Imun atau sistem kekebalan tubuh
pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Karena pada anak-anak, imun belum
terbentuk secara sempurna. Sehingga membuat anak-anak lebih mudah terserang
penyakit, baik penyakit menular ataupun tidak. Salah satu penyakit menular yang
mungkin menjangkit anak-anak adalah Hepatitis A. Lalu bagaimana cara mengenali
dan mencegah penyakit Hepatitis A pada anak?
Penyakit Hepatitis A disebabkah
oleh virus Hepatitis A. Biasa ditularkan melalui makanan dan minuman yang teiah
tercemar kotoran atau tinja dari penderita Hepatitis A. Dibanding penyakit
Hepatitis B dan C, penyakit Hepatitis A masih tergolong penyakit menular
ringan. Waktu terekspos sampai terkena penyakit Hepatitis A kira-kira dua
sampai enam minggu. Bagi penderita, akan mengalami beberapa gejala seperti
demam, lemah, letih dan lesu. Pada beberapa kasus, penderita penyakit Hepatitis
A biasanya mengalami muntah-muntah secara terus-menerus, sehingga menyebabkan
seluruh badan terasa lemas.
Menurut dr. Budi Santoso Adji,
Sp.A, dokter spesialis anak atau pediatrician. Penyakit hepatitis sering
disebut sebagai penyakit peradangan hati, lever atau penyakit kuning. Penyakit
hepatitis yang paling banyak diidap anak-anak adalah Hepatitis A disusul dengan
Hepatitis B. Sedangkan jenis lain seperti tipe C hingga tipe G hampir tidak
ditemukan pada kasus hepatitis anak
Penyebab dan Pencegahan. Penyakit hepatitis merupakan infeksi
sistemik yang sering berakibat tidak balk bagi fungsi normal sel-sel hati.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C atau Non B (water borne
epidemic dan pasca-tranfusi) dan D (delta virus). Beberapa virus lain seperti
virus sitomegalo (CMV), virus herpes, virus Epstein-barr, virus rubella, maupun
virus coxsackie juga dapat mengakibatkan penyakit hepatitis. Pada anak, infeksi
Hepatitis B paling sering terjadi kemudian disusul dengan Hepatitis A. Virus
Hepatitis A menyebar terutama melalui mulut maupun feses. Penyebaran ini
terjadi akibat buruknya kebersihan makanan dan sanitasi. Di negara berkembang,
sering terjadi wabah serupa yang penyebarannya melalui air dan makanan. Apalagi
didukung dengan risiko terkena penyakit hepatitis yang sudah ada sejak anak
lahir.
Langkah pencegahan, perlu
diperhatikan kebersihan anak maupun lingkungan tempat tinggal. lni merupakan Ini
merupakan langkah awal terpenting sebagai pencegahan dini sebelum anak
terinteksi virus hepatitis. Hepatitis A dapat menyerang anak-anak sejak usia 1
hingga 18 tahun. Pada kasus ini pemberian vaksin dua kali dosis (masing-masing berjarak
6 bulan-1 tahun antar dosis) dilakukan sejak usia 2 tahun (jadwal imunisasi
anak umur 0-18 tahun Ikatan Dokter Anak Indonesia pada tahun 2011). Pemberian
vaksin merupakan upaya pencegahan efektif yang dapat bertahan selama 15-20
tahun atau lebih. Pemberian vaksin bertujuan mencegah sebelum terjadinya
infeksi virus hepatitis dan memberikan perlindungan sedini mungkin yaitu 2-4
minggu setelah vaksinasi. Vaksinasi juga penting diberikan pada balita dan
anak-anak yang tinggal dalam lingkungan yang berisiko tinggi terkena hepatitis.
Bagi mereka yang sudah teridentitikasi virus Hepatitis A (HAV), Globulin imun
(IG) harus diberikan vaksin sesegera mungkin dengan pemberian minimal dua
minggu setelah teridentifikasi virus Hepatitis A.
