Pemasangan Ring hanya perlu waktu
30-60 menit dan bisa dilakukan pada bayi.
Sebagai pembunuh nomor satu,
penyakit jantung rupanya tak pandang bulu. Bukan hanya menyerang pada orang
dewasa pria maupun wanita juga bisa menyerang bayi yang baru dilahirkan. Apa saja
cara mengatasi serangan penyakit jantung dan bagaimana menghindari penyakit ini?
Penyakit jantung terutama koroner
sangat berbahaya bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak segera diantisipasi.
Menurutnya dr Joeristanti S, SpJP dari Rumah Sakit Bunda dan Mitra Keluarga
Cibubur penyakit jantung koroner masih menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia
juga dunia. Banyak orang yang meninggal akibat penyakit ini. Bahkan jika sudah
sangat parah, Salah satu cara untuk mengantisipasinya adalah dengan memasang
ring dalam pembuluh darah menuju jantung.
Menurut dr. Joeristanti penyakit
jantung koroner terjadi akibat penyempitan dalam pembuluh darah menuju ke
jantung. Penyempitan ini disebabkan oleh timbunan lemak dan radang sehingga
timbul endapan yang disebut dengan plak. Semakin banyak plak yang menyumbat
pembuluh darah sehingga terjadilah penyempitan, otomatis suplai oksigen atau
aliran darah yang menuju jantung tersumbat sehingga akan timbul nyeri pada dada
sebelah kiri seperti tertekan benda berat, terasa panas seperti terbakar hingga
leher terasa seperti dicekik. Biasanya saat nyeri . berlangsung akan disertai
keluar keringat dingin berlebihan membuat seperti orang mandi keringat. Yang
lebih fatal penderita tidak sadarkan diri.
Pemasangan Ring.
Cara mengatasi atau mengencerkan
endapan lemak atau plak, bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan secara
teratur seperti obat pengencer darah atau obat anti kolesterol. Namun
obat-obatan tersebut terus dikonsumsi seumur hidup. Cara lainnya adalah
pemasangan ring. Namun pemasangan ring baru akan dilakukan jika terjadi 70%
penyempitan.
Dr. Joeristanti mengatakan proses
pemasangan ring tidak bisa sembarangan. Perlu dokter spesialis jantung untuk
melakukan tindakan tersebut. Ring dari bahan metal yang bentuknya seperti
payung itu perlu kehati-hatian dalam proses pemasangannya. Jika sudah digunakan
ring tidak dapat diganti atau dicabut. Penggunaan ring tergantung dari
penyempitan yang terjadi, jika penyempitannya panjang bisa dua ring yang
dipasang.
Sebelum dokter melakukan pemasangan
ring, diperlukan persiapan matang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Pasien yang datang awalnya diwajibkan untuk melakukan pengecekan
fungsi ginjal dan elektrolit kemudian dilanjutkan dengan penyuntikan anestesi
di pangkal lengan atau pangkal paha dalam. Setelah itu dokter memasukkan selang
kecil yang lentur yang disebut kateter menuju pembuluh darah yang tersumbat
atau menyempit dalam jantung. Dokter memantau kateter dari monitor. Setelah
ring terpasang kateter pertama dan kedua akan kembali di keluarkan.
Setelah kateter pertama membuka
jalan dalam pembuluh darah yang tersumbat, maka akan dimasukkan kateter kedua
yang ujungnya diberikan ring berbentuk payung. Ketika kateter sampai di
pembuluh darah yang tersumbat maka ring yang berbentuk payung dikembangkan yang
membuat pembuluh darah kembali melebar. Otomatis ring itu membeku dan menyatu
dengan pembuluh darah. Jika sudah terpasang aliran darah dan oksigen yang
tersumbat akan kembali normal. Untuk waktu pemasangan tergantung dari tingkat kesulitan
kebuntuan endapan atau plak dalam pembuluh darah, rata-rata hanya diperlukan
waktu 30 menit sampai satu jam.
Risiko.
