Selama ini
banyak wanita yang mengatasi masalah ”kulit jeruk” atau selulit di bokong,
lengan atas, perut dan paha menggunakan treatment, modern. Padahal, cara
tradisional terapi air laut disebut-sebut dapat membantu mengatasi masalah
selulit. Kandungan magnesium, selenium dan mineral di dalam air laut
disebut-sebut dapat mengangkat sel-sel kulit mati sekaligus melancarkan
peredaran darah. Alhasil, selulit pun akan tersamar. Seperti apa?
Meski selulit
banyak timbul di daerah bokong, lengan atas, perut dan paha, yang tertutup
busana, namun karena tampilan selulit yang membuat kulit bergelombang seperti
kulit jeruk, membuat banyak wanita tidak percaya diri. Selulit adalah
penyumbatan lemak pada lapisan bawah kulit yang mengakibatkan lemak tidak bisa
tersebar secara merata ke seluruh bagian kulit. Menurut dr. lwan Trihapsoro,
SpKK, FINS-DV FAADV dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus spesialis
kedokteran penerbangan, penyumbatan lemak pada lapisan bawah kulit akan
mengakibatkan permukaan kulit terlihat tidak rata, menyerupai kulit jeruk atau
seperti permukaan keju hingga berbentuk seperti benjolan-benjolan.
Banyak faktor
yang memicu terjadinya selulit, yaitu faktor hormonal dan faktor genetik atau
keturunan. Selulit yang disebabkan oleh faktor hormonal lebih banyak disebabkan
oleh ketidakseimbangan hormon estrogen, insulin, katekolamin, adrenalin, hormon
tiroid dan prolaktin. Selulit karena faktor hormonal ini biasanya terjadi pada
ibu hamil karena pengaruh pemakaian KB hormonal (suntik, pil). Menurut teori,
selulit yang dipicu oleh faktor genetik akan lebih sulit dihilangkan. Pasalnya,
faktor genetiknya yang kuat membuat selulit akan muncul lagi meskipun telah
berhasil dihilangkan. Meskipun demikian, upaya untuk mengurangi selulit masih
bisa diupayakan sehingga kulit paha tetap terjaga kemulusannya.
Selain kedua
faktor diatas, selulit juga bisa dipicu oleh beberapa faktor lain yaitu pola
hidup yang kurang baik seperti kurang melakukan aktivitas gerak seperti
olahraga. Kebiasaan jarang berolahraga menyebabkan metabolisme tubuh menjadi
kurang baik sehingga timbul selulit. Tak hanya itu saja kebiasaan kurang minum
air putih juga bisa menjadi pemicu timbulnya selulit. Karena kebiasaan kurang minum
air putih bisa mengganggu sistem pencernaan dan membuat selulit terperangkap di
bawah lapisan kulit. Begitu pula dengan pola makan yang kurang serat dan banyak
makan makanan berlemak dan kalori berlebihan, bisa menimbulkan terjadinya
selulit di antara dua lapisan kulit.
Dibandingkan
kaum pria, kaum wanita juga lebih sering mengalami masalah selulit. Pasalnya,
jaringan ikat pada pria berbentuk silang seperti jaringan sehingga lapisan
lemak bisa tertahan secara merata. Kondisi ini sangat berbeda dengan kaum
wanita yang memiliki jaringan ikat yang berbentuk batang vertikal sehingga
lapisan lemak yang tersumbat akan tampak menonjol dan tidak merata.
Mengatasi Selulit. Banyak langkah yang
bisa dilakukan untuk membantu mengatasi masalah selulit. Modalitas terapi atau
perawatan untuk mengatasi masalah selulit ini dibagi dalam empat kategori,
yaitu pencegahan terhadap faktor pencetus timbulnya selulit, metode mekanis dan
fisik, penggunaan obat-obatan farmakologis, serta penggunaan laser. Namun saat
ini, beberapa jenis terapi antiselulit bisa dilakukan dengan cara non invasive
(bukan operasi) seperti massage, radio frekuensi, laser dan terapi sinar.
Sementara terapi invasive untuk mengatasi selulit adalah sedot lemak,
mesoterapi, subsisi termasuk dengan krim topikal dan terapi karboksi.
