Pertambahan usia meningkatkan
risiko permasalahan kesehatan. Tapi, risiko itu bisa diminimalkan dengan
mengasup nutrisi ekstra sesuai periode usia. Seperti apa?
Penuaan menurunkan fungsi tubuh,
sehingga memicu permasalahan kesehatan. Persoalannya, penuaan itu pasti
sehingga risiko gangguan kesehatan bisa mengincar siapa saja.
Tapi risiko itu bisa
diminimalkan, dengan menjaga fungsi tubuh tetap optimal meski usia bertambah.
Caranya yaitu mengasup nutrisi ekstra yang dibutuhkan, di setiap periode usia.
USIA 30-AN
Problem: Di periode usia ini,
bentuk tubuh wanita kerap berubah. Lemak mudah menumpuk sehingga tubuh cepat
gemuk, dan berat badan sulit turun. Selain itu, kerut-kerut di kulit mulai
tampak. Kondisi ini membuat wanita tampak lebih tua dari usianya.
Protein untuk Kencangkan Tubuh
Wanita usia 30-an butuh asupan
tinggi protein, untuk membangun dan meningkatkan massa otot, sehingga metabolisme
meningkat. Hal itu dapat membakar lemak sehingga tubuh tidak cepat gemuk.
Selain itu, massa otot yang
meningkat membuat tubuh tampak padat berisi. Hal itu membuat kulit tampak lebih
kencang.
Untuk mendapatkan manfaat itu,
bahan makanan tinggi protein bisa dikonsumsi setiap hari. Baik untuk sarapan,
makan siang atau pun malam. Bahan makanan tinggi protein bisa berasal dari susu
dan produknya, daging, ikan, telur, serta kedelai dan olahannya.
USIA 40-AN
Problem: Banyak wanita khawatir
saat memasuki usia kepala empat. Sebab, pada periode inilah gejala menopause
dimulai. Penurunan hormon estrogen dan progesteron saat menopause bisa
menyebabkan berbagai permasalahan.
Seperti lemak yang cepat menumpuk
pada pinggul dan perut, serta retensi cairan atau cairan tertahan di dalam
tubuh secara berlebihan. Kulit juga kering dan keriput, Rambut pun mudah rontok
atau patah.
Selain itu, menopause juga
menyebabkan emosi tidak stabil sehingga memicu mudah marah, tersinggung,
gelisah, stres, dan mood jadi buruk. Itu berdampak pada tubuh dan pikiran yang
mudah lelah, dan sulit tidur.
Butuh Fitoestrogen Produksi
hormon estrogen yang menurun saat menopause, bisa ditingkatkan dengan
mengonsumsi bahan makanan yang kaya fitoestrogen. Seperti kacang-kacangan
terutama kedelai dan olahannya, sayuran, pepaya, bengkuang, rumput laut, serta
agar-agar.
Sedang untuk meningkatkan
produksi hormon progesteron, bahan makanan yang mengandung seng bisa membantu.
Seperti daging merah tanpa lemak, kerang, ayam, dan kalkun.
Bisa juga menambahkan kunyit,
oregano, atau thyme dalam masakan. Atau konsumsi bahan makanan yang mengandung
vitamin B-6. Seperti kenari, sereal, dan susu kedelai.
Selalu sertakan sayuran dan
buah-buahan. Hindari juga makanan tinggi lemak dan garam, untuk meminimalkan
penumpukan lemak dan retensi cairan.
USIA 50-AN
Problem: Meski tidak semua orang,
namun kebanyakan wanita usia 50 tahun ke atas berisiko terserang osteoporosis dan
arthritis. Masalah itu berkaitan dengan menurunnya produksi hormon estrogen
akibat menopause.
Osteoporosis adalah pengeroposan
tulang, yang bisa menyebabkan tulang patah. Pengeroposan bisa terjadi pada
tulang belakang, panggul, dan pergelangan.
Sedang arthritis merupakan radang
sendi, yang bila dibiarkan bisa membuat kaki menjadi kaku sehingga tidak bisa
digerakkan. Radang lebih sering terjadi pada sendi lutut dan panggul, tapi bisa
juga pada punggung, leher dan jari-jari kaki.
Selain itu, wanita berusia lebih
dari 50 tahun sering mengalami hipertensi, yang bisa memicu stroke. Ketajaman
pikiran pada periode usia ini juga menurun, sehingga berisiko pikun.
Kalsium Cegah Osteoporosis
Wanita usia 50 tahun ke atas
perlu lebih banyak mengasup kalsium. Tujuannya untuk meningkatkan kepadatan
tulang, sehingga risiko terkena osteoporosis minimal. Kalsium bisa didapat
dengan mengonsumsi ikan, susu, yogurt, keju, kacang-kacangan, dan sayuran
hijau.
Perlu juga mengonsumsi bahan
makanan yang berefek antiradang, untuk mengurangi arthritis. Efek itu bisa
didapat dari kenari, aprikot, jahe, kunyit, bawang putih, minyak ikan, biji
rami, dan minyak biji rami.
Untuk meningkatkan ketajaman
pikiran, wanita berusia lebih dari 50 tahun membutuhkan asam lemak omega-3.
Nutrisi itu terdapat pada ikan bandeng, salmon dan tuna, kacang-kacangan,
biji-bijian, minyak sayur, sayuran berdaun, dan buah-buahan. Omega-3 juga dapat
mengurangi nyeri sendi.
Konsumsi pula minyak zaitun.
Sedang lemak dan makanan bergaram perlu dikurangi, agar risiko hipertensi dan
stroke minimal. (Selera)
0 komentar:
Post a Comment