Dalam melakukan proses pemasangan
ring bukan tanpa risiko. Jika terjadi pendarahan hebat dan terjadi infeksi di
lokasi pemasangan, dokter biasanya mengatasi dengan memberikan antibiotik
sehingga pendarahan dan infeksi dapat dihentikan. Kejadian fatal di meja operasi
yang mengancam keselamatan jiwa secara statistik kurang dari 0,1 persen, namun
kondisi seperti ini dijelaskan pada pasien dan pihak keluarga dengan
mempertimbangkan aspek keselamatan. Patut diketahui tidak menutup kemungkinan
setelah pemasangan ring akan terjadi penyempitan ulang namun ini jarang
terjadi, karena secara statistik tingkat keberhasilan sangat bagus.
Lebih lanjut dr. Joeristanti
mengatakan tidak semua orang yang menderita penyakit jantung dapat dipasangkan
ring. Di dalam jantung terdapat tiga pembuluh darah, satu di sebelah kanan dan
dua di sebelah kiri dengan posisi depan dan belakang. Jika semuanya buntu
akibat dari endapan atau plak, maka 100% tidak bisa dipasangkan ring
alternatifnya adalah dengan melakukan operasi by pass.
Pencegahan.
Selain pemberian obat dan
melakukan pemasangan ring atau operasi by pass pencegahan yang dapat dilakukan
pasien adalah mengubah gaya hidup. Bagi yang merokok dianjurkan untuk berhenti
secara total. Sedangkan yang memiliki tekanan darah, kadar kolesterol tinggi
harus menjaga agar tetap stabil dan normal terakhir adalah menjaga aktivitas
fisik yang harus terkontrol dengan benar.
Biasanya dokter menganjurkan
kepada pasien untuk melakukan treadmill test atau rekam jantung. Dengan bantuan
alat tersebut, pasien bisa melihat berapa kapasitas jantung dan paru-parunya.
Olahraga secara teratur seperti jogging dan bersepeda 3 sampai 4 kali selama
seminggu masing- masing 30 menit menjadi alternatif agar jantung kembali sehat.
“Selain itu pasien disarankan
untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi bagi yang memiliki
riwayat penyakit diabetes sebaiknya mengurangi makanan yang mengandung kadar
karbohidrat atau gula tinggi,” tutur dr Joeristanti.
Bisa Menyerang Anak. Selain menyerang orang dewasa penyakit jantung
juga bisa menyerang anak bahkan yang baru Iahir. Hal ini dikarenakan penyakit
jantung karena bawaan lahir Menurut dr. Syarif Rohimi Sp.A (K), dokter
spesialis anak dan konsultan jantung anak dari Rumah Sakit Anak dan Bunda
(RSAB) Harapan Kita yang ditemui Femme (19/11), tindakan intervensi berupa
pemasangan ring pada bayi yang baru lahir bisa dilakukan jika bayi tersebut
mengidap penyakit jantung bawaan.
Penyakit jantung bawaan pada bayi
biasanya terjadi dua sampai tiga hari setelah bayi itu lahir yang dinamakan
Ductus arteriosus (DA). Hal ini karena bayi yang mulai bernafas, ductus
arteriosus akan menutup, dengan demikian darah yang mengandung banyak oksigen
harusnya mengalir ke paru-paru terhambat.
Ciri bayi memiliki penyakit
jantung bawaan biasanya tubuh berwarna biru keunguan. Jika terjadi pada dua
hingga tiga hari sejak kelahiran harus diwaspadai. Langkah yang dapat dilakukan
pertama adalah dengan memberikan oksigen murni dalam tekanan tinggi. Jika biru
pada bagian dada dan punggung menghilang, kemungkinan bukan karena penyakit
jantung bawaan. Tapi jika tubuh bayi tetap biru kemungkinan bayi itu terkena
penyakit jantung bawaan.
Gejala lainnya bisa dilihat jika
di sekitar gusi dan di bawah lidah terjadi warna biru. Jika gejala semakin
jelas, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan ekokardiografy apakah ada
kelainan pada jantung atau tidak. Sebagian besar penyakit jantung bawaan saat
ini hanya bisa diobati dengan pemasangan ring pada ductus arteriosus. Hanya
saja mengingat masih kecilnya bayi, maka pemasangan ring harus dilakukan secara
hati-hati.
Sumber: Tabloid Femme
Sumber: Tabloid Femme
0 komentar:
Post a Comment