3.Siluet Soft
Treatment terbaru untuk meniruskan wajah adalah siluet soft
yang menggunakan teknologi dari Amerika. Treatment sebelumnya adalah siluet
lift yang memasukkan benang ke dalam wajah agar wajah menjadi lebih kencang dan
tirus. Dijelaskan oleh dr. Teguh Tanuwidjaja, M.Biomed (AAM), dokter spesialis
biomedik bidang antiaging yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Estetik
Seluruh Indonesia (Perdesti).
Prinsip kerja siluet soft adalah melakukan traksi
atau tarikan, berupa benang polipropilene yang dilengkapi dengan cone (sejenis
segi tiga dengan ujung runcing dan dasar lebar).
Manfaat siluet soft adalah melakukan tarikan-tarikan di daerah-daerah
kulit yang sudah kendur seperti pipi, alis, lengan, payudara dan bokong,
mengecilkan cuping hidung; mengatasi stretch mark serta membuat pipi tirus.
Siluet soft juga bagus untuk kesehatan yaitu dapat melebarkan lubang hidung
yang terlalu sempit sehingga menyebabkan sesak napas. Manfaat siluet soft sudah
berdasarkan evidence base dari penelitian di luar negeri. Siluet soft termasuk
aman karena sudah terdaftar dalam FDA di Amerika, CeMAP di Eropa dan Depkes RI.
Sebelum adanya teknologi siluet soft, lebih dulu keluar
teknologi siluet lift (thread lift, Aptos lift) yang menggunakan minimal
invasif atau ada sayatan sedikit di daerah yang akan diperbaiki. Berbeda halnya
dengan teknologi sebelumnya, dalam treatment siluet soft sama sekali tidak ada
sayatan (totally non-invasive). Karena tidak ada sayatan maka benang dimasukkan
dengan cara menggunakan jarum. Siluet soft terdiri atas dua jarum yang
berlawanan arah (bidirectional) dan di pangkal kedua jarum ini terdapat empat
cone yang berlawanan arah. Ketika jarum dimasukkan ke jaringan lunak di bawah
kulit dengan teknik yang khusus maka akan mengait dan menarik jaringan lunak di
bawah kulit sehingga tarikannya akan kuat.
Di samping itu, dalam teknologi sebelumnya seperti thread
lift benang yang digunakan mengandung pengait yang berbentuk duri yang
dimasukkan ke dalam tubuh, di bawah kulit, untuk menstimulasi pembentukan
kolagen. Meski hasilnya terlihat, namun benang berduri ini masih dianggap lemah
karena terlalu fleksibel dan kekuatan tarikannya tidak sekuat teknologi baru
yang menggunakan cone.
Sementara itu siluet soft dengan cone-nya memiliki tarikan
yang lebih kuat karena bidirectional. Meski tidak ada sayatan sebelum
pengerjaan dilakukan anestesi lokal agar saat kulit disuntik dan dimasukkan
benang tidak terasa nyeri. Untuk membuat pipi tirus dibutuhkan 1-3 benang dan
setelah pemasangan tidak terlihat bekas luka karena tidak adanya sayatan.
Hasilnya dapat bertahan hingga 18 bulan.
Proses penyembuhan akan terjadi selama lima hari dan selama
kurang lebih satu minggu cone-nya akan terlihat, tetapi dalam waktu 1-5 minggu
akan hilang dengan sendirinya karena kemampuan dari cone untuk beradaptasi dan
diserap melalui reaksi tubuh, Setelah 4-6 minggu akan terjadi proses
kolagenasi, sehingga pada masa-masa itu sebaiknya tidak melakukan kegiatan
berlebihan didaerah kulit wajah yang dimasukkan benang seperti massage yang
berlebihan atau tidur tengkurap.
Meski benang dimasukkan ke dalam tubuh namun treatment ini
aman karena sudah melalui berbagai uji seperti uji toksisitas, uji alergi, uji
keganasan dan uji keamanan. Namun efek samping seperti terjadinya hematoma dan
infeksi bisa saja terjadi jika prosedur yang dilakukan tidak tepat dan setelah
pemasangan benang banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang menyebabkan
terjadinya infeksi.
