Sunday, June 9, 2013

“Kulit Jeruk” Bisa Hilang Dengan Terapi Air Laut

Selama ini banyak wanita yang mengatasi masalah ”kulit jeruk” atau selulit di bokong, lengan atas, perut dan paha menggunakan treatment, modern. Padahal, cara tradisional terapi air laut disebut-sebut dapat membantu mengatasi masalah selulit. Kandungan magnesium, selenium dan mineral di dalam air laut disebut-sebut dapat mengangkat sel-sel kulit mati sekaligus melancarkan peredaran darah. Alhasil, selulit pun akan tersamar. Seperti apa?

Meski selulit banyak timbul di daerah bokong, lengan atas, perut dan paha, yang tertutup busana, namun karena tampilan selulit yang membuat kulit bergelombang seperti kulit jeruk, membuat banyak wanita tidak percaya diri. Selulit adalah penyumbatan lemak pada lapisan bawah kulit yang mengakibatkan lemak tidak bisa tersebar secara merata ke seluruh bagian kulit. Menurut dr. lwan Trihapsoro, SpKK, FINS-DV FAADV dokter spesialis kulit dan kelamin sekaligus spesialis kedokteran penerbangan, penyumbatan lemak pada lapisan bawah kulit akan mengakibatkan permukaan kulit terlihat tidak rata, menyerupai kulit jeruk atau seperti permukaan keju hingga berbentuk seperti benjolan-benjolan.

Banyak faktor yang memicu terjadinya selulit, yaitu faktor hormonal dan faktor genetik atau keturunan. Selulit yang disebabkan oleh faktor hormonal lebih banyak disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen, insulin, katekolamin, adrenalin, hormon tiroid dan prolaktin. Selulit karena faktor hormonal ini biasanya terjadi pada ibu hamil karena pengaruh pemakaian KB hormonal (suntik, pil). Menurut teori, selulit yang dipicu oleh faktor genetik akan lebih sulit dihilangkan. Pasalnya, faktor genetiknya yang kuat membuat selulit akan muncul lagi meskipun telah berhasil dihilangkan. Meskipun demikian, upaya untuk mengurangi selulit masih bisa diupayakan sehingga kulit paha tetap terjaga kemulusannya.

Selain kedua faktor diatas, selulit juga bisa dipicu oleh beberapa faktor lain yaitu pola hidup yang kurang baik seperti kurang melakukan aktivitas gerak seperti olahraga. Kebiasaan jarang berolahraga menyebabkan metabolisme tubuh menjadi kurang baik sehingga timbul selulit. Tak hanya itu saja kebiasaan kurang minum air putih juga bisa menjadi pemicu timbulnya selulit. Karena kebiasaan kurang minum air putih bisa mengganggu sistem pencernaan dan membuat selulit terperangkap di bawah lapisan kulit. Begitu pula dengan pola makan yang kurang serat dan banyak makan makanan berlemak dan kalori berlebihan, bisa menimbulkan terjadinya selulit di antara dua lapisan kulit.

Dibandingkan kaum pria, kaum wanita juga lebih sering mengalami masalah selulit. Pasalnya, jaringan ikat pada pria berbentuk silang seperti jaringan sehingga lapisan lemak bisa tertahan secara merata. Kondisi ini sangat berbeda dengan kaum wanita yang memiliki jaringan ikat yang berbentuk batang vertikal sehingga lapisan lemak yang tersumbat akan tampak menonjol dan tidak merata.

Mengatasi Selulit. Banyak langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi masalah selulit. Modalitas terapi atau perawatan untuk mengatasi masalah selulit ini dibagi dalam empat kategori, yaitu pencegahan terhadap faktor pencetus timbulnya selulit, metode mekanis dan fisik, penggunaan obat-obatan farmakologis, serta penggunaan laser. Namun saat ini, beberapa jenis terapi antiselulit bisa dilakukan dengan cara non invasive (bukan operasi) seperti massage, radio frekuensi, laser dan terapi sinar. Sementara terapi invasive untuk mengatasi selulit adalah sedot lemak, mesoterapi, subsisi termasuk dengan krim topikal dan terapi karboksi.

