Thursday, October 11, 2012

Pencuri Tulang Bernama Osteoporosis

OSTEOPOROSIS DIBERI NAMA ”PENCURI KESEHATAN TULANG” KARENA SIFATNYA YANG DIAM-DIAM MENGGEROGOTI KEPADATAN TULANG. TANPA KITA KETAHUI, TULANG MENJADI KEROPOS SEDIKIT DEMI SEDIKIT HINGGA AKHIRNYA PATAH. PENYEBAB BERKURANGNYA KEPADATAN TULANG ADALAH MINIMNYA ASUPAN KALSIUM. GAYA HIDUP JUGA MEMPENGARUHI KEPADATAN TULANG.  


Osteoporosis adalah penyakit tulang berupa menurunnya kepadatan tulang. Berkurangnya kepadatan tulang itu menjadikan tulang jadi tipis, rapuh, dan mudah patah papar Dr. Siti Anissa Nuhonni, Sp.RM, dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. 

Tidak ada tanda-tanda khas yang menunjukkan terjadinya kekeroposan pada tulang, hingga suatu saat tulang patah dengan mudah kala kita melakukan kegiatan yang tak terlalu berat. Kegiatan sederhana seperti mengangkat kantong belanjaan bisa menyebabkan tulang jadi patah. 

Tak Pandang Usia
Osteoporosis bisa menimpa siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Mungkin tulang terlihat kuat dari luar dan tak ada kejadian tulang patah. Namun, osteoporosis wajib diwaspadai ketika tinggi badan semakin berkurang. Ini bisa jadi pertanda adanya ruas tulang belakang yang mulai keropos.

Kekeroposan tulang itu disebabkan olen kurangnya asupan kalsium. ”Tulang adalah organ tubuh dengan kadar kalsium paling tinggi dalam tubuh,"ungkap Dr. Honni, panggilan akrabnya. 

Setiap hari tubuh kehilangan  kalsium lewat kulit, kuku, rambut, keringat, urin, dan feses. Padahal, tubuh tidak bisa memproduksi sendiri kalsium. 

ltulah mengapa kita butuh mendapat cukup asupan kalsium dari asupan sehari-hari. Ketika asupan kalsium dan makanan tidak cukup, kalsium di dalam tulang digerogoti sedikit demi sedikit sampai keropos. 

Proses Alamiah
Sejatinya, proses pengeroposan tulang juga terjadi dengan sendirinya secara alami dalam tubuh. Proses pengeroposan itu terjadi jika sel pembangun tulang atau osteoblas jumlahnya lebih sedikit dari sel perusak tulang atau osteoklas.

“Tulang itu sejatinya setiap saat tumbuh dan berganti. Ada aktivitas membangun tulang dan sel osteoblas dan aktivitas perusakan tulang dan sel osteoklas,"katanya. 

Tulang akan tetap sehat bila pembangunan tulang lebih dominan dan perusakan. Ketika masih dalam masa pertumbuhan,sel pembangun tulang berjumlah lebih banyak dari sel perusak. 

Puncak kepadatan tulang terjadi ketika tubuh memiliki jumlah massa tulang terbanyak. Ini terjadi di usia 30 tahun. Setelah itu proses pembangunan tulang bekerja lebih lambat dibandingkan sebelumnya. Proses perlambatan ini tentu saja menurunkan massa tulang. 

Penurunan massa tulang yang parah menyebabkan terjadinya osteoporosis. Pada tahap awal osteoporosis, tidak ada tanda dan gejala yang muncul. Namun, ketika proses perusakan tulang berlangsung lebih cepat dan pembangunan tulang, tes kepadatan tulang memakai alat khusus bisa mendeteksinya.  

Bisa Ditangkal
Pengeroposan karena berkurangnya massa tulang ini bukannya tidak bisa dicegah. Massa tulang bisa dipertahankan dengan asupan kalsium dan makanan juga vitamin D dan sinar matahari. 

"Penting bagi kita untuk berjemur selama 10 menit saja sehari sebelum pukul 09.00 agar vitamin D diubah menjadi vitamin D yang siap pakai,” kata Dr. Siti Anissa Nuhonni, Sp.RM. 

Gaya hidup pun perlu berubah untuk mempertahankan massa tulang yang kuat/Kurangi asupan garam, rokok, kopi, alkohol, dan minuman bersoda. Makanan bergaram tinggi dan minuman bersoda ini biasa dltemukan dalam fast food.” ujar DR. Dr. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, MS, ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo. 

Semua makanan itu dan rokok menyebabkan tabungan kalsium dalam tubuh berkurang. Alhasil, tulang keropos datang lebih cepat. 

Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat

0 komentar:

Post a Comment