Banyak orang berpikir untuk
menurunkan berat badan dengan cepat, maka harus dilakukan aktivitas fisik yang
banyak. Mengenai Keinginan banyak orang untuk menurunkan berat badan dengan
cepat melalui olahraga, menurut dr. Rika Haryono, SpKO, dokter spesialis
kedokteran olahraga, menurunkan berat badan dengan cepat karena akan berbahaya
bagi tubuh dan dapat merusak tubuh. Jadi yang dianjurkan adalah penurunan berat
badan secara bertahap dan tetap mempertahankan kaidah-kaidah kesehatan.
Penurunan berat secara berlebihan, misalnya dengan olahraga berlebihan dapat
menyebabkan cidera otot.
Sementara diet yang tidak
seimbang menyebabkan gangguan pencernaan, hingga minum obat-obatan pelangsing
yang dapat menyebabkan gangguan di tubuh. Ada tiga syarat seseorang melakukan
penurunan berat badan. Syarat pertama adalah memang terjadi kondisi peningkatan
berat badan dan obesitas. Syarat kedua adalah melakukan diet dan olahraga
secara baik dan benar. Sedangkan syarat ketiga adalah melakukan komitmen dan
tanggung jawab terhadap diri sendiri agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Ditambahkan oleh dr. Luciana,
kecepatan penurunan berat badan ada fisiologi normalnya. Untuk membuang lemak
yang terlanjur menempel di tubuh memerlukan waktu metabolisme pembakaran, yang
memerlukan aktivitas fisik. Jika penurunan berat badan terlampau cepat, maka
dikhawatirkan bukan lemak yang hilang, tetapi air atau komponen lain di dalam
tubuh seperti cadangan glikogen atau otot.
Selain itu penurunan berat badan
terlalu cepat akan membuat tubuh kaget. Akibatnya metabolisme menjadi lebih
lambat dan penurunan berat badannya menjadi tidak baik. Jika program penurunan
berat badannya dilakukan dengan benar maka tidak akan menimbulkan efek samping
yang membahayakan tubuh. Tetapi jika dilakukan secara salah, misalnya tidak
mengonsumsi cukup energi dan zat gizi lain maka bisa menyebabkan tubuh
mengalami hipoglikemik atau kadar gula dalam darah turun di bawah normal. ini
yang membuat tubuh lemas, gemetaran, bahkan pingsan.
Selain itu, jika mengonsumsi
protein sangat tinggi, jika kondisi ginjal kurang sehat maka dapat berakibat
tertimbunnya ureum (hasil akhir dari pembuangan protein) dalam tubuh sehingga
bisa terjadi gangguan kesadaran. Penurunan berat badan yang tidak baik juga
akan menyebabkan berat badannya akan stag atau tidak akan turun lagi. Penurunan
berat badan yang terlampau cepat juga akan menyebabkan yoyo syndrome. Kondisi
itu terjadi jika sudah terjadi penurunan berat badan, tetapi kemudian berat
badan kembali ke semula, bahkan lebih berat dari berat badan semula Karena
penurunan berat badan tidak boleh terlalu cepat, oleh karena itu menurut
Herlin, penurunan berat badan yang baik adalah 0,5-1 kg per minggu atau 2-4 kg
per bulan, dan semakin lama penurunannya akan semakin lambat.
Mengenai penurunan berat badan
yang cepat, saat ini banyak berbagai diet yang dipilih wanita untuk
melangsingkan tubuhnya dengan cepat seperti diet detoks, diet karbo dan diet
golongan darah. Meski diet tersebut disebut-sebut dapat menurunkan berat badan
dengan cepat, namun menurut Herlin, diet tersebut dapat menimbulkan efek
samping yang membahayakan tubuh, baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka
pendek.
Sebagai contoh diet detoks.
Detoks adalah mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh, karena itu selama
menjalani program ini seseorang hanya makan sayur-sayuran dan buah-buahan,
serta cairan. Diet detoks ini baik untuk menghilangkan racun-racun di dalam
tubuh, namun jika dilakukan terlalu lama bisa membuat seseorang kekurangan
gizi. Jika hanya makan sayuran dan buah-buahan maka kalori yang masuk Ke dalam
tubuh sedikit selama menjalani diet detoks, maka seseorang menjadi mudah sakit,
kekurangan gizi, kulit kering, serta rambut rontok dan tidak bercahaya. Karena
itu, jika ingin melakukan diet detoks maka sebaiknya hanya makan sayur-sayuran
dan buah-buahan saja selama 2-3 hari, tidak dianjurkan terlalu lama. Namun
sebenarnya proses detoks sendiri bisa dilakukan secara alami oleh tubuh ketika
seseorang beristirahat di malam hari.
Begitu pula dengan diet karbo,
yang meniadakan sama Sekali asupan karbohidrat ke dalam tubuh. Ketika seseorang
menjalani diet karbo, maka asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh hanya
protein, lemak serta vitamin dan mineral. Tentu karena ada asupan yang kurang,
maka dalam jangka pendek ataupun panjang, diet karbo ini akan membuat seseorang
cepat lemah dan pusing karena asupan ke otaknya berkurang, konsentrasi
berkurang, mudah sakit, serta lama-kelamaan produktivitasnya akan menurun.
Pasalnya, kekurangan karbohidrat akan mengganggu kerja otak karena karbohidrat
berfungsi untuk menyuplai kerja darah untuk otak. Lain halnya jika melakukan
diet karbo, tetapi asupan nasi putih diganti dengan kentang, mie atau pasta,
maka tidak makan nasi tidak apa-apa.
Hal yang sama dengan diet
golongan darah, yang memilih makanan-makanan tertentu . berdasarkan golongan
darahnya. Misalnya golongan darah A dibatasi untuk makan daging, sementara
golongan darah B dianjurkan banyak makan daging. Jika tidak makan daging sama
sekali bagi golongan darah A, karena daging adalah sumber protein dan banyak
vitamin maka akan menyebabkan kurang gizi, yang akan terlihat pada saat tua dan
detak jantungnya juga tidak akan berfungsi baik. Meski daging bisa diganti
dengan sumber makanan lain, tetapi kebutuhannya tidak sesuai yang dibutuhkan
tubuh Jadi, setiap orang membutuhkan semua jenis makanan, tetapi porsinya harus
tepat. Kartika, Palupi, Suciati
Sumber: Tabloid Info Kecantikan
0 komentar:
Post a Comment