Meski tersedia berbagai terapi, namun saat ini masih sedikit penelitian ilmiah yang membahas mengenai selulit. Karena itulah, sangat sulit untuk memperbaiki keberhasilan berbagai macam perawatan yang dapat membantu mengatasi masalah selulit. Di antara semua terapi, belum ada yang benar-benar efektif mengatasi selulit Diperkirakan oleh dr. Iwan, hanya 25-50 persen mereka yang bermasalah dengan selulit mengalami perbaikan.

Terapi Air Laut. Selain dengan cara-cara modern, terapi air laut juga disebut-sebut ampuh mengatasi masalah selulit. Sesuai dengan namanya, terapi air laut atau air garam merupakan terapi alami yang memanfaatkan air laut sebagai media terapinya. Awal mula penggunaan air laut sebagai media terapi kecantikan untuk mengatasi masalah selulit sebenarnya telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Saat itu, selain digunakan sebagai terapi untuk meredakan gejala-gejala berbagai penyakit Seperti-asma kronis, bronkitis, pneumonia, bronkitis, batuk, sinusitis, serta alergi, air laut sudah mulai banyak digunakan sebagai terapi kecantikan untuk meredakan masalah dermatitis atopik serta gangguan kulit seperti eksim.

Air laut digunakan untuk perawatan kulit karena kandungan natrium klorida, yodium dan aerosol sodium klorida yang terkandung dalam air laut tersebut cukup ampuh mengatasi masalah kulit. Melihat hal itu, salah seorang ahli pengobatan saat itu mencoba mempraktikkan untuk mengatasi masalah selulit yang menimpa istrinya setelah melahirkan. Air laut yang rutin dioleskan pada selulit 2-3 kali sehari ternyata bisa membantu menyamarkan selulit dalam waktu tiga bulan. Keberhasilannya menyamarkan selulit yang dialami oleh sang istri akhirnya menyebar hingga ke penjuru Yunani. Dari Yunani, terapi ini mulai menyebar ke berbagai belahan dunia, tak terkecuali ke Indonesia.

Dan memang menurut dr. Marissa, herbalis, akupunkturis dan terapis, kemampuan yang dimiliki oleh air laut dalam membantu menyamarkan selulit karena kandungan mineral seperti magnesium, selenium yang terkenal bagus untuk kesehatan kulit. Karena kandungan mineralnya yang tinggi, saat dioleskan ke area kulit yang bermasalah dengan selulit, maka kandungan mineral ini akan bekerja untuk membuka pori-pori sel kulit, mengangkat sel-sel kulit mati, sekaligus memperlancar peredaran darah. Maka tak berlebihan jika air laut tersebut mampu meregenerasi kembali sel kulit yang bermasalah.

Tak hanya itu, air laut yang kaya akan kandungan mineral juga bisa menetralisir racun dan menghalau sifat-sifat negatif. Dengan kemampuan ini, tak heran jika air laut dapat merangsang tumbuhnya sel-sel kulit baru, sehingga kulit yang telah rusak bisa digantikan oleh sel kulit baru yang lebih bagus.

Air Laut Mati. Pada dasarnya semua air laut bisa dimanfaatkan sebagai media terapi air laut alias terapi air garam. Meskipun demikian, menurut Yusuf Wijaya, herbalis dan terapis, untuk memperoleh hasil terbaik air laut yang digunakan sebaiknya berasal dari air Laut Mati. Kepercayaan ini diadopsi dari ritual terapi air laut yang dahulu sering dilakukan oleh masyarakat Yordania yang berdomisili di dekat Laut Mati. Berdasarkan pengalaman tersebut, dibandingkan dengan jenis air laut lainnya air laut yang berasal dari Laut Mati memang lebih ampuh membantu menyamarkan masalah kesehatan kulit dan masalah selulit, dibandingkan dengan air laut biasa.