Meski tersedia
berbagai terapi, namun saat ini masih sedikit penelitian ilmiah yang membahas
mengenai selulit. Karena itulah, sangat sulit untuk memperbaiki keberhasilan
berbagai macam perawatan yang dapat membantu mengatasi masalah selulit. Di
antara semua terapi, belum ada yang benar-benar efektif mengatasi selulit
Diperkirakan oleh dr. Iwan, hanya 25-50 persen mereka yang bermasalah dengan
selulit mengalami perbaikan.
Terapi Air Laut. Selain dengan
cara-cara modern, terapi air laut juga disebut-sebut ampuh mengatasi masalah
selulit. Sesuai dengan namanya, terapi air laut atau air garam merupakan terapi
alami yang memanfaatkan air laut sebagai media terapinya. Awal mula penggunaan
air laut sebagai media terapi kecantikan untuk mengatasi masalah selulit
sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Saat itu, selain digunakan
sebagai terapi untuk meredakan gejala-gejala berbagai penyakit Seperti-asma
kronis, bronkitis, pneumonia, bronkitis, batuk, sinusitis, serta alergi, air laut
sudah mulai banyak digunakan sebagai terapi kecantikan untuk meredakan masalah
dermatitis atopik serta gangguan kulit seperti eksim.
Air laut
digunakan untuk perawatan kulit karena kandungan natrium klorida, yodium dan
aerosol sodium klorida yang terkandung dalam air laut tersebut cukup ampuh
mengatasi masalah kulit. Melihat hal itu, salah seorang ahli pengobatan saat
itu mencoba mempraktikkan untuk mengatasi masalah selulit yang menimpa istrinya
setelah melahirkan. Air laut yang rutin dioleskan pada selulit 2-3 kali sehari
ternyata bisa membantu menyamarkan selulit dalam waktu tiga bulan.
Keberhasilannya menyamarkan selulit yang dialami oleh sang istri akhirnya
menyebar hingga ke penjuru Yunani. Dari Yunani, terapi ini mulai menyebar ke
berbagai belahan dunia, tak terkecuali ke Indonesia.
Dan memang
menurut dr. Marissa, herbalis, akupunkturis dan terapis, kemampuan yang
dimiliki oleh air laut dalam membantu menyamarkan selulit karena kandungan
mineral seperti magnesium, selenium yang terkenal bagus untuk kesehatan kulit.
Karena kandungan mineralnya yang tinggi, saat dioleskan ke area kulit yang
bermasalah dengan selulit, maka kandungan mineral ini akan bekerja untuk
membuka pori-pori sel kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, sekaligus
memperlancar peredaran darah. Maka tak berlebihan jika air laut tersebut mampu
meregenerasi kembali sel kulit yang bermasalah.
Tak hanya itu,
air laut yang kaya akan kandungan mineral juga bisa menetralisir racun dan
menghalau sifat-sifat negatif. Dengan kemampuan ini, tak heran jika air laut
dapat merangsang tumbuhnya sel-sel kulit baru, sehingga kulit yang telah rusak
bisa digantikan oleh sel kulit baru yang lebih bagus.
Air Laut Mati. Pada dasarnya semua air
laut bisa dimanfaatkan sebagai media terapi air laut alias terapi air garam.
Meskipun demikian, menurut Yusuf Wijaya, herbalis dan terapis, untuk memperoleh
hasil terbaik air laut yang digunakan sebaiknya berasal dari air Laut Mati.
Kepercayaan ini diadopsi dari ritual terapi air laut yang dahulu sering dilakukan
oleh masyarakat Yordania yang berdomisili di dekat Laut Mati. Berdasarkan
pengalaman tersebut, dibandingkan dengan jenis air laut lainnya air laut yang
berasal dari Laut Mati memang lebih ampuh membantu menyamarkan masalah
kesehatan kulit dan masalah selulit, dibandingkan dengan air laut biasa.