4. Botox dan Filler
Salah satu treatment tanpa operasi yang cukup populer untuk
meniruskan wajah adalah botox. Dijelaskan oleh dr. Abraham Arimuko, SpKK, MARS,
dokter spesialis kulit dan kelamin, botox atau botulinum toxin adalah bahan
untuk merelaksasi otot-otot wajah. Jika otot tidak relaks, maka otot akan
menarik kulit sehingga mengerut. Tak hanya untuk mengurangi kerutan dan
mengencangkan kulit, belakangan botox juga dipakai untuk membentuk bagian
tubuh, termasuk meniruskan wajah dan mengecilkan dagu.
Treatment botox diawali dengan anestesi menggunakan krim
selama 3/4 jam atau 45 menit agar tidak sakit ketika disuntik botox. Setelah
disuntikkan di bagian tertentu seperti dahi, pipi, otot sekitar mata menjadi
lebih relaks. Hasil dari treatment botox akan terlihat setelah seminggu
treatment, sementara hasil dari treatment filler dapat terlihat dalam sekali
treatment. Setelah disuntik botox, daerah yang disuntik sebaiknya tidak
digosok-gosok agar obat yang disuntikkan tidak pindah ke bagian yang lain.
Hasil dari suntik botox tidak permanen, karena itu treatment
ini bisa diulang setiap lima hingga enam bulan sekali. Jika suntikan tidak
dilakukan lagi maka efek dari botox akan hilang dan kondisi kulit akan kembali
seperti semula. Treatment botox ini tergolong aman asalkan dilakukan oleh
ahlinya. Efek samping yang mungkin terjadi adalah kelopak mata jatuh.
Selain botox treatment filler
juga banyak dilakukan untuk membuat tampilan wajah yang lebih menarik karena
dapat memperbaiki kontur wajah. Berbeda halnya dengan botox, filler berfungsi
untuk mengisi volume kulit, misalnya untuk pipi yang terlalu cekung sehingga
terlihat lebih berisi dan terbentuk tirus, serta dapat digunakan untuk
memancungkan hidung dan menghilangkan kerutan. Berbeda dengan botox yang
hasilnya terlihat dalam waktu seminggu, sekali treatment filler hasilnya dapat
terlihat. Meski treatment filler ini aman, tetapi dapat menimbulkan efek
samping seperti benjol-benjol pada kulit, terutama jika suntik filler yang
dilakukan oleh orang yang tidak profesional.
5. RF Monopolar 100
Radio frekuensi juga cukup
populer digunakan untuk meniruskan wajah, salah satunya adalah RF Monopolar
100. Treatment dengan RF diawali dengan penggunaan krim khusus agar saat
pengerjaan dengan radio frekuensi tidak terasa panas. Sesudah itu lempeng dari
alat RF ditempelkan pada wajah dengan suhu tertentu, lalu ditarik ke atas pipi
dari bagian pipi yang menggelambir ataupun pipi chubby.
Treatment berlangsung selama
kurang lebih 30 menit, yaitu dengan pengerjaan 15 menit untuk pipi kanan dan 15
menit untuk pipi kiri. Selama pengerjaan tidak akan terasa panas, tetapi hanya
hangat pada wajah. Hasil dari radio frekuensi akan terlihat semakin bagus
setelah enam kali treatment yang dilakukan seminggu sekali. Jika sudah
mendapatkan hasil yang bagus, treatment bisa dilakukan 3-4 minggu sekali.
Jika dikerjakan dengan benar maka
tidak ada efek samping dari RE Bahkan setelah melakukan treatment RF Anda dapat
memakai make up. Meski tidak ada efek samping, sebaiknya treatment RF tidak
dilakukan jika wajah memiliki masalah jerawat parah, memiliki riwayat penyakit
jantung dan kanker, serta sedang hamil.
0 komentar:
Post a Comment