Pori-pori wajah-besar tentu
sangat mengganggu penampilan. Wajah menjadi tidak bersih, mulus bahkan akan
terlihat lebih kusam dibanding pemilik wajah berpori kecil. Ada beberapa cara
yang dapat dilakukan untuk mengatasi pori-pori besar pada wajah. Mulai dari
menjaga kebersihan wajah sampai melakukan treatment modern seperti, facial,
laser, mikrodermabrasi, chemical peeling, dan dermaroller. Seperti apa?
Tak dapat dimungkiri wajah
menjadi bagian terpenting dalam penampilan. Banyak kaum hawa yang menginginkan
tampilan wajah segar, bersih, mulus dan kencang. Bahkan mereka rela
menghabiskan banyak uang agar penampilan terlihat sempurna. Termasuk mengatasi
permasalahan wajah yang berpori besar.
Dijelaskan dr. Samuel Lucas
Simon, SpKK dari PacHealth Plaza Indonesia, terjadinya pori-pori besar karena
kelenjar minyak yang berlebihan. Untuk membuat minyak keluar tentu saja
pori-pori memang harus besar. Tumpukan minyak akan keluar melalui pori-pori.
Namun, pori-pori besar di wajah akan menimbulkan permasalahan seperti komedo,
jerawat dan kulit menjadi kusam.
Ditambahkan dr Nataliani Mawardi,
dipl cibtac klinik NMW Skin Care Jakarta Selatan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan pori-pori pada wajah
membesar. Di antaranya, faktor hormonal, konsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak, pemakaian make up yang terlalu sering tanpa membersihkan
wajah secara sempurna. Paparan kuat sinar matahari setiap hari, stres, dan kurang
istirahat.
Perawatan. Sebelum pori-pori
wajah dapat menyebabkan masalah kulit lain, sebaiknya dilakukan perawatan rutin
baik perawatan sederhana sampai treatment modern. Cara untuk mengecilkan
pori-pori adalah dengan mengecilkan kelenjar minyak terlebih dulu baru
melakukan perawatan penunjang. Namun, itu semua tidak akan berhasil tanpa
menggunakan formula isotretinoin terlebih dulu yang dapat rnengecilkan
pori-pori wajah agar kelenjar minyak pada wajah menjadi berkurang. Obat bekerja
untuk mengecilkan pori-pori selama diminum teratur.
Pada dasarnya isotretinoin
rnerupakan obat jerawat. Bahkan, jerawat yang kasusnya berat bisa diberikan obat ini. Karena cara
kerja isotretinoin adalah mengurangi minyak yang menyebabkan timbulnya jerawat
dan komedo. Jika produksi minyak berkurang, otomatis jerawat dan komedo dapat
dicegah. Untuk mengonsumsi obat ini ada dua tahapan, pada fase awal bisa
diminum satu kali dalam sehari. Kemudian setelah hasilnya terlihat selama
kurang lebih tiga bulan, dosis akan diturunkan menjadi dua hari sekali.
Meskipun aman digunakan, bagi ibu hamil dilarang keras untuk mengonsumsi
isotretinoin, ditakutkan akan berefek pada janin. Efek lain yang mungkin akan
timbul, kulit sedikit kering pada bagian bibir. Solusinya, menggunakan grape
seed oil, ticlosan ethyl alcohol, salycid acid, bio sulfur dan aloe
barbodensis. Lakukan pembersihan wajah dan penggunaan krim secara rutin setiap
hari dua kali dalam sehari.
Treatment. Untuk mengatasi masalah pori-pori besar, ada beberapa
treatment yang dapat dilakukan, di antaranya:
Facial, saat melakukan facial harus dilihat terlebih dulu apakah
wajah rnengalami peradangan atau tidak. Hal ini bisa dilihat dari jenis
jerawat. Apabila mengalami peradangan sebaiknya ekstraksi komedo atau jerawat
harus dihentikan terlebih dulu sampai peradangan sembuh dengan krim anti
peradangan. Baru boleh melakukan facial. Setelah melakukan ekstraksi
menggunakan facial, home care tetap harus dijalankan seperti menggunakan sabun
pembersih dan krim-krim. Setelah penggunaan krim dan sabun pembersih selama dua
minggu dilanjutkan treatment lain apabila facial dirasa kurang cukup. Facial
sendiri memang berfungsi membersihkan dan menyegarkan kulit dan sebaiknya
dilakukan minimal satu kali dalam sebulan.
Laser. Berfungsi yang telah mati yang dilanjutkan dengan proses
vakum yang akan membersihkan sisa-sisa kulit mati dan komedo yang ada di
permukaan kulit wajah. Sehingga akan memberikan wajah bersih dan cerah. Kedua
treatment tersebut sebaiknya dilakukan minimal satu kali dalam sebulan
tergantung kondisi pasien.
Dermaroller Elektrik. Tindakan ini dilakukan ketika ada scar bekas
jerawat. Jika tidak ada tanda scar bekas jerawat, maka treatment Dermaroller
tidak perlu dilakukan tindakan. Berbeda ketika wajah terdapat scar bekas
jerawat tentu harus melakukan treatment ini sehingga pori-pori diperbaiki dan
bekas scar dapat hilang. Apabila ada pasien yang memiliki riwayat penyakit
tertentu, pastinya akan dilihat dan diperiksa terlebih dulu. Misalnya bagi
pendenta hipertensi tidak akan bermasalah, kecuali memang tensinya sangat
tinggi. Bagi yang menderita penyakit diabetes melitus yang ingin melakukan
dermaroller, tetap harus di bawah kontrol dokter. Dermaroller elektrik jarang
sekali dilakukan pada pasien karena facial sampai mikrodermabrasi dirasa cukup
untuk mengatasi pori-pori besar pada wajah. Palupi (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment