Fast food dan Junk food, sering
disebut sebagai jenis makanan yang membahayakan kesehatan. Tapi, bahaya itu
tidak selalu terjadi pada fazt food. Mengapa begitu, dan bahaya kesehatan apa
yang bisa terjadi?
Memang asyik nongkrong bersama
teman sembari ngemil kentang goreng, keripik kentang makan ayam goreng, burger,
atau pun minum soda. Tak ayal, makanan-makanan yang termasuk fast food dan
junk food itu digemari banyak orang. Fast food disukai karena cara penyajiannya
cepat dan praktis. Seperti mie instan yang kerap jadi pilihan kala perut
keroncongan. Sedang junk food disukai karena rasanya cenderung gurih, sehingga
terasa enak Kegemaran mengonsumsi fast food dan junk food tersebut masih saja
terjadi. Padahal, kedua jenis makanan itu bisa membahayakan kesehatan.
Ganggu Seluruh Tubuh
Junk food dan sebagian besar fast
food mengandung tinggi kalori, lemak jenuh dan lemak trans, serta gula dan
garam. Juga zat kimia seperti pemanis buatan, penyedap rasa, pewarna buatan,
pengawet, dan olestra (lemak sintetis). Lebih parah lagi, kedua jenis makanan
tersebut rendah nutrisi. Jumlah serat, vitamin, dan mineralnya rendah. Kalau
pun nutrisi tersebut ada, komposisinya tidak berimbang. Semua hal itu, membuat
konsumsi fast food atau junk food bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Seperti berikut ini:
Kegemukan. Tinggi kalori dalam junk food dan fast food meningkatkan
risiko kegemukan. Hal itu bisa memicu diabetes, kolesterol, hipertensi,
serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal. Risiko kegemukan ini tak hanya
mengincar wanita yang mengonsumsi junk
food dan fast food, tapi juga bayi yang dikandungnya. Meski tak langsung lahir
gemuk, tapi bayi tersebut berisiko tinggi mengalami kegemukan di kemudian hari.
Kolesterol. Lemak jenuh dan lemak trans dalam junk food dan fast
food bisa meningkatkan kolesterol jahat atau LDL / (low density lipoprotein).
Sebaliknya, kolesterol baik atau HDL (high density lipoprotein) menurun.
Selain itu, lemak jenuh juga memunculkan plak pada dinding arteri. Semua hal
itu menyebabkan serangan jantung dan stroke.
Tekanan Darah Tinggi. Tingginya garam pada junk food dan sebagian
besar fast food, bisa menyebabkan hipertensi, serta aterosklerosis atau
penyempitan dan pengerasan pembuluh darah arteri. Hal itu menyumbat pembuluh
darah, sehingga memicu serangan jantung dan stroke. Selain itu, garam bisa
meningkatkan risiko osteoporosis pada perempuan. Sedang sifat garam yang
mengikat cairan dapat menyebabkan penimbunan cairan, sehingga berat badan naik meski
hanya sementara.
Diabetes. Kebanyakan fast food dan junk food mengandung tinggi
gula. Mengonsumsi makanan tersebut bisa melonjakkan gula darah, sehingga
meningkatkan risiko terkena diabetes.
Penuaan Dini. Zat kimia tambahan dalam junk food dan fast food
bisa menjadi radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas inilah yang merupakan
faktor utama penyebab penuaan dini.
Gangguan Pencernaan. Gangguan pencernaan bisa terjadi akibat
mengonsumsi junk food atau fast food yang mengandung olestra. Selain itu, lemak
sintetis tersebut juga bisa menyebabkan kram perut dan diare.
Kerusakan Hati. Mengonsumsi junk food atau fast food dapat
memunculkan radikal bebas, yang menjadi toksin atau racun dalam tubuh. Toksin
ini memperberat kerja hati sebagai organ penetralisir toksin. Bila hati terus
bekerja berat, lama-lama hati bisa rusak.
Mudah Marah. Nutrisi junk food dan fast food tidak memenuhi
kebutuhan karbohidrat dan protein. Hal itu membuat gula darah turun drastis setelah
mengonsumsi makanan tersebut. Akibatnya, seseorang lebih mudah marah, merasa
lelah, dan ingin terus mengonsumsi makanan manis.
Ganggu Otak. Lemak trans pada fast food dan junk food dapat
mengganggu otak, dan kemampuan mengendalikan nafsu makan menurun. Hal itu
membuat seseorang cenderung merasa lapar, sehingga ingin makan fast food dan
junk food lebih banyak lagi. Akibatnya gangguan otak bisa lebih parah.
Konsentrasi Berkurang. Fast food dan junk food tinggi gula sehingga
cepat dicerna tubuh. Itu justru membuat gula darah melonjak dan menumpuk,
sehingga hormon insulin terus keluar. Kondisi seperti ini bisa mengganggu
konsentrasi, dan otak lamban berpikir.
Kanker. Penyakit ini dipicu radikal bebas dalam tubuh. Radikal
bebas bisa berasal clari lemak jenuh, lemak trans, penyedap rasa, pewarna
buatan, pemanis buatan, olestra, dan pengawet pada junk food atau fast food.
Kekurangan Nutrisi. Junk food dan fast food merupakan jenis
makanan yang miskin nutrisi. Karena itu, mengonsumsi secara rutin dan dalam
waktu lama bisa mengakibatkan tubuh kekurangan nutrisi.
GANTI KEBIASAAN
Agar terhindar dari bahaya fast
food dan junk food, cara terbaik adalah mengganti kebiasaan Yaitu dengan tidak
mengonsumsi jenis makanan tersebut.
Pilihlah makanan yang mengandung
tinggi karbohidrat kompleks, protein, serat, vitamin dan mineral. Seperti nasi
merah, nasi cokelat, gandum, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.
Imbangi juga pola konsumsi tersebut dengan olahraga. Terlebih bila Anda sudah
terlanjur mengalami kegemukan akibat mengonsumsi junk food atau fast food. Tapi
pastikan tujuan olahraganya fat loss, bukan weight loss.
Fat loss mengurangi kadar lemak
tubuh. Sedang weight loss hanya menurunkan berat badan saja, tapi lemak belum
tentu berkurang. Nah dengan berkurangnya lemak tubuh, risiko terkena berbagai
macam penyakit pun minimal.
ADA JUGA FAST FOOD SEHAT
Bila sulit mengganti kebiasaan
sehingga masih ingin mengonsumsi fast food atau junk food, Anda bisa memilih
fast food. Sebab, fast food ada juga yang sehat, loh.
Inilah yang membedakan fast food
dengan junk food. Makanan sampah atau junk food kaya kalori dan lemak, tapi
miskin bahkan hampir nol nutrisi. Contoh junk food antara lain keripik kemasan,
permen, donat, dan minuman yang mengandung soda.
Sedang fast food adalah makanan
yang proses penyajiannya cepat dan praktis. Contohnya burger, sandwich, ayam
goreng, mie instan, dan salad.
Tidak seperti junk food yang
minim nutrisi, fast food memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi. Hanya saja
seringnya nutrisi tersebut kurang berimbang.
Tapi kini telah ada fast food
sehat, yang memperhitungkan kandungan dan nilai gizinya. Karena itulah tidak
semua fast food termasuk junk food.
Fast food yang termasuk sehat,
pada intinya kandungan lemak, kalori, gula dan garamnya lebih rendah ketimbang
fast food umumnya. Contohnya single burger vegetarian isi sayuran panggang.
Seperti jamur dan bawang bombay panggang, tanpa mayonnaise atau keju.
Selain itu, bisa juga salad
sayur. Sedang dressing mayonnaise atau kejunya diganti minyak zaitun, saus
tomat, atau mustard.
Pilihan lain yaitu sajian ayam
bakar tanpa kulit atau daging panggang tanpa lemak, dengan tomat panggang. Atau
kombinasi dada ayam goreng tanpa kulit dengan kentang tumbuk.
Sedang untuk minuman, ganti soda
dengan air mineral, teh tawar, atau lemon tea. Meski Anda telah memilih fast
food sehat, namun pastikan konsumsinya tidak berlebihan.
Sebab kalau berlebihan, perut
bisa terasa begah karena kekenyangan. Asupan kalori juga berlebihan. Selain
menyebabkan kegemukan, hal itu bisa meningkatkan risiko terkena bahaya junk
food atau fast food yang tidak sehat.
Sumber : Majalah Selera
info mantap gan,,,moga sukses
ReplyDelete