Dibandingkan dengan air laut biasa, air Laut Mati memang memiliki kandungan bahan-bahan organik dan mineral 30 persen lebih tinggi dari air laut biasa. Jika air laut biasa hanya mengandung kandungan natrium dan magnesium, maka air Laut Mati ini justru kaya akan kandungan mineral belerang, besi, magnesium, potasium, bromida, yodium, silikon, selenium, kalsium, dan Seng. Meskipun air Laut Mati diklaim lebih ampuh, namun menurut dr. Marissa, di Indonesia begitu banyak masyarakat yang memanfaatkan air laut biasa sebagai media terapi air laut. Meski kandungan mineralnya tidak selengkap air Laut Mati, namun air laut biasa tetap dapat dimanfaatkan sebagai media karena dapat menetralisir racun, membersihkan kotoran, dan mempelancar peredaran darah.

Jika ingin melakukan terapi air laut, menurut Yusuf, maka langkah awal cukup menyediakan air Laut Mati atau air laut biasa. Ambil air laut yang berada di tengah laut, karena dikhawatirkan air laut yang berada di pinggir laut atau pantai sudah terkontaminasi bakteri. Untuk menguji reaksi dari air laut, sebaiknya air laut dioleskan ke telapak tangan selama 15 menit. Jika air laut tersebut tidak menimbulkan efek gatal dan kemerahan di kulit, maka air laut bisa digunakan.

Sebelum air laut dioleskan pada daerah yang berselulit, sebaiknya kulit yang berselulit dibersihkan terlebih dulu. Kemudian menurut dr. Marissa, air laut sebaiknya dicampurkan dengan air hangat, lalu dioleskan ke kulit, sembari digosok-gosokkan atau di-massage pada kulit yang ada selulitnya selama 15-20 menit. Manfaat massage adalah untuk membuka pori-pori kulit dan mengangkat sel-sel kulit mati, serta memperlancar peredaran darah sehingga kulit mengalami regenerasi kembali sehingga selulit akan terlihat lebih samar. Sesudah itu, kulit kembali dibersihkan dengan air dingin untuk menutup pori-pori.

Selain dengan cara dioleskan, menurut Yusuf, terapi air laut juga bisa dilakukan dengan berendam di dalam air laut selama 15-20 menit. Jika sulit mencari air laut, Anda bisa melakukan terapi dengan air hangat yang dicampur garam. Sebanyak 1 liter air hangat, ditambahkan 2 sdm garam. Cara ini menurut Yusuf khasiatnya sama saja dengan air laut, karena sebenarnya untuk mempercantik kulit adalah kandungan garam dari air lautnya.

Dua Kali Seminggu. Karena terapi air laut termasuk terapi yang alami, maka hasil yang signifikan tidak diperoleh dalam waktu yang instan. Untuk memperoleh hasil yang bagus sebaiknya terapi air laut rutin dilakukan dua kali seminggu. Terapi air laut tidak dianjurkan dilakukan terlalu sering karena dikhawatirkan akan memicu efek kulit kering dan sedikit perih. Jika dilakukan rutin maka dalam 5-6 kali terapi hasilnya sudah terlihat bagus, yaitu selulit akan tersamar. Selama menjalani terapi air laut, sebaiknya Anda tidak menggunakan sabun mandi biasa dan sebaiknya memakai sabun antiseptik.

Hasil yang diperoleh dari terapi ini sebenarnya juga bergantung pada berat ringannya masalah selulit yang Anda alami. Semakin ringan, tentunya akan semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk menyamarkan selulit. Menurut Yusuf, agar hasil bisa maksimal, terapi air laut ini sebaiknya dibarengi olahraga ringan seperti jogging dan berenang 2-3 Kali dalam seminggu, yang dilakukan dengan durasi 30-45 menit setiap latihan. Selain itu, agar hasilnya semakin bagus sebaiknya memperbanyak makan buah-buahan seperti bengkuang, wortel dan tomat. Sebaliknya hindari makanan gorengan, susu full cream, susu murni, sambal, ikan dan telur yang dapat memicu tumpukan lemak yang tidak sehat. Diah, lndri, Amrikh


Sumber : Info Kecantikan

0 komentar:

Post a Comment