Manusia lebih tahan terhadap lapar dibanding haus. Begitulah gambaran kebutuhan
air dalam asupan sehari-hari. Air (H2O)
yang juga dikenal sebagai zat ’anti-haus' juga merupakan zat gizi. Jadi, salah
jika dia hanya memperhatikan konsumsi nasi, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan
saja untuk menjalankan pola gizi seimbang tanpa mempedulikan asupan air minum
yang sehat.
Air Bagi Kesehatan
Begitu banyak fungsi penting air. Memberikan kesejukan saat kepanasan atau
kehausan, juga memberikan kesejukan dan ketenangan jiwa. Coba cermati, ketika
sedang dirundung kesusahan atau stres, pandanglah riak-riak kecil air yang
memantulkan sinar matahari. Atau perhatikan titik-titik air hujan yang membentuk
cincin di genangan yang muncul lalu menghilang, indah bukan? Terasa sejuk dan
damai.
”Air mempunyai peran unik yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain,”
ujar Prof Dr Ir H Hardinsyah, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, IPB dan Ketua
Umum Pergizi Pangan Indonesia pada Seminar Nasional Pangan dan Gizi 2012 di
Jakarta. Tubuh tak bisa memproduksi air untuk memenuhi kebutuhan, melainkan
memperolehnya dari minuman dan makanan, serta hasil metabolisme, sehingga air
disebut zat gizi esensial
Fungsi air bagi kesehatan sangat luas. Air berperan dalam pembentukan
cairan tubuh, Seperti darah, enzim, hormon, cairan plasma dan sel. Juga
berperan dalam pelarutan, pencernaan, penyerapan zat gizi, pembuangan sisa, serta
pengaturan keseimbangan mineral, elektrolit, asam-basa, dan suhu tubuh.
Air penting bagi tubuh agar dapat hidup sehat. Dibutuhkan agar semua sel
jaringan, dan organ di dalam tubuh berfungsi baik.
Cukupi Kebutuhan 8 Gelas = 2 Liter
Sehari
Sekitar dua-pertiga berat tubuh kita adalah air: 75% menempati otak, 83% di
jantung, 79% di paru- paru, dan 76% di otot, sehingga kita tidak boleh sampai
kekurangan air atau dehidrasi. Air dibutuhkan tubuh dalam jumlah terbanyak
dibandingkan kebutuhan zat gizi lainnya.
Pemenuhan kebutuhan air pada umumnya berasal dari minuman. Sebagian lagi
dari makanan, dan air hasil metabolisme karbohidrat lemak, dan protein di tubuh
dalam jumlah yang sedikit.
Memang terdapat banyak faktor yang menentukan kebutuhan air, seperti suhu
lingkungan, tingkat aktivitas fisik, kucuran keringat, usia, dan jenis kelamin.
Anjuran asupan air secara umum bagi remaja dan dewasa minimal 2 liter per hari
atau setara porsi 8 gelas yang berukuran 250 ml.
Air sebagai zat gizi dijadikan komponen utama dan mendasar "Tumpeng
Gizi Seimbang’ (TGS). Hal ini didasarkan pada empat pertimbangan, yaitu:
(i) air sebagai zat gizi terbanyak dalam tubuh dan terbanyak dibutuhkan
tubuh, (ii) air sebagai Zat gizi esensial dan mempunyai peran unik dalam
mewujudkan kesehatan, (iii) masalah dehidrasi cukup tinggi dan meluas di
Indonesia, dan (iv) kebutuhan air harus dipenuhi sebagai bagian gizi seimbang.
Mengapa Air Putih?
Dalam TGS, anjuran minum air putih sebanyak 8 gelas dalam bentuk air yang
aman sesuai anjuran Departemen Kesehatan (1996). Mengapa air putih?
Ada 5 pertimbangan utama, yaitu: (i) ragam jenis pangan dalam TGS adalah
bahan pangan (bahan dasar utama), bukan olahan. Oleh karena itu, visualisasi
air minum adalah air putih: (ii) air putih adalah visualisasi air sebagai zat
gizi dan lebih mudah diakses; (iii) air putih adalah air yang paling banyak dan
paling sering dikonsumsi; (iv) anjuran minum air putih paling baik untuk
hidrasi sehat dalam kondisi normal; (v) air putih mempunyai asiditas netral dan
anjuran minum air putih tak mengundang kontroversial dari aspek kesehatan.
Selain itu, air putih umum dikonsumsi masyarakat, dan kajian Riset
Kesehatan Dasar (2010) menunjukkan 77,8 % rumah tangga mengolah air minum
dengan cara dimasak. Selain itu kebiasaan minum minuman bergula dan berasiditas
rendah tidak baik bagi kesehatan.
Air Minum Sehat Bebas Pencemar
Air yang baik bagi kesehatan tidak berwarna, tidak berasa, bebas dari
kontaminasi, tidak berbau, tidak mengandung kuman atau zat berbahaya, dan
mengandung mineral alami seimbang bagi kesehatan, seperti fluorida, kalium,
selenium, silika, magnesium, dan kalsium.
Manfaat berbagai mineral bagi tubuh:
·
Fluorida:
mencegah karies gigi.
·
Kalium:
penting dalam sistem saraf dan keseimbangan elektrolit tubuh.
·
Selenium:
berperan dalam sistem imunitas dan elemen penting bagi enzim tubuh.
·
Silika:
mencegah keropos tulang dan berperan dalam peremajaan kulit.
·
Magnesium dan
Kalsium: pembentukan tulang dan gigi.
Seringkali sumber air minum yang awalnya sehat dikonsumsi menjadi berisiko
terkontaminasi justru air minum tersebut disiapkan. Faktanya, 80% penduduk
Indonesia masih mengonsumsi air tak layak pakai untuk kesehatan. Beberapa
faktor yang memengaruhi risiko kontaminasi ini dapat terjadi adalah sumber air,
penyimpanan, penanganan saat memasak, penanganan saat menyajikan, juga wadah
penyajian.
Zat yang umumnya terdapat di dalam air yang tercemar:
·
Fisik: pasir,
debu, partikel padat.
·
Biologi:
virus, parasit, cendawan, protozoa.
·
Kimia:
pestisida, logam berat, deterjen.
Bentuk pencemaran bisa terjadi secara langsung, yaitu akibat konsumsi atau
kontak dengan air tercemar; atau pun secara tidak langsung, akibat konsumsi makanan
yang terpapar air tercemar.
Waspada Dehidrasi
Sudah cukup minumkah Anda hari ini? Ya, Kita sering melewatkan minum hanya
karena belum merasa haus kurang menyukai rasa air minum, aktivitas fisik
rendah, hingga kebiasaan mengonsumsi diuretika.
”Jika kita sudah merasa haus dan baru minum, itu artinya kita sudah terkena
dehidrasi ringan,” ujar pakar gizi medis, Dr dr Saptawati Bardosono, MSc.
Dehidrasi menyebabkan kebingungan, kelelahan, sakit kepala, dan mudah
terganggu emosi. Hasil penelitian menunjukkan, wanita lebih sensitif terhadap
dehidrasi. (K)
0 komentar:
Post a Comment