Dijelaskan oleh dr. Nany
Leksokumoro, MS, SpGK, dokter spesialis gizi klinik. biasanya wanita yang
berusia di atas 30 tahun dan berat badan tidak berlebih, serta belum punya
anak, jarang mengalami masalah perut buncit. Perut buncit juga bisa dialami
oleh wanita yang jarang makan sayur-sayuran dan buah-buahan, tetapi banyak makan makanan hewani dan makan gorengan.
Namun, jika pada usia 30 tahun
dan sudah punya anak, lalu mengalami masalah perut buncit maka itu adalah
masalah setelah melahirkan. Perut terdiri dari reseptor-reseptor lemak yang
paling banyak di dalam tubuh, sehingga semakin bertambah usia, bertambah. berat
badan dan setelah melahirkan maka perut semakin buncit.
Dr. Emilia Slamat, CIB, M.Gizi,
dokter gizi, menjelaskan masalah perut buncit juga disebabkan oleh faktor lain
seperti otot perut yang lemah, postur tubuh yang buruk, stres dan kelebihan
hormon. Perut buncit juga bisa menunjukkan adanya masalah gastrointestinal
(pencernaan), seperti sembelit, sindrom iritasi usus, penyakit radang usus dan
gastroparesis, yaitu jenis kerusakan saraf yang memengaruhi perut. Perut
buncit dan kelebihan berat badan juga bisa disebabkan karena faktor keturunan.
Selain itu, pada usia di atas 30 tahunan terjadi penurunan produksi hormon
pertumbuhan (growth hormone) yang menyebabkan tubuh kehilangan massa otot.
Akibatnya, pembakaran kalori di dalam tubuh akan menurun, dan hasilnya terjadi
penambahan berat badan dan perut buncit.
Perut buncit terjadi ketika lemak
di bagian perut menumpuk. Penyebabnya menurut Herlin Hutajulu, S.Gz,
nutritionist adalah pola makan yang kurang baik dan aktivitas fisik yang minim
sehingga terjadi kelebihan energi di dalam tubuh. Kelebihan energi yang terjadi
secara terus-menerus mengakibatkan penumpukan energi dan energi yang berlebih
disimpan dalam bentuk lemak, termasuk penimbunan lemak di dalam perut sehingga
mengakibatkan perut buncit.
Lemak yang ada di dalam perut
buncit sendiri dibedakan menjadi dua yaitu lemak subkutan dan lemak visceral.
Lemak subkutan adalah lemak berlebih yang terletak di bawah kulit dan lemak
ini tidak berbahaya. Lemak yang berbahaya adalah lemak visceral yaitu lemak
yang berada di bawah lapisan otot perut karena letaknya berdekatan dengan
organ-organ dalam tubuh. Jika jumlah lemak visceral melebihi batas normal maka
meningkatkan risiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung, stroke,
kanker diabetes dan lain-lain.
Berikut beberapa makanan yang
memicu timbulnya perut buncit menurut dr. Emilia:
- Makanan Gorengan. Makanan yang digoreng dapat memperlambat proses pencernaan sehingga lemak menumpuk di dalam tubuh. Bila tidak ingin perut buncit, sebaiknya konsumsi lemak baik yang mengandung , asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA). Asam lemak ini bekerja melawan lemak visceral abdominal (lemak perut).
- Mengonsumsi garam atau sodium. Garam, bumbu asin dan makanan olahan memiliki kandungan natrium yang tinggi. Asupan makanan asin dalam jumlah yang lebih besar dapat membuat perut membuncit, karena garam dapat menarik air dalam jumlah besar sehingga menyebabkan retensi air
- Minuman berkarbonasi (soda). Mengonsumsi minuman soda terutama yang terbuat dari gula buatan, tentunya tidak akan membuat perut rata. Senyawa yang terkandung di dalamnya dapat diubah menjadi lemak lebih cepat dari yang dipikirkan, dan perut akan menjadi gudang dari lemak-lemak tersebut. Sebaiknya minuman soda dapat diganti dengan jeruk nipis. Setelah Anda bangun tidur, minum segelas air jeruk nipis hangat dengan sedikit madu. Tidak hanya Anda akan merasa segar, tetapi juga akan membantu sistem pencernaan Anda. Jeruk nipis memiliki sejumlah serat pektin di dalamnya, yang membantu dalam asimilasi gula lebih cepat ke aliran darah. Serat pektin ini juga membantu dalam mengurangi rasa lapar. Jadi secara tidak langsung membantu penurunan berat badan dengan mengurangi keinginan Anda untuk makanan. Jadi, sebaiknya jangan berusaha untuk membunuh rasa lapar dengan kopi atau teh, tapi dengan segelas air jeruk nipis. Hai ini dikombinasikan dengan efek detoksifikasinya. membuat konsumsi air jeruk nipis menjadi cara yang bagus untuk mengurangi berat badan.
- Makanan berkarbohidrat sederhana (karbohidrat simpleks). Karbohidrat sederhana dalam makanan dapat dikonversi menjadi lemak sangat cepat oleh tubuh. Jadi kurangilah porsi nasi, roti putih, pasta, dan makanan lain yang mengandung banyak karbohidrat sederhana. Sebagai gantinya, direkomendasikan untuk konsumsi beras merah, dan roti gandum utuh dan pasta (karbohidrat kompleks).
- Makanan olahan dengan lemak trans. Lemak trans yang banyak terdapat pada makanan olahan merupakan makanan yang tidak sehat. Selain itu, lemak trans juga bisa membuat perut terlihat buncit.
Sumber: Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment