Saturday, October 13, 2012

Mata Tetap Awas Meski Diabetes


Mata Tetap Awas Meski Diabetes
Mata Tetap Awas Meski Diabetes
Penyakit diabetes bisa berkomplikasi pada mata, bila terjadi kerusakan pada pembuluh darah retina yang dikenal sebagai retinopati. Awal datangnya gangguan ini seringkali tanpa gejala, padahal jika tak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan. Ketat menjaga kadar gula darah harus dilakukan agar komplikasi ini tidak terjadi.

Komplikasi diabetes bisa mengenai makrovaskular maupun mikrovaskular.
Komplikasi makrovaskular yang umum terjadi berupa penyakit jantung koroner, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah perifer di kaki.

"Sementara komplikasi mikrovaskular atau pembuluh darah kecil contohnya retinopati, nefropati, dan neuropati. Cara yang signifikan untuk mencegah atau memperlambat perkembangan komplikasi mikrovaskular itu  dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat." kata Dr. Dyah Purnamasari Sulistianingsih, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.

Pengendalian kadar gula darah yang ketat dan intensif bisa dilakukan dengan bantuan obat-obatan oral maupun insulin, serta memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat.

Tanpa Gejala Nyata
Retinopati diabetes bisa mengenai kedua mata. Pada awal terjadinya, tak ada perubahan yang nyata dirasakan oleh penyandang diabetes, Namun, lama-kelamaan penglihatan akan memburuk.

Retina merupakan jaringan yang sensitif cahaya, terletak di belakang mata, Retinopati bisa berupa kapiler di belakang mata menggembung dan membentuk kantong.

Dalam tahap ini penglihatan belum terganggu, tetapi dinding kapiler bisa tidak mampu lagi mengontrol aliran substansi di antara darah dan retina.  Cairan pun bisa merembes ke makula.

Jika makula bengkak dan dipenuhi cairan, pandangan bisa menjadi kabur, bahkan hilang sama sekali. Namun, dengan penanganan yang cepat keadaan ini bisa dihentikan dan penglihatan dipulihkan kembali.
Pada sejumlah orang, retinopati mengalami perburukan setelah beberapa tahun, yang disebut proliferasi. Pada bentuk ini, pembuluh darah sudah sangat rusak dan tertutup. Akibatnya muncul pembuluh darah baru di retina.

Pembuluh baru ini lemah dan bisa terjadi bocoran darah yang akan menghambat penglihatan. Pembuluh darah baru ini juga dapat menyebabkan parut pada jaringan. Setelah jaringan parut itu menyusut, dapat rnengubah retina atau menariknya keluar dari tempat yang semestinya.

Kerusakan retina bisa kian parah tanpa disadari penderita karena tak terasa adanya perubahan pada penglihatannya. Kebanyakan retinopati memang tidak menunjukkan gejala sehingga penderitanya sering terlambat berobat. Pemeriksaan mata secara teratur akan mencegah keterlambatan ini. 

Bagaimana Menjaga Penglihatan 
·        Mengontrol kadar gula darah secara ketat juga tekanan darah dan kolesterol.
·       Periksakan mata segera setelah didiagnosis diabetes tipe-2 bagi orang dewasa; periksa dalam 3-5 tahun pada anak dengan diabetes. Setelah pemeriksaan pertama. Sebaiknya penyandang diabetes memeriksakan matanya sekali setahun yang pada dokter mata paham masalah diabetes retinopati.
·     Penyandang diabetes yang merencanakan kehamilan atau ingin memulai program olah raga, periksakan mata lebih dulu ke dokter. Hindari olah raga hentakan tinggi karena dapat menyebabkan ketegangan pada pembuluh darah di mata yang sudah lemah.
·       Tidak merokok.  


Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat

0 komentar:

Post a Comment