Dibandingkan
dengan air laut biasa, air Laut Mati memang memiliki kandungan bahan-bahan
organik dan mineral 30 persen lebih tinggi dari air laut biasa. Jika air laut
biasa hanya mengandung kandungan natrium dan magnesium, maka air Laut Mati ini
justru kaya akan kandungan mineral belerang, besi, magnesium, potasium,
bromida, yodium, silikon, selenium, kalsium, dan Seng. Meskipun air Laut Mati
diklaim lebih ampuh, namun menurut dr. Marissa, di Indonesia begitu banyak
masyarakat yang memanfaatkan air laut biasa sebagai media terapi air laut.
Meski kandungan mineralnya tidak selengkap air Laut Mati, namun air laut biasa
tetap dapat dimanfaatkan sebagai media karena dapat menetralisir racun,
membersihkan kotoran, dan mempelancar peredaran darah.
Jika ingin
melakukan terapi air laut, menurut Yusuf, maka langkah awal cukup menyediakan
air Laut Mati atau air laut biasa. Ambil air laut yang berada di tengah laut,
karena dikhawatirkan air laut yang berada di pinggir laut atau pantai sudah
terkontaminasi bakteri. Untuk menguji reaksi dari air laut, sebaiknya air laut
dioleskan ke telapak tangan selama 15 menit. Jika air laut tersebut tidak
menimbulkan efek gatal dan kemerahan di kulit, maka air laut bisa digunakan.
Sebelum air
laut dioleskan pada daerah yang berselulit, sebaiknya kulit yang berselulit
dibersihkan terlebih dulu. Kemudian menurut dr. Marissa, air laut sebaiknya
dicampurkan dengan air hangat, lalu dioleskan ke kulit, sembari
digosok-gosokkan atau di-massage pada kulit yang ada selulitnya selama 15-20
menit. Manfaat massage adalah untuk membuka pori-pori kulit dan mengangkat
sel-sel kulit mati, serta memperlancar peredaran darah sehingga kulit mengalami
regenerasi kembali sehingga selulit akan terlihat lebih samar. Sesudah itu,
kulit kembali dibersihkan dengan air dingin untuk menutup pori-pori.
Selain dengan
cara dioleskan, menurut Yusuf, terapi air laut juga bisa dilakukan dengan
berendam di dalam air laut selama 15-20 menit. Jika sulit mencari air laut,
Anda bisa melakukan terapi dengan air hangat yang dicampur garam. Sebanyak 1
liter air hangat, ditambahkan 2 sdm garam. Cara ini menurut Yusuf khasiatnya
sama saja dengan air laut, karena sebenarnya untuk mempercantik kulit adalah
kandungan garam dari air lautnya.
Dua Kali
Seminggu. Karena terapi air laut termasuk terapi yang alami, maka hasil yang
signifikan tidak diperoleh dalam waktu yang instan. Untuk memperoleh hasil yang
bagus sebaiknya terapi air laut rutin dilakukan dua kali seminggu. Terapi air
laut tidak dianjurkan dilakukan terlalu sering karena dikhawatirkan akan memicu
efek kulit kering dan sedikit perih. Jika dilakukan rutin maka dalam 5-6 kali
terapi hasilnya sudah terlihat bagus, yaitu selulit akan tersamar. Selama
menjalani terapi air laut, sebaiknya Anda tidak menggunakan sabun mandi biasa
dan sebaiknya memakai sabun antiseptik.
Hasil yang
diperoleh dari terapi ini sebenarnya juga bergantung pada berat ringannya
masalah selulit yang Anda alami. Semakin ringan, tentunya akan semakin singkat
waktu yang dibutuhkan untuk menyamarkan selulit. Menurut Yusuf, agar hasil bisa
maksimal, terapi air laut ini sebaiknya dibarengi olahraga ringan seperti
jogging dan berenang 2-3 Kali dalam seminggu, yang dilakukan dengan durasi
30-45 menit setiap latihan. Selain itu, agar hasilnya semakin bagus sebaiknya
memperbanyak makan buah-buahan seperti bengkuang, wortel dan tomat. Sebaliknya
hindari makanan gorengan, susu full cream, susu murni, sambal, ikan dan telur
yang dapat memicu tumpukan lemak yang tidak sehat. Diah, lndri, Amrikh
Sumber : Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment