oleh beliau, dan akhirnya ketemu penyakit saya, IBD. Sekarang keluhan saya sudah normal dan masih berobat ke dr kaka. Dok saya naksir sama dokter, hehe.mmmuahhhh.
ReplyDeleteEh ada artikelnya dr kaka renaldi SpPD, dosen saya di FKUI, jangan galak2 dong dok, tapi walau galak sama mahasiswa ternyata sama pasien dokter baik banget ya, saya pernah bawa sepupu saya, dia bilang dokter baek banget, titip salam dok katanya, ini Roni dok yang ujian sama dokter, hehe
ReplyDeleteHai dok.... saya pernah berobat pd dokter krn ada gangguan pencernaan. Sdh oke sih... tapi kemarin ada gangguan diperut bag. bawah. Perkiraan sy sih krn diberi obat minum oleh dokter wasir saya yng tdk cocok utk.saya...
ReplyDelete