Katarak Penyebab Kebutaan Utama |
Katarak adalah penyebab utama kebutaan di Indonesia. Paparan sinar
ultraviolet (UV) dan gaya hidup tidak sehat merupakan faktor risiko terjadinya
katarak. Untungnya, katarak dapat dikoreksi atau direhabilitasi sehingga tidak
berujung pada kebutaan permanen.
Katarak, dijelaskan Dr. Fatiah Elli, Sp.M, terjadi akibat gangguan
metabolisme dan lensa mata.
Lensa mata yang mestinya jernih, karena metabolismenya terganggu, berubah keruh. Akibatnya, sinar yang masuk tldak dapat tembus sampai retina karena terhalang.
Lensa mata yang mestinya jernih, karena metabolismenya terganggu, berubah keruh. Akibatnya, sinar yang masuk tldak dapat tembus sampai retina karena terhalang.
Gangguan metabolisme bisa terjadi karena berbagai faktor. Faktor usia
(Sebagai proses degenerasi dan biasanya terjadi pada mereka yang berusia di
atas 50 tahun), trauma (karena benturan yang cukup keras misalnya), atau
penyakit seperti diabetes. Namun, faktor yang paling penting dan paling besar
pengaruhnya adalah paparan sinar ultraviolet (UV).
Dipengaruhi UV
“Sinar UV bisa menjadi radikal bebas yang mengganggu metabolisme lensa
mata," kata spesialis mata dan RS Mata Aini ini. Gaya hidup kurang sehat
juga bisa menyumbang gangguan metabolisme pada lensa mata. “Ujung-ujungnya
adalah radikal bebas yang mengganggu metabolisme di seluruh tubuh. Merokok
misalnya, sangat kuat radikal bebasnya,” katanya.
Keluhan pada katarak ditandai penurunan tajam penglihatan secara
perlahan, pandangan berkabut, sampai akhirnya benar-benar buram. Kalau katarak
masih tergolong ringan sekitar grade 1-2, biasanya bisa dikoreksi dengan
kacamata.
Tindakan rehabilitasi dengan operasi umumnya dilakukan pada mereka yang
memiliki katarak dengan grade 3-4. Walau sebenarnya katarak grade 3
kadang-kadang margin bisa dikoreksi dengan kacamata, tetapi tidak maksimal.
Kebanyakan pasien sudah minta dioperasi.
Tindakan operasi dilakukan dengan mengganti lensa mata yang keruh
dengan lensa tanam Menariknya, lensa tanam yang ada sekarang ini sudah demikian
maju sehingga sudah memiliki pelindung
anti UV atau blue filter protector.
Namun, bila pola hidup sehat diadopsi sejak masih muda, seseorang bisa
saja tidak terkena katarak.“Tidak semua orang terkena katarak,Ya, memang
jarang, tetapi beberapa pasien saya yang berusia lanjut, lensa matanya masih
jernih. Kemungkinan besar karena pola hidupnya memang sehat,” tambahnya.
Jadi sebenarnya, katarak bisa dicegah dengan pola hidup sehat. Tidak
merokok, menyantap makanan gizi sehat-seimbang, serta melindungi mata dan
paparan sinar matahari, menjadi sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk
membantu mencegah terjadinya katarak.
Pakai Kacamata Anti-UV Pelindung mata terutama dibutuhkan ketika
melakukan aktivitas di luar ruang. "Biasakan melindungi mata dengan
memakai topi dan kacamata anti-UV," ujar Dr. Fatiah Khusus untuk kacamata
pelindung, dokter lulusan FKUI ini memberi rekomendasi penting. Hendaknya
kacamata yang digunakan bukan hanya bersifat adem karena malah bisa menjadi
bumerang bagi kesehatan mata “Kalau kacamata hanya membuat adem tanpa filter
UV, pupil mata akan melebar. Akibatnya sinar UV menjadi lebih banyak masuk ke
mata,” katanya. Karena itu, pilih kacamata yang memang dirancang untuk
menghalau sinar UV.
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
0 komentar:
Post a Comment