Karena kerap terjadi pada
anak-anak, pemberian vaksin Hepatitis A dinilai sangat optimal, terutama bila
diberikan setelah lahir. Hal ini dapat membantu memberikan perlindungan
terhadap kemungkinan terkena, penyakit hati kronis selama kurang lebih 15
tahun. Dengan pemberian vaksin sebanyak tiga kali suntikan, yakni setelah bayi
lahir, saat usia 1 buian dan 6 bulan, maka anak yang bersangkutan akan lebih
terlindung. Perlu dicatat, bahwa semua bayi yang baru lahir dan mereka yang
sudah berusia 18 tahun hingga dewasa, wajib diberikan vaksin sebagai upaya
perlindungan dan pencegahan terhadap risiko infeksi.
Pemberian farmakoterapi untuk
mengurangi morbiditas (keadaan sakit) dan mencegah komplikasi. Farmakoterapi
atau obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipyretic-analgesic atau
penghilang demam dan rasa sakit, vaksin, dan immunoglobulin. Obat penurun panas
atau antipyretic dibutuhkan hanya untuk mengatasi panas, tapi obat ini tidak
diberikan dalam waktu yang lama. Pengobatan dengan menggunakan kortikosteroid
tidak dianjurkan, mengingat efek samping dan kompiikasi yang sering menyertai
infeksi Hepatitis A.
Bagi pasien dengan keluhan
dehidrasi dan muntah-muntah yang berlebihan atau terus menerus, hingga
mengakibatkan terjadinya kekurangan cairan tubuh dan elektrolit, dianjurkan
untuk rawat inap, agar perawatannya lebih intensif.
Menurut Dr. dr. Hanifah Oswari,
Sp. A (K), dokter spesialis anak dan konsultan gastroentero hepatologi anak,
Hepatitis A termasuk salah satu penyakit peradangan pada hati yang disebabkan
karena virus hepatotropic. Virus Hepatitis A tergolong menular melalui kontak
erat dan jalur oral fekal (rute penularan penyakit dari feses ke mulut) seperti
mengonsumsi makanan atau minuman yang tercemar oleh virus tersebut.
Gejala Hepatitis A mulai timbul
kurang lebih 15-50 hari seteiah anak terinfeksi. Infeksi pada anak apalagi bayi
sering kali tidak bergejala. Pada anak yang lebih besar, dapat terlihat dari
gejala seperti mual, muntah, demam, lemas, urin yang berwarna kuning serta
perut yang membesar. Hepatitis A bersifat akut dan tidak menjadi kronis. Pada
beberapa keadaan dapat terjadi prolonged Hepatitis A yang disebut tanda dan
gejala yang sama sampai berminggu-minggu atau relapsing hepatitis yang disebut
kambuh kembali. Pada Hepatitis A sangat jarang rnenimbulkan komplikasi berupa
Hepatitis Fulminan, tetapi bila terjadi dapat menyebabkan kematian.
Penanganan infeksi Hepatitis A
hanya sebatas terapi simtomatik dan suportif saja. Istirahat total, pemberian
obat-obat simtomatik dan minum air putih dalam jumlah banyak dapat menyembuhkan
infeksi Hepatitis A. Komplikasi berupa Hepatitis Fulminan sangat jarang
terjadi, tetapi bila terjadi perlu perawatan yang intensif di rumah sakit.
Pencegahan Hepatitis A dapat
dilakukan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih, memastikan setiap
makanan sudah dimasak dengan betul, pola hidup sehat dan mencuci tangan sebelum
makan. Untuk pencegahan sejak dini, saat ini sudah tersedia vaksin Hepatitis A.
Vaksin tersebut dibuat dari virus yang dimatikan dan dapat diberikan pada anak
berusia muiai dari dua tahun. Vaksin diberikan sebanyak dua kali dengan jarak
antara 6-12 bulan. Suciati (Info Kecantikan)
0 komentar:
Post a Comment