Di pasaran berbagai merek krim
pencerah pasar berjejalan. Meski krim-krim tersebut dianggap ampuh untuk
mencerahkan kulit, namun sebaiknya Anda tetap berhati-hati memilih produk
pemutih. Pasalnya menurut dr. Lis Surachmiati Suseno, SpKK, dokter spesialis
kulit dan kelamin, di pasaran banyak produk pemutih yang mengandung glutation,
asam amino dan lain-lain yang dijual bebas di pasaran yang tidak disetujui
BPOM.
Dalam memilih produk pemutih juga
sebaiknya diperhatikan kandungan dari produk tersebut. Sebaiknya tidak
menggunakan bahan yang mengandung hidrokinon dan merkuri, karena bahan-bahan
tersebut dapat mengikat jaringan lemak, sementara lemak ada di seluruh jaringan
tubuh dan di susunan saraf.
Selain selektif memilih krim
pencerah, sebaiknya Anda juga selektif memilih treatment pencerah kulit yang
dilakukan. Misalnya dalam treatment bleaching. Menurut dr. Lis, jika bleaching
untuk mencerahkan warna rambut halus tidak masalah, namun jika bleaching
tersebut digunakan untuk kulit dan bahan aktifnya masuk ke dalam kulit bisa
berbahaya jika digunakan tidak sesuai anjuran. Namun jika bleaching dilakukan
di bawah pengawasan dokter maka tidak bermasalah. Begitu pula dengan treatment
suntik kromosom, yang biasanya disuntikkan 9-10 kali yang membuat warna kulit
lebih pucat 20 persen, mulai dari wajah hingga tubuh.
Treatment pencerahan kulit
sebenarnya aman digunakan, tetapi sebaiknya Anda tidak ambisius ingin putih
secara instan, karena banyak orang beranggapan kalau cantik harus kelihatan
putih. Misalnya jika melakukan scrubbing, maka scrubbing dapat dilakukan tetapi
tidak membuat kulit menjadi iritasi. Begitu pula jika ingin minum Vitamin
ataupun suntik Vitamin C yang dapat mencerahkan kulit, sebaiknya perhatikan
apakah seseorang memiliki riwayat penyakit batu ginjal. Suntik Vitamin C dapat
dilakukan tetapi tidak dianjurkan terlalu sering, 1-2 minggu sekali dengan
waktu penyuntikan hingga delapan kali.
Ditambahkan oleh dr. Samuel L.
Simon, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, sebenarnya suntik Vitamin C
tidak efektif karena kerja Vitamin C hanya menghambat pembentukan pigmen, bukan
mencerahkan atau memutihkan kulit. Menurutnya, bukan berarti kulit yang pigmennya
sudah terbentuk akan hilang dengan suntik putih atau Vitamin C. Karena itu, dr.
Samuel lebih menganjurkan agar seseorang makan buah-buahan yang mengandung
Vitamin C.
Sumber : Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment