OSTEOPOROSIS DIBERI
NAMA ”PENCURI KESEHATAN TULANG” KARENA SIFATNYA YANG DIAM-DIAM MENGGEROGOTI
KEPADATAN TULANG. TANPA KITA KETAHUI, TULANG MENJADI KEROPOS SEDIKIT DEMI
SEDIKIT HINGGA AKHIRNYA PATAH. PENYEBAB BERKURANGNYA KEPADATAN TULANG ADALAH
MINIMNYA ASUPAN KALSIUM. GAYA HIDUP JUGA MEMPENGARUHI KEPADATAN TULANG.
Osteoporosis adalah
penyakit tulang berupa menurunnya kepadatan tulang. Berkurangnya kepadatan
tulang itu menjadikan tulang jadi tipis, rapuh, dan mudah patah papar Dr. Siti
Anissa Nuhonni, Sp.RM, dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Tidak ada
tanda-tanda khas yang menunjukkan terjadinya kekeroposan pada tulang, hingga
suatu saat tulang patah dengan mudah kala kita melakukan kegiatan yang tak
terlalu berat. Kegiatan sederhana seperti mengangkat kantong belanjaan bisa
menyebabkan tulang jadi patah.
Tak Pandang Usia
Osteoporosis bisa
menimpa siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Mungkin tulang
terlihat kuat dari luar dan tak ada kejadian tulang patah. Namun, osteoporosis wajib
diwaspadai ketika tinggi badan semakin berkurang. Ini bisa jadi pertanda adanya
ruas tulang belakang yang mulai keropos.
Kekeroposan tulang
itu disebabkan olen kurangnya asupan kalsium. ”Tulang adalah organ tubuh dengan
kadar kalsium paling tinggi dalam tubuh,"ungkap Dr. Honni, panggilan
akrabnya.
Setiap hari tubuh
kehilangan kalsium lewat kulit, kuku,
rambut, keringat, urin, dan feses. Padahal, tubuh tidak bisa memproduksi
sendiri kalsium.
ltulah mengapa kita
butuh mendapat cukup asupan kalsium dari asupan sehari-hari. Ketika asupan
kalsium dan makanan tidak cukup, kalsium di dalam tulang digerogoti sedikit
demi sedikit sampai keropos.
Proses Alamiah
Sejatinya, proses
pengeroposan tulang juga terjadi dengan sendirinya secara alami dalam tubuh.
Proses pengeroposan itu terjadi jika sel pembangun tulang atau osteoblas
jumlahnya lebih sedikit dari sel perusak tulang atau osteoklas.
“Tulang itu
sejatinya setiap saat tumbuh dan berganti. Ada aktivitas membangun tulang dan
sel osteoblas dan aktivitas perusakan tulang dan sel osteoklas,"katanya.
Tulang akan tetap
sehat bila pembangunan tulang lebih dominan dan perusakan. Ketika masih dalam
masa pertumbuhan,sel pembangun tulang berjumlah lebih banyak dari sel perusak.
Puncak kepadatan
tulang terjadi ketika tubuh memiliki jumlah massa tulang terbanyak. Ini terjadi
di usia 30 tahun. Setelah itu proses pembangunan tulang bekerja lebih lambat
dibandingkan sebelumnya. Proses perlambatan ini tentu saja menurunkan massa
tulang.
Penurunan massa
tulang yang parah menyebabkan terjadinya osteoporosis. Pada tahap awal osteoporosis,
tidak ada tanda dan gejala yang muncul. Namun, ketika proses perusakan tulang
berlangsung lebih cepat dan pembangunan tulang, tes kepadatan tulang memakai
alat khusus bisa mendeteksinya.
Bisa Ditangkal
Pengeroposan karena
berkurangnya massa tulang ini bukannya tidak bisa dicegah. Massa tulang bisa
dipertahankan dengan asupan kalsium dan makanan juga vitamin D dan sinar
matahari.
"Penting bagi kita untuk berjemur selama 10 menit saja sehari
sebelum pukul 09.00 agar vitamin D diubah menjadi vitamin D yang siap pakai,”
kata Dr. Siti Anissa Nuhonni, Sp.RM.
Gaya hidup pun perlu berubah untuk
mempertahankan massa tulang yang kuat/Kurangi asupan garam, rokok, kopi,
alkohol, dan minuman bersoda. Makanan bergaram tinggi dan minuman bersoda ini
biasa dltemukan dalam fast food.” ujar DR. Dr. Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, MS,
ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo.
Semua makanan itu dan rokok menyebabkan
tabungan kalsium dalam tubuh berkurang. Alhasil, tulang keropos datang lebih
cepat.
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
0 komentar:
Post a Comment