Penyakit diabetes
bisa berkomplikasi pada mata, bila terjadi kerusakan pada pembuluh darah retina
yang dikenal sebagai retinopati. Awal datangnya gangguan ini seringkali tanpa
gejala, padahal jika tak segera ditangani bisa menyebabkan kebutaan. Ketat menjaga
kadar gula darah harus dilakukan agar komplikasi ini tidak terjadi.
Komplikasi diabetes
bisa mengenai makrovaskular maupun mikrovaskular.
Komplikasi makrovaskular yang umum terjadi berupa penyakit jantung koroner, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah perifer di kaki.
Komplikasi makrovaskular yang umum terjadi berupa penyakit jantung koroner, pembuluh darah otak, dan pembuluh darah perifer di kaki.
"Sementara
komplikasi mikrovaskular atau pembuluh darah kecil contohnya retinopati,
nefropati, dan neuropati. Cara yang signifikan untuk mencegah atau memperlambat
perkembangan komplikasi mikrovaskular itu
dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat." kata Dr. Dyah
Purnamasari Sulistianingsih, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari Divisi
Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Pengendalian kadar
gula darah yang ketat dan intensif bisa dilakukan dengan bantuan obat-obatan
oral maupun insulin, serta memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat.
Tanpa Gejala Nyata
Retinopati diabetes
bisa mengenai kedua mata. Pada awal terjadinya, tak ada perubahan yang nyata
dirasakan oleh penyandang diabetes, Namun, lama-kelamaan penglihatan akan
memburuk.
Retina merupakan
jaringan yang sensitif cahaya, terletak di belakang mata, Retinopati bisa
berupa kapiler di belakang mata menggembung dan membentuk kantong.
Dalam tahap ini
penglihatan belum terganggu, tetapi dinding kapiler bisa tidak mampu lagi
mengontrol aliran substansi di antara darah dan retina. Cairan pun bisa merembes ke makula.
Jika makula bengkak
dan dipenuhi cairan, pandangan bisa menjadi kabur, bahkan hilang sama sekali.
Namun, dengan penanganan yang cepat keadaan ini bisa dihentikan dan penglihatan
dipulihkan kembali.
Pada sejumlah
orang, retinopati mengalami perburukan setelah beberapa tahun, yang disebut
proliferasi. Pada bentuk ini, pembuluh darah sudah sangat rusak dan tertutup.
Akibatnya muncul pembuluh darah baru di retina.
Pembuluh baru ini
lemah dan bisa terjadi bocoran darah yang akan menghambat penglihatan. Pembuluh
darah baru ini juga dapat menyebabkan parut pada jaringan. Setelah jaringan
parut itu menyusut, dapat rnengubah retina atau menariknya keluar dari tempat
yang semestinya.
Kerusakan retina
bisa kian parah tanpa disadari penderita karena tak terasa adanya perubahan
pada penglihatannya. Kebanyakan retinopati memang tidak menunjukkan gejala
sehingga penderitanya sering terlambat berobat. Pemeriksaan mata secara teratur
akan mencegah keterlambatan ini.
Bagaimana Menjaga
Penglihatan
· Mengontrol kadar gula darah secara
ketat juga tekanan darah dan kolesterol.
· Periksakan mata segera setelah
didiagnosis diabetes tipe-2 bagi orang dewasa; periksa dalam 3-5 tahun pada
anak dengan diabetes. Setelah pemeriksaan pertama. Sebaiknya penyandang
diabetes memeriksakan matanya sekali setahun yang pada dokter mata paham masalah
diabetes retinopati.
· Penyandang diabetes yang
merencanakan kehamilan atau ingin memulai program olah raga, periksakan mata
lebih dulu ke dokter. Hindari olah raga hentakan tinggi karena dapat
menyebabkan ketegangan pada pembuluh darah di mata yang sudah lemah.
· Tidak merokok.
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
0 komentar:
Post a Comment