Flu singapura
banyak menyerang anak balita Penyebabnya tak lain karena sistem daya tahan
tubuh anak usia tersebut belum berkembang dengan baik. Karena penyebabnya
virus, Flu Singapura tergolong Self Limiting disease atau dapat sembuh dengan
sendirinya. Meski demikian, orangtua tetap perlu memberikan penanganan yang
tepat untuk mengatasinya.
Flu Singapura atau
disebut sebagai penyakit tangan, mulut, dan kaki (PTMK), terjadi pertama kali
pada 1970-an. Ketika itu ratusan TK ditutup gara- gara penyakit ini. Meski
sama-sama PTMK, fiu singapura berbeda dengan yang terjadi pada hewan ternak.“Tidak
bisa ditularkan dari hewan ke manusia," ujar Dr. Ratna Kumalasari.
Penyebab PTMK pada manusia, paling umum berasal dari virus golongan
coxsackievirus A16 dan enterovirus 71 (EV 71) yang dapat mengakibatkan
komplikasi serius. Virus ini menginfeksi tubuh ketika sistem imun sedang turun atau
tidak optimal. Karena itu, anak usia hingga 10 tahun ataupun orang dewasa juga
bisa terkena flu singapura saat kondisi tubuhnya tidak fit.
Muncul Red Spot
Flu singapura memang
lebih sering terjadi pada anak," Pada anak, sistem imunitasnya belum
berkembang dengan baik. Itu sebabnya, anak usia 0-5 tahun lebih rentan
terinfeksi,"ujar dokter yang dijumpai di Kidzania, beberapa waktu lalu.
Flu singapura dapat dikenali dari sejumlah gejala seperti demam (suhu berkisar
38,5 derajat celsius), nafsu makan turun, cepat lelah, radang tenggorokan,
serta muncul bintik merah (red spot) pada telapak tangan atau telapak kaki.
Masa inkubasi penyakit ini sekitar 3-5 hari. Kemudian, 1-2 hari setelah demam,
bisa muncul luka di dalam mulut.
"Bintik merah di
dalam mulut itu yang bikin sakit. Anak jadi tidak mau makan atau minum,” tutur
Dr. Ratna. Lalu juga muncul red spot di telapak tangan maupun kaki. ”Disebut
vesikel, yakni bintik merah berisi cairan. Mirip Cacar air. Perbedaannya, kalau
cacar air berwarna putih, flu singapura bintiknya berwarna merah, meski tidak
menimbulkan gatal," imbuh dokter yang berpraktik di Depok, Jawa Barat ini.
Selain di telapak kaki maupun tangan, red spot juga bisa muncul di lutut maupun
sekitar kemaluan. Namun, untuk pertama kali, gejala klinis red spot ini
biasanya muncul di telapak tangan dan telapak
kaki.
Penyakit ini dapat
ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita. Bisa juga melalui percikan
air liur saat penderita bersin atau batuk tanpa menutup mulutnya, mengingat
virus dijumpai pada cairan di dalam hidung atau air liur. Virus penyebab flu
singapura ini juga dapat dijumpai di dalam lepuhan bintik merah, urin, dan
feses ”Sebaiknya tidak kontak langsung dengan penderita. Kalaupun sudah
terkena, sebaiknya anak beristirahat di rumah," ujar Dr. Ratna.
Sembuh Sendiri
Flu singapura
tergolong ringan dan self limiting disease. Biasanya dalam 7-10 hari dapat
sembuh sendiri. Namun, tetap saja, ketika anak terkena flu singapura, ada
sejumlah hal yang perlu dilakukan.
- Yang paling penting tentu saja menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
- Menjaga kekebalan tubuh anak dengan memberi asupan makanan yang baik. Jika diperlukan, dapat memberi suplemen pendongkrak kekebalan tubuh. Suplemen dapat diberikan ketika teman- teman anak atau ada anggota keluarga yang terkena flu singapura.
- Mainan anak sebaiknya dibersihkan dengan baik. Karena bisa saja anak yang sedang mengalami flu singapura, tiba-tiba bersin atau batuk, dan percikannya mengenai mainan mereka
- Bila anak demam, bisa diberi obat penurun demam.
- Jika anak Sudah bisa berkumur, bisa diberikan obat kumur tertentu yang membantu mengurangi rasa nyeri dalam mulut.
Sumber: Tabloid Gaya Hidup Sehat
0 komentar:
Post a Comment