Aslinya mangga berasal dari Himalaya, India. Sebagai negara yang ikut
menjadi tempat penyebaran, tanah Indonesia kini memiliki aneka jenis mangga
yang bisa dinyatakan sebagai produk lokal. Sebut saja mangga arumanis, gedong
gincu, manalagi, budiraja, golek, indramayu, lalijiwa, madu, kopyor, kuweni,
dan banyak lagi lainnya.
Tak hanya enak, mangga juga kaya akan gizi, yang salah satunya termasuk
zat antikanker.
Dalam percobaan di laboratorium (in Vitro dan pada tikus) di Texas A&M University’s AgriLife Research menunjukkan buah mangga dapat mencegah dan menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara serta kanker kolon.
Dalam percobaan di laboratorium (in Vitro dan pada tikus) di Texas A&M University’s AgriLife Research menunjukkan buah mangga dapat mencegah dan menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara serta kanker kolon.
Percobaan olen Dr. Susanne
Talcott dan Dr. Steve Talcott ini dengan mengekstraksi polifenol (antioksidan)
mangga yang disebut galotanin, komponen bioaktif alami yang diyakini dapat
mencegah dan menghambat pertumbuhan kanker. Hasilnya, ekstrak mangga mampu
melawan saat dicobakan ke sel kanker di paru, prostat, dan leukemia. Kemampuan
itu tampak lebih kuat ketika diadu dengan sel kanker payudara dan kolon, bahkan
sel kanker itu kelihatan sekarat.
Dijelaskan Dr. Susanne seperti dikutip NaturalNews diuji ke sel kolon
normal berdampingan dengan sel kanker kolon, polifenol mangga tidak mengganggu
sel normal. lni menunjukkan polifenol mangga bisa dijadikan terapi target.
Dilaporkan juga bahwa ekstrak mangga mampu mengacaukan proses pembelahan sel
kanker sehingga sel-sel dicegah dari kerusakan maupun proses mutasi.
Dr_Talcott berharap dapat melakukan uji klinis untuk melihat keampuhan
mangga mencegah kanker kolon pada orang yang berisiko tinggi terkena keganasan
akibat meningkatnya peradangan di pencernaan. la menyarankan untuk memasukkan
mangga dalam menu harian sebagai upaya alami mencegah kanker.
”Aktivitas antikarsinogenik dan antiinflamasi pada polifenol mangga
langsung memerangi protein yang berperan dalam menumbuhkan sel kanker payudara.
Memang diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menguak komponen bioaktif
mangga yang mampu melawan kanker payudara,” kata Dr. Susanne.
Berat Badan Terjaga
Hasil penelitian lain yang disajikan April lalu dalam pertemuan
Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB) di San Diego
juga menyarankan mangga sebagai diet sehat. Dalam Studi itu diperbandingkan
lebih 13.000 orang yang berpartisipasi dalam NHANES (Nationai Health and
Nutrition Examination Survey) tanun 2001- 2008, untuk mengukur HEI (Healthy
Eating Index), ukuran kuantitatif dari kualitas diet dikaitkan dengan panduan
diet di AS.
Dijumpai bahwa mereka yang teratur makan mangga, memiliki nilai HEI
lebih tinggi daripada yang tidak makan mangga. Mereka yang makan mangga juga
mengalami penambahan asupan vitamin C, magnesium, potasium, dan serat secara
bermakna, sementara kadar sodium dan lemak totalnya lebih rendah. Rata-rata
berat badan mereka juga lebih sehat.
”Berat badan yang lebih rendah, asupan serat tinggi dan rendah lemak,
berkaitan dengan kardiovaskuler yang lebih baik," ujar Dr. Victor Fulgoni
dari Nutrition Impact, LLS, dan ketua penelitian ini, seperti dikutip
Marketwatch.com. Kedua penelitian ini didukung oleh Nationai Mango Board (NMB) yang
berbasis di Orlando, AS.
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
0 komentar:
Post a Comment