Pemandulan Perpanjang Harapan hidup

Friday, October 19, 2012

Analisis ratusan tahun terhadap catatan ”keluarga” kasim menemukan, pengebirian (pemandulan) berdampak besar terhadap harapan hidup pria Korea. Mereka hidup 19 tahun lebih lama dibandingkan dengan pria yang tak dikebiri dari kelas sosial sama dan bahkan lebih panjang umur daripada keluarga kerajaan.

Berabad silam pengebirian dilakukan terhadap para kasim istana kerajaan. Pengebirian atau pemandulan sebelum masa pubertas membuat bocah lelaki tak berubah menjadi pria dewasa.

“Catatan menunjukkan, para kasim memiliki penampilan bak perempuan, misalnya tanpa kumis, tetapi punya payudara, pinggulnya besar, dengan suara tinggi," ujar Dr, Cheol-Koo Lee dari Korea University.

Dr. Cheol melakukan Studi lewat analisis catatan "keluarga” para kasim selama ratusan tahun. Mereka hidup 19 tahun lebih lama ketimbang pria dari kelas sosial sama yang tidak dikebiri, bahkan lebih lama daripada anggota keluarga kerajaan. Studi sudah diterbitkan dalam jurnal Current Biology.

Para ahli meneliti harapan hidup 81 kasim yang dilahirkan antara 1556- 1861. Rata-rata usia para kasim 70 tahun, tiga orang mencapai usia 100 tahun dan tertua 109 tahun. Sebagai perbandingan, pria dari keluarga bangsawan hidup sampai usia awal 50-an, sedangkan pria anggota keluarga kerajaan berusia rata-rata hanya 45 tahun. 5ayang tidak ada catatan usia kaum perempuan.

“Kondisi lingkungan dan gaya hidup mungkin memengaruhi perbedaan harapan hidup. Sebagian besar kasim tinggal di luar istana, mereka menghabiskan waktu di dalam istana ketika sedang bertugas," kata Dr. Kyung-Jin Min dari Inha University kepada BBC.

Menurutnya, data Studi itu memberikan bukti meyakinkan bahwa hormon seks pria mengurangi harapan hidup. dan ini berarti bahwa Pemandulan Perpanjang Harapan hidup

Cegah Produksi Hormon

Para peneiiti mengatakan bahwa hormon khas pria (testosteron) yang diproduksi di testis bisa melemahkan kekebalan tubuh atau merusak jantung , Pengebirian akan mencegah produksi sebagian besar hormon sehingga melindungi tubuh dari efek kerusakan dari memperpanjang harapan hidup.

”Terapi pengurangan testosteron bisa memperpanjang harapan hidup tetapi kami masih butuh mempertimbangkan efek samping, terutama terhadap berkurangnya gairah seks pada pria,” ujar Dr. Min.

Sementara itu, David Clancy dari University of Lancaster menyatakan “Hasil penelitian ini meyakinkan, tetapi belum menentukan.”

Banyak centenarian atau orang yang mencapai 100 tahun di dalam kelompok itu, tetapi perbedaan gaya hidup bisa memberi dampak besar.” Dalam kasus ini kasim dibesarkan oleh kasim lain dari generasi ke generasi. Perbedaan gaya hidup bisa timbul disini. Penyanyi yang dikebiri dan tidak, mungkin bisa menjadi perbandingan yang lebih baik dan menunjukkan perbedaan dalam harapan hidup. Penyanyi yang tidak di kebiri hidup dengan usia rata-rata 65 tahun. Penyanyi yang dikebiri dan tidak sama-sama memiliki hidup yang dimanjakan sekitarnya,” paparnya